Reporter: Abid Amrullah
suarabojonegoro.com - Program asuransi pertanian dirasakan sangat membantu para petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagian besar petani yang tergabung dalam kelompok tani sudah mendaftarkan lahan pertaniannya.
Ketua Kelompok Tani Gangsar, Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Parlan, mengungkapkan, sebanyak 180 anggota yang tergabung dalam kelompoknya sudah mendaftar sebagai peserta asuransi pertanian.
"Ada lahan pertanian anggota kelompok seluas 122,3 hektare yang sudah didaftarkan asuransi Pertanian," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (17/2/2018).
Sejauh ini asuransi pertanian sangat membantu petani. Apalagi, di wilayah Kanor dan sekitarnya sering terjadi bencana banjir luapan Bengawan Solo.
"Sudah berjalan empat musim dan sudah ada yang mengklaim karena bencana banjir," kata Parlan.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Karya Tani 2 Desa Semanding, Suwito (59), mengatakan, di desanya yang tergabung di kelompok tani ada lahan pertanian seluas 97 hektar.
Petani yang tergabung dalam kelompoknya sebagian besar lahannya daerah rawan banjir. Asuransi pertanian sangat membantu petani jika mengalami gagal panen akibat bencana.
Sedangkan petani yang mengalami kerugian gagal panen akibat bencana, bisa melakukan klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektar.
"Per hektarnya, premi sebesar Rp38 ribu dan mendapat subsidi dari pemerintah menjadi Rp18 ribu yang dibayarkan setiap musim panen," ungkapnya.
Saat ditemui secara terpisah salah satu Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, mengakui, pentingnya memberikan perlindungan kepada petani melalui penyediaan asuransi pertanian, bagi usaha di bidang pertanian. Program asuransi ini akan dikembangkan lagi ke sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan.
"Kita juga akan memberdayakan petani dan petani hutan melalui penguatan kelembagaan petani dan intensifikasi pertanian," tegas mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro.
Selain memberikan perlindungan dan memberdayakan petani, lanjut Pak Mul-sapaan akrab Soehadi Moeljono, penyediaan jaringan sarana irigasi dan air bagi pertanian juga sangat penting.
"Pembangunan Waduk Gongseng dan menghidupkan tanah Solo valley mulai Kecamatan Ngraho sampai Baurno, ini harus dipercepat sehingga petani di wilayah selatan bisa lebih sejahtera," tandas Cabup yang berpasangan dengan Kader Muslimat NU, Mitroatin itu.
Selain itu, kedepan seluruh jalan desa dan akses ke sentra pertanian harusnya dibangun dengan konstruksi cor. Ini akan mempermudah akses pertanian, dan untuk percepatan kesejahteraan masyarakat. (bid/red)
suarabojonegoro.com - Program asuransi pertanian dirasakan sangat membantu para petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagian besar petani yang tergabung dalam kelompok tani sudah mendaftarkan lahan pertaniannya.
Ketua Kelompok Tani Gangsar, Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Parlan, mengungkapkan, sebanyak 180 anggota yang tergabung dalam kelompoknya sudah mendaftar sebagai peserta asuransi pertanian.
"Ada lahan pertanian anggota kelompok seluas 122,3 hektare yang sudah didaftarkan asuransi Pertanian," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (17/2/2018).
Sejauh ini asuransi pertanian sangat membantu petani. Apalagi, di wilayah Kanor dan sekitarnya sering terjadi bencana banjir luapan Bengawan Solo.
"Sudah berjalan empat musim dan sudah ada yang mengklaim karena bencana banjir," kata Parlan.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Karya Tani 2 Desa Semanding, Suwito (59), mengatakan, di desanya yang tergabung di kelompok tani ada lahan pertanian seluas 97 hektar.
Petani yang tergabung dalam kelompoknya sebagian besar lahannya daerah rawan banjir. Asuransi pertanian sangat membantu petani jika mengalami gagal panen akibat bencana.
Sedangkan petani yang mengalami kerugian gagal panen akibat bencana, bisa melakukan klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektar.
"Per hektarnya, premi sebesar Rp38 ribu dan mendapat subsidi dari pemerintah menjadi Rp18 ribu yang dibayarkan setiap musim panen," ungkapnya.
Saat ditemui secara terpisah salah satu Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, mengakui, pentingnya memberikan perlindungan kepada petani melalui penyediaan asuransi pertanian, bagi usaha di bidang pertanian. Program asuransi ini akan dikembangkan lagi ke sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan.
"Kita juga akan memberdayakan petani dan petani hutan melalui penguatan kelembagaan petani dan intensifikasi pertanian," tegas mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro.
Selain memberikan perlindungan dan memberdayakan petani, lanjut Pak Mul-sapaan akrab Soehadi Moeljono, penyediaan jaringan sarana irigasi dan air bagi pertanian juga sangat penting.
"Pembangunan Waduk Gongseng dan menghidupkan tanah Solo valley mulai Kecamatan Ngraho sampai Baurno, ini harus dipercepat sehingga petani di wilayah selatan bisa lebih sejahtera," tandas Cabup yang berpasangan dengan Kader Muslimat NU, Mitroatin itu.
Selain itu, kedepan seluruh jalan desa dan akses ke sentra pertanian harusnya dibangun dengan konstruksi cor. Ini akan mempermudah akses pertanian, dan untuk percepatan kesejahteraan masyarakat. (bid/red)