09 Maret 2020

Berawal Dari Atlit Silat, Gadis Remaja Ini Sukses di Dunia Modeling

    Senin, Maret 09, 2020  


Reporter : Windya S.


SeputarBojonegoro.com – Gadis yang berasal dari Pedesaan ini tidak luruh dalam segala harapan dan keinginan untuk menembus karier serta hobby yang digelutinya hingga meraih sukses, karena komunikasi dan juga hubungan yang dijalin dengan siapapun sehingga mampu menelurkan prestasi dibidang Modeling. Arum Sekar Dewi Wulan Sasmito Putri, gadis asal Desa Sambongrejo yang menekuni dunia Modeling setelah gagal menjadi atlit pencak silat sebelumnya yang diharapkan oleh Sang Ayah.

Berawal dari kegagalan kegagalan saat bertanding mengikuti kejuaraan di Pencak Silat, Arum Sekar, dikarenakan antara usia dan bobot yang tidak seimbang, sehingga dirinya memutuskan untuk beralif hobby atau menekuni hobby di dunia Modeling, Gadis Asal Desa Sambongrejo, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro ini memulai karier Modelingnya pada usia 15 tahun saat masih duduk di kelas 1 SMK Negeri 1 Bojonegoro.

"Awalnya saya aktif di Silat dan berusaha keras untuk bisa jadi atlit, pernah dua kali tanding namun gagal di Semi Final," Kata Arum Sekar.

Setelah itu dirinya tetap mencoba untuk ikut daftar atlit melalui Tim Perguruannya, namun harus kesulitan antara usia dan bobot yang tidak seimbang, sehingga dirinya bilang kepada ayahnya untuk memutuskan mundur dari menjadi atlit Silat, Sang Ayah pun mengiyakan karena memang kondisi Arum yang badanya kecil meskipun tinggi.

Kemudian pada Tahun 2018 Arum Sekar memutuskan untuk bergabung Ke Sekolah Model WilDazzling di Bojonegoro, dari situlah Gadis yang saat ini masih Kuliah di Unigoro (Universitas Bojonegoro) ini memulai kariernya dan mengikuti berbagai perlombaan dan juga kontestan.

"Awalnya sering gagal karena ragu, namun dengan bekal saya yang pernah ikut Silat Sehingga menumbuhkan keberanian saya untuk terus maju dan mengikuti event event lomba modeling, alhamdulillah beberapa kali gagal dan juga berhasil meski tidak semuanya sukses," Kata gadis dengan Tinggi 167 centi meter ini.

Pada tahun 2017 Arum Sekar sukses mengawali kariernya dengan masuk 20 Putra Putri terbaik Batik Bojonegoro, Top 10 Terbaik Fashion Show Java Culture 2018, kemudian dirinya terus belajar dan memotivasi dirinya juga secara Otodidak dan dari kawan kawan sesama model, sehingga mulai mampu untu Juara 3 Fashion Show Ramadhan Colorful Casual 2018, Juara 3 Fashion Show Wajah Pesona Indonesia 2018, Juara 2 Fashion Show Model and Talent Cardinal Art and Culture 2018, Model Berbakat Super Model Casual Green and Jeans Contest 2019, Juara 2 Photogenic Putra Putri Batik Bojonegoro 2019, Juara 1 kategori C pesona Model Batik 2019, Juara 3 kategori C pesona Citra Kartini 2019, Juara Harapan 2 kategori C Top Model Bojonegoro 2019, dan Juara Best Catwalk fashion show kemilau nusantara 2019.

Selain itu, Tak jarang dirinya harus menerima berbagai Job untuk peragaan busana oleh perancang perancang busana baik di Bojonegoro maupun luar Bojonegoro untuk memamerkan karyanya, juga seringkali harus menjadi model make up maupun model model lainnya.

"Memang tak mudah terjun didunia Model, karena selain biaya yang tinggi, saya harus banyak bersaing dengan kawan kawan Model lainnya yang lebih hebat dan berpengalaman dari saya," Tutur Arum Sekar.

Kondisi ekonomi memang terkadang sangat memperngaruhu untuk meraih prestasi dibidang Modeling pada saat kompetisi, karena keuangan orang tuanya yang hanya sebagai seorang Wartawan Media di Bojonegoro, terkadang untuk pakaian yang akan digunakan kompetisi disesuaikan dengan kantong sang ayahnya, Namun Dukungan Kuat Sang Ayah bernama Sasmito Anggoro yang selalu mendampingi saat kontes maupun lomba membuat Gadis yang Kuliah mengambil jurusan Hukum di Unigoro ini tetap semangat dan tampil Percaya Diri sehingga bisa meraih banyak juara meskipun tidak harus juara satu.

"Kebetulan ayah saya aktivis Silat di berbagai organisasi persilatan, serta dunia Jurnalis, dan karena kekuatan dukungan dari ayah inilah saya bisa dan mampu serta berani tampil di atas Catk Walk meskipun diselimuti kekurangan dibanding kawan kawan model lainnya," terang Arum Sekar yang juga aktif di Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Ini.

Meski demikian, Arum Sekar tidak mau berhenti di dunia Modeling, dan akan terus mengikuti berbagai event kompetisi, bahkan beberapa kali sempat gagal ketika harus diminta oleh desainer kondang di Bojonegoro untuk memperagakan busana karyanya ke Luar Negeri seperti Malasiya, Tailand, dan Negara lainnya, karena kondisi ekonomi yang tidak mampu membeli tiket untuk terbang. Dia mengaku akan terus berkarya untuk belajar dan nantinya dengan harapan dirinya bisa membuka sekolah modeling gratis untuk anak anak usia dini, dan juga dirinya tidak menutup untuk diminta memberikan ilmunya kepada siapapun karena apa yang dia dapat baik saat belajar modeling maupun saat lomba harus bisa bermanfaat bagi orang lain.

