27 Januari 2022

Cari Bekicot Nyambi Curi Motor Akhirnya Dibekuk Polisi

    Kamis, Januari 27, 2022  


TUBAN - Satreskrim Polres Tuban berhasil menangkap seorang petani usai mencuri mesin diesel pompa air milik Toyeb (75), di area persawahan di Dusun Boro, Desa Banjararum, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Pelaku bernama Sugito (36), salah satu warga desa setempat. Kini, ia meringkuk disel tahanan guna proses penyelidikan lebih lanjut.

“Pelaku pencurian seorang petani dan telah ditahan,” ungkap Kapolres Tuban AKBP Darman didampingi Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Adhi Makayasa dalam jumpa pers di halaman mapolres setempat, Rabu (26/1/2022).

Kapolres Tuban menjelaskan kasus itu bermula ketika pelaku seorang diri keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor untuk mencari bekicot, Jumat dini hari (31/12/2021). Ketika sampai dilokasi kejadian ia melihat mesin diesel pompa air yang digunakan oleh korban untuk mengairi sawahnya.

“Mesin diesel pompa air terpasang di area persawahan milik korban yang situasinya sepi,” ungkap AKBP Darman.

Kemudian niat jahat pelaku muncul untuk mencuri karena situasi dilokasi kejadian terpantau sepi. Lalu, pelaku mengambil mesin diesel tersebut dan dinaikkan ke sepeda motornya.

“Diesel pompa air tersebut dan dinaikkan ke sepeda motor kemudian dibawa dan disembunyikan di semak-semak,” jelasnya.

Keesokan harinya korban merasa kaget karena mesin diesel pompa air telah hilang. Setelah itu, kejadian tersebut di laporkan ke Polsek Rengel, Polres Tuban.

Hasil penyelidikan, anggota mendapatkan informasi ada salah satu warga yang telah membeli mesin diesel pompa air milik korban. Dimana, mesin diesel tersebut di jual oleh pelaku dengan harga Rp 700 ribu rupiah.

“Mesin diesel pompa air di jual kepada orang lain dengan harga 700 ribu, dan pelaku diamankan tanpa perlawanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, anggota meringkus pelaku tanpa perlawanan di rumahnya, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 13.30 Wib. Kemudian, pelaku di bawa ke kantor polisi dan diamankan barang bukti dalam peristiwa tersebut. (Man/HP)

15 Juli 2018

Pengurus PC. IPNU - IPPNU Bojonegoro Terpilih Gelar Ta'aruf

    Minggu, Juli 15, 2018  
Reporter: Zamroni

SeputarBojonegoro.com - Pimpinan Cabang PC. PNU - IPPNU Kabupaten Bojonegoro menggelar acara Ta'arufan pengurus baru masa khidmat 2018-2020 dan sosialisasi konferwil di aula PC.  NU (Nahdlatul Ulama) jalan Ahmad Yani Bojonegoro, Minggu (15/07/2018)

Ketua PC IPNU Bojonegoro terpilih r Sukron Bajuri kepada awak media mengatakan acara yang di gelar di Aula PC NU ini dalam rangka ta'arufan biar saling kenal antara pengurus satu dan pengurus lain.

"Dengan saling kenal agar kinerja pengurus semakin solid dan acara ini sekaligus pra sebelum pelantikan dan sosialisasi konferwil," Kata Sukron.

Selain itu, tujuan ta'aruf ini agar pengurus baru mempunyai komitmen kedepan dalam mengemban amanah yang diberikan bisa menjalankan tugas dengan sebaik sebaiknya membawa organisasi IPNU - IPPNU dengan baik

"Harapan kedepanya semoga PC IPNU - IPNU Bojonegoro semakin solid bisa merangkul semua pelajar di Bojonegoro ini semakin berkembang lebih luas," Tambah Sukron Bajuri.

