Oleh: Radicha Dwi Nur Fadillah
suarabojonegoro.com- "Pendidikan yang kurang merata di Indonesia memunculkan banyak masalah "
Saat ini di Indonesia masih banyak permasalahan sosial dimasyarakat yang tidak kunjung memiliki titik terang untuk menyelesaikan masalah yang ada. Apalagi dari dulu Indonesia telah di akui sebagai negara yang kaya (gemah, ripah dan lohjinawe) namun hal itu berbanding terbalik dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak kemiskinan dan kejahatan. Bahkan pelaku kejahatan tidak segan-segannya menciderai pemiliknya bahkan nyawa dapat menjadi taruhannya.
Pada dasarnya saat ini sudah banyak tindakan yang telah diambil oleh aparat pemerintah dan penegak hukum, namun masalah tersebut juga belum dapat terselesaikan. Mengapa demikian?? Hal ini dikarenakan belum ditemukannya akar masalah dari itu semua, jadi sulit bagi kita semua dapat memecahkan masalah tersebut.
Sesungguhnya akar masalah dari semua itu adalah masalah pendidikan yang ada di Indonesia sangat rendah. Karena pendidikan itu sangat penting bagi kita semua, karena pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia yang dapat merubah pola pikir manusia ke arah yang lebih baik lagi selain itu juga dapat membentuk kepribadian manusia yang beradab dan bermoral. Namun kenyataannya hal itu berbanding terbalik di Indonesia karena pendidikan saat ini masih belum sepenuhnya merata dan menyentuh masyarakat.
UNESCO telah menemukan bahwa indeks pengembangan manusia di indonesia pada tiap tahunnya mengalami penurunan, survei tersebut membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia cukup rendah dan bahkan Indonesia memiliki daya saing yang terbilang agak rendah dari negara lain. Hal ini lah yang membuat banyak permasalahan timbul dalam lingkungan sosial.
Akibat dari semua itu dapat kita rasakan sampai saat ini, namun banyak orang yang tidak mengetahui nya salah satunya maraknya pencurian, perampokan dan masih banyak lagi kejahatan yang lain. Rendahnya pendidikan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang kurang baik yang dapat merugikan banyak orang. Jika saja pendidikan diindonesi dapat berlangsung dengan baik dan dapat menyentuh semua masyarakat yang ada dimanapun dan merata pasti mereka tidak akan melakukan perbuatan yang keji yang dapat merugikan orang banyak. Mereka akan lebih bijak dan lebih menggunakan pemikiran terlebih dahulu sebelum bertindak, memiliki kemampuan yang baik dan juga memiliki kepribadian yang bermoral yang semua itu mereka dapatkan dari sebuah proses pendidikan yang mereka jalani.
Dapat kita simpul kan dari itu semua yaitu mengenai pendidikan yang rendah dan kurang merata lah yang dapat menimbulkan banyak masalah, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa dan generasi muda penerus bangsa inilah saatnya kita membantu pemerintah untuk membangun, memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan pendidikan juga kita dapat menopang dan meningkatkan SDM menjadi lebih baik lagi, memiliki kemampuan yang memadai dan dapat bersaing lebih tinggi lagi dengan negara lain. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi PPKN-1 IKIP PGRI Bojonegoro
suarabojonegoro.com- "Pendidikan yang kurang merata di Indonesia memunculkan banyak masalah "
Saat ini di Indonesia masih banyak permasalahan sosial dimasyarakat yang tidak kunjung memiliki titik terang untuk menyelesaikan masalah yang ada. Apalagi dari dulu Indonesia telah di akui sebagai negara yang kaya (gemah, ripah dan lohjinawe) namun hal itu berbanding terbalik dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak kemiskinan dan kejahatan. Bahkan pelaku kejahatan tidak segan-segannya menciderai pemiliknya bahkan nyawa dapat menjadi taruhannya.
Pada dasarnya saat ini sudah banyak tindakan yang telah diambil oleh aparat pemerintah dan penegak hukum, namun masalah tersebut juga belum dapat terselesaikan. Mengapa demikian?? Hal ini dikarenakan belum ditemukannya akar masalah dari itu semua, jadi sulit bagi kita semua dapat memecahkan masalah tersebut.
Sesungguhnya akar masalah dari semua itu adalah masalah pendidikan yang ada di Indonesia sangat rendah. Karena pendidikan itu sangat penting bagi kita semua, karena pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia yang dapat merubah pola pikir manusia ke arah yang lebih baik lagi selain itu juga dapat membentuk kepribadian manusia yang beradab dan bermoral. Namun kenyataannya hal itu berbanding terbalik di Indonesia karena pendidikan saat ini masih belum sepenuhnya merata dan menyentuh masyarakat.
UNESCO telah menemukan bahwa indeks pengembangan manusia di indonesia pada tiap tahunnya mengalami penurunan, survei tersebut membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia cukup rendah dan bahkan Indonesia memiliki daya saing yang terbilang agak rendah dari negara lain. Hal ini lah yang membuat banyak permasalahan timbul dalam lingkungan sosial.
Akibat dari semua itu dapat kita rasakan sampai saat ini, namun banyak orang yang tidak mengetahui nya salah satunya maraknya pencurian, perampokan dan masih banyak lagi kejahatan yang lain. Rendahnya pendidikan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang kurang baik yang dapat merugikan banyak orang. Jika saja pendidikan diindonesi dapat berlangsung dengan baik dan dapat menyentuh semua masyarakat yang ada dimanapun dan merata pasti mereka tidak akan melakukan perbuatan yang keji yang dapat merugikan orang banyak. Mereka akan lebih bijak dan lebih menggunakan pemikiran terlebih dahulu sebelum bertindak, memiliki kemampuan yang baik dan juga memiliki kepribadian yang bermoral yang semua itu mereka dapatkan dari sebuah proses pendidikan yang mereka jalani.
Dapat kita simpul kan dari itu semua yaitu mengenai pendidikan yang rendah dan kurang merata lah yang dapat menimbulkan banyak masalah, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa dan generasi muda penerus bangsa inilah saatnya kita membantu pemerintah untuk membangun, memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan pendidikan juga kita dapat menopang dan meningkatkan SDM menjadi lebih baik lagi, memiliki kemampuan yang memadai dan dapat bersaing lebih tinggi lagi dengan negara lain. (*)
*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi PPKN-1 IKIP PGRI Bojonegoro