Reporter: Iwan Zuhdi
suarabojonegoro.com - Jalan menuju proyek Gas Unitisasi Jambaran Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro turut.Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro rusak berat. Nampak ratusaan lubang menganga berada di tengah jalan.
Selain kondisi jalan yang sangat menghawatirkan, jalan yang sehari-hari dilalui kendaraan berat atas kepentingan mega proyek J-TB juga menimbulkan debu yang sangat mengganggu kesehatan. Pengguna jalan dan warga sekitar pinggir jalan merasa sangat terganggu atas aktivitas tersebut.
Salah satu pemuda Desa Katur Kecamatan Gayam, yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan rusak dan berdebu. Pasalnya, PT PP yang menjadi pemenang tender Proyek Early Civil Work (ECW) dinilai lambat dalam mengerjakan pembangunan sipil.
"Selain rusak juga berdebu. Warga sangat terganggu aktivitasnya," kata perempuan yang cukup energik itu.
Ia menambahkan, jika hal ini masih terjadi, pemuda sekitar bahkan warga setempat bakal melakukan pemblokiran jalan, sehingga aktivitas kendaraan besar yang ditengarai atas adanya kepentingan proyek J-TB tidak bisa melewatinya.
"Jika hal tersebut masih begitu kami akan blokir jalan," gerutunya.
Diwaktu yang berbeda, saat dikonfirmasi oleh suarabojonegoro.com atas kondisi jalan tersebut, Kepala Desa Katur Kecamatan Gayam, belum menjawab pesan yang disampaikan melalui nomor WhatsAppnya.
Salah satu Bagian Humas PT PP terlihat enggan dimintai komentar. Seakan-akan saling lempar tanggung jawab. "Sekarang saya ndak bisa menjawab pertanyaaan mas. Ndak punya wewenang menjawab pertanyaan. Maaf banget ya mas," katanya dengan disertai kata maaf lanjutan. (Wan/Red).
suarabojonegoro.com - Jalan menuju proyek Gas Unitisasi Jambaran Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro turut.Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro rusak berat. Nampak ratusaan lubang menganga berada di tengah jalan.
Selain kondisi jalan yang sangat menghawatirkan, jalan yang sehari-hari dilalui kendaraan berat atas kepentingan mega proyek J-TB juga menimbulkan debu yang sangat mengganggu kesehatan. Pengguna jalan dan warga sekitar pinggir jalan merasa sangat terganggu atas aktivitas tersebut.
Salah satu pemuda Desa Katur Kecamatan Gayam, yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan rusak dan berdebu. Pasalnya, PT PP yang menjadi pemenang tender Proyek Early Civil Work (ECW) dinilai lambat dalam mengerjakan pembangunan sipil.
"Selain rusak juga berdebu. Warga sangat terganggu aktivitasnya," kata perempuan yang cukup energik itu.
Ia menambahkan, jika hal ini masih terjadi, pemuda sekitar bahkan warga setempat bakal melakukan pemblokiran jalan, sehingga aktivitas kendaraan besar yang ditengarai atas adanya kepentingan proyek J-TB tidak bisa melewatinya.
"Jika hal tersebut masih begitu kami akan blokir jalan," gerutunya.
Diwaktu yang berbeda, saat dikonfirmasi oleh suarabojonegoro.com atas kondisi jalan tersebut, Kepala Desa Katur Kecamatan Gayam, belum menjawab pesan yang disampaikan melalui nomor WhatsAppnya.
Salah satu Bagian Humas PT PP terlihat enggan dimintai komentar. Seakan-akan saling lempar tanggung jawab. "Sekarang saya ndak bisa menjawab pertanyaaan mas. Ndak punya wewenang menjawab pertanyaan. Maaf banget ya mas," katanya dengan disertai kata maaf lanjutan. (Wan/Red).