Hadir dalam acara ta'arufan dan sosialisasi konferwil ketua PC.  NU Bojonengoro, Pengurus harian dan ketua PAC IPNU - IPPNU se kabupaten Bojonegoro. (Zam/Red)

23 Juni 2018

Baju Wanita Ini Terlilit Gir Mitor Akibat Terlalu Panjang

    Sabtu, Juni 23, 2018  
SeputarBojonegoro.com - Sebuah pelajaran buat wanita semua jika hendak berkendara menggunakan kendaraan roda dua dan mengenakan busana yang panjang. Sebuah insiden yang terjadi tadi pagi, Sabtu (23/06/2018) siang tadi sekira pukul 11.30 WIB di Jalan Teuku Umar Kota Bojonegoro tepatnya di sebelah swalayan Giant, rok baju seorang wanita masuk ke gir roda dan mengakibatkan rok tersebut terlilit ke gir roda dan mengakibatkan wanita tersebut hampir jatuh.

Melihat insiden tersebut, Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, SIK., MH., M.Si saat melintas di jalan Teuku Umar tersebut dengan beberapa anggota Polres Bojonegoro yang ada dalam rombongan langsung memberikan bantuan kepada pengendara motor dan menolong wanita tersebut agar terlepas roknya yang terlilit gir roda motor. Akibat insiden tersebut juga, arus lalu lintas kendaraan yang melintas di jalan Teuku Umar sempat macet dan menjadi tontonan warga yang melintas.

"Tenang bu jangan panik, kita menepi biar jalan tidak macet", ucap Kapolres kepada pengendara motor sambil membantu mengankat motor untuk menepi.

Usai menepikan kendaraan, Kapolres meminta ijin kepada wanita tersebut untuk memotong rok yang masuk ke dalam gir roda motor agar bisa lepas. Setelah rok terlepas, Kapolres juga sempat mengatur arus lalu lintas hingga lancar dan melanjutkan perjalanannya kembali. (Lis/SBC)

16 Desember 2017

Dosen Peternakan Politeknik Tuban Raih Beasiswa ke Belanda

    Sabtu, Desember 16, 2017  

suarabojonegoro.com - Sebanyak 2 dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan (Poltana) Mapena Tuban dari program studi produksi ternak serta 100 dosen dari politeknik seluruh Indonesia menerima beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Beasiswa tersebut diberikan dalam rangka pengembangan program pendidikan vokasi, khususnya politeknik dan merupakan bagian dari program revitalisasi politeknik. Para penerima beasiswa mengikuti training selama kurang lebih 2 bulan di berbagai negara seperti Belanda, Austria, Swiss, Canada dan Austria. Lokasi training disesuaikan dengan keahlian/ kompetensi bidang masing-masing. Para peserta dilepas secara resmi oleh perwakilan Direktur Jenderal Kelembagaan, Iptek dan Pendidikan Tinggi, hari Minggu (15/10/2017), di Hotel Ibis Styles Jakarta Airport.

Ali Saifudin dan Siti Aslimah yang merupakan dosen Poltana Mapena beserta 11 dosen dari politeknik dengan bidang peternakan mengikuti pelatihan bertemakan “Retooling Agro Education” selama 2 bulan di Aeres University of Applied Sciences, salah satu kampus vokasi ternama di Belanda yang berlokasi di Dronten, Almere dan Wageningen. "Banyak hal yang kami dapatkan dari kampus ini, terutama bagaimana mereka menjalin link and match dengan industri" ungkap Ali Saifudin. Pria yang juga kaprodi produksi ternak Poltana Mapena Tuban ini menjelaskan, Aeres berkolaborasi dengan industri tidak hanya sebagai tempat magang untuk mahasiswanya, yang sebagaimana umumnya kampus di Indonesia, tapi mereka juga melakukan rekrutmen tenaga terampil, memberikan bantuan fasilitas pembelajaran, pengembangan kurikulum dan juga riset bersama industri.

