Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbupar) di bulan Februari ini akan mengadakan Pentas Periodik di setiap bulannya selama 1 Tahun. Festifal yang di selenggarakan di halaman Disbudpar ini akan menggandeng seluruh seniman yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Selasa (31/01/17).
Festival yang di selenggarakan setiap malam minggu, pukul 19:00 ini bertujuan untuk pembinaan pada pelaku seni dan sekaligus untuk hiburan pada masyarakat Bojonegoro. Dalam festival ini 80 % nya akan mengangkat kesenian tradisional lokal Bojonegoro dan 20 %nya mengangkat seni moderen. Hal ini di harapkan untuk melestarikan kearifan lokal serta menjaga eksistensinya.
"Festival periodik ini selain untuk hiburan masyarakat Bojonegoro, sekaligus untuk menjaga eksistensi kearifan lokal", ujar Yanto selaku Kasi Budaya dan Kesenian.
Tidak menuntut kemungkinan Festival Periodik ini akan di selenggarakan di setiap Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Peserta Festival ini akan melalui proses penjaringan, dan setiap peserta akan di dampingi satu Bulan sebelum penampilannya. Hal ini di maksutkan supaya dalam setiap penampilan yang akan di tampilkan agar lebih berkualitas.
"Setiap peserta nantinya akan kami dampingi selama satu Bulan sebelum penampilan, hal ini di maksutkan supaya di setiap penampilannya lebih berkualitas", tambah peria yang hobi koleksi batu akik ini.
Dalam festival Pariodik ini akan lebih menonjolkan Wayang Tengul dan Wayang Krucil, karena memang kesenian ini merupakan Aicon Kota Boj
onegoro. Dimana kesenian tradisional ini sudah bergeser mulai dari nilai, isi sajian, serta dalang Wayang Tengul dan Wayang Krucil banyak yang meniru Wayang Kulit.
Hal ini di sampaikan oleh Priyadi selaku Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan, dirinya sangat memprihatikan akan eksistensi kesenian lokal Bojonegoro ini.
"Wayang Tengul dan Wayang Krucil yang merupakan kesenian lokal Bojonegoro sudah bergeser nilai, isi sajian, serta banyak Dalang sekarang yang meniru Wayang Kulit", pungkasnya (bim/red).
suarabojonegoro.com - Dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbupar) di bulan Februari ini akan mengadakan Pentas Periodik di setiap bulannya selama 1 Tahun. Festifal yang di selenggarakan di halaman Disbudpar ini akan menggandeng seluruh seniman yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Selasa (31/01/17).
Festival yang di selenggarakan setiap malam minggu, pukul 19:00 ini bertujuan untuk pembinaan pada pelaku seni dan sekaligus untuk hiburan pada masyarakat Bojonegoro. Dalam festival ini 80 % nya akan mengangkat kesenian tradisional lokal Bojonegoro dan 20 %nya mengangkat seni moderen. Hal ini di harapkan untuk melestarikan kearifan lokal serta menjaga eksistensinya.
"Festival periodik ini selain untuk hiburan masyarakat Bojonegoro, sekaligus untuk menjaga eksistensi kearifan lokal", ujar Yanto selaku Kasi Budaya dan Kesenian.
Tidak menuntut kemungkinan Festival Periodik ini akan di selenggarakan di setiap Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Peserta Festival ini akan melalui proses penjaringan, dan setiap peserta akan di dampingi satu Bulan sebelum penampilannya. Hal ini di maksutkan supaya dalam setiap penampilan yang akan di tampilkan agar lebih berkualitas.
"Setiap peserta nantinya akan kami dampingi selama satu Bulan sebelum penampilan, hal ini di maksutkan supaya di setiap penampilannya lebih berkualitas", tambah peria yang hobi koleksi batu akik ini.
Dalam festival Pariodik ini akan lebih menonjolkan Wayang Tengul dan Wayang Krucil, karena memang kesenian ini merupakan Aicon Kota Boj
onegoro. Dimana kesenian tradisional ini sudah bergeser mulai dari nilai, isi sajian, serta dalang Wayang Tengul dan Wayang Krucil banyak yang meniru Wayang Kulit.
Hal ini di sampaikan oleh Priyadi selaku Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan, dirinya sangat memprihatikan akan eksistensi kesenian lokal Bojonegoro ini.
"Wayang Tengul dan Wayang Krucil yang merupakan kesenian lokal Bojonegoro sudah bergeser nilai, isi sajian, serta banyak Dalang sekarang yang meniru Wayang Kulit", pungkasnya (bim/red).