Reporter: Arum Sekar
suarabojonegoro.com - "Generasi muda desa adalah modal bagi bangsa Indonesia dalam membangun potensi lokal di pedesaan", ujar Anggota DPRD Kab. Tuban, Andhi Hartanto, SPd. pada saat acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di desa Mentoro, Soko, Tuban, Minggu (05/11/2017).
Andhi menghimbau agar generasi muda dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi agar dapat memajukan potensi lokal yang ada sehingga dapat mengalihkan maraknya jumlah remaja yang menikah dini, hamil di luar nikah dan ancaman bahaya narkoba hingga mencegah arus urbanisasi.
Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan bahwa menurut data BPS jumlah penduduk Indonesia usia kerja yang berumur di atas 15 tahun mencapai 186,1 juta jiwa pada Agustus 2015. Dari jumlah tersebut 26 persennya atau 48,3 juta jiwa hanya berpendidikan SD. Penyerapan tenaga kerja per Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan SD sebanyak 49,97 juta orang (42,20 persen).
"Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan generasi muda kita masih rendah, padahal generasi muda yang mendominasi angkatan kerja tiap tahunnya," kata Abidin.
Lebih lanjut Anggota Komisi 9 itu menjelaskan bahwa bonus demografi akan sangat sulit dimanfaatkan dengan baik jika kapasitas generasi muda kita khususnya remaja gagal mengembangkan kapasitas diri, baik secara karakter, pendidikan dan kompetensi, apalagi kini kita memasuki revolusi teknologi informasi yang sangat pesat.
"Oleh karena itu peran keluarga menjadi amat berperan. Keluarga adalah tempat mengawali kapasitas diri remaja, termasuk pendidikan karakter, sikap mental dan kompetensi diri," tegas Abidin.
Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Propinsi Jawa Timur, Dra Sofia Hanik, MM menuturkan bahwa dengan angka harapan hidup di Tuban yg lebih dari 70,2 tahun maka diharapkan masyarakat berperan aktif dalam berbagai program BKKBN. Program tersebut antara lain Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan juga Bina Keluarga Lansia (BKL) sesuai dengan segmentasi usia.
Selain dihadiri oleh perwakilan Bappemas Kabupaten Tuban, BKKBN Provinsi Jawa Timur, kader-kader PLKB dari Tuban acara ini dipenuhi ratusan masyarakat sekitar Desa Mentoro, para pemuka agama, tokoh masyarakat, perangkat desa serta karang taruna di Kecamatan Soko, Tuban. (Rum)
suarabojonegoro.com - "Generasi muda desa adalah modal bagi bangsa Indonesia dalam membangun potensi lokal di pedesaan", ujar Anggota DPRD Kab. Tuban, Andhi Hartanto, SPd. pada saat acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di desa Mentoro, Soko, Tuban, Minggu (05/11/2017).
Andhi menghimbau agar generasi muda dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi agar dapat memajukan potensi lokal yang ada sehingga dapat mengalihkan maraknya jumlah remaja yang menikah dini, hamil di luar nikah dan ancaman bahaya narkoba hingga mencegah arus urbanisasi.
Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan bahwa menurut data BPS jumlah penduduk Indonesia usia kerja yang berumur di atas 15 tahun mencapai 186,1 juta jiwa pada Agustus 2015. Dari jumlah tersebut 26 persennya atau 48,3 juta jiwa hanya berpendidikan SD. Penyerapan tenaga kerja per Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan SD sebanyak 49,97 juta orang (42,20 persen).
"Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan generasi muda kita masih rendah, padahal generasi muda yang mendominasi angkatan kerja tiap tahunnya," kata Abidin.
Lebih lanjut Anggota Komisi 9 itu menjelaskan bahwa bonus demografi akan sangat sulit dimanfaatkan dengan baik jika kapasitas generasi muda kita khususnya remaja gagal mengembangkan kapasitas diri, baik secara karakter, pendidikan dan kompetensi, apalagi kini kita memasuki revolusi teknologi informasi yang sangat pesat.
"Oleh karena itu peran keluarga menjadi amat berperan. Keluarga adalah tempat mengawali kapasitas diri remaja, termasuk pendidikan karakter, sikap mental dan kompetensi diri," tegas Abidin.
Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Propinsi Jawa Timur, Dra Sofia Hanik, MM menuturkan bahwa dengan angka harapan hidup di Tuban yg lebih dari 70,2 tahun maka diharapkan masyarakat berperan aktif dalam berbagai program BKKBN. Program tersebut antara lain Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan juga Bina Keluarga Lansia (BKL) sesuai dengan segmentasi usia.
Selain dihadiri oleh perwakilan Bappemas Kabupaten Tuban, BKKBN Provinsi Jawa Timur, kader-kader PLKB dari Tuban acara ini dipenuhi ratusan masyarakat sekitar Desa Mentoro, para pemuka agama, tokoh masyarakat, perangkat desa serta karang taruna di Kecamatan Soko, Tuban. (Rum)