08 Oktober 2017

Peringati Hari Jadi Bojonegoro ke 340, Ratusan Peserta Ramaikan Pawai Budaya

    Minggu, Oktober 08, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) Ke-340, Pemkab Bojonegoro menggelar Pawai Budaya 2017 tingkat SMA dan Umum. Minggu (8/10/2017).

Pawai budaya yang bertema "Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Budaya, Sejarah, Adat dan Tradisi Kearifan Lokal Dalam Upaya Membentuk Karakter Bangsa Untuk Mewujudkan Bojonegoro Bersatu Melangkah Maju" itu diikuti oleh ratusan peserta. Baik dari Bojonegoro maupun luar kota.

Acara yang dibuka langsung oleh Asisten l Bidang Pemerintahan Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito itu sempat menyedot ribuan penonton. Mulai dari pagi para penonton sudah memadati area pinggir jalan protokol kota Bojonegoro.

"Tadi berangkat pagi-pagi biar dapat tempat yang teduh," kata Lusi salah satu penonton dari Balen.

Dalam pawai kali ini peserta terbagi menjadi 16 grup dari SMA sederajat, 25 grup kategori umum dan 7 undangan dan 1 kabupaten tetangga yakni Nganjuk.

Tontonan tahunan gratis ini semakin meriah. Setiap tahunya tampilan yang dibawakan oleh para peserta semakin kreatif. Beberapa tarian dan gerakan ditampilkan ketika berada diperempatan. Membuat para penonton terhibur. (wan/red).

03 Mei 2017

Pilih Sekolah yang Tepat, Apa Saja Pertimbangannya?

    Rabu, Mei 03, 2017  
Reporter : --


suarabojonegoro.com -  Setiap orangtua tentu tak ingin sembarangan mencari sekolah untuk sang buah hati. Seperti sudah disinggung dalam tulisan sebelumnya, jangan pula asal-asalan memilih sekolah yang tepat untuk anak. Pasalnya, pendidikan dasar merupakan “investasi jangka panjang” bagi masa depan anak-anak tersayang.

Biaya yang mahal rela ditanggung demi meraih pendidikan yang berkualitas. Namun, sebenarnya apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak Anda?

Psikolog dan pengamat pendidikan anak, Seto Mulyadi, mencatat sejumlah poin kriteria yang bisa menjadi acuan orangtua dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak. Menurut Kak Seto, kriteria-kriteria ini perlu diperhatikan dengan baik.

1. Lihat visi misi sekolah tersebut. Visi misi sekolah akan menentukan kurikulum yang digunakan. Sesuaikah visi misi sekolah tersebut dengan pandangan pendidikan di keluarga dan harapan orangtua?



2. Pertimbangkan sekolah bagus dengan tenaga pengajar yang bagus juga. Guru adalah ujung tombak yang menentukan anak akan belajar dan bermain dengan menyenangkan atau tidak.

3.  Perhatikan kondisi sekolah dan lingkungan di sekitarnya, termasuk kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah. Cukupkah untuk mendukung proses belajar-mengajar yang menyenangkan bagi anak?

4. Perhitungkan jarak sekolah dari rumah. Jangan sampai terlalu jauh sehingga anak lelah di jalan dan tidak semangat belajar.

5. Kenali karakter anak dan kebutuhannya untuk menentukan sekolah yang sesuai dengan anak. Misalnya, anak yang suka bergerak cocok disekolahkan di sekolah alam.

6. Pengenalan akan karakter dan kebutuhan juga membantu mengenali durasi bersekolah dan komposisi durasi pengajaran di sekolah, misalnya dengan untuk menentukan butuh sekolah dengan durasi yang lebih banyak waktu bermain atau belajar.

7. And last but not least, pikirkan matang-matang kemampuan finansial Anda untuk membayar segala biaya yang dibutuhkan, baik uang pangkal maupun uang bulanan ke depannya. Pastikan Anda memiliki sumber-sumber dana yang cukup untuk konsisten membayar ke depannya.

Di masa kini, pertimbangannya bukan lagi sekadar biaya mahal menentukan kualitas. Orangtua harus cerdas melihat seberapa besar dampak yang bisa diberikan sekolah bagi pertumbuhan kecerdasan kognitif dan emosional anak dengan seimbang.