Aslimah yang merupakan dosen junior di Poltana Mapena dan juga peserta training termuda merasa sangat bersyukur dan senang dapat mengikuti kesempatan yang baik ini untuk memperluas jaringan, menimba ilmu dan menambah kekayaan wawasan mengenai studi peternakan. “Banyak hal yang saya dapatkan, seperti:  bagaimana  mendesain dan  mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi vokasi agar sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, masyarakat dan industri. Selain itu juga terkait metode pembelajaran di kelas beserta beberapa media/ teknologi yang digunakan, seperti Massive Open Online Course (MOOC), Kahoot, Pow Toon, dll. Sebagai gambaran singkat, MOOC yaitu sistem pembelajaran berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web. MOOC juga menyediakan forum pengguna interaktif yang membantu dalam membangun komunitas bagi mahasiswa dan dosen. MOOC merupakan perkembangan terbaru dalam hal pendidikan jarak jauh (e-Learning)”, ujar Aslimah.

“Selain melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, kami juga melakukan studi ekskursi ke beberapa industri, perusahaan, training centre, peternak di Belanda dan event terkait, seperti For Farmers (perusahaan pakan nomer 1 se-Eropa), Nice to Meat International (perusahaan supplier daging sapi, babi, ayam), FLYNTH (perusahaan jasa konsultan pertanian, keuangan, agribisnis), Dairy Exhibition Hardenberg (Dairy ekhibition terbesar se-Belanda), Practical Training Centre (PTC+) di Berneveld, AERES university farm,  termasuk ke peternak di sekitar provinsi Flevoland (provinsi termuda di Netherlands yang merupakan salah satu sentra pertanian-peternakan”, imbuh wanita yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor.

Ali Saifudin yang menyelesaikan program masternya di Malaysia ini menegaskan “setelah kembali dari Belanda, semoga kami dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan dan pengkayaan kurikulum, modul perkuliahan bidang peternakan dan peningkatan kualitas alumni Poltana Mapena di masa datang”.  Poltana Mapena Tuban merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi (Diploma 3) yang menyelenggarakan pendidikan jenjang Diploma 3 bidang Pertanian, Peternakan dan Agribisnis. (Lis*)

20 November 2017

Berdalih Bisa Gandakan Uang Mami Kanjeng Digelandang Polisi

    Senin, November 20, 2017  
Reporter: Monika

TUBAN, suarabojonegoro.com - Karena ditengarai melakukan penipuan dan mengaku bisa menggandakan uang, Mami Kanjeng atau bernama asli Siti Fatimah (45), warga Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban harus ditangkap Sat Reskrim Polres Tuban, setelah dilaporkan oleh Korbannya.

Perempuan yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan mirip kasus Dimas Kanjeng dengan tawaran mampu menggandakan uang sampai triliunan dan sudah  ada enam orang yang menjadi korban penipuan tersebut dengan jumlah total uang Rp 555.800.000.


Kapolres Tuban,  AKBP Sutrisno menjelaskan kepada awak media mengatatan bahwa korban telah disetor kepada Mami Kanjeng tersebut. Namun, apa yang dijanjikan Mami Kanjeng tidak terwujud. Dab pelakupun diamankan guna penyidikan lebih lanjut.

"Modus penipuan, bisa dikatakan mirim dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Saat itu, pelaku menceritakan kepada para korban bahwa dia dilahirkan sangat ajaib dalam kondisi terbungkus seperti telur," Kata Kapolres Tuban, Senin (20/11/2017).

Selain itu, Mami Kanjeng itu juga bercerita bisa berkomunikasi dengan makhluk gaib terutama para arwah wali songo. Serta mampu mendatangkan harta karun dan menggandakan uang dengan mahar yang telah ditentukan.

Pelaku juga mengaku dalam menjalankan praktiknya mengaku bisa mendatangkan harta karun peningggalan Nabi Sulaiman dan Presiden Soekarno, serta menggandakan uang.

Mendengar cerita itu, salah satu korban bernama Tejo (nama samaran) warga Kecamatan Soko-Tuban, mendatangi rumah Mami Kanjeng. Didalam rumah itu, mami kanjeng bercerita kesaktiannya kepada korban.

"Akhirnya korban tertarik dengan menyetorkan uang tunai Rp 122.800.000 kepada mami kanjeng sebagai mahar," Lanjut Kapolres.

