Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Masih dalam pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100 di Desa Meduri, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, kali ini Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD terus bergotong royong bersama-sama dengan masyarakat menyelesaikan pembuatan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang berada di Desa setempat. Minggu (01/10/17).
Pembangunan MCK di Desa yang memiliki tingkat kemiskinan hingga 60% ini diharapkan akan dapat membantu kesejahteraan warga Desa setempat. Menurut keterangan Kastur salah satu warga sekitar menuturkan bahwa selama ini masyarakat sekitar memanfaatkan aliran sungai untuk kebutuhan MCK.
"Ya beraknya kadang di tegalan, kalo cuci bikin tampungan air di sungai, air minum jg dari sungai, tapi kalu musim kemarau air nggak ada ya menyedihkan mas", katanya.
Dengan adanya program TMMD ke 100 tahun 2017 dirinya bersama dengan warga masyarakat yang lain merasa sangat terbantu. Dirinya berharap dengan kegiatan ini kedepan akan mampu menigkatkan kesejahteraan warga Desa Meduri ini.
"Jalan yang dibangun dengan baik, fasilitas jembatan dibangun dengan baik, tentunya ini akan memudahkan masyarakat untuk beraktifitas. Baik itu bersekolah dan yang bekerja. Dan tentunya kami sangat berterima kasih", ujarnya.
Sementara itu Serka Dedi, menyatakan bahwa Program TMMD ke 100 tahun 2017 yang diselenggarakan di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, ini terasa ringan dengan hadirnya masyarakat ditengah-tegah prajurit yang bertugas. Dirinya berharap dengan kehadiran warga masyarakat dapat menyelesaikan pembangunan dengan cepat sesuai yang telah ditargetkan.
"Semangat gotong royong membuat Prajurit semakin bersemangat dalam bekerja. Keikut sertaan masyarakat membantu Prajurit TNI inilah yang sangat diharapkan sesuai dengan harapan Panglima TNI bahwa Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), bukan sekadar menghadirkan bangunan fisik, tetapi jauh yang lebih penting terbangunnya semangat gotong royong dan meningkatkan kepedulian sosial dan semangat kebersamaan dalam membangun desa sebagai basis ketahanan wilayah menuju ketahanan nasional", pungkasnya. (Bim/red).
suarabojonegoro.com - Masih dalam pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100 di Desa Meduri, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, kali ini Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD terus bergotong royong bersama-sama dengan masyarakat menyelesaikan pembuatan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang berada di Desa setempat. Minggu (01/10/17).
Pembangunan MCK di Desa yang memiliki tingkat kemiskinan hingga 60% ini diharapkan akan dapat membantu kesejahteraan warga Desa setempat. Menurut keterangan Kastur salah satu warga sekitar menuturkan bahwa selama ini masyarakat sekitar memanfaatkan aliran sungai untuk kebutuhan MCK.
"Ya beraknya kadang di tegalan, kalo cuci bikin tampungan air di sungai, air minum jg dari sungai, tapi kalu musim kemarau air nggak ada ya menyedihkan mas", katanya.
Dengan adanya program TMMD ke 100 tahun 2017 dirinya bersama dengan warga masyarakat yang lain merasa sangat terbantu. Dirinya berharap dengan kegiatan ini kedepan akan mampu menigkatkan kesejahteraan warga Desa Meduri ini.
"Jalan yang dibangun dengan baik, fasilitas jembatan dibangun dengan baik, tentunya ini akan memudahkan masyarakat untuk beraktifitas. Baik itu bersekolah dan yang bekerja. Dan tentunya kami sangat berterima kasih", ujarnya.
Sementara itu Serka Dedi, menyatakan bahwa Program TMMD ke 100 tahun 2017 yang diselenggarakan di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, ini terasa ringan dengan hadirnya masyarakat ditengah-tegah prajurit yang bertugas. Dirinya berharap dengan kehadiran warga masyarakat dapat menyelesaikan pembangunan dengan cepat sesuai yang telah ditargetkan.
"Semangat gotong royong membuat Prajurit semakin bersemangat dalam bekerja. Keikut sertaan masyarakat membantu Prajurit TNI inilah yang sangat diharapkan sesuai dengan harapan Panglima TNI bahwa Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), bukan sekadar menghadirkan bangunan fisik, tetapi jauh yang lebih penting terbangunnya semangat gotong royong dan meningkatkan kepedulian sosial dan semangat kebersamaan dalam membangun desa sebagai basis ketahanan wilayah menuju ketahanan nasional", pungkasnya. (Bim/red).