08 Juni 2018

Bazar, Hasil Kreasi Ibu-Ibu

    Jumat, Juni 08, 2018  

SeputarBojonegoro.com - Dalam nuansa Ramadhan, sering kita lihat banyak kegiatan diselenggarakan oleh masyarakat maupun instansi sipil dan militer. Hal dilakukan untuk menyambut dan memeriahkan Ramadhan yang merupakan bulan dengan seribu kebaikan.

Tak ketinggalan, Kodim 0813 Bojonegoro menggelar kegiatan bazar murah di lapangan tenis setempat, Kamis (07/06).

Dalam sambutan singkatnya, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto S. Sos mengatakan, kegiatan bazar ini merupakan wahana dalam mengisi dan memeriahkan bulan Ramadhan. Selain itu, dengan bazar ini seluruh ibu-ibu Persit jajaran Kodim 0813 juga dapat saling bersilaturahmi.

Dandim menambahkan, adapun bazar ini juga sebagai wadah menyalurkan kreasi dan hobi ibu-ibu Persit dalam hal membuat produk olahan rumah tangga, baik itu kue, masakan, ataupun kerajinan tangan lainnya.

"Dengan adanya bazar ini kita bisa saling mengisi, saling belajar dari keterampilan antara ranting-ranting Persit yang ada, serta merekatkan tali kekeluargaan satu sama lainnya sebagai keluarga besar Kodim 0813 Bojonegoro," pungkas Dandim.

Adapun yang dijual dalam kegiatan bazar ini adalah hasil olahan kreatif ibu-ibu Persit berupa kue basah atau kering, masakan khas lebaran dalam kemasan kedap udara, baju gamis, jilbab dan berbagai aksesoris, serta didukung bahan sembako murah dari Koperasi Primer Angling Dharma Kodim 0813 Bojonegoro, seperti beras, sirup, gula, mie instan dan sebagainya.

Kegiatan bazar murah ini diikuti oleh seluruh Persit ranting jajaran Kodim 0813 Bojonegoro dan dihadiri para Perwira Staf, jajaran Danramil serta para prajurit TNI dan ASN. (lis/SBC)

Tips Menjaga Pola Makanan Saat Berbuka

    Jumat, Juni 08, 2018  
SeputarBojonegoro.com - Buka puasa dengan makanan seimbang penting karena makanan yang mengisi perut saat berbuka akan membantu puasa di hari berikutnya. Ramadan adalah kesempatan untuk menumbuhkan kebiasaan makan yang baik dan sehat yang akan tetap dilakukan setelah bulan puasa berakhir.
Berikut beberapa kiat untuk menjaga pola makan sehat selama Ramadan, terutama ketika berbuka puasa. Sehingga, pola makan sehat terus terbawa meski bulan puasa sudah berakhir.
1. Minum air putih sebelum berbuka
Minumlah banyak cairan seperti air putih, jus segar, atau susu. Hal ini akan mencegah dehidrasi dan menyediakan cairan penting bagi tubuh. Air putih tetap menjadi sumber hidrasi terbaik. Minum satu sampai dua gelas air sebelum makan dan tidak selama makan untuk menghindari gangguan pada proses pencernaan. Waspadai minuman manis saat berbuka puasa karena mengandung banyak gula dan kalori.
2. Awali buka puasa dengan kurma
Kurma dimakan pada sebelum berbuka, karena kurma adalah sumber gula alami yang bergizi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi setelah seharian berpuasa. Jika Anda menderita sakit kepala pada saat puasa, kemungkinan besar disebabkan oleh gula darah rendah, maka awali buka puasa dengan dua kurma untuk menambah kadar gula darah.
3. Makan semangkuk sup
Sup salah satu alternatif hidangan yang sehat untuk berbuka puasa. Air dalam sup membantu mencukupi kadar air dalam tubuh. Banyak pilihan sup yang bergizi, seperti sup ayam, sup tomat, sup bawang, yang bisa dikonsumsi untuk berbuka.
4. Jangan lupa sayur di menu berbuka
Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat dengan begitu banyak nutrisi dan sedikit kalori. Semakin berwarna sayuran yang dimakan, semakin banyak manfaat kesehatan. Sayuran juga memberi rasa kenyang, sehingga lebih sedikit makanan utama yang dikonsumsi.
5. Pilih karbohidrat yang baik
Selain sayuran, makanan berbuka harus mengandung karbohidrat yang bisa diperoleh dari beras merah, gandum atau roti dan kentang. Karbohidrat kompleks memberikan sumber energi yang lebih stabil dan berkelanjutan di samping serat dan mineral.
6. Pilih protein tanpa lemak
Selain karbohidrat, kandungan yang harus ada saat berbuka adalah makanan yang mengandung protein baik yang mudah dicerna dan mengandung semua asam amino esensial. Tubuh membutuhkan protein untuk membangun dan mempertahankan massa otot.
Daging sapi, susu, yogurt, telur, keju, ikan dan jenis unggas lainnya mengandung protein berkualitas tinggi. Sertakan ikan, ayam tanpa kulit atau kalkun dan susu rendah lemak untuk dikonsumsi sebagai makanan untuk berbuka. Bagi vegetarian, bisa dipilih protein nabati seperti kacang-kacangan.
7. Jangan kalap saat berbuka puasa
Jangan terburu-buru saat makan. Setelah berpuasa selama satu hari penuh, terlalu banyak makan sat berbuka bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung lainnya. Meski merasa lapar, usahakan tetap makan sesuai dengan porsi makan biasa. Mengontrol ukuran porsi makan adalah kunci untuk tetap sehat dan mencegah penambahan berat badan.
8. Hindari makanan tinggi lemak, garam dan gula
Jauhi makanan berat untuk berbuka puasa yang mengandung lemak, garam dan gula tambahan yang tidak sehat. Saat memasak, buat resep Ramadan favorit Anda lebih sehat dengan cara memanggang, mengukus, dan merebus. Tambahkan racikan bumbu dan rempah-rempah untuk memberi rasa makanan. Ganti minuman manis dengan gula alami dalam buah-buahan, buah kering dan salad buah.

