Reporter: Abid Amrullah
SuaraBojonegoro.com - Meski banjir mulai surut di sebagian wilayah di Bojonegoro, namun ratusan warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengumumkan, pada Pukul 21:00 WIB malam ini, kondisi ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mengalami tren penurunan sekira 14.40 pada peilschaal.
“Meski demikian, masih banyak pengungsi dan membutuhkan bantuan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sujarwo.
Menurutnya, berbagai bantuan sudah diterima BPBD dari berbagai pihak. Termasuk dari operator minyak dan gas bumi Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
EMCL sudah menyalurkan bantuan sejak munculnya banjir pada Jumat sore kemarin. Bantuan berupa 500 paket nasi bungkus untuk para pengungsi di 9 desa di Kecamatan Kalitidu. Bantuan tersebut diterima dan disalurkan langsung oleh pihak kecamatan setempat.
“Malam ini EMCL kembali menyerahkan bantuan paket sembako untuk kelangsungan para pengungsi,” tutur Andik.
Bantuan tersebut, kata dia, sangat membantu para pengungsi. Dia juga berharap agar bantuan tersebut bisa meringankan beban mereka. “Terima kasih, semoga bermanfaat,” ucapnya kepada perwakilan EMCL, Hasti Asih.
Hasti menyampaikan simpatinya kepada warga yang terkena banjir. Dia menuturkan, bantuan tersebut merupakan ungkapan kepedulian EMCL kepada para pengungsi.
“Kita berharap air segera surut dan warga bisa kembali ke rumahnya dengan selamat,” ujarnya berharap.
Hasti mengaku terus memantau perkembangan kondisi air di Bengawan Solo. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro, khususnya BPBD, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa.
“Kita berkoordinasi agar bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Setiap terjadi banjir, EMCL selalu berkontribusi dalam meringankan beban warga yang terdampak. Terakhir, tahun 2016 ketika banyak warga yang mengungsi, EMCL juga memberikan bantuan yang sama.
“Kami memantau, berkoordinasi, dan merespon dengan aksi nyata,” pungkasnya singkat. (Bid*)
SuaraBojonegoro.com - Meski banjir mulai surut di sebagian wilayah di Bojonegoro, namun ratusan warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengumumkan, pada Pukul 21:00 WIB malam ini, kondisi ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mengalami tren penurunan sekira 14.40 pada peilschaal.
“Meski demikian, masih banyak pengungsi dan membutuhkan bantuan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sujarwo.
Menurutnya, berbagai bantuan sudah diterima BPBD dari berbagai pihak. Termasuk dari operator minyak dan gas bumi Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
EMCL sudah menyalurkan bantuan sejak munculnya banjir pada Jumat sore kemarin. Bantuan berupa 500 paket nasi bungkus untuk para pengungsi di 9 desa di Kecamatan Kalitidu. Bantuan tersebut diterima dan disalurkan langsung oleh pihak kecamatan setempat.
“Malam ini EMCL kembali menyerahkan bantuan paket sembako untuk kelangsungan para pengungsi,” tutur Andik.
Bantuan tersebut, kata dia, sangat membantu para pengungsi. Dia juga berharap agar bantuan tersebut bisa meringankan beban mereka. “Terima kasih, semoga bermanfaat,” ucapnya kepada perwakilan EMCL, Hasti Asih.
Hasti menyampaikan simpatinya kepada warga yang terkena banjir. Dia menuturkan, bantuan tersebut merupakan ungkapan kepedulian EMCL kepada para pengungsi.
“Kita berharap air segera surut dan warga bisa kembali ke rumahnya dengan selamat,” ujarnya berharap.
Hasti mengaku terus memantau perkembangan kondisi air di Bengawan Solo. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro, khususnya BPBD, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa.
“Kita berkoordinasi agar bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Setiap terjadi banjir, EMCL selalu berkontribusi dalam meringankan beban warga yang terdampak. Terakhir, tahun 2016 ketika banyak warga yang mengungsi, EMCL juga memberikan bantuan yang sama.
“Kami memantau, berkoordinasi, dan merespon dengan aksi nyata,” pungkasnya singkat. (Bid*)