SeputarBojonegoro.com - Penerapan sistem zonasi dalam pendaftaran siswa baru membawa dampak bagi pemilik rumah kos di Bojonegoro. Sejak penerapan sistem ini banyak rumah kos yang mangkrak tanpa penghuni. Kondisi ini terjadi khususnya pada rumah kos yang pangsa pasarnya anak sekolah.
"Biasanya kalau sudah masuk ajaran baru SMA atau SMK sudah banyak yang pesan kamar kos, sekarang sama sekali tidak ada," kata utami (53), Pemilik rumah kos di Jalan dr. Sutomo Kel. Sumbang Bojonegoro, Rabu (17/7).
Utami menambahkan, meski banyak kamar kos miliknya yang kosong, namun dirinya tetap harus mengeluarkan biaya operasional. Sebab dia tetap harus mengeluarkan biaya listrik, biaya kebersihan dan perawatan.
"Mau bagaimana lagi, kalau tidak dirawat ya malah rusak, tambah besar kerugian saya," jelasnya.
Dia berharap, jika pemerintah tidak menggunakan sistem yang lama setidaknya bisa memberikan quota khusus untuk siswa dari wilayah luar daerah. Sehingga siswa dari wilayah kecamatan lain masih bisa masuk ke sekolah-sekolah tersebut.
"Harus ada quota dari luar daerah berapa, 30 persen atau berapa. Sehingga tidak membatasi yang dari luar daerah," pungkasnya. (Abl/SBC)