Reporter: Iwan Zuhdi
suarabojonegoro.com - Puluhan kader posyandu Kecamatan Gayam mendapatkan pembelajaran kewirausahaan mandiri dari operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), pada Selasa (12/11/2017). Didampingi LSM Pattiro Surakarta, para Ibu diajari bagaimana mengelola usaha yang efektif dan efisien.
"Terkadang kita lupa bahwa usaha itu harus disiplin administrasi," ujar pemilik usaha GADING dari Desa Ngraseh Kecamatan Dander Bojonegoro, Kristianingsih.
Kristianingsih didatangkan Pattiro untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan usahanya yang saat ini sudah maju. Sejauh ini, usaha yang dirintis ibu Kristin sudah bisa mempekerjakan ibu-ibu disekitar lingkungannya. "Meskipun baru merintis, tapi kita harus disiplin melakukan pencatatan," ungkapnya berkisah.
Berbagai pertanyaan dilontarkan para peserta. Pada umumnya mereka penasaran mengenai bagaimana mengelola usaha yang belum begitu menguntungkan secara ekonomi.
"Kami bisa belajar banyak dari Ibu Kristin," ucap Puji, salah satu peserta dari Desa Gayam.
Program diskusi kemandirian usaha bagi kader posyandu ini adalah upaya memandirikan kegiatan posyandu di desa-desa sekitar wilayah operasi EMCL.
"Tujuannya diskusi ini agar para pengelola usaha bisa saling sharing tentang hambatan dan kesulitan mereka sehingga akan didapatkan solusi," jelas perwakilan Pattiro, Wiwik Nur Widiyanti.
Menurut Wiwik, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha yang telah dilakukan kader posyandu selama ini. "Ini sebagai tindak lanjut dari pemberian dana stimulan dari EMCL pada april lalu. Semoga kedepan posyandu bisa lebih mandiri," katanya sambil berharap.
Perwakilan EMCL, Galih Tiara menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Gayam yang selama ini telah mendukung keberhasilan proyek Lapangan Banyu Urip. Menurutnya, program yang dilaksanakan dengan para kader posyandu ini adalah wujud komitmen EMCL dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat sekaligus kemandiriannya. "Semoga bermanfaat untuk kita semua," pungkasnya. (Wan/Lis)
suarabojonegoro.com - Puluhan kader posyandu Kecamatan Gayam mendapatkan pembelajaran kewirausahaan mandiri dari operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), pada Selasa (12/11/2017). Didampingi LSM Pattiro Surakarta, para Ibu diajari bagaimana mengelola usaha yang efektif dan efisien.
"Terkadang kita lupa bahwa usaha itu harus disiplin administrasi," ujar pemilik usaha GADING dari Desa Ngraseh Kecamatan Dander Bojonegoro, Kristianingsih.
Kristianingsih didatangkan Pattiro untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan usahanya yang saat ini sudah maju. Sejauh ini, usaha yang dirintis ibu Kristin sudah bisa mempekerjakan ibu-ibu disekitar lingkungannya. "Meskipun baru merintis, tapi kita harus disiplin melakukan pencatatan," ungkapnya berkisah.
Berbagai pertanyaan dilontarkan para peserta. Pada umumnya mereka penasaran mengenai bagaimana mengelola usaha yang belum begitu menguntungkan secara ekonomi.
"Kami bisa belajar banyak dari Ibu Kristin," ucap Puji, salah satu peserta dari Desa Gayam.
Program diskusi kemandirian usaha bagi kader posyandu ini adalah upaya memandirikan kegiatan posyandu di desa-desa sekitar wilayah operasi EMCL.
"Tujuannya diskusi ini agar para pengelola usaha bisa saling sharing tentang hambatan dan kesulitan mereka sehingga akan didapatkan solusi," jelas perwakilan Pattiro, Wiwik Nur Widiyanti.
Menurut Wiwik, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha yang telah dilakukan kader posyandu selama ini. "Ini sebagai tindak lanjut dari pemberian dana stimulan dari EMCL pada april lalu. Semoga kedepan posyandu bisa lebih mandiri," katanya sambil berharap.
Perwakilan EMCL, Galih Tiara menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Gayam yang selama ini telah mendukung keberhasilan proyek Lapangan Banyu Urip. Menurutnya, program yang dilaksanakan dengan para kader posyandu ini adalah wujud komitmen EMCL dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat sekaligus kemandiriannya. "Semoga bermanfaat untuk kita semua," pungkasnya. (Wan/Lis)