image by: ilustrasi |
SuaraBojonegoro - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Bojonegoro Iskandar ketika ditemui Wartawan sempat mengaku bahwa dirinya pernah diperlihatkan oleh KP yang menjabat sebagai Sekretaris Dishub, sebuah pistol (Senjata api) tapi Iskandar tidak bisa menjelaskan apakah Pistol tersebut peluru tajam atau tidak karena dirinya tidak mengetahui dengan jelas. Rabu (6/5/15)
Iskandar juga mengaku bahwa dirinya mendengar terkait persoalan yang menimpa KP, akan tetapi menurut Iskadar tampaknya KP biasa biasa saja tampak tidak terjadi apa apa, namun Iskandar juga menyebutkan KP tampaknya gugup tidak seperti hari biasanya.
"Kita tidak tahu apakah pelaku yang ditembak mati tersebut ada hubungan sindikat CPNS dengan KP," kata Iskandar.
Sebelumnya seusai apel pagi,
Iskandar memerintahkan KP untuk mewakili dirinya rapat gabungan di kantor Disnaker. Menurutnya, apabila KP ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi Gresik, kondisi itu adalah tanggungjawab dari KP sendiri.
"Jadi urusannya KP adalah urusan pribadinya dan tidak ada urusan dengan kantor Dishub untuk melibatkan diri," tambah Iskandar,
Munculnya nama pejabat Dinas Perhubungan
(Dishub) Pemkab Bojonegoro
berinisial KP, yang diduga terlibat sindikat penipuan CPNS dan kepemilikan senjata api, bersamaan dengan tewasnya Eko Puji (37) yang ditembak peluru panas polisi gresik.
Hal tersebut menjadi bahan pembicaraan di Kantor UJI KIR Dishub atas keterlibatanya KP tersebut bahwa, Eko Puji warga Desa/Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro adalah Calo CPNS yang sering beroperasi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban. Sebelum ditembak mati, Senin (4/5) malam, dia ditangkap dari salah rumah makan di Gresik oleh Satreskrim Polres Gresik.
Adapun dalam penangkapan pelaku ditemukan juga barang bukti berupa
dua buah senjata api, satu senjata soft gun, uang tunai Rp 150 juta dan berkas palsu untuk memuluskan penipuan CPNS. (Ang)