(tirto.id - dip/dip)

21 Oktober 2017

Kapolres Akan Panggil Oknum Yang Catut Namanya Terkait Ujian Perangkat Desa

    Sabtu, Oktober 21, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Oknum yang mengaku sebagai utusan Kapolres Bojonegoro yang meminta kepada tim Universitas Negeri Semarang (UNNES) meloloskan calon perangkat desa yang mengikuti proses seleksi yang mengatasnamakan titipan dari Kapolres Bojonegoro. Hal itu disampaikan Kapolres Bojonegoro pada hari Sabtu (21/10/2017) pagi tadi terkait adanya laporan dari Pembantu Rektor II UNNES yang telah didatangi oleh oknum yang mengatasnamakan sebagai utusan dari Kapolres Bojoneoro.

Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, pada prinsipnya kalau sudah ada unsur pidananya dan cukup bukti, Polres Bojonegoro akan segera melakukan proses penyelidikan hingga penyidikan.

"Jika terbukti ada oknum yang mengaku menerima mandat dari Kapolres, maka kami akan proses sebagai pencemaran nama baik", tegas Kapolres.

Menurut Kapolres, saat ini banyak orang-orang yang mengaku berjanji bisa membantu meloloskan dengan imbalan, Kapolres mengungkapkan agar yang merasa tau dan ditawari dengan harus menyerahkan uang sekian, untuk segera melaporkan ke Polisi. Laporan tersebut nantinya sebagi data awal dan tentu yang menawarkan jasa tersebut akan kita panggil untuk dilakukan wawancara atau klarifikasi, apakah betul bisa membantu, jika bisa membantu bagaimana caranya dan melalui siapa dan lainnya terkait mekanisme janji tersebut.

Kepada masyarakat Kapolres berpesan harus lebih cerdas dan jangan mau di tipu oleh para oknum "penembak diatas kuda", yang bisa meloloskan, namun mereka tidak berbuat apa-apa terkait hal itu dan hanya bisa berjanji saja. Kepada para orang tua dan peserta seleksi juga harus percaya diri dengan kemampuannya untuk mengikuti tes tersebut.

"Kuncinya adalah DUIT yaitu Doa, Usaha Ikhtiar dan Tawakal", pesan Kapolres.

Lebih lanjut Kapolres juga mengungkapkan bahwa Polres sudah secara teknis sampaikan mengenai mekanisme pengamanan dan pengawalan setiap tahapan seleksi dan Polres juga  sudah bertemu dengan Rektor di UNNES bahwa pihak UNNES mempunyai integritas yang tinggi terkait proses seleksi. Terkait strategi pengamanan, Polres sudah mempunyai strategi khusus untuk melakukan pengawasan dan pangamanan saat koreksi nantinya.

"Karena inti dari semua tes perangkat desa adalah saat koreksi nantinya. Jadi mau lewat pejabat manapun tidak akan tembus karena semuanya berujung pada saat koreksi hasil tes yaitu LJK akan melalui mesin scanner", tegas Kapolres. (Wan/Lis)

01 Januari 2017

Awal Tahun 2017, Kakak Adik tewas Disambar Kereta Api di Babat

    Minggu, Januari 01, 2017  
Reporter : Sasmito Anggoro

BABAT, suarabojonegoro.com - Diperlintasan kereta api Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan seorang remaja dan anak kecil harus tewas dengan cara mengenaskan seyelah disambar kereta api yang melintas dijalur tersebut. Minggu (1/1/2017).

Korban kakak dan adik ini adalah Achmad Taufiq Hidayat (17) dan adiknya Ozil Gavin Arfantama (6), warga Dusun Banjar, Desa Kradenanrejo, Kecamatan Kedungpring itu alami kecelakaan lantaran tidak memperdulikan adanya palang pintu.

Dari data yang dihimpun suarabojonegoro.com berawal dari kedua korban yang berboncengan mengendarai sepeda motor Honda GL Max nopok S 4412 AG dari arah selatan ke utara, setelah sampai di jalan umum jurusan Babat-Jombang, tepatnya di perlintasan KA di Desa Banaran Kecamatan Babat berpalang pintu, korban menerobos palang pintu saat ada kereta api melintas

Dan palang pintu yanh ditutup oleh petugas palang pintu belum di buka karena masih akan ada lagi kereta api yang akan melintas dari arah sebaliknya, kemungkinan korban mengira sudah tidak ada kereta sehingga langsung menyerobot.