Jika Anda sudah mempertimbangkan ketujuh kriteria di atas, ada satu hal yang paling penting yang harus orangtua pertimbangkan lagi untuk mengambil keputusan. Apa itu? Nantikan artikel: Libatkan Anak Saat Memilih Sekolah.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/18/08280233/Pilih.Sekolah.yang.Tepat.Apa.Saja.Pertimbangannya.#

19 April 2017

Perhutani Curhat ke Kapolres Karena Kawasan Hutan Lindung Banyak Kayu Jati Di Curi

    Rabu, April 19, 2017  
Reporter : Lina

suarabojonegoro.com -  Banyaknya kasus pencurian kayu di kawasan hutan lindung yang dikelola Perhutani oleh masyarakat tanpa adanya ijin resmi membuat resah pihak perhutani hingga harus "curhat" ke Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si pada hari Selasa (18/04/2017) siang tadi di lobby Mapolres Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro yang menerima langsung curhatan dari pihak Perhutani menyambut baik atas pengaduan tersebut, dimana pencurian kayu tanpa adanya ijin dari pihak perhutani merupakan tindak pidana dan harus diproses secara hukum. Sedangkan menurut undang-undang, tugas Polisi merupakan penegakan hukum.

"Ini hanya sifatnya koordinasi saja, dimana antara tugas Polisi dan Perhutani ada keterkaitan, sehingga perlu adanya koordinasi yang baik antara kedua instansi", ungkap Kapolres.

Selain berkoordinasi mengenai pencurian kayu, kedepan antara Polres dan Perhutani akan mengadakan kegiatan bersama semacam patroli hutan untuk mengantisipasi maraknya pencurian kayu di hutan. Lebih lanjut juga, adanya indikasi pihak aparat baik Polisi ataupun Perhutani serta pengusaha yang menjadi cukong ataupun beking, Polres Bojonegoro akan menindak tegas jika terdapat keterlibatan pihak tersebut.

"Kami akan tetap tindak tegas, tanpa tebang pilih jika ada yang membekingi", tegas Kapolres. (ina/lis)

26 September 2016

Inilah Daftar Pemenang Lomba Perahu Hias Dalam Rangka Festival Begawan HJB ke 339

    Senin, September 26, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah


suarabojonegoro.com - Inilah daftar pemenang parade perahu hias di festival Bengawan 25 September 2016 kemarin dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 339. 

Berikut ini daftar pemenangnya :
KATEGORI PARTISIPASI DESA
JUARA
NO.PESERTA
ASAL
TEMA
JUMLAH NILAI
I
020
TRUCUK
Mbah Balok
727
II
015
NGABLAK
Mengingat petani jaman dulu ( membajak dengan sapi)
702
III
009
MORI
Bajul Kliwon
695
KATEGORI UMUM
JUARA
NO.PESERTA
ASAL
TEMA
JUMLAH NILAI
I
008
BANK JATIM
MLIWIS PUTIH
705
II
007
PDAM
NOGO PERTOLO
691
III
001
GO FUN
KAPAL BAJAK LAUT ( PIRATE SHIP)
670

Proses penilaian dilakukan oleh 3 dewan juri antara lain S.Agus S, Pramujito dan Ekwanto yang dilaksanakan di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro. Minggu (25/9/16).

 (lna/Red)

25 September 2016

Parade Foto On the Spot Digruduk Kawula Muda

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah


suarabojonegoro.com - Ada Sisi yang lebih menarik dari festival Bengawan di hari kedua ini, yaitu parade lomba Photografi atau foto on the spot yang dilaksanakan di Bendung gerak, di Desa Ngringinrejo,  Kecamatan Kalitidu,  Bojonegoro. Minggu (25/9/16).

Parade lomba foto ini diminati para pemuda pencinta fotografi, terbukti dari jumlah peserta yang meningkat dibanding tahun lalu, hal itu disampaikan Kawan Giri Santoso selaku pelaksana kegiatan ini bahwa kreteria penilaian ini disesuaikan dengan tema festival Bengawan, "bukan hanya foto perahu hias saja namun bisa juga kuliner maupun sisi menarik lain yang ada di festival ini," Terangnya.

Selain itu,  penilaian lomba ini juga mengutamakan ketajaman gambar dan desain grafisnya. Kawan giri juga menambahkan bahwa peserta lomba foto on the spot hari ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Pada tahun lalu peserta lomba mencapai 150 orang dan tahun ini bisa mencapai 200 peserta.

"Hasil karya foto dari peserta nanti dikumpulkan di TBS Bojonegoro mulai dari jam 10 hingga selesai yang selanjutnya akan dilakukan penilaian juri," Pungkasnya. (Ina/Red)

Tak Seramai Tahun Lalu?, Puluhan Perahu Hias Telusuri Sungai Begawan Solo

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah


suarabojonegoro.com - Menjadi pembahasan dan juga opini masyarakat dengan adanya Festival Begawan dengan Agenda Parade Perahu yang diikuti sebanyak 40 Perahu, akan tetapi pandangan tersebut berbeda dengan tahun lalu, bahkan dari jumlah pengunjung juga tak lebih banyak dibanding tahun lalu. Seperti yang diungkapkan beberapa warga baik di Media Sosial maupun celetuk warga saat melihat parade perahu hias. Minggu (25/9/16).

