SeputarBojonegoro - Atlet tenis meja Dicky Ferdiansyah asal Desa Klangon, Kabupaten Bojonegoro berhasil meraih perunggu di Ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua. Prestasi membanggakan ini dipersembahkan oleh atlet disabilitas daksa pada pertandingan tunggal putra kelas T10 yang dilaksanakan di Kompleks Stadium Lukas Enembe, Jayapura.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bojonegoro Suraji mengatakan, ada delapan atlet tenis meja Jawa Timur yang diturunkan dalam Peparnas Papua XVI 2021. Kabupaten Bojonegoro turut menyumbang satu atlet dalam kelas daksa upper atau kelas T10. Sementara untuk seluruh kontingen Jawa Timur ada 70 atlet.
“Kebetulan untuk proses mulai Puslatda sendiri ada peraturan tertutup. Jadi kami dari daerah tidak boleh berinteraksi secara langsung di daerah Puslatda di Surabaya. Itu mulai Juli hingga Oktober. Sampai keberangkatan dari kabupaten juga tidak diperkenankan untuk melakukan interaksi dengan para atlet. Hal itu untuk menjaga steril interaksi dari orang-orang luar,” jelas Suraji.
Atlet dari Bojonegoro, lanjut Suraji, yang bermain cabor tenis meja kelas tunggal mendapatkan medali perunggu. Babak final digelar Selasa (9/11/2021) lalu sementara untuk penutupan Peparnas Senin, (15/11/2021). Ia berharap kedepan para atlet di Bojonegoro lebih giat berlatih agar di ajang kegiatan selanjutnya bisa memperoleh medali emas.
“Dan tentunya harapan terbesar selaku pengurus NPCI, agar atlet kami yang sudah berprestasi seperti ini dapat apresiasi dari pemerintah kabupaten. Baik itu reward maupun kesempatan lain untuk meng-upgrade skill ataupun wawasan para atlet,” imbuh Suraji.
Terpisah, Dicky Ferdiansyah, peraih medali perunggu dalam Peparnas XVI 2021 Papua mengucapkan rasa syukurnya bisa mengikuti Peparnas tahun ini di Papua. Pengalaman berharga ini akan terus menjadi semangat Dicky dalam meraih prestasi. Sebelumnya pun, Dicky sudah menorehkan prestasi dalam PEPARPENAS Jakarta di 2019 dan PEPARPROV di Surabaya di 2021. Keduanya, Dicky sama-sama meraih juara 1.
“Saya sangat senang bisa ikut Peparnas di Papua dan bangga bisa mendapat medali perunggu. Tentunya harus tetap semangat dan giat berlatih,” ucap pria yang masih duduk di bangku SMA kelas dua ini. [red/sbc]