Reporter: Didik Winarto
suarabojonegoro.com - Malang nasib gadia cilik bernama Dewi Sintia Sari, (8), harus menderita kelainan jantung bocor sejak dirinya lahir, dirinya tak bisa menikmati hidup dan bermain layaknya anak anak sebayanya karena sakit yang dideritanya.
Sintia tinggal dirumah bersama ibunya, Marmi di desa Sumbertlaseh Rt 03 Rw 01, Kecamatan Dander, Bojonegoro dan bapaknya Rohmad ayahanda Dewi Sintia Sari sudah meninggalkan dirinya bersama ibunya di panggil yang maha kuasa.
Gadis manis ini masih duduk sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Abu Dzarin, kelas 3, Anak ke 3 dari pasangan Alm.Rohmad dengan marmi , kesehariannya hanya bisa bermain di sekitar rumahnya.
"Karena kondisinya awhingga dia tidak boleh bermain terlalu jauh dan lelah," Kata Ibunya.
Dijelaskan oleh Marmi jika bermain terlalu capek maka beberapa bagian tubuhnya mengakami perubahan seperti kukunya berubah membiru dan kelopak mata akan redup, sehingga Sinta harus mendapatkan perhatian dan pengawasan penuh.
Marmi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendapat antrian pengobatan dengan nomor antrian 799 semenjak bulan Mei 2016 , di rumah sakit Dr.Sutomo Surabaya.
Hal ini membuat kelompok masyarakat dari beberapa perwakilan admin atau pengurus Grup Berita Bojonegoro (GBB) dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) mendatangi kediaman Sinta, untuk membantu meringankan beban Sinta.
Menurut Lindah Ayu perwakilan admin dari GBB menyampaikan bahwa kedatanganya beserta rombongan menyampaikan amanah dari para member GBB yang menyisihkan sebagian Rezekinya agar bisa di gunakan untuk membantu biaya pengobatan adik Sinta.
"Terima kasih para member GBB atas bantuannya sehingga bisa sedikit meringankan Beban Adik Sintia," Kata Linda.
Selanjutnya untui Kedepannya LPA akan mendampingi Adik Sinta menjalani pengobatan dari perlengkapan administrasi surat dan therapis psikolog dari perwakialan LPA. (Dik/Red)
suarabojonegoro.com - Malang nasib gadia cilik bernama Dewi Sintia Sari, (8), harus menderita kelainan jantung bocor sejak dirinya lahir, dirinya tak bisa menikmati hidup dan bermain layaknya anak anak sebayanya karena sakit yang dideritanya.
Sintia tinggal dirumah bersama ibunya, Marmi di desa Sumbertlaseh Rt 03 Rw 01, Kecamatan Dander, Bojonegoro dan bapaknya Rohmad ayahanda Dewi Sintia Sari sudah meninggalkan dirinya bersama ibunya di panggil yang maha kuasa.
Gadis manis ini masih duduk sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Abu Dzarin, kelas 3, Anak ke 3 dari pasangan Alm.Rohmad dengan marmi , kesehariannya hanya bisa bermain di sekitar rumahnya.
"Karena kondisinya awhingga dia tidak boleh bermain terlalu jauh dan lelah," Kata Ibunya.
Dijelaskan oleh Marmi jika bermain terlalu capek maka beberapa bagian tubuhnya mengakami perubahan seperti kukunya berubah membiru dan kelopak mata akan redup, sehingga Sinta harus mendapatkan perhatian dan pengawasan penuh.
Marmi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendapat antrian pengobatan dengan nomor antrian 799 semenjak bulan Mei 2016 , di rumah sakit Dr.Sutomo Surabaya.
Hal ini membuat kelompok masyarakat dari beberapa perwakilan admin atau pengurus Grup Berita Bojonegoro (GBB) dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) mendatangi kediaman Sinta, untuk membantu meringankan beban Sinta.
Menurut Lindah Ayu perwakilan admin dari GBB menyampaikan bahwa kedatanganya beserta rombongan menyampaikan amanah dari para member GBB yang menyisihkan sebagian Rezekinya agar bisa di gunakan untuk membantu biaya pengobatan adik Sinta.
"Terima kasih para member GBB atas bantuannya sehingga bisa sedikit meringankan Beban Adik Sintia," Kata Linda.
Selanjutnya untui Kedepannya LPA akan mendampingi Adik Sinta menjalani pengobatan dari perlengkapan administrasi surat dan therapis psikolog dari perwakialan LPA. (Dik/Red)