Namun Setelah menyerahkan mahar, korban disuruh membaca “mantra” dan wirit di makam mbah Jabal yang berada di Kecamatan Singgahan selama dua bulan.

“Selama dua bulan, korban juga tidak boleh pulang kerumah,” terang Kapolres Tuban.

Setelah semua persyaratan dilakukan korban, ternyata korban tidak mendapatkan harta karun yang telah dijanjikan mami kanjeng. Merasa tertipu, selanjutnya korban melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.

“Sudah ada enam korban yang melapor, dan kita menduga masih banyak korban lainnya yang belum lapor. Kerena modus pelaku dilaksanakan sejak 2013 silam,” ungkap Kapolres Tuban.

Menurutnya, kasus penipuan dengan motif menggandakan uang ini terbongkar ditahun ini setelah ada laporan korban. Dengan barang bukti diamankan uang tunai Rp 11.500.000, sembilan cincin monel, tiga kalung monel, dua belas gelang monel, handphone, dan beberapa barang bukti lainnya.

“Pelaku terancam hukuman penjara selama empat tahun akibat perbuatannya,” jelas Kapolres Tuban. (Nik/Lis)

08 November 2017

Seorang Adik Penggal Kepala Kakaknya Sendiri Dengan Cangkul

    Rabu, November 08, 2017  
Reporter: Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com , TUBAN - Seorang Warga Dusun Kayunan, Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Kepalanya dipenggal oleh adiknya Sendiri dengan Menggunakan Cangkul,  korbanpun langsung tewas seketika,  dan kejadian tersebut membuat heboh warga sekitar.

Kejadian pada Selasa, (7/11/2017), sekitar pukul 20.40 Wib, Pelaku yang Usai memenggal kepala kakaknya, pelaku tanpa dosa keluar rumah sambil membawa kepala yang masih mengeluarkan darah. Seketika, warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung histeris.

Hadi salah satu tetangga pelaku mengatakan bahwa warga mengetahui kejadian tersebut dalam kondisi kepala sudah putus dari tubuh korban. "Kepalanya sudah putus dan dibawa jauh dari tubuhnya oleh pelaku," Katanya.

Kejadian itu bermula saat sang kakak, Jamiran (55), warga Dusun warang, Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, bermaksud menjenguk adiknya, Jamin (50). Karena, adiknya sedang mengalami ganguan jiwa dan sebelumnya pernah dirawat Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya selama enam bulan.

Ketika berada didalam rumah adiknya, mereka berdua diduga terjadi cek cok. Selanjutnya, pelaku nekat mencangkul leher korban hingga putus. Korban terkapar diruangan dapur dengan mengenakan kaos warna kuning dan bersarung.

Setelah itu, kepala korban dibawa keluar oleh pelaku sampai sekitar 30 meter, tepatnya berada di depan rumah Hadi, warga setempat. Saat itu, di rumah Hadi sedang ada tahlilan dan warga yang mengetahui langsung ketakutan.

Tak lama berselang, pelaku berhasil diamankan dan dibawa di kantor polsek setempat. Disitu, pelaku nekat kabur depan cara merusak kaca Polsek dan akhirnya berhasil ditangkap lagi.

Selanjutnya, anggota identifikasi Polres Tuban datang dilokasi kejadian untuk melakukan oleh tempat kejadian perakara (TKP). Serta memintai keterangan saksi guna mengetahui motif pelaku melakukan pembunuhan itu.

“Pelaku telah diamankan, dan masih proses penyelidikan. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa,” kata Kapolres Tuban, AKBP Sutrisno, HR, ketika berada dilokasi kejadian. (ang*)

06 November 2017

Saatnya Remaja Hindari Pernikahan Dini

    Senin, November 06, 2017  
Reporter: Arum Sekar

suarabojonegoro.com - Anggota DPRD Kab. Tuban, Andhi Hartanto, SPd. mengatakan bahwa generasi muda khususnya remaja di pedesaan bukan zamannya lagi untuk buru-buru menikah dini, kini saatnya mempersiapkan diri baik mental, pengetahuan maupun ekonomi sebelum membangun keluarga. Hal itu ia sampaikan dalam acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di desa Sumurjalak, Plumpang, Tuban, Minggu (05/11/2017).


