Erwin Andriyanto, perwakilan SKK Migas Jabanusa menyampaikan, kerja bakti ini merupakan bukti nyata dari EMCL bersama masyarakat untuk berkontribusi pada pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati daerah pesisir, pengembangan ekonomi lokal, serta masa depan rendah emisi karbon sesuai komitmen penghijauan SKK Migas IOG 4.0. yaitu menjaga keberlangsungan lingkungan melalui program Low Carbon Initiative, salah satunya adalah penanaman pohon.
"Hal ini juga sebagai bukti dalam upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi carbon dari udara serta menunjukkan bahwa SKK Migas dan KKKS dalam memproduksikan sumber daya Migas tetaplah dalam koridor yang memperhatikan lingkungan," ujarnya.
Mewakili Pj Gubernur Jatim, Asisten Perekonomian Pembangunan, Joko Irianto, menyampaikan, kegiatan hari ini bersamaan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2024 lalu. Untuk itu, kegiatan ini menjadi momen refleksi dan motivasi bagi semua pihak untuk terus berupaya melestarikan eskosistem mangrove.
"Semoga upaya ini dapat mendukung kelestarian mangrove dan dicatatkan sebagai amal ibadah," ucapnya.
Suryo Prasojo, Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan, KKP bersama Kementerian/Lembaga terkait terus bekerjasama melakukan rehabilitasi mangrove. KKP dan stakeholder lain tergabung dalam Kelompok Kerja Mangrove Nasional, bekerja sama dalam pengelolaan mangrove di Indonesia seperti membangun Peta Mangrove Nasional yang diperbaharui setiap tahunnya.
"Keberhasilan rehabilitasi mangrove tidak dapat dicapai tanpa adanya Kerjasama dan kolaborasi antar stakeholder tidak hanya kementerian melainkan juga pemerinta daerah, kelompok masyarakat penggiat mangrove, serta Mitra Swasta," tambah Suryo.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan simbolis pohon bakau dan jaket keselamatan untuk Rukun Nelayan Brondong, Sedayu Lawas, Paciran, Brengkok, Labuhan, Kingking, Lohgung dan Karangagung. [red]