"Beberapa perahu di festival Bengawan 2016, saat tercatat di agenda pariwisata Budpar propinsi, justru jumlah dan kualitasnya menurun dibanding tahun sebelumnya," Tulis salah satu Netizen di dinding Facebooknya

Hal itu juga dilihat jumlah pengunjung yang berasal dari masyarakat tak tampak kepadatan baik dilokasi parade perahu hias maupun jalan menuju arah Bendung gerak.

Dari pantuan suarabojonegoro.com dilokasi Bendung gerak, Sebanyak 40 perahu hias yang berasal dari 33 desa di wilayah Bojonegoro serta 7 Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemkab Bojonegoro dan Perusahaan di Bojonegoro berpartisipasi aktif dalam perayaaam festival Bengawan di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu,Bojonegoro.

Ke 40 perahu tersebut dihias dengan konsep berbeda sesuai dengan kreatifitas para peserta.Salah satu konsep adalah peduli lingkungan , dengan tema lampaui batas maksimummu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Konsep tersebut dirancang oleh Badan Lingkungan hidup (BLH)  Bojonegoro sebagai upaya penyelamatan sungai dari sampah agar tetap bersih.

“Untuk penyelamatan sungai agar tetap bersih,“ jelas kepala BLH Bojonegoro, Elisabet.

Sementara itu ke 40 perahu hias tersebut diberangkatkan dari Bendung gerak menuju TBS (Taman Begawan Solo) Kota Bojonegoro setelah Suyoto, Bupati Bojonegoro membuka dan memberangkatkan acara festival Bengawan tersebut. (Ina/Red)

Festival Bengawan Jadi Berkah Penjual Penthol

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah

suarabojonegoro.com - Adanya festival Bengawan yang merupakan rangkaian hari jadi Bojonegoro atau HJB ke 339 nampaknya menjadi berkah tersendiri untuk para pedagang kecil keliling. Seperti yang terjadi di TBS (Taman Begawan Solo), banyak pedagang cilok yang mendapatkan keuntungan lebih di perayaaan ini.

Hal ini dirasakan oleh Wanto pedagang makanan jenis Pentol asal Banjarjo, Bojonegoro yang merasa bersyukur karena hari ini pembelinya banyak, Sejak adanya acara ini omsetnya meningkat hingga 50 persen dibanding hari biasa. Minggu (25/9/16).

“wah hari ini laris banget mbak," tegasnya.

Pada hari biasa Wanto hanya mampu mendapatkan penghasilan sebesar Rp140 ribu rupiah per hari namun saat ini baru 3 jam saja ia sudah mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp300 ribu dari penjualan Pentol ini.

“saya sudah mendapatkan uang 300 ribu Rupiah meski baru saja jualan,“ tambahnya.

Untuk harga Pentol biasanya ia jual dengan harga Rp3.000 hingga Rp5.000 rupiah perbungkusnya. (Ina/Red)

Anak Perusahan Asal Amerika, Dukung Kegiatan Kebudayaan di Bojonegoro

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Iwan Zuhdi  

suarabojonegoro.com - Rangkaian Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 339, hari ini Minggu (25/9/16), digelar kegiatan festival bengawan Bojonegoro 2016 turut di Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Bojonegoro. Keterlibatan semua pihak sangat terlihat pada acara yang dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro Suyoto itu, salah satunya keterlibatan anak perusahaan asal Amerika Serikat, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Saat ditemui disekitar start festival perahu hias, Juru bicara & Humas EMCL di Bojonegoro Rexy Mawardijaya mengatakan, pihaknya selalu mendukung kegiatan untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dengan bernuansa kebudayaan yang diselenggarakan oleh BLH Kabupaten Bojonegoro tersebut.

"Kami juga sangat mendukung kegiatan yang bernuansa kebudayaan lokal," kata Rexy.

Dalam acara festival perahu tersebut, mendapat antusias yang luara biasa dari penonton. Terlihat para penonton memadati area strat turut Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Padang Kecamatan Trucuk.(Wan/Red).

Larung Sesaji Awali Pemberangkatan Parade Prahu Hias

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah


suarabojonegoro.com - Hari kedua Festival Begawan dalam rangka HJB (Hari jadi Bojonegoro) yang ke 339 adalah festival bengawan yang dilaksanakan di Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo,  kecamatan Kalitidu Bojonegoro, diawali dengan umbul dongo dari pendopo Pemkab Bojonegoro yang dimulai jam 07.15 yang merupakan penyampaian isi dan permohonan kepada Tuhan agar acara berjalan lancar. Minggu (25/9/16).

Acara Kemudian dilanjutkan kelokasi bendung gerak untuk melanjutkan prosesi larung sesaji. Suyanto atau biasa disebut Yanto Munyuk selaku konseptor dari larung sesaji ini bahwa ritual ini merupakan sajian untuk warisan leluhur dengan menggunakan barang atau simbol secara simbolik seperti sekul kabuli, Cok bakal,  takir plontang, kepala kambing,  dan kambing kendit.