Andhi menghimbau agar generasi muda dapat melakukan hal-hal positif agar terhindar dari pernikahan dini, HIV-AIDS dan bahaya narkoba. "Generasi muda harus menjadi pelopor kemajuan di desa-desa dan diharapkan dapat bergotong royong menciptakan lapangan kerja agar tidak banyak masyarakat yang pergi meninggalkan desa untuk mencari kerja," jelasnya.


Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Komisi 9 DPR RI menyampaikan bahwa jumlah generasi muda di Indonesia sangatlah besar dan harus memberikan efek positif bagi pembangunan nasional di negeri ini.


"Yang menentukan kualitas generasi muda selain dari faktor pendidikan formal adalah peran keluarga, tempat mengawali kapasitas diri remaja, termasuk pendidikan karakter, sikap mental dan kompetensi diri adalah keluarga," tegas Abidin.


Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Jawa Timur, Dra. Sofia Hanik, MM menyampaikan keluarga adalah lingkungan utama dan pertama untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter remaja. Fungsi keluarga,  fungsi agama, fungsi cinta kasih,  fungsi reproduksi ditanamkan sehingga remaja dapat memahami dan ketika siap dapat merencanakan pernikahan dengan baik.


Dra. Hadi Jupri,  M. Ikom. dari Bappemas KB Kabupaten Tuban turut menyampaikan kesadaran masyarakat akan KB untuk pria juga harus makin digalakkan,  dengan demikian maka tanggungjawab membina keluarga dengan terencana diharapkan dapat semakin harmonis.


Selain dihadiri oleh kader PLKB,  perwakilan dari Puskesmas Kecamatan Plumpang,  Bappemas KB Kabupaten Tuban, BKKBN Jawa Timur, acara ini dihadiri ratusan warga masyarakat di Kecamatan Plumpang, Tuban. (Rum) 

Hindari Pernikahan Dini Remaja Harus Kreatif dan Inovatif

    Senin, November 06, 2017  
Reporter: Arum Sekar

suarabojonegoro.com - "Generasi muda desa adalah modal bagi bangsa Indonesia dalam membangun potensi lokal di pedesaan", ujar  Anggota DPRD Kab. Tuban, Andhi Hartanto, SPd. pada saat acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di desa Mentoro, Soko, Tuban, Minggu (05/11/2017).


Andhi menghimbau agar generasi muda dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi agar dapat memajukan potensi lokal yang ada sehingga dapat mengalihkan maraknya jumlah remaja yang menikah dini, hamil di luar nikah dan ancaman bahaya narkoba hingga mencegah arus urbanisasi.


Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan bahwa menurut data BPS jumlah penduduk Indonesia usia kerja yang berumur di atas 15 tahun mencapai 186,1 juta jiwa pada Agustus 2015. Dari jumlah tersebut 26 persennya atau 48,3 juta jiwa hanya berpendidikan SD. Penyerapan tenaga kerja per Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan SD sebanyak 49,97 juta orang (42,20 persen).

"Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan generasi muda kita masih rendah, padahal generasi muda yang mendominasi angkatan kerja tiap tahunnya," kata Abidin.


Lebih lanjut Anggota Komisi 9 itu menjelaskan bahwa bonus  demografi  akan  sangat  sulit dimanfaatkan dengan baik jika kapasitas generasi muda kita khususnya remaja gagal mengembangkan kapasitas diri, baik secara karakter, pendidikan dan kompetensi, apalagi kini kita memasuki revolusi teknologi informasi yang sangat pesat.


"Oleh karena itu peran keluarga menjadi amat berperan. Keluarga adalah tempat mengawali kapasitas diri remaja, termasuk pendidikan karakter, sikap mental dan kompetensi diri," tegas Abidin.


Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Propinsi Jawa Timur,  Dra Sofia Hanik, MM menuturkan bahwa dengan angka harapan hidup di Tuban yg lebih dari 70,2 tahun maka diharapkan masyarakat berperan aktif dalam berbagai program BKKBN. Program tersebut antara lain Bina Keluarga Balita (BKB),  Bina Keluarga Remaja (BKR) dan juga Bina Keluarga Lansia (BKL) sesuai dengan segmentasi usia.

Selain dihadiri oleh perwakilan Bappemas Kabupaten Tuban, BKKBN Provinsi Jawa Timur, kader-kader PLKB dari Tuban acara ini dipenuhi ratusan masyarakat sekitar Desa Mentoro, para pemuka agama, tokoh masyarakat, perangkat desa serta karang taruna di Kecamatan Soko, Tuban. (Rum) 

05 November 2017

Remaja Diharapkan Berperan Cegah Urbanisasi

    Minggu, November 05, 2017  
Reporter: Arum Sekar

suarabojonegoro.com - Anggota Komisi C DPRD Kab. Tuban, Andhi Hartanto, SPd. menghimbau agar masyarakat khususnya remaja  dapat mengembang kualitas diri dan bergotong royong untuk membangun potensi lokal yang ada di Tuban. Ia menjelaskan bahwa, "peran remaja dalam mengisi bonus demografi sangat penting mengingat besaran jumlah dan potensinya," ujar Andhi.
pada saat Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di  Desa Tambakboyo, Tuban, Sabtu (4/11/2017).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Anggota DPRD Kab. Tuban tersebut juga menjelaskan bahwa bonus  demografi  akan  sangat  sulit  dicapai  apabila  tingkat pendidikan masyarakat di Tuban masih rendah.

Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan tantangan bagi remaja, yaitu berperan dalam pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini. "Jika remaja gagal mengembangkan tingkat pendidikan, keterampilan, kualitas dan sikap mental maka akan sulit menjadi aktor atau subyek dalam kemajuan teknologi saat ini,"

Anggota Komisi 9 DPR RI itu juga menjelaskan bahwa berkembangnya teknologi informasi harus dimanfaatkan generasi muda, misalnya melalui pengembangan potensi desa sehingga remaja berperan membangun desa agar ekonomi di pedesaan menjadi hidup sehingga arus urbanisasi dapat berkurang.

"Selain di lembaga pendidikan, keluarga memainkan peran penting bagi peningkatan kualitas remaja, dimana keluarga adalah wahana awal bagi terbentuknya kompetensi dan mental remaja," kata Abidin.

Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Jawa Timur, Dra. Sofia Hanik, MM pada agenda tersebut juga menyampaikan bahwa dengan adanya program KB, diharapkan kesadaran masyarakat semakin baik, seperti di Kabupaten Tuban yg rata-rata sudah 2 anak per KK, kualitas keluarga juga meningkat.
Keluarga dengan pendampingan orang tua yang intens agar remaja terhindar dari narkoba,  seks bebas dan pernikahan dini.

Drs Hadi Jupri, M. Ikom selaku perwakilan dari OPD KB Kabupaten Tuban menyampaikan agar semua pihak mendukung program MOP dan MOW di desa-desa. Dengan mendaftar di balai penyuluh KB setempat,  maka masyarakat (aseptor KB) dapat langsung menerima pelayanan KB yang sesuai dengan pilihan.

Acara ini turut dihadiri oleh BKKBN Tuban, BKKBN Provinsi Jawa Timur, Perwakilan dari Kecamatan Tambakboyo,  PLKB Kecamatan Tambakboyo serta ratusan masyarakat berbagai usia, pemuka agama, tokoh masyarakat serta karang taruna di Kecamatan Tambakboyo, Tuban. (Rum) 

30 September 2017

Bersama Dengan Masyarakat Satgas TMMD Ke-100 Bangun Jalan Poros Desa

    Sabtu, September 30, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Jalan poros yang menjadi akses Jalan satu-satunya penghubung Desa Meduri dan Pucanganom, Kecamatan Margomulyo, ini sangatlah memprihatinkan. Pasalnya selama ini belum pernah tersentuh oleh pembangunan. Belum tersentuhnya pembangunan akses Jalan tersebut sehingga membuat warga sekitar kesulitan beraktifitas sehari-hari. Sabtu (30/09/17).

