suarabojonegoro.com - Siapa tak kenal dengan kudapan satu ini, keripik singkong meski termasuk makanan tempo doeloe namun dia tak lekang oleh massa. Bahkan keripik singkong kini bermetamorfosa menjelma menjadi cemilan kekinian dengan rasa yang sudah mendunia mulai rasa balado, sapi panggang, jagung bakar, jagung manis serta tentunya cita rasa original masih disediakan untuk mereka yang menyukai rasa klasik. Salah satu perajin makanan ringan ini adalah Yuli warga Desa Bobol Kecamatan Sekar yang mengolah singkong menjadi keripik dengan aneka rasa.
Bahkan beberapa waktu yang lalu Bupati Bojonegoro yang akrab dengan panggilan Kang yoto ini mengunjungi langsung pembuat keripik sekar yang menggunakan merk keripik cinta ini. Kang Yoto tak hanya melihat namun mencicipi langsung kripik yang baru saja digoreng. Kang Yoto bahkan dalam beberapa kesempatan salah satunya saat menerima kunjungan Kepala BNPB Pusat mempromosikan keripik sekar ini sebagai keripik terenak didunia. Kala itu Kang Yoto menuturkan “ keripik sekar ini tak hanya renyah, namun rasanya mengingatkan akan rasa keripik di jaman dahulu saat beliau masih kecil “ tuturnya
Tak berselang lama Kepala BNPB juga mencicipi dan setuju dengan apa yang disampaikan Kang Yoto, keripik ini renyah dan rasa bawang serta asinnya sangat cocok dilidah kaum tua karena aman tidak mengandung bahan lain.
Pasangan Purwo dan Yuli menuturkan bahwa salah satu kunci dari kerenyahan dan kenikmatan keripik yang diproduksinya adalah terletak dari bahan yakni singkong yang digunakan adalah singkong pilihan. Yakni singkong yang ditanam lebih dari 6 bulan dan tanahnya subur serta berkontur pasir. Biasanya singkong yang ditanam didaerah bertanah merah dan ada kandungan pasirnya itu bisa dibilang “ Medug” jika direbus dan ketika digoreng rasanya renyah. Yuli menuturkan saat ini dirinya mampu memproduksi 2,5 kuintal sampai 3 kuintal singkong mental untuk diolah menjadi keripik singkong. Jika dulu dirinya hanya sendiri bersama suami ketika mengerjakan pembuatan keripik singkong kini dirinya sudah memiliki 14 pekerja utamanya kaum ibu dan remaja putri. Kini dengan unit produksinya dirinya setidaknya mampu menyediakan lapangan kerja bagi kaum ibu disekitar tempat tinggalnya. Saat ini keripik singkong produksinya sudah merambah wilayah Surabaya jika dulu hanya Bojonegoro, Madiun, Ponorogo kini keripiknya sudah mulai dikenal dan diminati oleh banyak pihak. Mengikuti trend pasar, lanjut Yuli, dirinya mulai membuat keripik singkong dengan aneka rasa yang disukai remaja dan pasar semisal rasa balado, sapi panggang dan lain sebagainya. (Lis Hum Pemkab)