Sesaji tersebut sebagai bentuk penghormatan yang diambil dari akar budaya yang dikemas dalam kebudayaan agar diberi keselamatan oleh Sang Pencipta.

“Ritual ini dilaksanakan agar kita diberi keselamatan dan kelancaran dalam pelaksanaan acara ini. “ katanya kepada wartawaan suarabojonegoro.com.

Prosesi ritual ini dilaksanakan oleh 5 petugas dan 4 pemikul yang terdiri dari sesepuh adat,  Eyang slamet, Budi korlap acara,  Suyanto sebagai pelaksana larung sesaji.

Suyoto bupati Bojonegoro menyatakan bahwa kita harus menjaga bungawan solo ini karena pada hakikatnya kita memiliki hubungan batin yang kuat karena bengawan ini menjadi bagian kehidupan kita menjadi sumber pangan kita.

 “kita memiliki hubungan batin kuat dengan bengawan solo ini maka harus di jaga”. Kata Bupati Bojonegoro saat membuka festival bengawan.

Konsep dari larung sesaji ini setalah melakukan dia barang sesaji yang berada di panggung akan disemayamkan di tepi bengawan setelah itu dihanyutkan di sungai bengawan, namun sebelumnya dilakukan Doa Bersama.

Sebelumnya diberitakan, Parade perahu hias Festival Bengawan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menjadi perhatian masyarakat setiap tahunnya, Ratusan penonton sudah memadati garis start bendungan gerak anatara Desa Padang, Kecamatan Trucuk dan Desa Ngeringenrejo, Kecamatan Kalitidu menjadi area start.
(Ina/Red)

Ada Perahu Hias, Warga Mulai Berdatangan Ke Bendung Gerak

    Minggu, September 25, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Satu persatu atau secara berkelompok, Masyarakat dari berbagai kalangan berdatangan dan sudah berjubel memadati area tempat untuk menyaksikan lomba perahu hias dengan sekitar 40 peserta dalam kegiatan Festival Begawan Dalam Rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 339. Minggu (25/9/16).

Parade perahu hias Festival Bengawan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menjadi perhatian masyarakat setiap tahunnya, Ratusan penonton sudah memadati garis start bendungan gerak anatara Desa Padang, Kecamatan Trucuk dan Desa Ngeringenrejo, Kecamatan Kalitidu menjadi area start.

"Sejak Pagi saya sudah disini, untuk menyaksikan perahu Hias," Kata Selvi saat berada di atas Jembatan Bendung Gerak.

Wanita asal Kecamatan Ngasem ini datang bersama keluarga dan tentangganya dengan harapan bisa menyaksikan keindahan perahu hias dan semaraknya acara parade perahu.

Perahu hias yang berasal dari instansi pemerintah dan lembaga lainnya tampak sudah bersiap untuk melakukan parade, dengan berbagai bentuk dan juga warna serta model yang ditampilkan. (Ang*)

100 Personil Dishub Amankan Festival Begawan

    Minggu, September 25, 2016  









Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Untuk mengamankan acara Festival Bengawan Bojonegoro 2016, keterlibatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro menerjunkan sekitar 4 pleton. Dikatakan oleh Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar mengatakan, pihaknya menerjunkan sampai empat pleton untuk mengamankan dan mengatur lalu lintas para penonton.

"Semua ada dari 100 personil," kata Iskandar disekitar tempat start Festival Perahu turut Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu. Minggu (25/9/16).

Dijelaskan olehnya, 100 personel tersebut terdiri dari 1 pleton yang membawa perahu, 1 pleton di Desa Padang, dan 2 pleton di Desa Ngringinrejo.

"Di Desa Ngringinrejo ada 2 pleton dan di Padang ada 1 pleton, untuk mengatur lalu lintas sebab ada jalan yang dialihkan,"

Ketika disinggung terkait ketinggian air, Iskandar menganggap ketinggian air bengawan saat ini masih ideal meskipun ketinggianya lebih tinggi dibanding saat pelaksanaan festival perahu tahun 2015.

" Menurut kami ketinggian segini masih ideal," pungkas Iskandar.(Wan/Red).

24 September 2016

Resik-Resik Sungai Begawan Solo, Awali Festival Begawan

    Sabtu, September 24, 2016  








Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Sejak pagi mulai dari pejabat dan pegawai Sejumlah SKPD di Bojonegoro, dan juga ratusan Siswa Sekokah di Bojonegoro mengikuti salah satu rangkaian Festival Bengawan Bojonegoro 2016, yakni Resik-resik Nggawan di Taman Bengawan Solo (TBS). Sabtu (24/9/16).

