Oleh: Dhea Dwinda Nur’afini
suarabojonegoro.com- Pembangunan di suatu daerah seharusnya memenuhi beberapa aspek salah satunya adalah aspek lingkungan, namun yang kita tau pembangunan yang menandai adanya kemajuan suatu daerah selalu mengesampingkan aspek lingkungan, sehingga banyak efek yang harus ditanggung oleh masyarakat. Kemajuan sebuah daerah merupakan sebuah kewajiban untuk menyejahterakan masyarakatnya, namun hal ini harus diiringi dengan menjaga kelestarian lingkungan. Tetapi yang kita tau akhir-akhir ini banyak wilayah yang melakukan pembangunan secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah adanya pelebaran jalan dengan menebang pohon-pohon yang membuat jalan menjadi panas tanpa adanya penghalang sinarmatahari. Semakin banyaknya pembangunan yang terjadi maka semakin banyak pula pohon yang dikorbankan untuk memenuhi pembangunan itu sendiri.
Seharusnya suatu wilayah yang ingin melakukan pembangunan harus menggunakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengesampingkan kebutuhan generasi mendatang. Berbagai peristiwa bencana kerusakan lingkungan akhir-akhir ini marak terjadi seperti adanya bencana banjir, longsor, dan kebakaran hutan telah menjadi tanda bahwa selama ini pembangunan yang dilakukan telah mengganggu ekosistem alam yang ada.
Dengan adanya pembangunan yang mengesampingkan lingkungan berdampak pada kurangnya lahan hijau yang menyebabkan global warming yang semakin parah, peningkatan emisi gas-gas rumah kaca dapat berdampak pada cuaca yang sangat ekstrim seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia lain, sehingga menyebabkan banjir dan erosi, sedangkan di belahan dunia lainnya mengalami musim panas yang berkepanjangan yang di sebabkan oleh kenaikan suhu rata-rata bumi.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus melakukan perubahan, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghidari parahnya pemanasan global yaitu dengan menghemat penggunaan listrik gunakan listrik sehemat mungkin untuk mengurangi penggunaan energi bumi yang berlebih, mengurangi penggunaan plastik di sebagian negara maju telah melarang masyarakatnya untuk menggunakan plastik karena yang kita tau plastik baru dapat terurai di tanah memerlukan waktu yang cukup lama dan dapat menjadi limbah yang sangat sulit untuk diurai oleh tanah.
Mengurangi atau meminimalisir penggunaan kendaran pribadi yang dapat menambah emisi gas di bumi, sehingga merusak lapisan ozon menggunakan sepeda ataupun angkutan umum bisa menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas dan memecah kemacetan.
Mengurangi penggunaan kertas dapat membantu mengurangi penebangan pohon yang kita tau bahwa pohon merupakan tameng utama dalam mengurangi pemanasan global, pencegahan pemanasan global yang paling utama ialah dengan menanam pohon.
Seperti yang kita tau banyak sekali pembangunan yang tidak pro dengan ekosistem alam seperti pelebaran jalan, pembangunan perumahan-perumahan diatas lahan hijau,pembuatan taman rekreasi diatas lahan produktif. Hal ini menyebabkan berkurangnya pohon-pohon di muka bumi yang menyebabkan kenaikan rata-rata suhu bumi, berkurangnya cadangan air tanah, dan kerusakan ozon yang semakin parah. 1 pohon menghasilkan 1,2 kg O2 per hari untuk ukuran pohon sedang sedangkan untuk ukuran pohon dengan diameter besar dapat menghasilkan 2-3 kg O2 perharinya, sedangkan 1 orang memerlukan 0,5 kg O2 per hari.
Maka dari itu 1 pohon dapat memenuhi 2 orang manusia, namun realitanya penebangan pohon tanpa memikirkan kebutuhan O2 tiap individu menjadikan kita berhutang pada pohon, yang seharusnya pohon hanya memenuhi kebutuhan O2 setiap 2 individu harus memenuhi kebutuhan beberapa individu. Hal ini menyebabkan kenaikan rata-rata suhu bumi semakin meningkat, sungguh ironis hal ini bisa terjadi hanya untuk kepentingan pembangunan yang mengatasnamakan kesejahteraan masyarakat harus mengorbankan banyak pohon yang kita tau sebagai tameng akan kerusakan alam yang ada.
Maka dari itu kita harus menyadari bahwa penanaman pohon sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan pada masa yang akan datang, penanaman pohon untuk setiap individu dapat dilakukan untuk membayar hutang kita akan generasi yang akan datang maupun hutang kita terhadap alam.