"Saya optimis bisa memenuhi harapan saya untuk menyalurkan pengetahuan saya terhadap generasi muda lainnya guna berkarya untuk masa depan yang lebih bahagia, semua ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, kawan kawan, orang tua dan juga lingkungan saya," pungkas Arum Sekar. [wnd/sbc]

22 Juni 2018

Kampung Dongeng Sambut Tahun Ajaran Baru

    Jumat, Juni 22, 2018  
Kontributor : S. Windyasari


SeputarBojonegoro.com - Menyambut tahun ajaran baru Kampung Dongeng Bojonegoro membuat program bertajuk "Kampung Dongeng Bojonegoro Goes To School". Agenda ini digagas dalam rangka untuk mengajak anak-anak kembali bersemangat untuk bersekolah di samping itu juga untuk mengenalkan Kampung Dongeng Bojonegoro ke seluruh sekolah atau masyarakat Bojonegoro pada umumnya.

Menurut Kak Budi Ketua Kampung Dongeng Bojonegoro program yang terbatas ini hanya selama bulan Juli 2018 bertujuan agar hari-hari pertama bersekolah di isi dengan kegiatan yang bermutu namun juga tetap menyenangkan.

"Nanti kami akan mengemas kegiatan KaDoBo Goes To School ini dengan berbagai kegiatan diantaranya ada senam, dongeng, sulap, pantomim, menyanyi dan kreatifitas." Ujarnya.

Sejauh ini sudah ada 3 sekolah yang mendaftarkan lembaga sekolahnya dalam program ini, dan akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi.

"Kedepannya kita akan lebih banyak lagi kegiatan yang mengajak anak-anak untuk kembali menyukai budaya mendongeng, karena ini adalah budaya tutur dari nenek moyang kita yang harus kita pertahankan." Pungkas pria asal Kecamatan Ngasem ini. (Wind/Red)

14 Januari 2018

Soehadi Moeljono Buka Lomba dan Pameran Burung Berkicau Oleh PBS

    Minggu, Januari 14, 2018  
Reporter: Monika

suarabojonegoro.com - Soehadi Moeljono, pagi tadi membuka acara lomba dan Pameran burung berkicau yang diselenggarakan oleh PBS (Paguyuban Bojonegoro Solid)  digedung Serba Guna Jalan KH Mansyur Bojonegoro, Minggu (14/1/18).

Acara pembukaan oleh Soehadi Moeljono yang juga sebagai Calon Bupati Bojonegoro ini, didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto, ditandai dengan menempatkan Burung di tempat lomba yang diikuti oleh peserta lainnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro ini menyatakan bahwa perlombaan burung berkicau sebagai wadah para pecinta burung berkicau.

"kedepannya Bojonegoro harus punya tempat untuk memberikan wadah bagi para pecinta burung berkicau sehingga para pecinta burung bisa menyalurkan bakat dan melatih para burung yang dimiliki," Kata Pak Mul.

Selain itu dengan adanya wadah dan tempat juga bisa dijadikan lokasi sharing dan saling diskusi terkait burung berkicau,  "sehingga ditempat yang disediakan tersebut para pecinta burung bisa saling bertemu dan bertukar pikiran" Tambah Soehadi Moeljono.

Pak Mul sangat apresiasi dengan adanya lomba burung ini,  karena termasuk pelestarian juga terhadap unggas peliharaan dan bisa memberikan suasana nyaman di masyarakat, karena suara burung oleh sebagaian masyarakat dianggap menyenangkan dan membuat nyaman bagi yang mendengarkannya. (Nik/Red)

17 November 2017

Kenalkan Produk Lokal, Bojonegoro Gelar Fashion And Art Award 2017

    Jumat, November 17, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2017 telah mencanangkan tahun kunjungan wisata. Dengan berbagai objek wisata yang sedang berkembang saat ini, Bojonegoro dinilai akan mampu untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata.

Dengan pencanangan tersebut, sektor pariwisata mulai digenjot, termasuk hal-hal pendukung lainnya. Dengan berkembangnya usaha pariwisata yang ada, secara otomatis akan merembet pada industri lainnya, seperti bisnis produk-produk unggulan yang akan menjadi pelengkap dari industri pariwisata yang ada.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berupaya untuk mengenalkan produk-produk unggulan lokal Bojonegoro, berupa painting, batik, tenun, craft (kerajinan) dan makanan khas Bojonegoro.

Untuk itu, akan digelar sebuah event yakni Bojonegoro fashion and art award 2017. Dengan mengambil tema “Tradition Movement”, event ini diselenggarakan untuk mencari bakat-bakat Designer dan Modelling di Bojenegoro serta untuk mempresentasikan karya-karya designer independen baik dari Bojonegoro dan designer nasional. Design yang digunakan tersebut akan menggunakan bahan dasar Painting, Batik,Tenun Bojonegoro dalam bentuk Fashion Show. Selain itu, juga akan diadakan Pameran Craft dan Festival Kuliner.

Kegiatan ini sendiri akan dilaksanakan pada Sabtu, 18 November 2016, di Jl. Mas Tumapel, mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Kegiatan yang akan ditampilkan yakni pameran craft dan kuliner, lomba fashion dan fashion show batik.

Pameran craft dan kuliner akan diikuti oleh 15 peserta Perajin Batik, 17 peserta perajin craft dan handmade dan 34 peserta untuk kuliner. Diharapkan dengan adanya pameran tersebut, akan terjadi pertemuan antara produsen maupun konsumen untuk interaksi secara langsung melalui exhibition sehingga dapat terjadi pergerakan yang signifikan di dalam industri terkait.