Adapun kegiatan ini diikuti peserta dari instansi pemerintah diantaranya adalah Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). “Juga diikuti oleh pelajar, kira-kira ada sekitar 500-an yang tetlibat,” kata Burhanudin, salah satu koordinator kegiatan.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07:30 hingga siang itu, dibuka oleh Kepala BLH Bojonegoro, Elsadeba Agustina. “Bengawan ini adalah milik kita semua, maka menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya. Hari ini kita sudah membersihkan TBS ini, nanti sore kita bisa menikmati pemandangan di TBS yang sudah bersih ini,” kata Elsadeba.

Tampak dalam kegiatan tersebut pelajar dari SMP Negeri 2 dan Pasukan Kuning dari DKP Bojonegoro melakukan aksi sosial dengan memunguti dan mengumpulkan sampah di bantaran sungai Bengawan Solo, mereka tampak bersemangat dengan peralatan seadanya.

“Senang sekali, semoga disini bisa selalu bersih,” ujar Arifin salah satu peserta kegiatan. Dalam jadwalnya,  kegiatan akan diteruskan malam nanti di kawasan Desa Ringinrejo Kalitidu, dengan acara Gelar Seni Tradisional Sandur dan di kawasan Bendung Gerak akan diadakan pemutaran film.

Selanjutnya untuk kegiatan besok direncanakan kegiatan festival Begawan hari kedua dengan kegiatan lomba perahu hias yang dilaksanakan di Bendung Gerak Desa Padang kecamatan Trucuk. (Ang*)

22 September 2016

Mau Tau Rangkaian Kegiatan Festival Begawan ? Ini Jadwalnya !

    Kamis, September 22, 2016  
Reporter : Burhanudin Joe

suarabojonegoro.com - Inilah kegiatan bagian dari Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yaitu festival Begawan, Jika ingin tau rangkaian kegiatanya, berikut adalah jadwal rangkaian kegiatan Festival Begawan yang akan dilaksanakan.
Festival Bengawan Bojonegoro (FBB) tahun 2016 kali ini mengambil tema “Kejayaan Bengawan Bojonegoro dari Masa ke Masa – Harmoni antara Manusia dengan Sang Pencipta, Sesama Manusia dan Alam”
FBB tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 24 sampai tanggal 25 September 2016.
Pada hari pertama FBB (24/9/2016) ada dua kegiatan, yaitu :
  1. Resik-Resik Nggawan, yang akan dilaksanakan di sekitar Taman Bengawan Solo (TBS), pukul 07.30 WIB, dengan peserta yang terdiri dari siswa SMP, SMA dan SMK dilingkup Kota Bojonegoro dan dari Karang Taruna.
  2. Gelar Seni Tradisional Sandur, yang akan digelar di Lapangan Desa Padang Kecamatan Trucuk, pada pukul 20.00 WIB.
Sementara untuk hari kedua FBB (25/9/2016), adalah acara puncak FBB. Pada hari itu, ada beberapa agenda yang sudah disiapkan panitia, yaitu:
  1. Umbul Donga Larung Saji, yang pelaksanaannya ada di dua tempat. Prosesi Umbul Dunga akan dilaksanakan di Pendapa Malowopati pada pukul 07.30 WIB, kemudian sesaji akan dikirab menuju Bendung Gerak pada pukul 08.30 WIB untuk prosesi larung saji yang akan dilaksanakan oleh tokoh adat atau sesepuh dari Desa Padang Kecamatan Trucuk dan Desa Ngringin Rejo Kecamatan Kalitidu.
  2. Gelar Seni Campursari, akan digelar pada pukul 08.30 di lokasi Bendung Gerak untuk menyambut Larung Saji dan menghibur masyarakat yang menunggu menyaksikan Festival Perahu Hias.
  3. Gelar Seni Tari, yang akan digelar di lokasi Bendung Gerak pada pukul 10.00 WIB untuk menyambut kedatangan Bupati dan tamu undangan.
  4. Festival Kuliner Khas Bengawan, akan berlangsung di sekitar lokasi Bendung Gerak mulai pukul 08.00 WIB.
  5. Lomba Foto, On The Spot “Festival Bengawan Bojonegoro 2016”, yang dimulai pukul 07.30 WIB yang mengambil lokasi di sepanjang rute Festival Perahu Hias.
  6. Festival Perahu Hias, yang akan dilaksanakan pada pukul 10.30 WIB, dengan start di lokasi Bendung Gerak dan finish di TBS.
  7. Keroncong Bengawan, akan digelar di TBS yang dimulai pada pukul 14.30 WIB untuk menyambut kedatangan peserta Festival Perahu Hias.
  8. Gelar Sastra Bengawan, akan digelar pada malam hari, pada pukul 19.30 WIB sekaligus bersamaan dengan acara pembagian trophy dan hadiah Festival Perahu Hias.
Rangkaian acara tersebut adalah keputusan rapat koordinasi (rakor) panitia FBB, pada hari Selasa, (13/9/2016) di ruang rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro di jalan Teuku Umar no 80 Bojonegoro. (joe/Red)

