Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Pasangan bakal calon Bupati Bojonegoro, Basuki dan Pudji Dewanto secara tegas menolak program Dana Abadi migas. Pernyataan tersebut di lontarkannya seusai pendaftarannya di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bojonegoro, pada tanggal 10 Januari 2018 yang lalu. Dengan mengusung takline Bojonegoro Adil Sejahtera Layak Inofatip. Jumat (11/01/18).
“Artinya kita akan memperlakukan warga Bojonegoro yang adil dan harus sejahtera”, kata Pudji Dewanto, bakal calon Bupati Bojonegoro.
Terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan Gas Bumi, pasangan yang dikenal dengan Basudewa ini menegaskan kebijakan tentang SDA tersebut merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat, namun dirinya menyatakan bahwa banyak yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Diantaranya adalah dampak langsung dari kegiatan minyak di Bojonegoro.
“Harusnya itu dinikmati rakyat Bojonegoro, contohnya adalah tenaga ahli yang tidak ada 2 persen, saya bersama Pak Bas akan kami siapkan pendidikan geratis untuik lulusan SMA, SMK, maupun Madarasah supaya ahli di perminyakan”, tambahnya.
Adapun untuk kebijakan dana abadi migas, dihadapan para awak media Pudji Dewanto, menyatakan bahwa yang pasti pasangan Basudewa akan mengutamakan kepentingan rakyat Bojonegoro, terlebih dahulu.
“Saya tidak akan mikir nabung, saya akan mikir kebutuhan rakyat. Apa sih yang dikatakan investasi, Jalan infestasi, Pendidikan infestasi, Kesehatan investasi, jadi kita akan melakukan semaksimal mungkin untuk Bojonegoro, yang lebih bai. Secara tegas kami menolak Dana Abadi”, ujarnya.
Pudji Dewanto, menganalogikan dengan kehidupan berumah tangga. Sebagaimana dalam kehidupan rumah tangga yang harus mempunyai tabungan, tapi setelah mempunyai anak harus memikirkan dana Sekolah, Les, Kesehatan, dan lain sebagainya.
“Sehingga saya memikirkan bahwa simpanan itu wajib, tapi kita akan lihat besarannya harus gimana”, pungkasnya. (Bim/red).