Untuk lomba fashion sendiri lebih dititik beratkan sebagai ajang kompetisi dalam hal penampilan di atas panggung atau dunia modeling. Lomba Fashion Show terbagi dalam 4 kategori, yakni:
Kategori A : Putra/Putri Usia 6 – 10 Tahun
Kategori B : Putra/Putri Usia 11 – 16 Tahun
Kategori C : Putra/Putri Usia 17 – 22 Tahun
Kategori A : Putra/Putri Satuan Kerja

Sementara itu, untuk Fashion Show Designer sendiri, adalah merupakan wadah Presentasi Designer Independen, Rumah Produksi dan UKM yang berbahan dasar Painting, batik & tenun Asli Bojonegoro. Designer-designer bebas menuangkan ide atau kreatifitasnya didalam berkarya dengan memakai dasar tema yang telah ditentukan dalam rancang busana baik untuk busana siap  kerja, busana muslimah maupun busana pesta. Fashion Show ini dikemas dengan kemasan standart fashion dengan tatanan panggung, sound system serta lighting yang berkualitas. Pemeraga / model adalah model yang profesional.

Dalam acara tersebut juga akan dihadiri oleh bintang tamu, diantaranya:
Putri Pariwisata Indonesia 2017 : Rr. Astari Indah
Miss Earth 2017 : Michelle Victoria
Miss Internasional : Loyde Cristina

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku industri kreatif dan memberikan inspirasi dalam karya nyata untuk mengembangkan kompetensi. Serta membangun citra Bojonegoro dalam kancah Industri mode, wisata, kerajinan dan kuliner juga terjadinya investasi di bidang ekonomi kreatif.

Event Bojonegoro Fashion and Art Award 2017 diharapkan akan menjadi semangat baru pada industri kreatif di Kabupaten Bojonegoro. Event yang digagas Pemkab Bojonegoro tersebut akan menjadi tempat bertemunya pelaku-pelaku ekonomi kreatif dan produk-produk unggulan sebagai penunjang pariwisata di Bojonegoro.
BFNA 2017 terbuka untuk masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dan menyaksikan kemeriahannya. Berikut adalah agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada Sabtu,18 November 2017, di Jl. Mas Tumapel Bojonegoro tersebut:
1. Craft and Culinary Expo 2017 –  Diikuti: 34 usaha kuliner kreatif yang tergabung dalam komunitas Wisata Kuliner Bojonegoro (WaKulBo), 28 usaha batik dan kerajinan (craft). Craft dan kuliner akan dipamerkan dan dijual sepanjang Jl. Mas Tumapel sebagai ajang Bojonegoro Creative Sale. (Disediakan voucher makan bagi undangan)
2. Lomba Fashion Show Batik dan Tenun  – Ketegori Lomba: A. Putra/Putri Usia 6-10 Tahun. B. Putra/Putri Usia 11-16 Tahun. C. Putra/Putri Usia 17-22 Tahun. D. Putra/Putri Kategori Satuan Kerja. Persyaratan: 1. Peserta menggunakan baju casual (Untuk A & B). 2. Peserta menggunakan baju malam (Untuk C & D). 3. Baju yang digunakan harus berbahan dasar Batik Jonegoroan.
3. Fashion Show Forpimda dan Tamu Terpilih – Fashion Show akan menggunakan baju berbahan tenun Bojonegoro.
4. Talk Show dengan Model Bintang Tamu
5. Fashion Show Parade – Diikuti oleh 30 model nasional, 3 desainer nasional dan 12 desainer lokal. Kolaborasi 3 tarian modern dari Amazon Dancer, Semarang.
6. Penutup.
(Wan/Lis)

30 Oktober 2017

Lomba Layang-Layang Diserbu Peserta Dari Luar Kabupaten

    Senin, Oktober 30, 2017  
Reporter: Roni

suarabojonegoro.com - Dalam rangka memperingati Hari jadi Bojonegoro ke 340 muspika kecamatan Ngraho Bekerja sama dengan pemerintah desa Payaman mengadakan lomba layang-layang, Minggu (29/10/2017)

Lomba layang-layang tersebut di mulai pukul 14.30 Bertempat di lapangan desa Payaman dan dibagi menjadi dua kategori 1 juara umum dan juara unik.

Nampak para peserta yang berjumlah 20 peserta diantara layangan yang di tampilkan layang-layang leang leong, soangan, kupu2 yang diikuti dari kecamatan Ngraho, Kapas, bahkan luar kota diantaranya kabupaten Ngawi, bBlora, Jatirogo Tuban dan Surabaya juga ikut antusias meramaikan peringatan Hari jadi bojonegoro ke 340 yang diadakan muspika kecamatan Ngraho tersebut.

Menurut ketua penyelenggara lomba layang-layang Aris Budiono mengatakan tujuan mengadakan lomba layang -layang tersebut intinya meyemarakkan peringatan Hari jadi bojonegoro ke 340.

"Acara ini diselenggarakan Agar para pemuda dan masyarakat bisa menampilkan bakat kreatifnya," Tetang Aris Budiono.

Harapan kedepan semoga tahun depan lomba layang-layang ini bisa lebih semarak lagi karena layang-layang ini budaya yang harus dilestarikan permainan tradisional kita semua masyarakat wajib menumbuhkan rasa memiliki punya permainan layang-layang ini.tandasnya

Camat Ngraho Syaifur Rohman mengatakan bahwa dirinya sangat terimakasih buat panitia penyelenggara, masyarakat dan para peserta yang ikut menyemarakkan dan menyempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan event lomba layang-layang.

