Reporter: Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Para petani di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan, Kecamatan Gayam pada Jum'at (2/2) siang tadi mendapatkan penyuluhan tentang pembuatan pemacu pertumbuhan (booster) untuk tanaman padi dari kegiatan Sekolah Lapang Pertanian LPPM Universitas Bojonegoro, dengan difasilitasi Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Belajar Petani di Desa Gayam dengan dihadiri oleh 80 orang peserta yang berasal dari petani di empat desa tersebut.
Dalam pertemuan itu, LPPM Unigoro menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Fakultas Pertanian Unigoro dan Pengamat Hama Pertanian Kecamatan Gayam.
Dalam penyuluhan kali ini, para petani tidak hanya mendapat materi tentang pembuatan booster tanaman, namun juga mempraktekkan secara langsung proses membuatnya.
Praktek pembuatan booster dipimpin oleh Ir. Darsan, M.Agr, dosen Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro.
Ir. Darsan, M.Agr mengatakan, booster atau pemacu pertumbuhan tanaman adalah nutrisi yang digunakan untuk membuat tanaman dapat menyerap pupuk secara maksimal, sehingga dapat berdampak pada kualitas dan peningkatan jumlah panen.
Menurutnya, selama ini masih banyak petani yang belum mengetahui fungsi booster dan cara membuatnya, sehingga pada penyuluhan kali ini para petani diberi pengetahuan tentang booster dan cara membuatnya.
"Dengan menggunakan booster ini dapat mamacu pertumbuhan padi dengan lebih maksimal, sehingga jumlah padi yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan lebih baik," ujar Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unigoro itu.
Ia mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini, para petani bisa langsung membuat dan menerapkan booster untuk tanaman mereka.
Booster yang dipraktekkan kali ini adalah booster organik dan unorganik, lengkap dengan seluruh bahan yang diperlukan, sehingga para peserta tidak bingung.
Para petani yang hadir juga tampak antusias menanyakan perihal pembuatan pemacu pertumbuhan tanaman itu.
Pihak Universitas Bojonegoro melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) masih akan terus melakukan pendampingan secara bertahap kepada para petani di Kecamatan Gayam.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si mengatakan, Universitas Bojonegoro ingin secara proaktif memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam hal ini untuk permasalahan pertanian.
"LPPM Unigoro akan berusaha memberikan yang terbaik sebagai wujud pengabdian kampus kepada masyarakat, dalam hal ini para petani," ungkapnya.
Ketua YSB juga mengapresiasi semangat para petani yang ingin terus belajar dan hampir selalu hadir keseluruhan dalam setiap kegiatan terkait pertanian. (Bim/Lis)
suarabojonegoro.com - Para petani di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan, Kecamatan Gayam pada Jum'at (2/2) siang tadi mendapatkan penyuluhan tentang pembuatan pemacu pertumbuhan (booster) untuk tanaman padi dari kegiatan Sekolah Lapang Pertanian LPPM Universitas Bojonegoro, dengan difasilitasi Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Belajar Petani di Desa Gayam dengan dihadiri oleh 80 orang peserta yang berasal dari petani di empat desa tersebut.
Dalam pertemuan itu, LPPM Unigoro menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Fakultas Pertanian Unigoro dan Pengamat Hama Pertanian Kecamatan Gayam.
Dalam penyuluhan kali ini, para petani tidak hanya mendapat materi tentang pembuatan booster tanaman, namun juga mempraktekkan secara langsung proses membuatnya.
Praktek pembuatan booster dipimpin oleh Ir. Darsan, M.Agr, dosen Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro.
Ir. Darsan, M.Agr mengatakan, booster atau pemacu pertumbuhan tanaman adalah nutrisi yang digunakan untuk membuat tanaman dapat menyerap pupuk secara maksimal, sehingga dapat berdampak pada kualitas dan peningkatan jumlah panen.
Menurutnya, selama ini masih banyak petani yang belum mengetahui fungsi booster dan cara membuatnya, sehingga pada penyuluhan kali ini para petani diberi pengetahuan tentang booster dan cara membuatnya.
"Dengan menggunakan booster ini dapat mamacu pertumbuhan padi dengan lebih maksimal, sehingga jumlah padi yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan lebih baik," ujar Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unigoro itu.
Ia mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini, para petani bisa langsung membuat dan menerapkan booster untuk tanaman mereka.
Booster yang dipraktekkan kali ini adalah booster organik dan unorganik, lengkap dengan seluruh bahan yang diperlukan, sehingga para peserta tidak bingung.
Para petani yang hadir juga tampak antusias menanyakan perihal pembuatan pemacu pertumbuhan tanaman itu.
Pihak Universitas Bojonegoro melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) masih akan terus melakukan pendampingan secara bertahap kepada para petani di Kecamatan Gayam.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si mengatakan, Universitas Bojonegoro ingin secara proaktif memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam hal ini untuk permasalahan pertanian.
"LPPM Unigoro akan berusaha memberikan yang terbaik sebagai wujud pengabdian kampus kepada masyarakat, dalam hal ini para petani," ungkapnya.
Ketua YSB juga mengapresiasi semangat para petani yang ingin terus belajar dan hampir selalu hadir keseluruhan dalam setiap kegiatan terkait pertanian. (Bim/Lis)