"Untuk menjual hasil panen sangat susah mas, terlwbih disaat musim hujan. Kalau musim kemarau seperti ini jalan ini sangat berdebu dan sangat menganggu", kata Jumiati, warga setempat.        
                                                                   
Dengan adanya program TNI Manuggal Membangun Desa (TMMD) ke 100 tahun 2017 ini dirinya berharap pembangunan Jalan poros Desa ini kedepan akan dapat menigkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa yang mayoritas sebagai petani ini.  

"Banyak program yang kami dapatkan dikegiatan ini, baik pembangunan Jalan dan banyak sosialisasi muali dari undang-undang pernikahan, sosialisasi KB, yang tentunya sangat membantu memberi manfaat dan pengetahuan bagi kami", ujarnya didampingi dengan ibu-ibu yang lainnya.
                                                                   
Sementara itu Serda Kirno kepada media ini menuturkan bahwa pengerjaan proyek pembangunan pavinginisasi Jalan poros Desa tersebut hingga sampai saat ini sudah mencapai 120 meter dengan target 300 meter.
"Dengan bergotong royong bersama masyarakat insyallah program pavinginisasi ini akan cepat terselesaikan", katanya disela sela istirahatnya.

Serda Kirno adalah salah satu prajurit TNI Kodim 0813 Bojonegoro. Dengan rekan-rekan prajurit yang lainnya dirinya bersama masyarakat menjalankan program TMMD ke 100 ini dengan penuh  sebaik-baiknya.

"Bangga dan senag dapat bersama-sama dengan masyarakat disini. Bagi kami masyarakat adalah keluarga, bersama rakyat TNI kuat", pungkasnya penuh semangat. (Bim/red).

28 September 2017

Inilah dugaan Penyebab Kebakaran Kantor BRI Teras Soko

    Kamis, September 28, 2017  
Reporter: Sasmito Anggoro

TUBAN, suarabojonegoro.com - Kebakaran yang melanda kantor BRI Teras di Deaa Prambontergayang, di dekat pasar Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko, Tuban, Kamis, (28/9/2017), sekitar pukul 05.30 Wib, menyebabkan kerugian yang mencapai perkiraan hingga Rp. 150 juta.

Tidak hanya itu saja,  banyak dokumen penting yang ikut terbakar. Dugaan sementara kebakaran terjadi karena adanya konsleting listrik dikantor tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh AKP Yudi Hermawan, Kapolsek Soko, Polres Tuban, ditengarai berawal dari konsleting listrik kemudian menjalar didalam ruangan.

"Kebakaran itu pertama kali diketahui masyarakat setempat ketika melintas di depan lokasi. Saat itu didalam kantor BRI Teras Prambontergayang keluar asap hitam," Katanya.

Selanjutnya, warga berteriak minta tolong supaya api bisa di padamkan dan tidak menjalar ke tempat lain. Mendengar itu, masyarakat berusaha untuk membuka pintu Teras BRI secara paksa.

Setelah berhasil dibuka warga berusaha memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat seadanya. Namun, kobaran api terus membesar karena didalam kantor itu banyak dokumen yang mudah terbakar.

“Api baru bisa dipadamkan setelah dikerahkan mobil pemadam kebakaran,”  jelas Kapolsek Soko.

Setelah api berhasil dipadakam, anggota langsung melakukan olah TKP dan juga memintai keterangan saksi guna  proses penyelidikan. (Ang/lis)

18 September 2017

Satu Pelajar Meninggal Setelah Sebuah Mobil Hantam 4 Sepeda Motor

    Senin, September 18, 2017  
Reporter : Sasmito Anggoro

TUBAN, suarabojonegoro.com - Empat Sepeda Motor yang melaju dihantam sebuah mobil Avansa,  kecelakaanpun tak terhindarkan dan para pengendara Sepeda motor berjatuhan,  satu di meninggal dunia dilokasi karena mengalami luka berat.

