Oleh : Al Amrozy
Waktu itu sebuah tangan menepuk pundakku sebelah kanan. Seketika aku menoleh ke arahnya. Tampak ku lihat sesosok manusia misterius berpakaian putih, hampir mirip kakekku yang telah lama tiada. Tanpa sapa dia berkata.
“Lihatlah hai anak muda, pandanglah sorga di belakangmu, begitu indah, asri, dengan hiasan bunga mawar mengitari pegunungan-pegunungan tinggi di sana. Sumber kehidupan yang bergelimang, rona-rona cahaya bintang berdansa dengan pepohonan.”
“Siapa kau kek? Apa maksud perkataanmu tadi?” sambut tanyaku.
“Apa untungnya kau tahu siapa aku, yang perlu kau tahu hanyalah, di mana tempat itu?” jawabnya tegas.
“Tapi hidupku lebih mewah dari itu kek. Aku tak perlu lagi berjalan kaki seperti mereka, aku tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Belanda untuk menemui pamanku, aku tak perlu lagi menggenggam pinsil dan penghapus untuk menulis segala tentang kehidupan ini. Kini aku berada di titik sempurna, semua orang pun tahu, kita tak perlu lagi bersusah payah untuk mencari makan, atau untuk mencerna sepotong goreng singkong yang rasanya aneh.”
Kakek misterius itu hanya tersenyum, terpaut seraya mengejek perkataanku. Dia memang pendengar yang baik, begitu juga aku. Tak lama kemudian Ia melanjutkan kampanye konyolnya.
“Baiklah anak muda, saatnya kau melihat ke depan. Lihatlah, tatap dan renungkan apa yang akan kau saksikan.” Kakek itu meluruskan telunjuknya ke arah depan dengan sorot mata... click di sini untuk membaca selengkapnya: Romansa Kehancuran
-----
Banyak Judul Kisah Lainnya di Kumpulan Inspirasi Al Amrozy :
Cintaku Setahun Jagung
I’m Sure, I Can Do It!
Inspirasi Dalam Gelap
Dicari: Sekolah yang Mengajarkan Teknik Mengelola Stress
[Bukan Partai] Golkar
Yang Istimewa Belum Tentu Sempurna
OFFER YOUR BEST
Know When to Change Course
SATISFACTION OF ACHIEVEMENT