suarabojonegoro.com - Sasaran pembanguanan atau rehabitilasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang menjadi sasaran perbaikan oleh Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) di Desa Bakung, Kecamatan Kano, Bojonegoro, yang juga tetangga atau tempat kelahiran Bupati Bojonegoro ini, rata rata pemiliknya adalah buruh tani, dan tidak memiliki sawah sendiri.
Dari data yang dikumpulkan suarabojonegoro.com dilapangan bahwa kondisi rumah sebelum dibangun oleh program TMMD ke 95 yang diselenggarakan Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro ini sangat memprihatinkan, rata rata beralaskan tanah, berdinding anyaman bambu dan genteng yang kurang maksimal.
"Memang rumah saya sebelum dibangun sangat jelek, dindingnya sudah rusak dan tiang serta kayunya dari bambu," Kata Mbah Kasmijah (56) yang rumahnya menjadi sasaran Rehab TMMD ke 95, Minggu (11/10/15).
Kusmijah ini merupakan buruh tani yang setiap hari menawarkan jasanya guna membantu tetangganya bertani, selain Kusmijah, seorang buruh tani yang lain adalah Sucoro (60) dengan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, hanya berukuran 4 × 6 dan dinding yang terbuat dari bambu sudah banyak berlubang, sehingga memudahkan angin bisa masuk kedalam rumah.
"Untuk memperbaiki rumah memang sangat sulit, sebagai buruh tani penghasilan saya hanya untuk makan bersama keluarga," Tutur Sucoro kepada suarabojonegoro.com.
Kusmijah dan Sucoro adalah termasuk dari 25 warga Desa Bakung yang menjadi sasaran TMMD ke 95 pada tahun anggaran 2015 ini, mereka merasa bahagia masih ada kepedulian dengan mereka untuk mempunyai tempat tinggal yang layak. (Nella)