Reporter : Abid Amrullah
SuaraBojonegoro.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro menggelar PWI Bersyolawat bersama Fatihah Indonesia, Minggu (25/02/18). Acara yang dihadiri ratusan pecinta sholawat itu, dalam rangka memperingati hari Pers Nasional (HPN) 2018.
Tema acara tersebut 'PWI Bojonegoro Bersholawat untuk Merajut Ukhuwah dengan Bingkai Kebhinekaan'. Pecinta sholawat atau para syekher mania sangat antusias. Baik dari Bojonegoro dan juga dari daerah sekitar, seperti Tuban, Lamongan, Gersik dan lain sebagainya.
Acara yang di awali guyuran hujan itu, tak menyurutkan uvoria para syekher mania untuk datang. Mereka rela untuk hujan-hujanan demi bersholawat bersamam Sebagai wujud cinta serta ta'dzim kepada sang revolusioner zaman, yakni baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Bersama Fatihah Indonesia, grup hadrah dari Kecamatan Baureno Bojonegoro di pimpin Ustad Ridwan Asfhi. Di iringi dengan Tari Syufi yang mampu membius para pecinta sholawat yang hadir berkumpul di halaman Kampus Universitas Bojonegoro.
Lantunan sholawat yang bergema memecah keheningan malam. Dihadiri pula ketua Syekher Mania Bojonegoro, langit hitam seakan terpecah pada satu titik di halaman Kampus Unigoro. Kibaran bendera para syekher mania menambah semangat bersholawat.
Ketua Syekher Mania Bojonegoro, Ust Abdul Rouf sekaligus memandu jalannya acara tersebut.
'Turi putih' salah satu sholawat yang malam ini di lantunkan menjadi favorit bagi para pecinta sholawat dan syekher mania. Syairnya mengajarkan untuk slalu mawas diri dengan datangnya kematian.
Ketua PWI Bojonegoro, Sasmito Anggoro dalam sambutannya menyampaikan, bahwa PWI adalah penyampai berita dan informasi yang di ajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW 'Sampaikanlah walaupun itu satu ayat'.
"Nabi Muhammad adalah utusan dari Allah, sebagai rasul beliau adalah penyampai, wahyu yang di terimanya dari Allah melalui malaikat jibril yang wajib di sampaikan kepada umatnya, itulah sebagai acuan dari kita temen-temen wartawan untuk selalu menyampaikan berita," ujarnya.
Ketua Yayasan Soeyitno, yang membawahi lembaga pendidikan Perguruan Tinghi Universitas Bojonegoro, Arief Januarso, mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada PWI Bojonegork yang telah menyelenggarakan acara PWI Bersholawat di kampus Unigoro.
"Selamat dan sukses untuk PWI Bojonegoro," ucapnya.
Pihaknya berharap, semoga dari teman-teman media mampu menulis berita secara netral. Apalagi saat saat ini lagi gencar gencarnya pemilihan kepala daerah.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro menyampaikan, agar pers mampu menjadi pemersatu bangsa. Tentunya dengan penyampaian berita yang nyata bukan hanya sekedar hoax apalagi sekarang di saat panas-panasnya Pilkada Bojonegoro.
"Pers mampu menjadi pendingin, penyejuk di saat panasnya pilkada," kata kapolres.
Perwakilan ExxonMobil Cepu Limited menyampaikan, semoga dengan acara ini mampu menjadi washilah agar terkabulnya doa-doa semua. Semoga dengan di adakannya peringatan hari pers kali ini, mengingatkan betapa pentingnya pers untuk mengawal demokrasi Indonesia.
"Semoga acara kali ini mampu manjadi sarana bagi kita agar di kabulkanya doa-doa kita semua, tentunya demi Bojonegoro yang jaya," tuturnya.
Dilanjut menyerahan kenang-kenangan atau piagam penghargaan kepada Kapolres Bojonegoro, ExxonMobil Cepu Limited, dan pihak Kampus Unigoro, diserahkan langsung ketua PWI Bojonegoro.
Tausiyah sampaikan Kang Prabu. Seketika menumbuhkan semangat bagi kita untuk selalu bersholawat. Beruntung-beruntungnya orang ketika telinganya mendengar sholawat dan bibirnya selalu mengucap sholawat. Bahwa dengan sholawat Insyaallah sebagai wasilah agar terkabulnya hajat keinginan.
"Brangsiapa mempunyai hajat apapun itu agar terkabul perbanyak sholawat," tuturnya.
Kang Prabu juga memberi tantangan kepada hadirin yang bisa menghafal sholawat Munjiyat dan sholawat Tibbil Qulub. Masing-masing penghafal di beri seratus ribu dan lima puluh ribu rupiah. Salah satu hadirin yang hafal adalah pecinta sholawat dari Kabupaten Gersik. (bid/yud)
SuaraBojonegoro.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro menggelar PWI Bersyolawat bersama Fatihah Indonesia, Minggu (25/02/18). Acara yang dihadiri ratusan pecinta sholawat itu, dalam rangka memperingati hari Pers Nasional (HPN) 2018.
