TUBAN – Minuman khas Kota Tuban yang dideres dari pohon siwalan bernama lgen, tak cuma rasanya yang segar manis. Lebih dari itu, dengan minum legen dipercaya menyembuhkan penyakit kencing batu atau pun batu ginjal.
Banyak orang sudah yang terbebaskan dari dua jenis penyakit tersebut. Tak hanya warga masyarakat Tuban saja. Tapi, banyak juga diantaranya dari luar kota .
Achmad Zaenuri dan Ishak, keduanya warga Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Gresik.
Dua lelaki paruh baya ini mengaku menderita penyakit kencing dan batu ginjal menahun. “Saya sudah berobat ke dokter spesialis di Gresik dan Surabaya beberapa kali. Tapi, tak juga memperoleh kesembuhan. Setelah beberapa kali minum lgen, Alhamdulilah penyakit kencing batu saya sembuh,” tutur Zaenuri, sewktu tengah beristirahat di area parkir terminal wisata di Jalan Gajahmada, Tuban. Menurut Zaenuri, awalnya dia diberitahu teman sejawatnya sesam guru agar mencoba minum legen asli dari Tuban. Karena, di tempat tingalnya tak terdapat legen, terpaksa harus perdi ke Tuban yang jaraknya sekitar 70 meter mengendarai motor.
“Di sekitar pasar Bungah memang ada orang Tuban jualan legen. Tapi, sepertinya minuman itu sudah dicampuri air gula. Kata beberapa kawan saya, kalau meminum legen asli setidaknya seminggu tiga kali, batunya akan hancur sendiri,” cerita Zaenuri yang berombongan satu bus dalam rangka ziarah wali sembilan. Sedang Ilyas yang tinggal di sebelah timur Ponpes Qomaruddin, Bungah, ini mengatakan penyakit batu ginjalnya sembuh setelah secara rutin minum legen selama tiga bulan.
“Kalau mau sembuh yang penting harus minum legen asli dari Tuban. Dengan sendirinya, kita juga harus datang ke Tuban,” kata Ilyas yang kini sembuh total dari penyakit batu ginjal yang dideritanya selama hampir dua tahun. Kisah kesembuhan Zaenuri dan Ilyas juga dirasakan oleh Supriyo, seorang mantan pejabat di Pemkab Tuban. Tiap kali buang air kecil, pria yang masih nampak bugar ini, sakitnya tak terperikan akibat batu yang mengeram di saluran kencing.
Supriyo mengungkapkan, mulanya dia tidak tahu kalau legen bias menghancurkan batu ginjal mau pun yang menyumbat saluran air seni. Tapi, lelaki berkumis dengan dua orang anak tersebut baru menyadari kalau penyakitnya setelah disuguhi minuman legen yang baru diunduh dari pohon siwalan milik Sumadi di Desa Tasikmadu. “Kalau kebetulan kita punya penyakit kecing batu atau batu ginjal, dengan minum legen segar secara teratur segerra sembuh,” begitu kata Sumadi seperti ditirukan Suptiyo.
Benar saja, beberapa pecan setelah kerap minum legen sewaktu buang air ada sesuatu yang hendak keluar. Ternyata batu berwarna karang sepanjang 3 cm melompat ke luar dan langsung hancur. Menurut Samuri, warga Desa Boto, Kecamatan Merakurak, legen adalah nira siwalan yang masih baru dan tidak mengalami perubahan rasa sehingga terasa masih manis.
Tapi, legen bisa berubah menjadi tuak dan memabokkan. Untuk memperoleh legen yang asli di Tuban seharga Rp 5 ribu per botol denga isi 1,5 liter tidaklah sulit. Untuk terhindar dari tindak curang beupa pemalsuan, lebih baik dating langsung sentra produksi legen di Desa Tasikmadu, Panyuran, Kecamatan Palang atau Desa Boto, Kecamatan Merakurak serta Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, sekitar 1 Km arah barat daya Pemandian Bektiharjo.(ami/SuaraBojonegoro)
Dua lelaki paruh baya ini mengaku menderita penyakit kencing dan batu ginjal menahun. “Saya sudah berobat ke dokter spesialis di Gresik dan Surabaya beberapa kali. Tapi, tak juga memperoleh kesembuhan. Setelah beberapa kali minum lgen, Alhamdulilah penyakit kencing batu saya sembuh,” tutur Zaenuri, sewktu tengah beristirahat di area parkir terminal wisata di Jalan Gajahmada, Tuban. Menurut Zaenuri, awalnya dia diberitahu teman sejawatnya sesam guru agar mencoba minum legen asli dari Tuban. Karena, di tempat tingalnya tak terdapat legen, terpaksa harus perdi ke Tuban yang jaraknya sekitar 70 meter mengendarai motor.
“Di sekitar pasar Bungah memang ada orang Tuban jualan legen. Tapi, sepertinya minuman itu sudah dicampuri air gula. Kata beberapa kawan saya, kalau meminum legen asli setidaknya seminggu tiga kali, batunya akan hancur sendiri,” cerita Zaenuri yang berombongan satu bus dalam rangka ziarah wali sembilan. Sedang Ilyas yang tinggal di sebelah timur Ponpes Qomaruddin, Bungah, ini mengatakan penyakit batu ginjalnya sembuh setelah secara rutin minum legen selama tiga bulan.
“Kalau mau sembuh yang penting harus minum legen asli dari Tuban. Dengan sendirinya, kita juga harus datang ke Tuban,” kata Ilyas yang kini sembuh total dari penyakit batu ginjal yang dideritanya selama hampir dua tahun. Kisah kesembuhan Zaenuri dan Ilyas juga dirasakan oleh Supriyo, seorang mantan pejabat di Pemkab Tuban. Tiap kali buang air kecil, pria yang masih nampak bugar ini, sakitnya tak terperikan akibat batu yang mengeram di saluran kencing.
Supriyo mengungkapkan, mulanya dia tidak tahu kalau legen bias menghancurkan batu ginjal mau pun yang menyumbat saluran air seni. Tapi, lelaki berkumis dengan dua orang anak tersebut baru menyadari kalau penyakitnya setelah disuguhi minuman legen yang baru diunduh dari pohon siwalan milik Sumadi di Desa Tasikmadu. “Kalau kebetulan kita punya penyakit kecing batu atau batu ginjal, dengan minum legen segar secara teratur segerra sembuh,” begitu kata Sumadi seperti ditirukan Suptiyo.
Benar saja, beberapa pecan setelah kerap minum legen sewaktu buang air ada sesuatu yang hendak keluar. Ternyata batu berwarna karang sepanjang 3 cm melompat ke luar dan langsung hancur. Menurut Samuri, warga Desa Boto, Kecamatan Merakurak, legen adalah nira siwalan yang masih baru dan tidak mengalami perubahan rasa sehingga terasa masih manis.
Tapi, legen bisa berubah menjadi tuak dan memabokkan. Untuk memperoleh legen yang asli di Tuban seharga Rp 5 ribu per botol denga isi 1,5 liter tidaklah sulit. Untuk terhindar dari tindak curang beupa pemalsuan, lebih baik dating langsung sentra produksi legen di Desa Tasikmadu, Panyuran, Kecamatan Palang atau Desa Boto, Kecamatan Merakurak serta Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, sekitar 1 Km arah barat daya Pemandian Bektiharjo.(ami/SuaraBojonegoro)