Menanam pohon juga dapat menjadi solusi akan bencana-bencana akibat dari kerusakan alam itu sendiri seperti dengan menanam pohon kita dapat menahan laju air, erosi, dan menambah cadangan air tanah. Bila terdapat banyak pohon saat hujan turun daun, ranting, dan batang pohon dapat menahan butiran air hujan untuk langsung menyentuh permukaan tanah. Penghasil oksigen dan mengurangi karbondioksida, yang kita tau bahawa oksigen adalah gas yang diperlukan oleh manusia maupun hewan untuk bernafas,sedangkan karbondioksida adalah gas beracun yang dapat merusak lapisan ozon. Seharusnya setiap individu di muka bumi ini memiliki 1 pohon untuk memenuhi kebutuhan O2 mereka dan 1 pohon untuk 1 individu bisa menjadi lahan investasi untuk generasi kedepannnya. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
suarabojonegoro.com- Pembangunan di suatu daerah seharusnya memenuhi beberapa aspek salah satunya adalah aspek lingkungan, namun yang kita tau pembangunan yang menandai adanya kemajuan suatu daerah selalu mengesampingkan aspek lingkungan, sehingga banyak efek yang harus ditanggung oleh masyarakat. Kemajuan sebuah daerah merupakan sebuah kewajiban untuk menyejahterakan masyarakatnya, namun hal ini harus diiringi dengan menjaga kelestarian lingkungan. Tetapi yang kita tau akhir-akhir ini banyak wilayah yang melakukan pembangunan secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah adanya pelebaran jalan dengan menebang pohon-pohon yang membuat jalan menjadi panas tanpa adanya penghalang sinarmatahari. Semakin banyaknya pembangunan yang terjadi maka semakin banyak pula pohon yang dikorbankan untuk memenuhi pembangunan itu sendiri.
Seharusnya suatu wilayah yang ingin melakukan pembangunan harus menggunakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengesampingkan kebutuhan generasi mendatang. Berbagai peristiwa bencana kerusakan lingkungan akhir-akhir ini marak terjadi seperti adanya bencana banjir, longsor, dan kebakaran hutan telah menjadi tanda bahwa selama ini pembangunan yang dilakukan telah mengganggu ekosistem alam yang ada.
Dengan adanya pembangunan yang mengesampingkan lingkungan berdampak pada kurangnya lahan hijau yang menyebabkan global warming yang semakin parah, peningkatan emisi gas-gas rumah kaca dapat berdampak pada cuaca yang sangat ekstrim seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia lain, sehingga menyebabkan banjir dan erosi, sedangkan di belahan dunia lainnya mengalami musim panas yang berkepanjangan yang di sebabkan oleh kenaikan suhu rata-rata bumi.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus melakukan perubahan, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghidari parahnya pemanasan global yaitu dengan menghemat penggunaan listrik gunakan listrik sehemat mungkin untuk mengurangi penggunaan energi bumi yang berlebih, mengurangi penggunaan plastik di sebagian negara maju telah melarang masyarakatnya untuk menggunakan plastik karena yang kita tau plastik baru dapat terurai di tanah memerlukan waktu yang cukup lama dan dapat menjadi limbah yang sangat sulit untuk diurai oleh tanah.
Mengurangi atau meminimalisir penggunaan kendaran pribadi yang dapat menambah emisi gas di bumi, sehingga merusak lapisan ozon menggunakan sepeda ataupun angkutan umum bisa menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas dan memecah kemacetan.
Mengurangi penggunaan kertas dapat membantu mengurangi penebangan pohon yang kita tau bahwa pohon merupakan tameng utama dalam mengurangi pemanasan global, pencegahan pemanasan global yang paling utama ialah dengan menanam pohon.
Seperti yang kita tau banyak sekali pembangunan yang tidak pro dengan ekosistem alam seperti pelebaran jalan, pembangunan perumahan-perumahan diatas lahan hijau,pembuatan taman rekreasi diatas lahan produktif. Hal ini menyebabkan berkurangnya pohon-pohon di muka bumi yang menyebabkan kenaikan rata-rata suhu bumi, berkurangnya cadangan air tanah, dan kerusakan ozon yang semakin parah. 1 pohon menghasilkan 1,2 kg O2 per hari untuk ukuran pohon sedang sedangkan untuk ukuran pohon dengan diameter besar dapat menghasilkan 2-3 kg O2 perharinya, sedangkan 1 orang memerlukan 0,5 kg O2 per hari.
Maka dari itu 1 pohon dapat memenuhi 2 orang manusia, namun realitanya penebangan pohon tanpa memikirkan kebutuhan O2 tiap individu menjadikan kita berhutang pada pohon, yang seharusnya pohon hanya memenuhi kebutuhan O2 setiap 2 individu harus memenuhi kebutuhan beberapa individu. Hal ini menyebabkan kenaikan rata-rata suhu bumi semakin meningkat, sungguh ironis hal ini bisa terjadi hanya untuk kepentingan pembangunan yang mengatasnamakan kesejahteraan masyarakat harus mengorbankan banyak pohon yang kita tau sebagai tameng akan kerusakan alam yang ada.
Maka dari itu kita harus menyadari bahwa penanaman pohon sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan pada masa yang akan datang, penanaman pohon untuk setiap individu dapat dilakukan untuk membayar hutang kita akan generasi yang akan datang maupun hutang kita terhadap alam.
Menanam pohon juga dapat menjadi solusi akan bencana-bencana akibat dari kerusakan alam itu sendiri seperti dengan menanam pohon kita dapat menahan laju air, erosi, dan menambah cadangan air tanah. Bila terdapat banyak pohon saat hujan turun daun, ranting, dan batang pohon dapat menahan butiran air hujan untuk langsung menyentuh permukaan tanah. Penghasil oksigen dan mengurangi karbondioksida, yang kita tau bahawa oksigen adalah gas yang diperlukan oleh manusia maupun hewan untuk bernafas,sedangkan karbondioksida adalah gas beracun yang dapat merusak lapisan ozon. Seharusnya setiap individu di muka bumi ini memiliki 1 pohon untuk memenuhi kebutuhan O2 mereka dan 1 pohon untuk 1 individu bisa menjadi lahan investasi untuk generasi kedepannnya. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang