SeputarBojonegoro.com - Dunia kecantikan dan gaya hidup setiap masa selalu berubah, kadang kala apa yang kita anggap sudah baik karena arus budaya manusia yang terus berubah menjadi ketinggalan jaman seiring perkembangan zaman yang semakin lama semakin mengikis nilai keindahan itu sendiri, sehingga banyak muda-mudi yang sengaja merubah penampilan dan gaya hidup serta kecantikan karena mengikuti trend yang terus berubah.
Seperti halnya trend yang saat ini digandrungi kawula muda, baik ABG maupun remaja dewasa yang sudah terbiasa memakai behel. Tujuannya awalnya yang pasti adalah memperbaiki penampilan atau menambah penampilan agar semakin cantik dan menarik.
Fenomena ini seiring dengan semakin tingginya minat muda-mudi untuk memperbaiki penampilannya, khususnya penampilan pada gigi, karena gigi adalah bagian penting dalam pergaulan maupun dalam membangun kepercayaan diri dalam komunitas tertentu.
Ada faktor seseorang mengikuti trend dengan menggunakan behel yaitu agar giginya lebih menawan dan cantik karena dengan behel diharapkan gigi yang awalnya “maaf” tonggos bisa menjadi rata dan rapih seperti gigi orang kebanyakan.
Akan tetapi kebiasaan memakai behel ternyata menyimpan resiko penyakit bahkan berujung kematian. Seperti yang terjadi pada PA (nama disamarkan) seorang ABG berasal dari Jakarta yang awalnya menggunakan behel karena saran dan ajakan dari teman-temannya harus meregang nyawa akibat terjadinya radang dan pembekakan pada gusi , tentu saja akibat dari cara memasang dan cara merawat behel yang tidak benar. Akibatnya justru apa yang kita anggap baik malah mencederai gusi dan membawa kita pada kematian.
Ada beberapa tips agar pemakaian behel tidak berujung petaka.
Pertama, pilihlah dokter gigi atau salon khusus pemasang behel yang benar-benar profesional yakni memang dokter spesialis yang memiliki pendidikan yang jelas. Karena jika hal ini diabaikan akibatnya justru orang yang tidak cukup ilmu dan pengalaman yang akan melakukan tindakan keliru dan ini sangat berbahaya.
Kedua, Pilihlah behel yang baik, ada beberapa macam behel yang bisa digunakan dan harganya bisa bervarieasi tergantung bahan yang digunakan, jika anda merupakan pemilik uang yang paspasan tentu saja memilih behel yang harga sebanding dengan kocek tapi harus diperhatikan kondisinya baru atau barang bekas. Jika behel adalah barang bekas maka dikhawatirkan sudah ada kerusakan dan itu sangat berbahaya.
Ketiga, lakukan perawatan secara berkala. Melakukan perawatan secara berkala ditujukan agar kondisi kesehatan gusi diketahui secara dini, andaikan ada luka atau kotoran yang menempel pada behel maka akan segera ditangani oleh dokter yang telah memasang behel tersebut, sehingga otomatis bakteri yang menempel pada behel, gigi dan gusi segera dapat diatasi, manfaatnya adalah bakteri yang biasanya penyebab pembengkakan dan kerusakan pada gigi dan gusi dapat diminimalisir atau dihilangkan sama sekali.
Keempat, jangan mencongkel kotoran pada behel atau gusi dengan tusuk gigi atau benda tajam lainnya, hal ini akan mengakibatkan luka pada gusi dan ini sangat berbahaya karena akan menjadi habitat bakteri berkembang dan mempercepat pembusukan dan peradangan pada gusi.
Kelima, segera lepaskan jika gigi sudah tampak rata dan cantik, adakalahanya para ABG lupa bahwa fungsi behel yang utama adalah untuk memperindah susunan gigi. Namun karena sudah nyaman seringkali lupa untuk melepaskannya, di samping alasan dengan behel terlihat nyentrik tentu saja alasan ini kurang positif karena hakekatnya penggunaan behel ditujukan untuk meratakan gigi dan tidak sekedar untuk kecantikan.
Keenam, jangan menggunakan behel jika gigi anda tidak bermasalah, seperti ini awal mula PA memakai behel karena ajakan dan saran dari teman-temannya padahal kondisi giginya sudah rata dan cantik, tapi karena trend yang menggejala di kalangan remaja penggunaan behel ini bukan karena kebutuhan tapi hanya iseng. Nah, kalau hanya iseng akibatnya bisa-bisa penggunanya yang akan jadi korban.
Sumber: muda.kompasiana.com
Foto : Google.com