Reporter: Arum Sekar
suarabojonegoro.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan dedaunan kepada para petani di Kecamatan Gayam, Jum’at (9/2) siang tadi.
Kegiatan yang berlangsung di aula kantor Kecamatan Gayam diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari petani dan taruna tani dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo.
Para peserta yang sebelumnya sudah diberikan beberapa ilmu tentang pertanian, pada kesempatan siang tadi dilatih untuk membuat pupuk kompos berbahan daun.
Selain untuk memangkas biaya produksi, penggunaan pupuk organik juga dinilai sangat baik untuk meningkatkan kualitas tanaman para petani.
Dalam pelatihan tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro yang menyediakan drum komposter untuk proses pembuatan kompos daun.
Para petani yang hadir bisa langsung melihat bahan-bahan yang dibutuhkan hingga proses pembuatan pupuk alami tersebut.
Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc mengatakan, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini diharapkan petani bisa memproduksi pupuk sendiri dan tidak ketergantungan dengan pupuk pabrik.
“Tentu sangat bagus jika petani bisa kembali menggunakan pupuk organik bagi tanamannya, dan kami memberikan pelatihan agar petani bisa membuat sendiri pupuk kompos tersebut, dan dengan bahan baku daun tentu mudah untuk didapatkan petani” ujar wanita yang juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro tersebut.
Selain dari Dinas Lingkungan Hidup, hadir juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro dan EMCL.
Arief Januarso, S.Sos, M.Si, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB) dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tingginya tingkat kehadiran petani dalam setiap kegiatan LPPM Unigoro menunjukkan bahwa para petani di Kecamatan Gayam siap menerima ilmu-ilmu baru.
“Peserta yang hadir selalu penuh, di sini LPPM Unigoro hanya bisa berbagi ilmu yang semoga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pertanian di Gayam,” ungkapnya.
Selain itu, terkait penggunaan pupuk kompos, Ketua YSB menjelaskan bahwa langkah tersebut sangat baik untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.
“Saya berharap bapak ibu semuanya bisa menerapkan apa yang sudah kita pelajari pada kesempatan siang ini,” pungkasnya.
LPPM Unigoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) dalam program Sekolah Lapang Pertanian proaktif untuk melakukan pendampingan kepada para petani di Kecamatan Gayam untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah tersebut. (Rum/Lis)
suarabojonegoro.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan dedaunan kepada para petani di Kecamatan Gayam, Jum’at (9/2) siang tadi.
Kegiatan yang berlangsung di aula kantor Kecamatan Gayam diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari petani dan taruna tani dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo.
Para peserta yang sebelumnya sudah diberikan beberapa ilmu tentang pertanian, pada kesempatan siang tadi dilatih untuk membuat pupuk kompos berbahan daun.
Selain untuk memangkas biaya produksi, penggunaan pupuk organik juga dinilai sangat baik untuk meningkatkan kualitas tanaman para petani.
Dalam pelatihan tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro yang menyediakan drum komposter untuk proses pembuatan kompos daun.
Para petani yang hadir bisa langsung melihat bahan-bahan yang dibutuhkan hingga proses pembuatan pupuk alami tersebut.
Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc mengatakan, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini diharapkan petani bisa memproduksi pupuk sendiri dan tidak ketergantungan dengan pupuk pabrik.
“Tentu sangat bagus jika petani bisa kembali menggunakan pupuk organik bagi tanamannya, dan kami memberikan pelatihan agar petani bisa membuat sendiri pupuk kompos tersebut, dan dengan bahan baku daun tentu mudah untuk didapatkan petani” ujar wanita yang juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro tersebut.
Selain dari Dinas Lingkungan Hidup, hadir juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro dan EMCL.
Arief Januarso, S.Sos, M.Si, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB) dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tingginya tingkat kehadiran petani dalam setiap kegiatan LPPM Unigoro menunjukkan bahwa para petani di Kecamatan Gayam siap menerima ilmu-ilmu baru.
“Peserta yang hadir selalu penuh, di sini LPPM Unigoro hanya bisa berbagi ilmu yang semoga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pertanian di Gayam,” ungkapnya.
Selain itu, terkait penggunaan pupuk kompos, Ketua YSB menjelaskan bahwa langkah tersebut sangat baik untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.
“Saya berharap bapak ibu semuanya bisa menerapkan apa yang sudah kita pelajari pada kesempatan siang ini,” pungkasnya.
LPPM Unigoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) dalam program Sekolah Lapang Pertanian proaktif untuk melakukan pendampingan kepada para petani di Kecamatan Gayam untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah tersebut. (Rum/Lis)