"Diduga sang kakak yang membonceng Ozil Gavin Arfantama tak sabar dan main serobot, ketika palang pintu masih tertutup," Kata Tuwik salah satu saksi mata dilokasi kejadian.

Dan saat menerobos palang pintu, bersamaan itu melintas kereta api Anggrek 12 gerbong nomor lokomotif CC2061369. Karena jaraknya begitu dekat terjadi tabrakan.

Tadi Korban dan adiknya terpental lepas dari atas sepeda motor sejauh 3 meter," Tambah Warga yang lain.

Kedua korban mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya akibat benturan yang begitu keras dengan kondisi tertelungkup di bahu rek KA.

Sementara sepeda motor korban rusak parah tak berbentuk. Dan Kedua korban meninggal seketika di lokasi kejadian.

Petugas kepolisian dari Polsek Babat langsung mendatangi lokasi kejadian, dan melakukan pemeriksaan terhadap kedua korban, dengan dibantu warga kedua korban dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat. (Ang*)

28 Desember 2016

Bersama Para Tokoh, MHTI Lamongan Gelar Dialog

    Rabu, Desember 28, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

Lamongan, suarabojonegoro.com - Di tengah hiruk pikuk permasalahan negeri, dari urusan dapur hingga negara tak menyurutkan semangat para ibu untuk duduk bersama.

Bukan untuk membahas urusan pribadi namun kepentingan negeri. Dialog yang bertema “Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga” di Rumah Makan Aqilah Lamongan pada Ahad, 25 Desember 2016 kemarin dihadiri para tokoh dari Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Hadir tiga pembicara diantaranya Ustadzah Rohma, Rifa Idayanti dan Fahmiyah. Ketiga pembicara membahas persoalan kompleks yang menimpa negeri ini seperti mahalnya pendidikan, lemahnya ketahanan keluarga, masalah sosial dan lainnya disebabkan oleh jauhnya umat terhadap aturan Allah.

Ustadzah Rohma memberi analogi permasalahan negeri ini ibarat baju ketika dipakai duduk sobek, digunakan untuk berdiri sobek dan dikenakan saat apapun mudah sobek. Dengan begitu maka solusinya bukan lagi menembel baju akan tetapi mengganti baju yang dikenakan dengan baju baru.

Begitu pula permasalahan negeri ini seperti tingginya angka kriminalitas, pelecehan seksual, ibu yang tega membunuh anaknya sendiri dan lainnya disebabkan oleh diterapkannya sistem yang rusak. Kapitalisme demokrasi dan liberalisme telah merebut kesejahteraan rakyat.

Satu solusinya yaitu mengganti sistem yang salah dengan diterapkannya kembali hukum Allah secara totalitas. Yakni syariah Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah.

Salah satu pembicara menyampaikan bahwa manusia sangat lemah. Bahkan melihat jantungnya sendiri tak mampu. Tidaklah pantas membuat aturan sendiri. Pada sesi akhir semua peserta sepakat dan akan bersama berjuang memperjuangkan syariat Islam. (Ang/Lis)

23 Desember 2016

Polres Tuban Bongkar Sindikat Pembuat Dokumen Negara Palsu

    Jumat, Desember 23, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro
Tuban,  
suarabojonegoro.com - Anggota unit IV pidum (Pidana Umum)  Polres Tuban berhasil membongkar sindikat pemalsuan dokumen atau akta otentik di Gg. Sedap malam Rt 03 Rw 03 Kelurahan Doromukti Kecamatan/Kabupaten Tuban dan Berhasil pelaku tindak pidana dalam pemalsuan dokumen atau akta otentik.

kanit IV pidum Polres Tuban IPDA Dean Tomy menuturkan sindikat tersebut melayani pembuatan KTP, Sertipikat tanah, KK,akte kelahiran,akte cerai, buku nikah dan akta otentik lainnya, sepintas tidak ada yang berbeda dokumen- dokumen palsu itu dengan yang asli, “secara kasat mata 100 persen mirip, mereka melayani berbagai pemesanan pembuatan akta otentik palsu dan surat- surat palsu lainnya” tutur dia.
Tersangka berinisian HS merupakan pemilik kios jasa pengetikan yang berada di depan rumah yang biasa di tinggali. Tarif produksi yang di pasang bervariasi tergantung tingkat kesulitannya.
Modus operandinya, para pemesan datang ke kios tersangka secara langsung untuk meminta membuatkan data- data otentik palsu.
Tidak cukup puas disitu anggota tipidum masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari oknum- oknum lainnya yang bekerja sama dengan TSK HS dan benar bahwasannya ada oknum yang bekerja sama dengan TSK HS.
Pada hari senin tanggal 19 Desember 2016 telah di lakukan pengembangan kasus 264 JO 55 KUHP TSK berinisial HS. Dari hasil pemeriksaan para saksi dan barang bukti yang telah di sita terdapat bukti permulaan yang cukup menetapkan saudara FF, swasta, perum Tuban Akbar Jl. kutilang E. 11 Kel. perbon Kec/ kab. Tuban sebagai TSK, dalam perkara turut serta melakukan perbuatan dan menyuruh melakukan perbuatan memalsukan akta otentik berupa KTP, KK, SIUP, TDP, AKTE NIKAH.
Akibat perbuatannya dua tersangka tersebut di jerat pasal 263 dan atau 264 KUHP tentang pemalsuan data otentik dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (ang/Lis)

Sumber: Humas Res Tuban

05 November 2016

Apa Saja Ketentuan Lulus Uji Kompetensi Mengemudi?

