Reporter : Iwan Zuhdi
suarabojonegoro.com- BLORA-Pembinaan terhadap pemanah belia Blora mulai menunjukan hasil. Di ajang bergensi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas), 2nd Jogja Open Archery Competition 2017, 24-28 Maret, atlet panahan Blora meraih tiga medali. Tiga medali itu diraih Arya Wibowo (umum), dan Dhea Ediand Widiaskati (SMP) yang turun di Divisi Standar Bow. “Blora turunkan delapan pemanah, dua diantaranya eks atlet PON Jabar,” jelas Ketua Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Blora, Sukiman, (28/03/2017).
Di Jogya Open tersebut, lanjut Sukiman, atlet Blora mendapat pengalaman yang cukup berharga, selain bertemu 700 lebih atlet panahan dari berbagai provinsi di Indonesia, juga berlomba dengan belasan pemanah luar negeri asal India dan Malaysia di Lapangan Minggiran, Suryodiningkratan, Yogyakarta.
Sementara itu, Pelatih Perpani Blora Winartono menjelaskan bahwa Aryo Wibowo (eks atlet PON Jabar) yang turun di Divisi Standar Bow, keluar sebagai juara III (medali perunggu) tingkat umum jarak 40 meter putra total individual. “Seharusnya Bowo bisa meraih medali emas atau perak, sayangnya dia kurang tenang di dua tembakan terakhir,” tandas pelatih Perpani Blora Winartono.
Namun tim Blora tetap merasa berbangga, karena pemanah masa depan “kota sate” Dhea Ediand Widiaksakti (kelompok SMP), berhasil membidik dua medali perak Divisi Standar Bow, masing-masing juara II total individual jarak 30 meter, dan di sesi olympic round (aduan). “Dhea cukup tenang di turujn di sesi aduan maupunjh antar jarak, namun bidikan lawannya lebih bagus,” tambah Winartono.
Lanjut Winartono, Pemanah lainnnya antara lain Novia Anggi Fitiriani, Putriana, Annisafatma belum berhasil meraih juara di event tingkat nasional itu. Demikian juga dengan Norika Yolandari (eks pemanah PON Jabar), kali ini juga belum bisa berprestasi, karena hanya berada di rangking 15 nasional dari 68 pemanah Divisi Fita Recurve yang turun di Kejurnas Jogja Open, karena faktor peralatan (bow). “Rencananya Blora kemaren mengirim 18 pemanah, namun banyak atlet yang harus konsentrasi di ujian sekolahnya,” pungkas Winartono.(wan/lis)
suarabojonegoro.com- BLORA-Pembinaan terhadap pemanah belia Blora mulai menunjukan hasil. Di ajang bergensi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas), 2nd Jogja Open Archery Competition 2017, 24-28 Maret, atlet panahan Blora meraih tiga medali. Tiga medali itu diraih Arya Wibowo (umum), dan Dhea Ediand Widiaskati (SMP) yang turun di Divisi Standar Bow. “Blora turunkan delapan pemanah, dua diantaranya eks atlet PON Jabar,” jelas Ketua Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Blora, Sukiman, (28/03/2017).
Di Jogya Open tersebut, lanjut Sukiman, atlet Blora mendapat pengalaman yang cukup berharga, selain bertemu 700 lebih atlet panahan dari berbagai provinsi di Indonesia, juga berlomba dengan belasan pemanah luar negeri asal India dan Malaysia di Lapangan Minggiran, Suryodiningkratan, Yogyakarta.
Sementara itu, Pelatih Perpani Blora Winartono menjelaskan bahwa Aryo Wibowo (eks atlet PON Jabar) yang turun di Divisi Standar Bow, keluar sebagai juara III (medali perunggu) tingkat umum jarak 40 meter putra total individual. “Seharusnya Bowo bisa meraih medali emas atau perak, sayangnya dia kurang tenang di dua tembakan terakhir,” tandas pelatih Perpani Blora Winartono.
Namun tim Blora tetap merasa berbangga, karena pemanah masa depan “kota sate” Dhea Ediand Widiaksakti (kelompok SMP), berhasil membidik dua medali perak Divisi Standar Bow, masing-masing juara II total individual jarak 30 meter, dan di sesi olympic round (aduan). “Dhea cukup tenang di turujn di sesi aduan maupunjh antar jarak, namun bidikan lawannya lebih bagus,” tambah Winartono.
Lanjut Winartono, Pemanah lainnnya antara lain Novia Anggi Fitiriani, Putriana, Annisafatma belum berhasil meraih juara di event tingkat nasional itu. Demikian juga dengan Norika Yolandari (eks pemanah PON Jabar), kali ini juga belum bisa berprestasi, karena hanya berada di rangking 15 nasional dari 68 pemanah Divisi Fita Recurve yang turun di Kejurnas Jogja Open, karena faktor peralatan (bow). “Rencananya Blora kemaren mengirim 18 pemanah, namun banyak atlet yang harus konsentrasi di ujian sekolahnya,” pungkas Winartono.(wan/lis)