BOJONEGORO - Operator Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyerahterimakan ribuan bibit dalam Program Penghijauan Tahun 2023, yang bermitra dengan Yayasan Sedulur Pena, Selasa (12/12/2023).
Serah terima dilaksanakan di Kokobo Dander Forest yang juga masuk wilayah Perum Perhutani KPH Bojoengoro, RPH Dander BKPH Dander. Acara dihadiri SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, BAPEDDA, Administratur (Adm) Perhutani KPH Bojonegoro Selamet Juwanto, Adm Perhutani KPH Parengan Irawan Darwanto Djati, Forkopimcam dan Pemdes Dander, serta 24 Non Government Organization (NGO) Mitra Program EMCL.
Community Relation Supervisor EMCL, Feni K. Indiarti menyampaikan bahwa sebagai salah satu dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) dari SKK Migas, memiliki kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan program penghijauan. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri melainkan bersama-sama untuk melestarikan bumi dengan gerakan menanam pohon bersama.
"EMCL berharap apa yang dilakukan hari ini menjadi investasi untuk kelestarian lingkungan di masa mendatang. Serta dampak positif dan manfaatnya dapat dirasakan bersama," ungkapnya.
Feni menambahkan, untuk tahun 2023 ini, lebih dari 23 ribu bibit pohon telah didistribusikan dan ditanam di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sedangkan di Kabupaten Bojonegoro lebih dari 6.500 bibit pohon produktif telah didistribusikan untuk dilakukan penanaman dan perawatan.
"Terimakasih untuk semua stakeholder yang mendukung dan berkolaborasi dalam program penghijauan. Budaya gotong royong untuk bersama-sama merawat bumi, menjadi salah satu pondasi kuat untuk menambah upaya penghijauan di Kabupaten Bojonegoro," ucap Feni.
Sementara itu, perwakilan SKK Migas Jabanusa, Erwin Andrianto Redi menjelaskan kegiatan penghijauan telah dilakukan beberapa tahun terakhir.
"Tahun 2023 target penghijauan di wilayah Jabanusa ada 126.574 bibit pohon. Realisasi ternyata melebihi target yakni 126.879 bibit termasuk salah satunya kontribusi dari EMCL dengan jumlah lebih dari 23 ribu bibit di 3 kabupaten, dan tahun ini 6.500 lebih di Kabupaten Bojonegoro," ulas Erwin.
Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Selamet Juwanto mengucapkan terimakasih kepada EMCL atas kepedulian terhadap lingkungan melalui kolaborasi dengan Perhutani untuk melakukan konservasi lingkungan.
"Semoga kegiatan gerakan menanam pohon bersma ini menjadi tonggak sejarah untuk anak cucu kita untuk meninggalkan kebaikan di masa depan. Jangan kita pergi meninggalkan air mata, tapi meninggalkan mata air," pesan Juwanto.
Frika Deddy Sofyan dari Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro mengapresiasi kolaborasi dan peduli lingkungan dengan program penghijauan. Menurutnya, sampai saat ini belum ada regulasi bagaimana pemkab bisa mengakses wilayah hutan.
"Melalui kolaborasi seperti ini, bisa mempunyai akses untuk bersama-sama melakukan kegiatan penghijauan," kata Frika.
Kabupaten Bojonegoro sendiri sejak tahun 2018 hingga 2022, telah menanam lebih dari 500 ribu pohon dengan progres 100ribu pertahun. Di waktu dekat akan ada rilis jumlah pohon yang telah ditanam sampai akhir tahun 2023 ini.
"Kewajiban menanam pohon bukan pada Dinas, ataupun instansi. Melainkan harus ditumbuhkan sejak dini, untuk peduli terhadap lingkungan dengan menanam dan merawat pohon," kata Frika.
Pada kegiatan penanaman pohon bersama, dilakukan serah terima 3.660 bibit pohon buah produktif secara simbolis dari SKK Migas kepada pengelola Kokobo dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah BKPH Dander dan BKPH Tengger. Pohon buah yang diberikan diantaranya mangga, kelengkeng, matoa, nangka, durian, alpukat, sirsat, dan kopi.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut, juga ada edukasi menanam kopi dataran rendah Bojonegoro yang dilakukan anak-anak TK Tunas Rimba Dander, yang dipandu oleh Komunitas Sematta. Serta, aktivitas pembuatan video pendek yang dilakukan oleh mahasiswa dari 13 kampus di Bojonegoro. (Red/Lis)