    Sabtu, November 05, 2016  
Reporter : Lina Nur Hidayah

suarabojonegoro.com - Sosialisasi Tempat Uji Kompetensi Mengemudi Kendaraan Bermotor (TUK)  yang dilaksanakan pagi tadi di Aula SMAN Terpadu (SMT)  jalan raya Bojonegoro -Surabaya,  merupakan sosialisasi TUK kali pertama dilaksanakan di Bojonegoro.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ade Danu selaku Sekertaris Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bidang Mengemudi Kendaraan Bermotor. Sabtu, (5/11/16).

“Di Bojonegoro sendiri ada 3 TUK antara lain Lembaga Pendidikan  Ketrampilan Mandiri,  Tirta Ayu Spa dan Tata Rias Penganten ‘Joko Parikesit," Kata Ade

Ade Danu menambahkan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 78 peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi mengemudi dan mendapatkan sertifikat kelulusan.

“Ada Program beasiswa untuk 150 orang dan yang dinyatakan lulus tes mengemudi sebanyak 78 peserta jadi baru 60 persen yang berhasil, “ tambahnya.

Sementara, kreteria kelulusan uji kompetensi ini meliputi pengemudi diatas umur 17 tahun,  penilaian teori yang meliputi pengetahuan berkendaraan dan etika berlalu lintas serta penilaian praktek yang meliputi dapat mengemudikan kendaraan secara benar dan beretika.

“untuk kelulusan,  harus melewati ujian teori dan praktek yang tentunya dapat mengemudi sesuai etika lalulintas. “ujar Ade. (Lin/Red)

09 Oktober 2016

Jenasah Santri Ketujuh di Temukan Dini Hari Tadi

    Minggu, Oktober 09, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - (Lamongan) - Akhirnya jenazah terakhir korban perahu terbalik dari tujuh santri yang hilang dapat ditemukan, Jenazah santri ketujuh Ponpes Langitan Widang, Kabupaten Tuban berhasil ditemukan, Minggu (9/10/2016) dinihari tadi.

Diketahui, jenazah tersebut adalah Mohammad Arif Mabruri (19), asal Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan, Jenazah ketujuh sudah ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB. Jenazah santri terakhir positif atas nama Moh Arif Mabruri.

"Semua Jenasah santri sudah kita temukan," kata Djoko.

Dia juga menjelaskan, untuk berikutnya setelah ditemukan akan diserahkan ke pihak Ponpes.

Setelah diserahkan ke Ponpes ketujuh jenasah santri langsung dipulangkan kerumahnya masing masing. (Ang*)

08 Oktober 2016

Sudah 6 Jasad Santri Korban Perahu Terbalik di Babat di Temukan, Tinggal 1 Korban Lagi

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro


suarabojonegoro.com - (Lamongan) - Jerit tangis histeris warga yang berada dibantaran sungai Begawan Solo serta tahlil menggema oleh para santri ketika jasad korban yang ke lima dan ke enam ditemukan oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban ternggelam dan hilang akibat perahu terbalik yang bermuatan 25 Santri Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur.
Jasad korban keenam ini langsungdievakuasi dari perairan Sungai Begawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Sabtu (8/10/16).

Sebelumnya 5 korban sudah dievakuasi ke Puskesmas di Kecamatan Babat Lamongan untuk mendapatkan pemeriksaan dan indentifikasi oleh pihak kepolisian. Seperti yang disampaikan Arifin kepala Kantor Basarnas di Jawa Timur.

"Semua jasad korban berada di Puskesmas dan dalam proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification Polda Jatim," Tuturnya.

Semua jasad korban berjumlah enam tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Karang Kembang Kecamatan Babat, sementara tampak keluarga korban juga berdatangan untuk memastikan jenasah korban.

"Tinggal satu korban lagi semoga korban  bisa segera ditemukan hari ini," imbuhnya.

Proses evakuasi setiap jenazah korban disambut lantunan tahlil dari santri Ponpes Langitan yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo.

Baca Berita sebelumnya :
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/4-jasad-santri-korban-perahu-terbalik.html?m=1

Berikut data nama korban yang sudah ditemukan dan sudah diindentifikasi:
1. M. Afiq Fadhil (Brebes)
2. Moh Barikly Amli (Manyar)
3. Rizqi Nur Habib (Deli Serdang)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono, menjelaskan setelah menjalani identifikasi maka santri korban perahu tenggelam akan diserahkan kepada pihak Ponpes Langitan untuk diteruskan kepada keluarganya.

