Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke 72 di Desa Mori, Kecamatan Trucuk ini nampak berbeda dengan kemeriahan di Desa yang lainnya. Pasalnya di Desa Mori ini menggelar lomba fashion show yang memanfaatkan daur ulang limbah. Ibu-ibu PKK Desa Mori Kecamatan Trucuk ini dengan cekatan dan penuh ketelatenan menyulap limbah sampah menjadi busana. Minggu (27/08/17).
Belasan karya ibu-ibu PKK yang dikenakan para model ini menarik perhatian para peneonton. Kepala Desa Mori Andik Triadmajha mengatakan, bahwa busana daur ulang itu dibuat dari pemanfaatan barang-barang bekas tak terpakai seperti koran, botol air mineral, tutup air mineral, bungkus plastik detergen, kain perca sisa hajatan, kardus, dan beragam barang tak terpakai lainnya.
Dengan kreatifitas para ibu-ibu PKK ini dirinya mengaku sangat bangga yang mampu menciptakan busana daur ulang dengan hasil yang menakjubkan. Hal itu diharapkan bisa mengurangi sampah dan menyulapnya menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi.
"Rencana kegiatan ini akan diadakan setiap tahun, sebab antusias warga tinggi," katanya.
Sementara itu salah satu peserta Uswatun menyampaikan bahwa dirinya sangat senag dwngan kegiatan perlombaan ini. Karena kreasi daur ulang sampah buatannya bisa di tunjukan kepada masyarakat.
"Saya sangat senag sekali dengan adanya kegiatan ini. Selain sebagai ajang perlombaan sekaligus dapat menunjukkan kepada masyarakat", pungkasnya. (Bim/red).
suarabojonegoro.com - Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke 72 di Desa Mori, Kecamatan Trucuk ini nampak berbeda dengan kemeriahan di Desa yang lainnya. Pasalnya di Desa Mori ini menggelar lomba fashion show yang memanfaatkan daur ulang limbah. Ibu-ibu PKK Desa Mori Kecamatan Trucuk ini dengan cekatan dan penuh ketelatenan menyulap limbah sampah menjadi busana. Minggu (27/08/17).
Belasan karya ibu-ibu PKK yang dikenakan para model ini menarik perhatian para peneonton. Kepala Desa Mori Andik Triadmajha mengatakan, bahwa busana daur ulang itu dibuat dari pemanfaatan barang-barang bekas tak terpakai seperti koran, botol air mineral, tutup air mineral, bungkus plastik detergen, kain perca sisa hajatan, kardus, dan beragam barang tak terpakai lainnya.
Dengan kreatifitas para ibu-ibu PKK ini dirinya mengaku sangat bangga yang mampu menciptakan busana daur ulang dengan hasil yang menakjubkan. Hal itu diharapkan bisa mengurangi sampah dan menyulapnya menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi.
"Rencana kegiatan ini akan diadakan setiap tahun, sebab antusias warga tinggi," katanya.
Sementara itu salah satu peserta Uswatun menyampaikan bahwa dirinya sangat senag dwngan kegiatan perlombaan ini. Karena kreasi daur ulang sampah buatannya bisa di tunjukan kepada masyarakat.
"Saya sangat senag sekali dengan adanya kegiatan ini. Selain sebagai ajang perlombaan sekaligus dapat menunjukkan kepada masyarakat", pungkasnya. (Bim/red).