Oleh: Yupita
suarabojonegoro.com - Latar belakang dari permasalahan rokok yaitu semakin meningkatnya perokok di usia remaja yang berdampak negative bagi kesehatan remaja. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok. Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.
Bagi remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek. Di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Bahkan menurut mereka merokok merupakan hal yang harus bahkan wajib dilakukan setiap hari. Tidak peduli bagiamana sulitnya mencari uang untuk membeli sebungkus rokok, bahkan mereka tidak segan-segan untuk menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tuanya.
Bagi remaja yang masih dibawah umur atau masih berada di sekolah menengah biasanya mereka melakukannya di kamar mandi sekolah atau bahkan di kantin sekolah. Mereka tidak menghiraukan peraturan yang ada, seringkali guru BK memberi peringatan bahkan memanggil orang tua meraka ke sekolah. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat mereka jera dengan hukuman tersebut bahkan masih saja ada siswa yang mengulanginya lagi.
Alasan siswa tersebut merokok adalah karena faktor lingkungan dan pergaulan. Apabila dalam suatu kelompok siswa telah melakukan kegiatan merokok maka siswa yang lain merasa harus mengikuti kegiatan merokok. Karena jika mereka tidak mengikuti kegiatan merokok meraka akan dianggap sebagai orang asing.
Menurut saya, penting untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kalangan remaja, karena meroko bisa merusak organ tubuh dan juga peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok sehingga mampu mendorong remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok dan dapat menbantu Indonesia untuk berhenti merokok. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan semester 1
suarabojonegoro.com - Latar belakang dari permasalahan rokok yaitu semakin meningkatnya perokok di usia remaja yang berdampak negative bagi kesehatan remaja. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok. Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.
Bagi remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek. Di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Bahkan menurut mereka merokok merupakan hal yang harus bahkan wajib dilakukan setiap hari. Tidak peduli bagiamana sulitnya mencari uang untuk membeli sebungkus rokok, bahkan mereka tidak segan-segan untuk menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tuanya.
Bagi remaja yang masih dibawah umur atau masih berada di sekolah menengah biasanya mereka melakukannya di kamar mandi sekolah atau bahkan di kantin sekolah. Mereka tidak menghiraukan peraturan yang ada, seringkali guru BK memberi peringatan bahkan memanggil orang tua meraka ke sekolah. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat mereka jera dengan hukuman tersebut bahkan masih saja ada siswa yang mengulanginya lagi.
Alasan siswa tersebut merokok adalah karena faktor lingkungan dan pergaulan. Apabila dalam suatu kelompok siswa telah melakukan kegiatan merokok maka siswa yang lain merasa harus mengikuti kegiatan merokok. Karena jika mereka tidak mengikuti kegiatan merokok meraka akan dianggap sebagai orang asing.
Menurut saya, penting untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kalangan remaja, karena meroko bisa merusak organ tubuh dan juga peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok sehingga mampu mendorong remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok dan dapat menbantu Indonesia untuk berhenti merokok. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan semester 1