Dia berharap kedepanya rencana agenda lomba layang-layang ini akan di buat tahunan guna  menjalin silaturahim sesama hobi dan pecinta layang-layang karena ini budaya yang harus dilestarikan.

"kedepanya akan membuat acara yang lebih meriah lagi," Tegasnya.

Selain itu mantan sekcam Kapas ini juga menyampaikan selain lomba layang-layang tersebut camat mengenalkan kepada pejabat yang hadir dan masyarakat yang hadir bahwa kecamatan Ngraho juga mempunyai potensi wisata yang bagus yaitu wisata keracakan dan mulai juga menanam jambu kristal di sebelah timur wisata keracakan. (ron) 

27 Oktober 2017

PBS, Gelar Gebyar Dangdut Sumpah Pemuda

    Jumat, Oktober 27, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Terletak di Lapangan, Jalan KH Mansyur, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, ratusan pemuda yang tergabung dalam Paguyuban Wong Bojonegoro (PBS), sore hari ini mengelar Gebyar Dangdut Sumpah Pemuda. Pagelaran Dangdut tersebut diselengarakan dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017.

Muhammad Solikin, selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa Gebyar Dangdut Sumpah Pemuda ini sengaja diselenggarakan sebagai wadah anggota PBS, untuk menjalin silaturohim antar anggota.

"PBS ini sebagai wadah bagi kami untuk bersilaturohim", katanya.

Dirinya berharap kedepan PBS ini dapat berkembang, sehingga PBS dapat berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan Bojonegoro.

"Banyak sekali kegiatan-kegiatan sosial yang menjadi agenda PBS ini", jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Arif Boedjiono, selaku Tokoh dan sekaligus pembina PBS, menuturkan bahwa ia sangat bangga dengan adanya Paguyuban ini. Dirinya melihat bahwa dalam kiprahnya PBS ini telah membantu serta telah melaksanakan program pemerintah.

"Seperti yang kita ketahui bahwasanya, fakir miskin dan anak yatim itu ditanggung oleh Pemerintah, dan PBS telah melaksanakan program itu", tuturnya.

Pria yang akan bertarung di Pilkada 2018 ini berharap PBS ini selalu konsisten dengan kegiatan-kegiatan sosialnya.

"Dalam kesempatan ini saya juga mohon doa restunya dalam Pilkada mendatang", pungkas pria asal Mojokampung ini. (Bim/red).

08 Oktober 2017

Peringati Hari Jadi Bojonegoro ke 340, Ratusan Peserta Ramaikan Pawai Budaya

    Minggu, Oktober 08, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) Ke-340, Pemkab Bojonegoro menggelar Pawai Budaya 2017 tingkat SMA dan Umum. Minggu (8/10/2017).

Pawai budaya yang bertema "Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Budaya, Sejarah, Adat dan Tradisi Kearifan Lokal Dalam Upaya Membentuk Karakter Bangsa Untuk Mewujudkan Bojonegoro Bersatu Melangkah Maju" itu diikuti oleh ratusan peserta. Baik dari Bojonegoro maupun luar kota.

Acara yang dibuka langsung oleh Asisten l Bidang Pemerintahan Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito itu sempat menyedot ribuan penonton. Mulai dari pagi para penonton sudah memadati area pinggir jalan protokol kota Bojonegoro.

"Tadi berangkat pagi-pagi biar dapat tempat yang teduh," kata Lusi salah satu penonton dari Balen.

Dalam pawai kali ini peserta terbagi menjadi 16 grup dari SMA sederajat, 25 grup kategori umum dan 7 undangan dan 1 kabupaten tetangga yakni Nganjuk.

Tontonan tahunan gratis ini semakin meriah. Setiap tahunya tampilan yang dibawakan oleh para peserta semakin kreatif. Beberapa tarian dan gerakan ditampilkan ketika berada diperempatan. Membuat para penonton terhibur. (wan/red).

24 September 2017

Ada Kejadian Yang Bikin Festival Perahu Bojonegoro Di Evaluasi

    Minggu, September 24, 2017  
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com - Andik Sujarwo, Kepala Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan berlangsungnya festival perahu ini akan di jadikan evaluasi.

Alasannya karena ada perahu peserta festival yang menabrak bebatuan di tengah bengawan. Sebab itu seorang peserta festival perahu terjebur, untung selamat.

"Ya mungkin karena musim kemarau. Sehingga air bengawan terlihat dangkal," katanya, Minggu (24/9/2017).

Padahal menurut Andik sebelum festival berlangsung sudah membuka bendungan gerak agar debit air bertambah serta berbagai persiapan dan pengecekan kondisi bengawan.

"Mungkin tahun depan akan di majukan saja hari pelaksanaannya dan melihat kondisi bengawan," tambahnya.

Sedangkan menurut Budiyanto, Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) waktu teknikal meetting sudah di sampaikan bahwa setiap peserta di haruskan membawa pelampung.

"Tapi mau bagaimana lagi peserta belum menyadari fungsi itu (pelampung)," katanya.

Berdasar keterangan terkait berlangsungnya festival perahu berjumlah 42. Rinciannya 2 perahu VIP, 8 perahu milik pemerintah dan 32 perahu milik peserta.(and/red)

28 Agustus 2017

Meriahkan HUT RI Ke 72 Dengan Lomba Fashion Show Berbahan Daur Ulang

    Senin, Agustus 28, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com -  Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke 72 di Desa Mori, Kecamatan Trucuk ini nampak berbeda dengan kemeriahan di Desa yang lainnya. Pasalnya di Desa Mori ini menggelar lomba fashion show yang   memanfaatkan daur ulang limbah. Ibu-ibu PKK Desa Mori Kecamatan Trucuk ini dengan cekatan dan penuh ketelatenan menyulap limbah sampah menjadi busana. Minggu (27/08/17).

