suarabojonegoro.com - Sebanyak 2 dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan (Poltana) Mapena Tuban dari program studi produksi ternak serta 100 dosen dari politeknik seluruh Indonesia menerima beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Beasiswa tersebut diberikan dalam rangka pengembangan program pendidikan vokasi, khususnya politeknik dan merupakan bagian dari program revitalisasi politeknik. Para penerima beasiswa mengikuti training selama kurang lebih 2 bulan di berbagai negara seperti Belanda, Austria, Swiss, Canada dan Austria. Lokasi training disesuaikan dengan keahlian/ kompetensi bidang masing-masing. Para peserta dilepas secara resmi oleh perwakilan Direktur Jenderal Kelembagaan, Iptek dan Pendidikan Tinggi, hari Minggu (15/10/2017), di Hotel Ibis Styles Jakarta Airport.
Ali Saifudin dan Siti Aslimah yang merupakan dosen Poltana Mapena beserta 11 dosen dari politeknik dengan bidang peternakan mengikuti pelatihan bertemakan “Retooling Agro Education” selama 2 bulan di Aeres University of Applied Sciences, salah satu kampus vokasi ternama di Belanda yang berlokasi di Dronten, Almere dan Wageningen. "Banyak hal yang kami dapatkan dari kampus ini, terutama bagaimana mereka menjalin link and match dengan industri" ungkap Ali Saifudin. Pria yang juga kaprodi produksi ternak Poltana Mapena Tuban ini menjelaskan, Aeres berkolaborasi dengan industri tidak hanya sebagai tempat magang untuk mahasiswanya, yang sebagaimana umumnya kampus di Indonesia, tapi mereka juga melakukan rekrutmen tenaga terampil, memberikan bantuan fasilitas pembelajaran, pengembangan kurikulum dan juga riset bersama industri.
Aslimah yang merupakan dosen junior di Poltana Mapena dan juga peserta training termuda merasa sangat bersyukur dan senang dapat mengikuti kesempatan yang baik ini untuk memperluas jaringan, menimba ilmu dan menambah kekayaan wawasan mengenai studi peternakan. “Banyak hal yang saya dapatkan, seperti: bagaimana mendesain dan mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi vokasi agar sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, masyarakat dan industri. Selain itu juga terkait metode pembelajaran di kelas beserta beberapa media/ teknologi yang digunakan, seperti Massive Open Online Course (MOOC), Kahoot, Pow Toon, dll. Sebagai gambaran singkat, MOOC yaitu sistem pembelajaran berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web. MOOC juga menyediakan forum pengguna interaktif yang membantu dalam membangun komunitas bagi mahasiswa dan dosen. MOOC merupakan perkembangan terbaru dalam hal pendidikan jarak jauh (e-Learning)”, ujar Aslimah.
“Selain melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, kami juga melakukan studi ekskursi ke beberapa industri, perusahaan, training centre, peternak di Belanda dan event terkait, seperti For Farmers (perusahaan pakan nomer 1 se-Eropa), Nice to Meat International (perusahaan supplier daging sapi, babi, ayam), FLYNTH (perusahaan jasa konsultan pertanian, keuangan, agribisnis), Dairy Exhibition Hardenberg (Dairy ekhibition terbesar se-Belanda), Practical Training Centre (PTC+) di Berneveld, AERES university farm, termasuk ke peternak di sekitar provinsi Flevoland (provinsi termuda di Netherlands yang merupakan salah satu sentra pertanian-peternakan”, imbuh wanita yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor.
Ali Saifudin yang menyelesaikan program masternya di Malaysia ini menegaskan “setelah kembali dari Belanda, semoga kami dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan dan pengkayaan kurikulum, modul perkuliahan bidang peternakan dan peningkatan kualitas alumni Poltana Mapena di masa datang”. Poltana Mapena Tuban merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi (Diploma 3) yang menyelenggarakan pendidikan jenjang Diploma 3 bidang Pertanian, Peternakan dan Agribisnis. (Lis*)