Sebelumnya diberitajan bahwa Perahu tambang berpenumpang 25 santri Ponpes Langitan Widang tenggelam, 18 santri beserta pengemudi perahu selamat dan 7 santri hilang akibat tenggelam pads Jun'at (7/10/16) kemarin ketika menyeberang dari tambangan di Desa Ngasirejo, Kecamatan Widang, Tuban, menuju tambangan di Desa Babat, Lamongan. (Ang*)

4 Jasad Santri Korban Perahu Terbalik di Babat Ditemukan, Berikut Namanya

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro


suarabojonegoro.com - (Babat Lamongan) - Setelah 3 jasad korban perahu terbalik di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban ditemukan, akhirnya
Pencarian yang terus dilakukan oleh Tim SAR menemukan satu lagi jasad korban tenggelam dan saat ini sudah 4 jasad korban sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan. Sabtu (8/10/16).

Dari pantuan suarabojonegoro.com dilapangan, sekitar pukul 17.30 WIB korban ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelamnya perahu yang terbalik dan langsung dilakukan evakuasi oleh Tim SAR.

"Satu lagi ditemukan dan langsung dibawa ke Puskesmas di Babat," Kata Rahman warga yang berada dilokasi.

Selanjutnya satu jasad korban tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Karang Kembang Kecamatan Babat.

"Sudah ada empat jasad korban yang sudah ditemukan, semoga korban lainnya bisa ditemukan hari ini," imbuhnya.

Baca berita sebelumnya:
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/dua-lagi-jasad-santri-hilang-ditemukan.html?m=1

Proses evakuasi empat jenazah korban disambut haru dan lantunan tahlil dari santri Ponpes Langitan yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo. Korban pertama ditemukan pada pukul 15.15 Wib, selang beberapa menit dua korban ditemukan pada pukuk 15.50 Wib.

Berikut data nama korban yang sudah ditemukan :
Mohamad Barikrly Amry asal Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Saat pertama kali ditemukan korban dalam keadaan meninggal, dan masih mengenakan kaos warna merah dan sarung warna biru.

1.Barikrly Amry asal Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Saat pertama kali ditemukan korban dalam keadaan meninggal, dan masih mengenakan kaos warna merah dan sarung warna biru.

2. Rizki Nur Habib asal Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera.

3. Muhammad Afiq Fadlil asal Desa Bulakparen, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.


4. Sementara korban ke empat Belum diketahui identitasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tenggelamnya perahu tradisisonal yang ditumpangi sebanyak 25 santri tersebut hendak pergi ke Pasar Babat, namun saat ditengah aliran sungai Bengawan Solo, perahu tersebut terbalik lantaran kelebihan muatan. (Ang*)

Dua Lagi Jasad Santri Hilang Ditemukan di Lokasi Perahu Terbalik

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro


suarabojonegoro.com - (Babat - Lamongan) -  Pencarian yang terus dilakukan oleh Tim SAR akhirnya selah satu korban ditemukan disusul kemudian dua korban jasad dua santri ditemukan tepat dilokasi perahu terbalik di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Sabtu (8/10/16).

Kasi Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno yang berada dilokasi pencarian menyampaikan bahwa dua korban lahi ditemukan dan letaknya berdekatan.

"Tim SAR telah menemukan dua korban lagi setelah satu korban berhasil ditemukan di radius 1,5 kilometer dari pusat lokasi kejadian," Terangnya.

Saat penemuan dua jenasah korban ini dilokasi yang sama, diketahui muncul dari dasar air dan langsung mengambang dipermukan. Selanjutnya dua korban tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Karang Kembang Kecamatan Babat.

"Jadi ada tiga korban yang sudah ditemukan, semoga korban lainnya bisa ditemukan hari ini," imbuhnya.

Baca berita sebelumnya;
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/satu-korban-santri-hilang-di-sungai.html?m=1


Proses evakuasi ketiga jenazah ini disambut haru dan lantunan tahlil dari santri Ponpes Langitan yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo. Korban pertama ditemukan pada pukul 15.15 Wib, selang beberapa menit dua korban ditemukan pada pukuk 15.50 Wib.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tenggelamnya perahu tradisisonal yang ditumpangi sebanyak 25 santri tersebut hendak pergi ke Pasar Babat, namun saat ditengah aliran sungai Bengawan Solo, perahu tersebut terbalik lantaran kelebihan muatan. (Ang*)

Satu Korban Santri Hilang di Sungai Begawan Solo di Temukan

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro
suarabojonegoro.com - (Lamongan) - Dalam pencarian dihari kedua dengan segala upaya dari pihak Tim SAR akhirnya satu dari ketujuh korban perahu terbalik di Bengawan Solo turut Kecamatan Widang dan Kecamatan Babat sore ini akhirnya ditemukan, Sabtu (8/10/2016).

Salah satu korban ditemukan oleh tim SAR di bengawan solo sebelah timur, selanjutnya jasad korban langsung diangkat oleh tim Basarnas dan dibawa oleh mobil ambulance ke Puskesmas Kembangan Kecamatan Babat.

"Baru satu korban yang kita temukan," ungkap Kepala Kantor SAR, Muhammad Arifin.

Menurut Arifin, satu korban yang ditemukan itu berada pada radius 1,5 kilometer dari titik pusat pencarian. Dan diperkirakan korban yang ditemukan berusia sekitar 15 tahun.

"Korban ditemukan lengkap pakai sarung kondisi masih utuh," imbuhnya.