Belasan karya ibu-ibu PKK yang dikenakan para model ini menarik perhatian para peneonton. Kepala Desa Mori Andik Triadmajha mengatakan, bahwa busana daur ulang itu dibuat dari pemanfaatan barang-barang bekas tak terpakai seperti koran, botol air mineral, tutup air mineral, bungkus plastik detergen, kain perca sisa hajatan, kardus, dan beragam barang tak terpakai lainnya.

Dengan kreatifitas para ibu-ibu PKK ini dirinya mengaku sangat bangga yang mampu menciptakan busana daur ulang dengan hasil yang menakjubkan. Hal itu diharapkan bisa mengurangi sampah dan menyulapnya menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi.

"Rencana kegiatan ini akan diadakan setiap tahun, sebab antusias warga tinggi," katanya.

Sementara itu salah satu peserta Uswatun menyampaikan bahwa dirinya sangat senag dwngan kegiatan perlombaan ini. Karena kreasi daur ulang sampah buatannya bisa di tunjukan kepada masyarakat.

"Saya sangat senag sekali dengan adanya kegiatan ini. Selain sebagai ajang perlombaan sekaligus dapat menunjukkan kepada masyarakat", pungkasnya. (Bim/red).

27 Agustus 2017

"Pesona Bumi Kayangan Api" Di TMII

    Minggu, Agustus 27, 2017  

suarabojonegoro.com -  Gelar Seni Budaya, Promosi Wisata dan Kuliner khas Bojonegoro yang  mengusung tema “ Pesona Bumi Kayangan Api” hadir di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (27/08).

Kegiatan yang digelar ini merupakan event rutin setiap tahun. Diawali dengan tampilan dari Ilham Idol, serta tarian Parang Barong yang diperagakan 9 penari asal Bojonegoro. Acara ini juga menyuguhkan pagelaran wayang thengul dengan cerita "keris Luk telu blong pak gonjo", serta fashion show batik Bojonegoro karya desainer Martini Suarsa, yang diperagakan oleh Kange Yune.

Selain kesenian, pada kesempatan ini juga dipamerkan produk unggulan Kabupaten Bojonegoro, mulai dari salak, belimbing, jambu kristal hingga kerajinan kayu jati. Tidak ketinggalan masakan tradisional juga disajikan. Sego gulung, jembret simbukan, tempe mbus, balung kuwuk menjadi santapan pengunjung sebagai sajian kuliner unggulan. Tak lupa kemudahan perizinan dan peluang investasi di Bojonegoro juga ditampilkan untuk menarik minat investor dari luar.

Asisten Pemerintahan Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito S.Sos, msi dalam sambutan pembukaan menceritakan perkembangan Kabupaten Bojonegoro selama 10 tahun terakhir. Dijelaskan bahwa konsep pembangunan Bojonegoro dengan menggunakan konsep Deso Roso Kutho. Yaitu pembangunan bersinergi antara desa dan kota. Djoko Lukito berharap warga Bojonegoro yang ada di Jakarta turut membantu mempromosikan Bojonegoro.

Selain beberapa pejabat Pemkab,  hadir juga pada kesempatan kali ini Ketua Komisi C DPRD KAB Bojonegoro. Acara ini dipadati oleh anggota paguyuban masyarakat Bojonegoro yang ada di Jakarta. Selain sebagai ajang silaturohmi, mereka berharap bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman. (lis/hms)

20 Agustus 2017

Karnaval Tuban, Tampilkan Budaya Nusantara

    Minggu, Agustus 20, 2017  

TUBAN, suarabojonegoro.com - Pawai Budaya budaya yang digelar panitia HUT Kemerdekaan RI ke 72, yang diikuti oleh peserta dari SMP dan SMA/SMK Kabupaten Tuban, menjadi tontonan ribuan warga Tuban yang datang langsung menyaksikan acara tersebut. Sabtu (19/8/17).

Berbagai tema budaya dan kostum yang dipakai peserta karnaval dari berbagai daerah di Jawa Timur menarik perhatian bagi masyarakat penonton, seperti peserta dari SMA Negeri 2 Tuban yang mengambil Tema Budaya dari Ponorogo serta tokoh serta kerajaan Ponorogo dan juga gambaran kisah tentang Reog Ponorogo.

"Tema kami adalah Budaya Ponorogo,  yang memang sampai saat ini dikenal di Nusantara dan Dunia dengan reognya," Kata salah satu peserta Karnaval dari SMA Negeri 2 Tuban.

Pawai dengan tema “Budaya Nusantara” itu dimulai dari Alun-alun kota dan finish di lapangan Gedung Olahraga Jaya Anoraga Tuban. Sepanjang jalan kota yang dilalui peserta karnaval terlihat ramai dengan penonton dan membuat warga terhibur.

“Karnavalnya sangat menarik dan seru mas, apalagi temanya budaya sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita," Kata Sheila, Salah Satu Penonton.

Selain itu, para penonton sesekali juga memanfaatkan moment tersebut untuk mengambil gambar foto dengan menggunakan telpon selular. Tidak hanya mengambil gambar, penonton juga nampak berfoto dengan para peserta yang sedang melintas ditempat mereka nonton karnaval itu.

“Hiburannya menarik dan bisa foto bersama,” tambah Santi, salah satu penonton lainnya asal Tuban.

Sementara itu, karnaval yang diikuti peserta dari tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat Kecamatan Kota Tuban. Kegiatan itu diberangkatkan langsung oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda dan juga didampingi Forpimda Tuban.