Inilah Rangkaian Jadwal Hari Jadi Bojonegoro Ke 339

    Kamis, September 22, 2016  
Reporter: Lina Nur Hidayah

suarabojonegoro.com - Hari Jadi Bojonegoro (HJB) merupakan moment yang sangat ditunggu masyarakat Bojinegoro,  pasalnya di hari special Bojonegoro yang ke 399 ini pemerintah kabupaten Bojonegoro yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bojonegoro menyelenggarakan  berbagai kegiatan yang menarik seperti festival Tahu ledok,  Testival Gemar makan ikan, festival Bengawan,  perlombaan sepak bola, bola voli dan lain lain yang telah dilaksanakan mulai tanggal 13 agustus 2016 sampai tanggal 1 januari 2017 mendatabg.

 kegiatan HJB ke 339 tersebut dirangkai dengan peringatan kegiatan HUT RI ke 71 , pernyataaan ini disampaikan oleh Suyanto selaku kepala bidang pengembangan objek wisata disbudpar Bojonegoro

“Berbagai agenda kegiatan dalam rangka HUT RI ke 71 dan HJB ke 339 dilaksanakan dalam konsep yang menarik sehingga masyarakat bojonegoro dapat menikmati berbagai hiburan yang telah kami siapkan, acara tersebut sudah dimulai sejak tanggal 13 agustus 2016 hingga 1 januari 2017”. Katanya kepada suarabojonegoro.com Kamis (22/9/16).

Berikut ini jadwal kegiatan HJB ke 339







06 September 2015

Ider Uluk Salam, Buka Rangkaian Festival Bengawan Bojonegoro

    Minggu, September 06, 2015  
SuaraBojonegoro.com - Ider-ider Uluk Salam Bengawan bakal menjadi pembuka kegiatan Festival Bengawan Bojonegoro 2015 ini, yakni sebuah seremoni adat, yang dahulu sering dilakukan saat ada gelaran akbar di sungai Bengawan Solo. Rencananya, Ider-ider Bengawan tersebut bakal digelar pada 17 September mendatang, dengan mengambil rute dari Desa Padang, Trucuk hingga ke Taman Bengawan Solo di Kecamatan Bojonegoro.

Sementara itu, antusiasme warga, khususnya yang tinggal di tepian sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mengenai penyelenggaraan Festival Bengawan Bojonegoro cukup tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya pemilik perahu yang mencari informasi terkait pelaksanaan kegiatan itu. Bahkan, pihak panitia mengaku hingga saat ini telah terdapat beberapa yang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta.

"Untuk parade perahu hias misalnya, telah ada 36 peserta yang rata-rata berasal dari desa di tepian sungai Bengawan Solo," kata Amir Syahid, Ketua Seksi Hiburan dan Budaya Panitia Peringatan Hari Jadi Bojonegoro ke 338, Minggu (6/9/15).

Dijelaskan, selain parade perahu, beberapa kegiatan dalam rangkaian Festival Bengawan Bojonegoro 2015 juga telah disiapkan untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 338 kali ini. Diantaranya adalah berbagai lomba, seperti Tangkap Bebek, Renang Nggawan, Uluk Salam, Festival Blimbing, Festival Lampion Kambangan Damar Kurung, dan beberapa kegiatan lain yang rencananya bakal digelar pada 20 September mendatang.

Parade perahu dalam Festival Bengawan Bojonegoro 2015 ini mengambil rute yang sama pada tahun sebelumnya, yakni start di kawasan Bendung Gerak dan finish hingga di sekitar Taman Bengawan Solo (TBS) yang ada di kawasan pusat kota.

Pihak Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro selaku pelaksana kegiatan, mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terkait kebutuhan teknis pelaksanaanya, terutama mengenai kebutuhan debit air.

"Agar lebih baik dari tahun lalu, kami telah melakukan koordinasi. Dan hasilnya Perum Jasa Tirta telah menyatakan kesiapannya mengenai pembukaan pintu air di Bendung Gerak," tambah Wahyu Subakdiono, Koordinator Parade Perahu Festival Bengawan Bojonegoro.

Pihaknya juga mengundang seluruh lapisan masyarakat dan para stake holder untuk ikut menyukseskan kegiatan yang kini disiapkan menjadi ikon pariwisata dan budaya di Bojonegoro. (Windya)

08 November 2014

Dewan Minta Kegiatan Yang Pro-Rakyat Bukan Menghamburkan Uang

    Sabtu, November 08, 2014  
SuaraBojonegoro - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bojonegoro ikut menanggapi dengan ramainya perbincangan yang sangat santer dibicarakan belakangan ini soal konflik Festival Bengawan Solo dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) 337 yang digelar beberapa waktu lalu.