Sebelumnya Pencarian 7 santri Pondok Pesantren Langitan sempat terkendala Hujan di hari kedua pecarian yang menyebabkan air Sungai Begawan Solo menjadi keruh dan debitnya meningkat, meski demikian dan sempat berhenti karena hujan, pencarian ke 7 korban terus dilakukan agar segera ketemu. (Ang*)

Berita Sebelumnya:
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/air-sungai-begawan-solo-keruh-pencarian.html?m=1

Air Sungai Begawan Solo Keruh, Pencarian 7 Santri Hilang Terkendala

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - (Babat - Lamongan) - Pencarian 7 santri Pondok Pesantren Langitan sempat terkendala Hujan di hari kedua pecarian yang menyebabkan air Sungai Begawan Solo menjadi keruh dan debitnya meningkat, meski demikian dan sempat berhenti karena hujan, pencarian ke 7 korban terus dilakukan agar segera ketemu. Sabtu (8/10/16).

Plt Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono saat ditemui dilokasi kejadian menyebutkan bahwa pencarian terus dilakukan sejak pukul 07.30 WIB, dan melibatkan tim, BPBD Tuban, BPBD Lamongan, BPBD Bojonegoro, BPBD Gresik, Polres Tuban, Polres Lamongan, Tagana, Basarnas, dan juga mendapat bantuan dari Medical Rescue Muhammadiyah dan PMI Kabupaten Tuban.

"Arus Sungai Bengawan Solo yang masih tergolong tinggi,  dasar air yang berlumpur dan banyak ranting juga menjadi kendala yang menyebabkan korban tidak bisa naik ke permukaaan," Terang Djoko.

Disampaikan juga bahwa hari kedua pencarian sebanyak 10 perahu karet di turunkan guna melakukan penyisiran disungai Begawan Solo, dan dilakukan pencarian di 9 titik disekitar terbaliknya perahu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tenggelamnya perahu tradisisonal yang ditumpangi sebanyak 25 santri tersebut hendak pergi ke Pasar Babat, namun saat ditengah aliran sungai Bengawan Solo, perahu tersebut terbalik lantaran kelebihan muatan. (Ang*)

Berita sebelumnya :
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/ratusan-warga-saksikan-pencarian-7.html?m=1

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/tim-sar-bpbd-bojonegoro-pagi-ini.html?m=1 

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/korban-perahu-terbalik-di-babat-1-asal.html?m=1 

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/inilah-daftar-nama-korban-perahu.html?m=1 

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/tragedi-perahu-terbalik-7-santri.html?m=1


Ratusan Warga Saksikan Pencarian 7 Santri Yang Hilang di Sungai Begawan Solo

    Sabtu, Oktober 08, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com (Babat-Lamongan) - Ratusan Warga dari berbagai Desa, mendatangi lokasi tenggelamnya 25 Santri Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Mereka menyaksikan Pencarian Korban yang dilakukan oleh TIM SAR dari Kabupaten Tuban dan Lamongan, Stepatnya diperairan  perbatasan antara Dusun Tanggul Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan dengan Dusun Slawe Desa  Ngadirejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban. Sabtu (08/10/16).

Para warga yang berdatangan ini menempati bibir Jembatan perbatasan Babat Widang, dan memarkir kendaraanya diatas Jembatan, "Ingin melihat lokasi tenggelamnya 25 santri," Kata Wandi salah satu warga Gembong Babat.

Sejak pagi Tampak TIM SAR dengan 4 perahu melakukan penyisirab di perairan sungai Begawan Solo, dan tampak pula para personil Tim SAR ini melakukan Pencarian di bawah jembatan dan menyisihkan kayu kayu yang bersarang.

Ratusan wargapun juga tampak berada disisi pinggiran Sungai Begawan Solo, mata mereka tampak melihat perairan, dan menduga duga siapa tahu ada korban tenggelam yang muncul dipermukaan Air.

"Kami melihat di air terus mas sejak pagi, siapa tahu korban ada yang kelihatan," Kata Nahrowi, salah satu warga.

Sementara itu kondisi air sungai Begawan Solo yang keruh menyulitkan para tim SAR untuk melakukan pencarian dengan cara menyelam, namun antusias Tim SAR tampak tak henti untuk menyisir sungai Begawan Solo. (Ang)


Berita sebelumnya :
http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/tim-sar-bpbd-bojonegoro-pagi-ini.html?m=1

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/korban-perahu-terbalik-di-babat-1-asal.html?m=1

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/inilah-daftar-nama-korban-perahu.html?m=1

http://www.suarabojonegoro.com/2016/10/tragedi-perahu-terbalik-7-santri.html?m=1

20 Agustus 2016

Peras Kasek, 2 Oknum Wartawan Digelandang Polisi

    Sabtu, Agustus 20, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Dua oknum mengaku sebagai wartawan ini harus digelandang anggota Polsek Sukodadi, Lamongan, pasalnya kedua orang ini diduga telah melakukan tindak pidana pemerasan terhadap Kepala Sekolah SDN Baturono, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Kejadian penangkapan ini dilakukan oleh anggota Polsek Sukodadi setelah mendapatkan laporan dari Edi sugianto, (60) kasek SDN Baturono, warga Dusun keduwul desa Menongo Kecamatan Sukodadi jika korban akan dimintai sejumlah uang sebesar Rp2.500.000, oleh terduga pelaku pemerasan yaitu Basuki (61) warga Balung Tawun, Sukodadi, dan Sutrisno Ermawanto (40) Warga Dusun Genengan Desa Baturono Kecamatan Sukodadi.