“Sesuai dengan tema karnaval, maka kita tetap bersatu,” kata Bupati Tuban dalam sambutannya. (Red*)

18 Agustus 2017

Semarak Agustusan Margomulyo, Dari Karnaval Hingga Holic Festival

    Jumat, Agustus 18, 2017  
Oleh: Winwin Faiza
suarabojonegoro.com -  Semarak bulan Kemerdekaan terasa di berbagai penjuru negeri. Beragam kegiatan mulai dari perlombaan antar warga, aneka event tahunan hingga panggung hiburan dan konser musik kerap mengisi agenda Agustusan.

Hal serupa juga terjadi di kecamatan Margomulyo, Bojonegoro. Selain event rutin di setiap desa, berbagai kegiatan tingkat kecamatan juga hadir sebagai agenda tahunan. Sebut saja perlombaan bagi siswa sekolah, cerdas cermat agama, gerak jalan, pertandingan volley hingga karnaval budaya.

Mengambil tema "Eksotika Budaya Indonesia", karnaval budaya tahun ini dilaksanakan pada Selasa (15/08) dan melibatkan berbagai unsur masyarakat mulai pendidikan (SD-SMK), karang taruna, perwakilan dusun hingga komunitas.

Tak ketinggalan, kegiatan baru bertajuk Margomulyo Holic Festival juga akan diadakan tepat di hari kemerdekaan (17/08) untuk mewadahi kreatifitas masyarakat dalam perlombaan joget berkelompok.

"Kegiatan Agustusan di Margomulyo semakin semarak setiap tahun nya. Semoga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat dan tetap harus dijaga agar kondusif pelaksanaannya" ungkap Arief Nanang Sugianto, camat Margomulyo saat membuka gelaran Margomulyo Ethno Carnival 2017 (15/08). (win/JW)

14 Agustus 2017

Ada Payung Warna Warni Hiasi Mojodeso, Semarakkan HUT RI Ke 72

    Senin, Agustus 14, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com -  Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-72 yang jatuh pada 17 Agustus 2017 mendatang, Hampir disetiap desa di Kabupaten Bojonegoro dengan antusias tinggi mempercantik tampilan Desa dengan Corak dan beragam warna Merah Putih. Dari Pantauan Media ini, hampir seluruhan Desa di Kecamatan Se Bojonegoro melakukan hal serupa dalam rangka untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun kemerdekan Republik Indonesia ke 72. Senin (14/08/17).

Namun di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini nampak berbeda dari desa-desa yang lain. Pasalnya desa yang menjuarai Desa Bersih dan Sehat tingkat Nasional ini mempercantik Desanya de
ngan puluhan payung berwarna warni yang tertata rapi.

"Selain Bendera, secara swadaya dan gotong royong masyarakat menghias lingkungannya dengan pernak-pernik Payung yang berwana warni", kata Budi selaku Ketua Karang Taruna Desa ini.

Dengan ide kreatif tersebut sontak menarik pengunjung baik dalam Kecamatan Kapas maupun dari luar kecamatan Kapas sendiri. Dengan kecantikan Desa Mojodeso tersebut dimanfaat oleh sebagian pengunjung untuk berfoto atau hanya sekedar menikmati kreatif warga setempat.

"Kebetulan kemarin saya lihat di media sosial, kelihatannya bagus buat foto-foto mangkanya kami datang kesini", kata Rahmat salah satu pengunjung dari Keamatan Balen ini.

Tidak hanya itu saja, untuk menyemarakkan HUT RI Ke-72 ini masyarakat Desa Mojodeso pada tanggal 16 hingga 20 Agustus mendatang akan menggelar berbagai hiburan rakyat diantaranya adalah Mosqu Band, Oklik Band, Barong Singo Nogo, Kebo mbanaran dan Kesenian Campursari.

"Insya Allah hiburan rakyat nanti akan diselenggarakan pada tanggal 16 samapai 20 Agustus mendatang. Selain hiburan rakyat, ada juga Kuliner dan aneka kerajinan khas Mojodeso", kata Budi selaku Ketua Karang Taruna Mojodeso. (Bim/red)

06 Agustus 2017

Inilah Pemenang Kange Yune 2017

    Minggu, Agustus 06, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com -  Malam Grand final kange dan yune 2017 malam hari ini digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya malam Grand final tahun 2017 ini digelar di sepanjang Jalan Mas Tumampel atau di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan diselenggarakan secara terbuka diperuntukan untuk umum. Di malam Grand final ini ada lima belas finalis yang unjuk gigi dihadapan ribuan penonton. Sabtu (05/08/17).

Meriahnya malam Grand final pemelihan duta wisata tersebut dimeriahkan beberapa kesenian tradisional khas Kabupaten Bojonegoro diantara adalah Tari Kayangan Api sekaligus penyemayaman piala bergilir.

Persaingan pada malam grand final tersebut berlangsung sangat ketat. Dari lima belas finalis diambil 10 besar untuk diseleksi menjadi lima besar dan kemudian diambil juara pertama, Wakil I dan II, serta juara harapan I dan II.

Dalam grand final ini akhirnya Wisnu Aji dinobatkan sebagai Kange Bojonegoro, dan Diah Arinatus Syafifah dinobatkan sbebagai Yune Bojonegoro 2017. Masing-masing berhak memperoleh hadih uang tunai sebesar Rp3.000.000 piala yang diserahkan langsung oleh Bupati Bojonegoro.

Untuk Wakil I Kange- Yune disabet Rahmat Sukron Ardhi Hidayat dan Naomi Tabi Pinilih. Mereka juga mendapatkan piala yang diserahkan oleh Wakil Bupati Setyo Hartono di dampingi istri, Mien Setyo Hartono, uang tunai Rp2.500.000, sejumlah hadiah lainnya dari sponsor.

