10 Mei 2017

Pasca Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Industri Migas Oleh PEPC

    Rabu, Mei 10, 2017  

Pemuda Sekitar Operasi PEPC Siap Bersaing di Dunia Kerja

Reporter : Sasmito Anggoro


suarabojonegoro.com -  Sebagai modal bersaing untuk mencari kerja atau untuk berwirausaha, sebanyak 20 pemuda yang berasal dari empat desa di Kecamatan Purwosari, Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro telah mengikuti program Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Industri Migas yang diselenggarakan Pertamina EP Cepu (PEPC).

Dalam pelatihan dan sertifikasi kali ini, puluhan pemuda dari sekitar lapangan operasi PEPC itu telah mengikuti pelatihan dengan baik selama dua bulan. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi itu telah ditutup dengan memberikan bantuan seperangkat alat las listrik kepada seluruh peserta pelatihan yang berlangsung di Griya Dharma Kusuma, Bojonegoro, Selasa (9/5/2017),

Pelatihan keterampilan las listrik yang diselenggarakan oleh Pertamina EP Cepu yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro dimulai sejak tanggal 27 Februari sampai 12 April 2017. Sedang untuk proses uji sertifikasi terhadap 20 peserta dilaksanakan di Pusdiklat Migas Cepu pada 27-28 April 2017 lalu.

Nur Qolik (23), salah satu peserta asal Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan itu. Pasalnya, selama pelatihan berlangsung dia mendapatkan pengetahuan dan juga ilmu terkait dengan proses las listrik serta penambahan keahlian di bidang tersebut.

"Sangat membantu sekali, selain keterampilan, kita dalam pelatihan ini juga mendapatkan dua sertifikat dari BLK dan Migas. Ini merupakan modal kita untuk bisa mencari kerja," ujar Nur Qolik, yang mengaku ingin mencari kerja di luar Bojonegoro itu.

Dari total 20 peserta yang ikut dalam pelatihan, terdapat 5 peserta yang tidak lolos dalam uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi Migas terkait las listrik itu. Meski tidak lolos, mereka tetap mengaku sudah sangat terbantu dengan adanya pelatihan itu sebagai modal untuk menciptakan peluang kerja sendiri dengan membuka bengkel las listrik.

"Kita sudah mendapatkan ilmu las listrik ini, kita tinggal mengembangkannya lagi Rencananya nanti tetap akan bikin usaha sendiri. Intinya kita ikut pelatihan ini sudah senang karena bisa mendapatkan ilmu, kalau akhirnya kita dapat bantuan peralatan las listrik seperti ini, ya sangat senang," ungkap Gugik Suharso (27), pemuda asal Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro.

Sementara itu, Kunadi, Public & Government Affairs and Relation Manager PT Pertamina EP Cepu, menyatakan bahwa kegiatan pelatihan dan sertifikasi itu merupakan program yang kesekian kali yang telah dilakukan PEPC kepada warga sekitar wilayah operasinya. Yang mana sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan sertifikasi kepada 175 orang dengan berbagai jenis keterampilan yang diperlukan oleh industri migas dan industri lainnya seperti rigging, scaffolding, mobile crane, dan pipe fitter.

"Sebelumnya juga telah diselenggarakan pelatihan-pelatihan lain seperti rigging, scaffolding, mobile crane dan pipe fitter dengan peserta total sekitar 175 orang dan sekarang bertambah 20 orang ini untuk mengikuti pelatihan welder. Dari peserta pelatihan dan sertifikasi sebelumnya, 90 persen lebih berhasil mendapatkan pekerjaan di proyek migas," jelas Kunadi, setelah penutupan kegiatan itu.

Kunadi menambahkan, pelaksanaan pelatihan skill tersebut diselenggarakan perusahaan tak lain tujuannya adalah untuk meningkatkan keahlian bagi para pemuda sekitar wilayah operasi PEPC. Sehingga dengan modal skill yang ada, para pemuda dapat bersaing dalam mencari kerja bukan hanya di wilayah Bojonegoro saja, tetapi diharapkan dapat berkompetisi di bursa kerja nasional dan internasional.

"Intinya kita membekali para pemuda dengan keterampilan khusus. Semoga pelatihan dan keterampilan yang telah diperoleh dapat menjadi bekal para pemuda untuk mengikuti kompetisi dalam dunia kerja secara lebih luas," harapnya.

Dengan adanya Program Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Industri Migas itu, Agus Supriyanto, selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro menyatakan apresiasinya kepada pihak PEPC dan juga SKK Migas yang telah mengadakan program itu.

Selain itu Agus juga memberikan motivasi kepada para pemuda dari sekitar area proyek JTB (Jambaran-Tiung Biru) yang usai mengikuti pelatihan, agar tidak menggantungkan sepenuhnya pada peluang kerja di area proyek JTB. Yang mana keberadaan peluang kerja di operasi JTB tentunya sangat terbatas dan hanya berlangsung dalam periode waktu tertentu.

"Setelah mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikasi keterampilan industri migas, harus
mampu bersaing di dunia kerja secara nasional bahkan internasional. Pengalaman dari pelatihan hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk kompetisi mendapatkan kerja yang lebih baik," tegasnya dalam kegiatan penutupan program pelatihan ini.  (red*)

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9