"Kedepannya pemerintahan kabupaten (pemkab) harus lebih mementingkan acara yang pro rakyat bukan hanya sekedar menghamburkan uang, apalagi uang negara ", ungkap politisi asal partai nasdem, Ali Mustofa. Sabtu (08/11/14)

Ali Mustofa menjelaskan jika rakyat tidak meminta kegiatan itu namun tetap dianggarkan maka anggaran tersebut akan mubazir terbuang sia-sia tanpa menghasilkan apapun, anggaran yang pro rakyat seharusnya bisa menyentuh pada peningkatan sosial ekonomi masyarakat.

"Bukan melarang kegiatan tersebut namun seharusnya anggaran yang lumayan besar itu lebih digunakan untuk yang bermanfaat bagi masyarakat menyeluruh ", tambahnya.

Jika kegiatan yang diadakan karena dedikasi dalam bentuk pelestarian kesenian lebih baik lebih condong didalam kegiatan seni budaya yang sudah diwariskan, uri-uri budaya yang sebelumnya melekat dimasyarakat namun sekarang sudah mulai hilang contoh sandur, rodat bukan lomba hias perahu yang dianggap bukan kesenian warisan nenek moyang apalagi tidak seluruh masyarakat Bojonegoro mengikuti, seperti warga Sekar yang berada jauh dari bengawan.

"Sudah saatnya pemerintahan kabupaten membuat kegiatan yg berbasis kepentingan rakyat bukan yang bisa dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok, kegiatan festival ini sebenarnya kepentingan rakyat, pemkab atau DKP?", tanyanya.

Seperti yang dibicarakan belakangan ini, persetruan antara ketua Dewan Kebudayaan Bojonegoro (DKB) dengan salah satu staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, persetruan diawali dari status FB ketua DKP yang menyinggung salah seorang staf Disbudpar menilep uang milik beberapa peserta festival dan akhirnya berujung pelaporan di kepolisian.(Nella)

20 Oktober 2014

Puncak Hari Jadi Bojonegoro ke-337 Meriah Rebutan Tumpeng Raksasa

    Senin, Oktober 20, 2014  
SuaraBojonegoro - Puncak Hari Jadi Bojonegoro ke -337 berlangsung meriah dibanjiri masyarakat Bojonegoro yang datang di Alun-Alun Bojonegoro untuk ikut serta berebut hasil bumi. Minggu malam (19/10/14)

Acara "Grebek Berkah Jonegaran" yang digelar di Alun-Alun Bojonegoro tersebut merupakan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh sang pencipta atas segala nikmat baik nikmat hasil bumi maupun nikmat hasil pembangunan Bojonegoro.

Tidak hanya Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang menyediakan beberapa tumpeng raksasa yang berisi hasil bumi seperti terong, kacang panjang, waluh, belimbing dan masih banyak hasil bumi lain tapi para masyarakat Bojonegoro juga antusias membawa tumpeng dari rumah dan menyantap bersama di Alun-alun sesudah dibacakan do'a yang diperuntukkan untuk pengucapan rasa syukur setiap Desa masing-masing atau biasa disebut "Bancakan".

"Tadi kami membawa "Ngaron" nasi uduk beserta lauk ayam panggang beserta urap-urap yang ditaruh di wadah ngaron untuk dimakan bersama di alun-alun", kata rombongan masyarakat Bojonegoro asal kecamatan Balen.

Tidak sampai disitu saja, Bupati Bojonegoro juga menyediakan tumpeng raksasa yang berisi makanan hasil bumi untuk diperebutkan masyarakat Bojonegoro yang datang ikut memperingati puncak Hari Jadi Bojonegoro ke -337.

"Tadi saya mendapat waluh saat memperebutkan tumpeng raksasa", ungkap gembira warga Bojonegoro asal Kedungadem, Dasmi. (Nella)










18 Oktober 2014

Pemkab Bojonegoro Hamburkan Uang Ratusan Juta untuk HJB ke 337

    Sabtu, Oktober 18, 2014  
SuaraBojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dinilai hanya membuang buang anggaran yang ujungnya tidak ada kesinambungan dengan Rakyat, pada kegiatan Festival Begawan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 337, seperti yang disampaikan oleh Ahmad Dilli Nasrulalloh, ketua pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur.

"Pemerintah Bojonegoro untuk kegiatan HJB banyak menghamburkan uang, seperti kegiatan perahu hias, dan lainnya, sementara kepentingan dalam peningkatan kesejahteraan dan pembangunan tidak mengena sama sekali," Katanya pada sejumlah wartawan.