Wakil II Kange – Yune diraih Aditiya Anggara Kusuma dan Brilianti Gita Karen. Masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai Rp2.250.000 dan sponsor.

Selanjutnya juara harapan I Kange - Yune disabet Moh Dhana Syifullah dan Nur Izatin. Masing-masing mendapat hadiah Rp 2 juta, serta M Fahmi Nur Faizin dan Salma Novia Lailika dinobatkan sebagai juara harapan II mendapat Rp1.500.000. Untuk Kange - Yune Bojonegoro Intelegensia yang disabet Aditiya Anggara Kusuma dan Diah Arinatus Syafifah. Kemudian Kange - Yune Persahabatan diraih M Fahmi Nur Faizin dan Brilianti Gita Karren. Kemudian Best Presentation Kange - Yuni diduduki Wisnu Aji dan Raisha Putri Nugrahani. Kange - Yune Berbakat diraih M Hasan dan Regina Aprillya, dan Kange Yune Favorit adalah Sulton Arsyad dan Naomi Nabita Pinilih.

Dalam pemilihan Duta wisata Kange dan Yune 2017 tersebut melibat lima dewan juri yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya Ketua Ikatan Raka-Raki Jatim, pemegang hak kekayaan intlektual (Hakki) beberapa batik di Indonesia, Martini swarsa, runner up AFI 2, Niki, dan anggota DPRD Bojonegoro Sally.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid menjelaskan penobatan Kange - Yune tahin 2017 ni berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya malam grand final digelar di ruang tertutup, kali ini dilaksanakan ditempat terbuka.

"Ini kita lakukan agar masyarakat ikut melihat dan menyaksikan penobatan ini karena kegiatan ini gratis," katanya.

Adapun Bupati Bojonegoro Suyoto dalam sambutannya berharap agar duta wisata Kange - Yune  ini mampu berperan maskimal dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya kepada masyarakat, baik itu di dalam maupun luar Bojonegoro. (Bim/red).

Desa Tulungagung Gelar Puncak Acara HUT RI 72 dengan Pagelaran Ketoprak

    Minggu, Agustus 06, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com -  Pemuda Dusun Bangkok Desa Tulungagung Kecamatan Malo RT 16,17 dan 18 mengadakan puncak acara kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 72 tahun.

Kegiatan tersebut adalah puncak dari rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan mulai dari hari rabu Tgl 2 Agustus 2017. Berupa lomba lomba ketangkasan.

Dan hari ini hari Sabtu (5/8/17) pemuda  Dusun Bangkok Desa Tulungagung Kecamatan Malo, Bojonegoro mengadakan puncak acara dengan memainkan drama ketoprak yang dilakukan oleh pemuda Dusun setempat dengan judul "Suminten Edan".

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut pak lurah (Budiyanto), perangkat Desa dan masyarakat sekitar. Terlihat warga begitu Antusias menyaksikan drama ketoprak tersebut. Sekitar 300 orang tampak memadati lapangan desa setempat.

Saeun warga setempat mengungkapkan sangat terhibur dengan kegiatan yang digagas oleh pemuda bangkok tersebut, malam minggu yang menghibur.

Selain itu Kepala Desa Tulungagung Kecamatan Malo, Budiyanto mengungkapkan, pihaknya merasa sangat bangga dan terharu dengan semangat pemuda pemudi Dusun Bangkok Desa Tulungagung dan semoga kedepannya menjadi angenda rutin.

Hingga selesai kegiatan pentas seni drama ketoprak "Bangkok Budoyo" yang dipadati penonton itu berjalan dengan lancar dan aman. (Wan/Red)

16 Juli 2017

Rosa dan Afgan Hipnotis Ribuan Penonton di Halaman Klenteng Tuban

    Minggu, Juli 16, 2017  
TUBAN, suarabojonegoro.com -Konser Rosa dan Afgan di Halaman klenteng Tuban mendapatkan antusias masyarakat,  hal itu tampak ribuan pengunjung yang berada dilokasi untuk menyaksikan penampilan terbaik Afgan dan Rosa. Minggu malam (15/7/17).

Penampilan Rossa dengan gaun warna kuning diatas panggung langsung “menghipnotis” para pengunjung dan ribuan pengunjung juga ikut bernyanyi bersama Rossa.
Salah lagu berjudul Ayat-ayat Cinta, membuat malam di Klenteng semakin semarak. Penontonpun mengikuti alunan syair yang dinyanyikan Rosa,  para penontonpun berteriak histeris memanggil manggil nama Rosa.

Tak sedikit para pengunjung yang mengabadikan lewat telephon seluler mereka. teriak histeris ketika Afgan dipanggil untuk naik keatas panggung.

Diatas panggung dua artis itu langsung di sambut ribuan tepuk tangan dari pengunjung.

“Total jumlah pengunjung mencapai 20 ribu dari berbagai daerah, pengunjung paling jauh Manado,” kata Gunawan Putra Wirawan, Ketua Klenteng Tuban.

Menurutnya, punncak acata dalam kegiatan ini ada lelang kalung emas. Hasil lelang nanti di gunakan untuk membiayai Klenteng Tuban.

“Ada 15 kalung emas yang rencanannya akan kita lelang,” jelasnya. (Roh)



25 Juni 2017

Di Malam Idul Fitri Ada Hantu Berkeliaran

    Minggu, Juni 25, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com -  Suasana malam Idul Fitri di Desa Sukorjo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro nampak berbeda dengan suasana Desa-Desa lainnya. Pasalnya di malam Idul Fitri ini ada hantu yang berkeliaran dan ikut memeriahkan hari kemenangan umat Islam yang selama satu Bulan penuh melaksanakan Ibadah Puasa.

