"Pemerintah Bojonegoro untuk kegiatan HJB banyak menghamburkan uang, seperti kegiatan perahu hias, dan lainnya, sementara kepentingan dalam peningkatan kesejahteraan dan pembangunan tidak mengena sama sekali," Katanya pada sejumlah wartawan.
Menurut Ahmad Dilli Nasrullah, dana sekitar ratusan juta rupiah yang digunakan kegiatan festival Begawan, berasal dari APBD, sementara dalam kegiatan tersebut hanya tampak hiburan, dengan maksud menunjukkan potensi sungai begawan solo, akan tetapi dalam kegitan HJB banyak merugikan warga baik penambang perahu atau warga lainnya yang penghasilanya harus berhenti karena jembatan sungai yang mereka buat harus di bongkar.
"Acara parade perahu hias tidak memberikan sisi keuntungan bagi masyarakat. Tapi hanya memberikan kesan pertunjukan, karena menjadi tontonan yang tidak biasa," tambahnya.
Ketua PMII Bojonegoro ini sangat berharap agar uang rakyat bisa digunakan untuk kepentingan rakyat Bojnegoro, bukan dibuat semacam pertunjukan yang isinya hanya pemborosan anggaran, karena masih banyak masyarakat Bojonegoro yang lebih memerlukan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pembangunan. (Ang)