Reporter : Andri Yanto
suarabojonegoro.com - Agar hasil pertanian sekitar desa Pejok, kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro meningkat warga telah menanti nantikan pengerjaan waduk pejok yang telah di rencanakan sebelumnya.
Komisi XI DPR RI, Hj Anna Muawanah bersama Deputi Kementrian Koordinator Perokonomian dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) memantau langsung lokasi lahan yang bakal di jadikan proyek nasional itu. Sabtu (16/9/17).
"Makanya kami bersama Kemenko Perekonomian melihat lihat langsung lokasinya. Sehingga nantinya bisa di kordinasikan dengan Bappenas dan Kementrian PU," kata Anna.
Disampaikan oleh Anggota Fraksi PKB, DPR RI dari Dapil Bojonegoro dan Tuban ini bahwa kebutuhan yang paling urgent untuk tahap pembangunan waduk Pejok itu ialah tanah. Sedangkan saat cek lokasi proyek waduk banyak lahan pertanian milik warga setempat.
"Karena itu soal tanah nanti biar di urus lembaga independen yang mengacu pada UU nomor 2 tahun 2012 tentang harga tanah yang di nilai oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)," ujarnya.
Jadi untuk perencanaan pembangunan waduk dia menjelaskan, kebutuhan lahan dan berapa lahan pertanian milik warga yang kemudian akan di nilai harga tanah tanah tersebut sesuai kebenaran di lapangan untuk mempercepat pembangunan waduk.
Jika memang hasil appraisal lembaga itu kurang pas bagi warga bisa melanjutkan ke Pengadilan Negeri atau bahkan ke Mahkamah Agung. "Namun jika hukum sudah memutuskan. Tentunya Bapak Ibu dapat menerimanya. Apalagi LMAN ini sudah di anggarkan 3,5 Triliun," katanya.
Sementara itu untuk proyek ini di perlukan lahan seluas 147 hektar yang mencakup 3 desa yakni, Pejok, Kesongo, dan Talungrejo desa dari Kabupaten Lamongan.
Waduk yang dinantikan warga ini bakal menampung kurang lebih 3,5 Juta meter kubik air. Sehingga kalau di hitung kecamatan Kepohbaru ada 25 Desa dengan luas pertanian 3.234 hektar dan non pertanian 412 hektar maka hasil pertanian akan meningkat.
"Harapan kami dengan adanya Waduk nantinya akan memudahkan para petani guna mengairi sawahnya sehingga akan dapat meningkatkan hasil pertanian dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani," Terang Perempuan yang akan maju di Pilkada Bojonegoro ini.
Dengan adanya proyek waduk Pejok warga setempat mendukung untuk segera di laksanakannya pengerjaan waduk. "Yang terpenting itu transparansi dan untuk pengerjaan waduk kami sudah nanti nantikan untuk pertanian kami," tegas Agus. (and/red)
suarabojonegoro.com - Agar hasil pertanian sekitar desa Pejok, kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro meningkat warga telah menanti nantikan pengerjaan waduk pejok yang telah di rencanakan sebelumnya.
Komisi XI DPR RI, Hj Anna Muawanah bersama Deputi Kementrian Koordinator Perokonomian dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) memantau langsung lokasi lahan yang bakal di jadikan proyek nasional itu. Sabtu (16/9/17).
"Makanya kami bersama Kemenko Perekonomian melihat lihat langsung lokasinya. Sehingga nantinya bisa di kordinasikan dengan Bappenas dan Kementrian PU," kata Anna.
Disampaikan oleh Anggota Fraksi PKB, DPR RI dari Dapil Bojonegoro dan Tuban ini bahwa kebutuhan yang paling urgent untuk tahap pembangunan waduk Pejok itu ialah tanah. Sedangkan saat cek lokasi proyek waduk banyak lahan pertanian milik warga setempat.
"Karena itu soal tanah nanti biar di urus lembaga independen yang mengacu pada UU nomor 2 tahun 2012 tentang harga tanah yang di nilai oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)," ujarnya.
Jadi untuk perencanaan pembangunan waduk dia menjelaskan, kebutuhan lahan dan berapa lahan pertanian milik warga yang kemudian akan di nilai harga tanah tanah tersebut sesuai kebenaran di lapangan untuk mempercepat pembangunan waduk.
Jika memang hasil appraisal lembaga itu kurang pas bagi warga bisa melanjutkan ke Pengadilan Negeri atau bahkan ke Mahkamah Agung. "Namun jika hukum sudah memutuskan. Tentunya Bapak Ibu dapat menerimanya. Apalagi LMAN ini sudah di anggarkan 3,5 Triliun," katanya.
Sementara itu untuk proyek ini di perlukan lahan seluas 147 hektar yang mencakup 3 desa yakni, Pejok, Kesongo, dan Talungrejo desa dari Kabupaten Lamongan.
Waduk yang dinantikan warga ini bakal menampung kurang lebih 3,5 Juta meter kubik air. Sehingga kalau di hitung kecamatan Kepohbaru ada 25 Desa dengan luas pertanian 3.234 hektar dan non pertanian 412 hektar maka hasil pertanian akan meningkat.
"Harapan kami dengan adanya Waduk nantinya akan memudahkan para petani guna mengairi sawahnya sehingga akan dapat meningkatkan hasil pertanian dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani," Terang Perempuan yang akan maju di Pilkada Bojonegoro ini.
Dengan adanya proyek waduk Pejok warga setempat mendukung untuk segera di laksanakannya pengerjaan waduk. "Yang terpenting itu transparansi dan untuk pengerjaan waduk kami sudah nanti nantikan untuk pertanian kami," tegas Agus. (and/red)