26 Juli 2015

Bojonegoro Pada Zaman Majapahit

    Minggu, Juli 26, 2015  

SuaraBojonegoro - Peninggalan Peninggalan benda benda bersejarah pada masa kerajaan Majapahit, banyak di temukan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diperkirakan merupakan benda peninggalan jaman Kerajaan Majapahit, sekitar abad XIV.

Ditemukanya benda peninggalan sejarah ini seperti, Batu bata yang ditemukan di daerah penghasil minyak dan gas Blok Cepu itu dinyakini merupakan peninggalan bersejarah, karena di dekat daerah itu yakni kecamatan Ngasem memang merupakan situs, kata Kasie Sejarah Nitra dan Muskala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro, pada tahun 2011 lalu.

Dari data yang dikumpulkan tim Redaksi suarabojonegoro.com, bahwa di daerah itu banyak ditemukan benda peninggalan sejarah mulai batu bata, hingga benda kuno lainnya dan menjadi sering menjadi sasaran para pemburu benda-benda kuno.


Tumpukkan batu bata tersebut ditemukan Herry, warga Desa Wadang, Kecamatan Ngasem yang sedang mencari benda kuno sepekan lalu. Batu bata yang ukurannya lebih besar sedikit dibandingkan batu bata sekarang ini, ditemukan tertimbun di rumah seorang warga.

Adanya temuan itu, sempat ditinjau Arkeolog dari Universitas Udayana Bali. Berdasarkan perkiraan arkeolog, Nunung Dianawati, batu bata yang masih tertimbun tanah tersebut bekas tangga atau tapal batas di jaman kerajaan Majapahit pada abad XIV-XV.

Ada yang berpendapat, tumpukan batu bata tersebut merupakan bekas pemukiman di jaman kerajaan Majapahit. Sebab, batu bata dengan jenis yang sama juga pernah ditemukan di kawasan api abadi Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem serta situs Mlawatan di Kecamatan Kalitidu. Batu batu di situs Mlawatan dan situs Kahyangan Api higgga sekarang ini masih belum dilakukan ekskavasi atau penggalian.

Sementara, selain itu, Bojonegoro masih memiliki segudang tinggalan sejarah yang cukup menarik, mulai dari geologi-paleontologi,dengan ditemukannya berbagai macam fosil.

Temuan arkeologi prasejarah hingga klasik pun juga melimpah, mulai dari adanya struktur batu bata, berbagai temuan permukaan seperti pecahan gerabah, pecahan keramik, manik-manik, batu prasasti, lumpang batu,hingga bangunan pada masa Belanda pun masih terdapat di Kota Bojonegoro.

Akan tetapi semua itu belum bisa dimanfaatkan secara optimal, karena memang masih belum banyak yang bisa terungkap tentang sejarah bojonegoro sendiri secara lengkap dan detail. Selain itu juga masih maraknya perdagangan benda-benda purbakala serta penggalian secara ilegal menyebabkan makin minimnya data yang ada. Untuk itulah perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terutama para pelajar akan arti pentingnya cagar budaya. Seharusnya kita bisa memelihara cagar budaya di daerah kita,karena tinggalan masa lalu suatu saat akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita semua. (Redaksi)

Sumber : Bojonegoro Perba

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9