Hantu jenis Pocong dan Kuntil Anak ini ikut berkeliling Desa dan juga ikut mengumandangkan Takbir, Tahmit dan Tahlil bersama rombongan yang lainnya. Minggu (25/06/17).

Sontak dengan kedatangan Hantu tersebut membuat sebagian masyarakat menjadi kaget dan ketakutan, tetapi ada juga dari mereka yang malah meminta untuk berfoto ber
sama.

"Sempat kaget juga ada hantu Pocong dan Kuntil Anak ini,  tapi unik sih", kata Yulianti salah satu warga Desa Sukorjo Kecamatan Tambakrejo ini.

Dengan berjalan kaki mulai Start Balai Desa sukorjo dan berkeliling Desa kurang lebih 3 hingga 4 kilo meter para hantu yang berjumlah empat ini dengan semangat menghibur warga yang sedang menonton.

Ojid salah satu pemeran Hantu ini menuturkan bahwa dirinya beserta teman-temannya ini sengaja memakai kostum Hantu. Hal ini sebagai simbol bahwa Hantu juga ingin Insaf, dalam artian diharapkan di momen Idul Fitri ini masyarakat dapat saling bermaaf maafan dan sekaligus berlomba lomba mencari pahala.

"Dihari Raya Idul Fitri ini diharapkan masyarakat bisa saling maaf maafan,
Hantu saja ingin Insaf masak manusia tidak", katanya. (Bim/red)

19 Juni 2017

Festival Oklik Dijadikan Ajang Pengenalan Partai Demokrat Kepada Masyarakat

    Senin, Juni 19, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com -  Festival oklik yang diselenggarakan oleh Muda-Mudi Demokrat Bojonegoro salah satunya adalah untuk media pengenalan organisasi Muda Mudi Demokrat (MMD) Bojonegoro kepada masyarakat Bojonegoro. Hal tersebut seperti dikatakan oleh Ketua MMD Kabupaten Bojonegoro, Didik Tri Setyo Purnomo, usai festival oklik. Minggu (18/6/17) malam.

Didik sapaan akrab Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro itu menegaskan, kegiatan kali ini dengan memakai TagLine 'Saatnya yang muda bicara tentang masa Depan'. Diharapakan dengan adanya kegiatan ini para pemuda tidak apatis terhadap politik.

"Kegiatan ini awal pengenalan Muda Mudi Demokrat Bojonegoro kepada masyarakat Bojonegoro," kata Didik.

Festival oklik yang diikuti 135 grup ini cukup meriah. Para peserta sangat antusias mengikutinya hingga selesai. Dari pantauan suarabojonegoro.com, baner milik semua peserta ditempeli tulisan 'Muda-Mudi Demokrat, dan juga foto Ketua DPC Partai Demokrat Bojonegoro, Sukur Priyanto, tepat disisi kanan baner.

"Yang kedua para Pemuda turut Serta dalam melestarikan budaya asli Bojonegoro, meningkatkan kreatifitas, dan produktifitas pemuda Bojonegoro," imbuh Didik. (wan/red).

Meriahnya Festival Oklik Muda-Mudi Demokrat Bojonegoro

    Senin, Juni 19, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com -  Ribuan penonton memadati jalur yang dipakai melintas para peserta Festival Oklik yang digelar oleh Muda-Mudi Demokrat Bojonegoro. Mulai dari titik pemberangkatan (Start), ribuan penonton berjubel ingin menyaksikan tampilan seni oklik dari sekitar 135 grup. Minggu (18/6/27) malam.

Pantauan suarabojonegoro.com dilapangan, ribuan penonton memadati pinggir jalan. Mulai jalan Trunojoyo (Depan kantor DPRD) hingga Jalan Veteran.

"Pesertanya banyak sekali, tampilanya unik-unik," kata Irma salah satu penikmat Seni Oklik malalm itu.

Malam itu masyarakat Bojonegoro khusunya nampak sangat terhibur. Tua, muda, laki-lai, perempuan, besar, kecil berhamburan memadati pinggir jalan, untuk menyaksikan seni oklik yang biasa digelar di bulan suci Ramadan.

Seni musik tradisional ditampilkan oleh masing-masing grup. Ada yang memakai gamelan jawa lengkap, serta memakai tong-tongan. "Rutenya agak jauh. Tapi asyik, puas menghibur masyarakat Bojonegoro," kata salah satu peserta oklik, Adi. (wan/red).

18 Juni 2017

135 Regu Oklik Bakal Ramaikan Jalan Protokol Bojonegoro

    Minggu, Juni 18, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com -  Festival Oklik yang diadakan Muda-Mudi Demokrat Bojonegoro, malam ini,  Minggu (18/6/17) diprediksi bakal semarak. Sebab, sebanyak 135 regu oklik telah melakukan registrasi dan bakal tampil.

Ketua Muda-Mudi Demokrat Bojonegoro, Didik Trisetiyo Purnomo mengatakan, festival oklik malam nanti bakal meriah. Penonton diprediksi akan membludak. Karena festival diikuti ratusan regu oklik dari berbagai penjuru.

"Tentunya akan meriah, sebab ada 135 regu oklik yang akan tampil," katanya.

Dikatakan olehnya, sebanyak 135 regu oklik itu nanti bakal diberangkatkan dari depan Kantor DPRD Kabupaten Bojonegoro, kemudian mengitari jalan memutar, jalan protokol Bojonegoro. "Akan dimulai pukul 19.00 WIB," kata Didik yang juga anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro itu. (Wan/Red)

Foto Ilustrasi kentongan
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9