Kedua orang ini ditangkap di sebuah warung depan BRO  Sukodadi tanpa perlawanan, kemudian AKP Beni Ulang Setiawan, Kapolsek Sukodadi membawa keduanya bersama barang bukti ke Polsek Sukodadi.

Dijelaskan oleh Kapolsek Sukodadi, dugaan pemerasan oleh dua terduga pelaku pemerasan ini berawal dari hari kamis, 18 agustus 2016, kedua terlapor datang ke sekolah untuk menemui korban namun tidak bertemu korban, selanjutnya korban menghubungi telepon genggam terlapor sesuai dengan nomor HP yang ditinggalkan terlapor di guru sekolah, dan kemudian pelapor mengajak ketemuan dengan  terlapor.

"Kemudian pada hari jum'at 19 Agustus kemarin pelapor dikatakan bahwa ada penyimpangan dana BSM di sekolah pelapor," Jelas AKP Beni.

Dikatakan juga bahwa korban menyatakan tidak ada penyimpangan BSM, namun terlapor tetap mengatakan dan mengancam akan memberitakan dimedia, dan pelapor yang tinggal 2 minggu lagi pensiun ini merasa cemas jika dimasukkan ke media meski dirinya tidak melakukan penyimpangan, dan pelapor diminta menyediakan uang Rp.2.500.000 agar tidak dimediakan.

"Kemudian korban atau pelapor ini menyanggupi dan menyediakan uang dna bertemu di warung depan BRI Sukodadi, namun sebelum pertemuan korban sudah melapor ke kami," Tambah AKP Beni.

Pertemuan dilakukan pada hari Jum'at dan korban atau pelapor ini menyerahkan sejumlah uang, dan pada saat itulah kedua pelaku yang mengaku sebagai wartawan ini kemudian di tangkap oleh petugas polsek Sukodadi.

Dari tangan kedua pelaku juga diamankan barang bukti berupa Kartu perusahaan media easten news, koran easten news, tiga buah HP, Sepeda moyor Honda Vatio dengan nopol S 4802 LS, serta uang sebesar Rp.2.500.000. (Ang*)


*) foto 2 oknum mengaku wartawan yang diduga melakukan pemerasan.

18 Agustus 2016

Tak Mau Tanda Tangani Petisi Aksi Warga Mojodelik, Agus Dituding Punya Proyek di EMCL

    Kamis, Agustus 18, 2016  
Reporter : Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Penolakan tanda tangan oleh Agus Suprianto, Kepala ESDM Pemkab Bojonegoro, terhadap petisi peserta aksi unjuk rasa warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam Bojonegoro, membuat kecewa ratusan masa yang tergabung dalam  Aliansi Masayarakat peduli panas Flare (Ampe Panas Flare) didepan Kantor Pemkab Bojonegoro, Kamis (18/8/16).

Warga sempat emosi dan berteriak meminta agar Agus ESDM mau menanda tangani Petisi yang dibawa oleh Peserta Aksi, "Agus harus tanda tangan, Masa Agus Punya Proyek disana dan tidak mau tanda tangan," Kata Koordinator aksi Mustofa dalam orasinya.

Mustofa dalam orasinya juga mengatakan bahwa nama Agus nyaring di Desa Mojodelik, dan sempat dituding dengan pertanyaan memiliki Proyek di Perusahaan EMCL (Exxonmobil Cepu Limited).

Karena tidak mau menanda tangani petisi warga membubarkan diri dan pulang dengan mengendarai sebanyak 28 Truck dengan jumlah massa sekitar 900 warga Desa Mojodelik.

Aksi ini adalah aksi susulan karena saat demo pertama mereka merasa tidak di gubris dan tidak ada tindakan maupun solusi dari pihak EMCL dari tuntutan mereka yaitu meminta tanggung jawab dari EMCL adanya dampak panas dari gas Flare di produksi Migas yang ada diwilayah mereka.

Sebelumnya mereka juga melakukan aksi di halaman kantor DPRD Bojonegoro, dan ditemui oleh Mitroatin, ketua DPRD Bojonegoro yang mau menanda tangani petisi tersebut.

Sementara itu Agus Suprianto, Kepala ESDM, Bojonegoro mengatakan bahwa apa yang ditudingkan peserta aksi Demo dielak oleh Agus, saat ditemui oleh suarabojonegoro.com pasca aksi unjuk rasa, dan disampaikan bahwa soal dampak adalah wewenang BLH (Badan Lingkungan Hidup).

"Proyek opo...." Kata Agus Suprianto singkat. (Ang*)

09 Juli 2016

Macet dan Bus Penuh, Penumpang terlantar

    Sabtu, Juli 09, 2016  
Reporter: Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Kondisi arus lebaran yang mengalami peningkatan baik warga yang menggunkan kendaraan rida 4 dan roda 2 serta kendaraan umum, membuat beberapa penumpang yang  menggunakan kendaraan umum harus terlantar beberapa jam, karena tidak mendapatkan kendaraan umum untuk melanjutkan perjalanan setelah transit di Babat, Lamongan.