Menurut Ahmad Dilli Nasrullah, dana sekitar ratusan juta rupiah yang digunakan kegiatan festival Begawan, berasal dari APBD, sementara dalam kegiatan tersebut hanya tampak hiburan, dengan maksud menunjukkan potensi sungai begawan solo, akan tetapi dalam kegitan HJB banyak merugikan warga baik penambang perahu atau warga lainnya yang penghasilanya harus berhenti karena jembatan sungai yang mereka buat harus di bongkar.

"Acara parade perahu hias tidak memberikan sisi keuntungan bagi masyarakat. Tapi hanya memberikan kesan pertunjukan, karena menjadi tontonan yang tidak biasa," tambahnya.

Ketua PMII Bojonegoro ini sangat berharap agar uang rakyat bisa digunakan untuk kepentingan rakyat Bojnegoro, bukan dibuat semacam pertunjukan yang isinya hanya pemborosan anggaran, karena masih banyak masyarakat Bojonegoro yang lebih memerlukan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pembangunan. (Ang)

16 Oktober 2014

Masyarakat Bojonegoro Antusias Tonton Festival Bengawan

    Kamis, Oktober 16, 2014  
SuaraBojonegoro - Pemerintahan kabupaten Bojonegoro yang menggelar parade festival bengawan solo selama tiga hari berturut-turut tanggal 14/15/16 Oktober 2014 dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 337 mendapat sambutan positif dari masyarakat Bojonegoro. Kamis 16/10/2014

Hal itu diungkapkan salah satu penonton parade festival bengawan, Apsari, warga desa Dengok kecamatan Padangan Bojonegoro, mahasiswi kebidanan ini mengaku senang dengan kemeriahan festival bengawan dalam rangka HJB ke-337 tersebut.

"Festival bengawan ini tidak kalah meriah dengan parade karnaval budaya minggu lalu", katanya.

Hal senada juga dikatakan Ima, ibu satu anak asal desa Kauman kecamatan Boureno Bojonegoro. Dirinya juga mengaku penasaran dengan festival yang bertempat disepanjang pesisir bengawan solo tersebut.

"Anak saya yang masih sekolah SD yang memberitahu informasi parade festival bengawan solo tersebut", katanya.

Lanjut ima, dirinya akhirnya penasaran dan jauh-jauh ke Bendung Gerak desa Ngringinrejo Kecatan kalitidu Bojonegoro bersama keluarga untuk melihat keseruan parade festival bengawan.

"Baru tahu juga ternyata disini ada kebun belimbing sekalian ke kebun belimbing", tambahnya. (Nella)

15 Oktober 2014

Gerakan Di Bendung Gerak, Saat Festival Begawan

    Rabu, Oktober 15, 2014  
SuaraBojonegoro - BegawanBerbagai kegiatan dilaksanakan dalam acara festival Begawan yang dilaksanakan di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (15/10/14), pada hari kedua dilaksanakan sejumlah lomba untuk siswa tingkat siswa TK hingga SMA dan masyarakat umum di Bendung Gerak, Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Rabu (15/10/2014).

Selain perlombaan Seperti lomba mewarnai untuk tingkat TK/SD dan menggambar panorama indah untuk tingkat SMP/SMABengawan Solo. Untuk lomba TK ini diikuti sebanyak 144 siswa, SMP/SMA sebanyak 50 siswa, yang dilaksanakan secara langsung di pinggir sungai begawan solo tepatnya di Bendung Gerak, juga dilakukan bersig Begawan.

Dari pantauan suarabojonegoro.com dilapangan, kegiatan bersih Begawan dilakukan oleh peserta dari berbagai instansi pemerintahan maupun swasta di kabupaten Bojonegoro.

Kepala Badan Lingkungan hidup Sutejo, menjelaskan kegiatan bersih bengawan dan tanam pohon ini akan diikuti kurang lebih 1000 orang antara lain porpimda semua koramil 100 org Polsek membawa anggota, SKPD mengajak 5 staf kec. Masing2 5 orang perbankan perhotelan pers migas K3S pepi MCL PPOJ SKPD vertikal warga Kades perangkat tokoh masyarakat sekolah SD d 7 desa

"Untuk penanaman dilaksanakan scr simbolis disiapkan 30 pohon al kemiri sunan, keresen , mangga, bambu, trembesi, matoa dan lain lainya, Rencana dari penanaman simbolis ini akan dilakukan penanaman massal 5000 pohon yang akan ditanam di sekitar bendung gerak untuk efektivitas nya keseluruhan akan ditanam menjelang musim penghujan," Jelasnya.

Ketua Panitia Festival Bengawan Bojonegoro, Khusaini menambahkan, pada hari kedua ini ada beberapa lomba yang dilaksanakan. Yakni mewarnai, mengggambar indah panorama bengawan, pameran arkeologi, pasar seni dan kuliner, parade musik, lomba tangkap bebek, pertunjukkan sandur dan mancing lingsir wengi. (Tini/Nella)
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9