Tema acara tersebut 'PWI Bojonegoro Bersholawat untuk Merajut Ukhuwah dengan Bingkai Kebhinekaan'. Pecinta sholawat atau para syekher mania sangat antusias. Baik dari Bojonegoro dan juga dari daerah sekitar, seperti Tuban, Lamongan, Gersik dan lain sebagainya.
Acara yang di awali guyuran hujan itu, tak menyurutkan uvoria para syekher mania untuk datang. Mereka rela untuk hujan-hujanan demi bersholawat bersamam Sebagai wujud cinta serta ta'dzim kepada sang revolusioner zaman, yakni baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Bersama Fatihah Indonesia, grup hadrah dari Kecamatan Baureno Bojonegoro di pimpin Ustad Ridwan Asfhi. Di iringi dengan Tari Syufi yang mampu membius para pecinta sholawat yang hadir berkumpul di halaman Kampus Universitas Bojonegoro.
Lantunan sholawat yang bergema memecah keheningan malam. Dihadiri pula ketua Syekher Mania Bojonegoro, langit hitam seakan terpecah pada satu titik di halaman Kampus Unigoro. Kibaran bendera para syekher mania menambah semangat bersholawat.
Ketua Syekher Mania Bojonegoro, Ust Abdul Rouf sekaligus memandu jalannya acara tersebut.
'Turi putih' salah satu sholawat yang malam ini di lantunkan menjadi favorit bagi para pecinta sholawat dan syekher mania. Syairnya mengajarkan untuk slalu mawas diri dengan datangnya kematian.
Ketua PWI Bojonegoro, Sasmito Anggoro dalam sambutannya menyampaikan, bahwa PWI adalah penyampai berita dan informasi yang di ajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW 'Sampaikanlah walaupun itu satu ayat'.
"Nabi Muhammad adalah utusan dari Allah, sebagai rasul beliau adalah penyampai, wahyu yang di terimanya dari Allah melalui malaikat jibril yang wajib di sampaikan kepada umatnya, itulah sebagai acuan dari kita temen-temen wartawan untuk selalu menyampaikan berita," ujarnya.
Ketua Yayasan Soeyitno, yang membawahi lembaga pendidikan Perguruan Tinghi Universitas Bojonegoro, Arief Januarso, mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada PWI Bojonegork yang telah menyelenggarakan acara PWI Bersholawat di kampus Unigoro.
"Selamat dan sukses untuk PWI Bojonegoro," ucapnya.
Pihaknya berharap, semoga dari teman-teman media mampu menulis berita secara netral. Apalagi saat saat ini lagi gencar gencarnya pemilihan kepala daerah.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro menyampaikan, agar pers mampu menjadi pemersatu bangsa. Tentunya dengan penyampaian berita yang nyata bukan hanya sekedar hoax apalagi sekarang di saat panas-panasnya Pilkada Bojonegoro.
"Pers mampu menjadi pendingin, penyejuk di saat panasnya pilkada," kata kapolres.
Perwakilan ExxonMobil Cepu Limited menyampaikan, semoga dengan acara ini mampu menjadi washilah agar terkabulnya doa-doa semua. Semoga dengan di adakannya peringatan hari pers kali ini, mengingatkan betapa pentingnya pers untuk mengawal demokrasi Indonesia.
"Semoga acara kali ini mampu manjadi sarana bagi kita agar di kabulkanya doa-doa kita semua, tentunya demi Bojonegoro yang jaya," tuturnya.
Dilanjut menyerahan kenang-kenangan atau piagam penghargaan kepada Kapolres Bojonegoro, ExxonMobil Cepu Limited, dan pihak Kampus Unigoro, diserahkan langsung ketua PWI Bojonegoro.
Tausiyah sampaikan Kang Prabu. Seketika menumbuhkan semangat bagi kita untuk selalu bersholawat. Beruntung-beruntungnya orang ketika telinganya mendengar sholawat dan bibirnya selalu mengucap sholawat. Bahwa dengan sholawat Insyaallah sebagai wasilah agar terkabulnya hajat keinginan.
"Brangsiapa mempunyai hajat apapun itu agar terkabul perbanyak sholawat," tuturnya.
Kang Prabu juga memberi tantangan kepada hadirin yang bisa menghafal sholawat Munjiyat dan sholawat Tibbil Qulub. Masing-masing penghafal di beri seratus ribu dan lima puluh ribu rupiah. Salah satu hadirin yang hafal adalah pecinta sholawat dari Kabupaten Gersik. (bid/yud)