"Tadi saya dari Bojonegoro turun Babat mau ke Jombang, tapi tak ada bus ke Jombang dan jika ada selalu penuh," Kata Warto, salah satu calon Penumpang Bus yang terlantar, Jum'at (8/7/16).

Tidak hanya Warto penumpang asal Bojonegoro ini, beperapa penumpang lain juga mengalami nasib yang sama, sehingga mereka terpaksa harus menunggu di pinggir jalan, atau mengunakan jasa ojek.

"Kalau ojek mahal untuk sampai Jombang, jadi memilih menunggu bus saja mas," tambahnya.

Peningkatan arus lebaran memang mengalami peningkatan yang luar biasa di jalur Bojonegoro menuju Babat, bahkan kondisi penumpang bus juga selalu penuh untuk membawa penumpang yang akan berlebaran, tidak sedikit pula calon penumpang bus dari Babat yang harus menunda kepergianya karena tidak dapat Bus. (Ang*)

02 Juli 2016

Alasan Bupati Bojonegoro Perbolehkan Mobdin Digunakan Lebaran

    Sabtu, Juli 02, 2016  
Reporter : Nella Rachma

suarabojonegoro.com - Meskipun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi telah melarang penggunaan kendaraan dinas operasional untuk mudik lebaran, Bupati Bojonegoro Suyoto tetap memperbolehkan pegawai negeri sipil dilingkup Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro menggunakan mobil dinas untuk digunakan berlebaran. Sabtu 02/07/2016

"Meskipun Pemerintahan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan larangan mobil dinas dipergunakan mudik lebaran untuk Bojonegoro diperbolehkan," kata Suyoto.

Menurutnya, diperbolehkanya penggunaan mobdin untuk berlebaran pegawai negeri sipil juga karena memiliki alasan yaitu pertama mudik PNS Bojonegoro hanya berada di wilayah seputaran Kabupaten Bojonegoro berbeda dengan PNS Pemprov Jatim yang notabennya jauh atau luar kota.

"Kalau Bojonegoro dilarang menggunakan mobdin untuk berlebaran malah bahaya," tambah pria pesaing Ahok yang saat ini digadang-gadang maju dalam Pilgub DKI Jakarta ini.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menyatakan jika PNS dilingkupnya harus on call saat lebaran yaitu siap dan sanggup saat dibutuhkan.

"Jadi kalau dilarang menggunakan mobil dinas untuk berlebaran malah bahaya," tandasnya. (Ney/Red)

24 Maret 2016

Baru Serap Gabah 380 Ton, Dandim Ingatkan Bulog

    Kamis, Maret 24, 2016  
Reporter : Nella Rachma

suarabojonegoro.com - Menyusul masih rendahnya serapan gabah petani (sergap), Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro Letkol Kav Donova Pri Pamungkas mengingatkan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre 3 Bojonegoro untuk segera membeli seluruh hasil panen petani Kabupaten Bojonegoro. "Ancaman pencopotan jabatan jika tidak tercapai ini nyata," katanya.

Hingga saat ini, menurut Donova, sergap yang tercapai baru 380 ton. Padahal target yang dipasang untuk sergap bulan Juni mendatang adalah sebanyak 37.000 ton.

Pihaknya berkomitmen untuk berupaya keras dalam pencapaian sergap di Bojonegoro. Diantaranya memunta agar berbagai persyaratan teknis yang diterapkan Bulog dapat dilonggarkan, yakni yang oleh petani masih dianggap kaku.

"Yang terpenting gabah atau beras secara visual layak dan bisa disimpan di gudang milik Bulog," jelasnya.

Ia menambahkan, persyaratan teknis yang membuat para petani enggan menjual gabahnya ke Bulog tersebut, sesuai perintah Pangdam, seharusnya tak ada lagi. Contohnya adalah mengenai kadar air tertentu. (Ney/rab)

16 Maret 2016

PMI Bojonegoro Minta Pemerintah Segera Sahkan UU Kepalang Merahan

    Rabu, Maret 16, 2016  
Reporter : Nella Rachma

suarabojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mendesak agar pemerintah pusat segera mengesahkan Rencana Undang-Undang (RUU) Kepalangmerahan menjadi Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) agar seluruh relawan kebencanaan memiliki payung hukum yang jelas. Selasa 16/03/2016

"Sampai saat ini RUU Kepalangmerahan masih masuk dalam Prolegnas urutan 107," kata Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo.

Menurutnya, desakan agar segera disahkannya RUU kepalangmerahan agar tugas-tugas relawan dalam kemanusiaan dilindungi oleh payung hukum yang kuat selain itu juga lambang PMI agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi oleh beberapa oknum.

"Kalau tahun ini tidak bisa dibahas paling tidak tahun depan pemerintah pusat membahas RUU kepalangmerahan," tambahnya.

Herri menambahkan jika selama ini pemerintah Indonesia kurang begitu peduli dengan PMI namun meski demikian PMI sering dibantu oleh pemerintah luar negeri dalam melaksanakan tugas misalnya bantuan dari Swiss dan Norwegia. (Ney/Red)
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9