Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Ninik Susmiati, selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, menyatakan bahwa sejak tahun 2009 sampai tahun 2017, terdapat 997 kasus Penderita HIV. Sedangkan yang meninggal pada tahun 2010 sebanyak 30 orang. Adapun pada bulan Agustus-Desember 2017, kasus penderita HIV bertambah sebanyak 83 orang. Sabtu (16/12/17).
"Ini menandakan ada kecenderungan naik", katanya.
Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi D, Kabupaten Bojonegoro, Bambang Sutriyono, terkait hal tersebut menyatakan bahwa banyaknya kasus penderita HIV ini tidak diimbangi dengan suport Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pasalnya dalam anggaran yang dialokasikan kepada pihak-pihak peduli HIV AIDS ini hanya Rp50 juta pertahun.
“Padahal APBD kita sudah mencapai Rp 3,5 triliun", jelas Polotisi dari Fraksi PDIP ini.
Pada kesempatan ini, dirinya memegaskan jika dibandingkan dengan masyarakat Bojonegoro yang mencapai 1,7 juta jiwa, maka hanya menemukan 0,0 persen.
Oleh karena itu, ia akan memperjuangkan bersama pihak terkait untuk mengalokasikan dana yang lebih besar guna untuk penanggulangan penyakit yang mematikan itu. (Bim/red).
suarabojonegoro.com - Ninik Susmiati, selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, menyatakan bahwa sejak tahun 2009 sampai tahun 2017, terdapat 997 kasus Penderita HIV. Sedangkan yang meninggal pada tahun 2010 sebanyak 30 orang. Adapun pada bulan Agustus-Desember 2017, kasus penderita HIV bertambah sebanyak 83 orang. Sabtu (16/12/17).
"Ini menandakan ada kecenderungan naik", katanya.
Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi D, Kabupaten Bojonegoro, Bambang Sutriyono, terkait hal tersebut menyatakan bahwa banyaknya kasus penderita HIV ini tidak diimbangi dengan suport Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pasalnya dalam anggaran yang dialokasikan kepada pihak-pihak peduli HIV AIDS ini hanya Rp50 juta pertahun.
“Padahal APBD kita sudah mencapai Rp 3,5 triliun", jelas Polotisi dari Fraksi PDIP ini.
Pada kesempatan ini, dirinya memegaskan jika dibandingkan dengan masyarakat Bojonegoro yang mencapai 1,7 juta jiwa, maka hanya menemukan 0,0 persen.
Oleh karena itu, ia akan memperjuangkan bersama pihak terkait untuk mengalokasikan dana yang lebih besar guna untuk penanggulangan penyakit yang mematikan itu. (Bim/red).