Srifa Ambami (16), pelajar asal Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Tuban meninggal setelah ditabrak mobil Avansa dan keempat temannya harus dilarikan ke Rumah Sakit akibat luka yang cukup para setelah mengalami kecelakaan di jalan Pakah – Soko, tepatnya di Dusun Penebusan, Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, Senin, (18/9/2017).

Kejadian sekitar pukul 13.15 Wib. Menurut Iptu Nungki Sambodo, Kanit Laka Satlantas Polres Tuban bermula saat mobil Avanza bernopol W 705-BR yang dikemudikan oleh Ahmad Muhid Muzadi (47), seorang Perangkat desa, di Dusun Karoman, Desa Banjararum, Kecamatan Rengel – Tuban.

"Mobil itu berjalan dengan kecepatan tinggi dari arah timur ke barat. Ketika berada di lokasi kejadian pengemudi mobil diduga tidak mampu konsentrasi dengan baik karena terpengaruh rasa lelah dan mengantuk," Terang Iptu Nungki Sambodo.

Ketika kendaraan melaju tidak terkendali dan bergerak kekanan, Pada saat bersamaan dari arah berlawanan terdapat empat sepeda motor yang dikendarai pelajar yang berjalan beriringan usai pulang sekolah. "Akhirnya, mobil itu menabrak motor pelajar hingga ringsek tak berbentuk dan satu korban meninggal dunia," Tambahnya.

Empat kendaraan yang di hantam mobil avanza itu diketahui motor Mio bernopol M 5455 HF yang dikemudikan oleh Srifa Ambami (meninggal dilokasi, red). Berboncengan dengan
Nuriah (16), pelajar Dsn Sugihan, Desa Sumberjo, Kecamatan Rengel (luka, red).

Kemudian korban luka diketahui memakai sepeda motor Mio bernopol S 5319 GQ yang dikemudikan oleh M. Ridho Ali Mustofa (17), pelajar Desa dan Kecamatan Plumpang.

Selanjutnya, sepeda motor Spin bernopol S 2564 EI dikemudikan oleh Siti Nurkoimah (16), pelajar, Desa Sokosari, Kecamatan Soko – Tuban. Serta sepeda motor vixion bernopol S 3820 QT dikemudikan oleh Ahmad Aris Abdilah (17), pelajar warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang.

“Kerugian materi akibat Kecelakaan lalu lintas itu mencapai Rp 50 juta,” jelas Iptu Nungki Sambodo.

Mengetahui hal itu anggota Satlantas Polres Tuban langsung datang dilokasi kejadian untuk evakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Serta anggota juga memintai keterangan saksi guna proses penyelidikan lebih lanjut. (Ang/Lis)

17 September 2017

Dilindas Truk, Seorang Pengendara Motor Meninggal Dunia

    Minggu, September 17, 2017  

suarabojonegoro.com - Kecelakaan yang mengakibatkan nyawa melayang terjadi lagi di Jalan Raya Tuban,  kali ini seorang Pengendara sepeda motor meninggal dunia setelah dilindas truk box di di jalan umum Tuban – Widang, tepatnya di KM 24 dari Kota, di Dusun Kuwu, Desa Widang, Kabupaten Tuban, Sabtu malam, (16/9/17).

Korban meninggal dilokasi kejadian akibat tubuhnya yang mengalami luka parah ini bernama Muh Afandi (16), warga Desa Minohorejo, Kecamatan Widang – Tuban.

Disampaikan oleh AKP Elis Suedayati,  Kasubag Humas Polres Tuban,  bahwa Korban seorang pengendara motor meninggal dunia dilokasi kejadian akibat kecelakaan lalu lintas, dan juga karena lukanya yang cukup parah dibagian tubuhnya.

Kecelakaan maut itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor bernopol L 4196 UR yang berjalan dari arah utara ke selatan, Selanjutnya, ketika berada dilokasi kejadian korban kurang kosentrasi dan menabrak bagian pojok belakang kendaraan truk yang sedang parkir dijalur jalan sebelah kiri.

“Truk yang parkir itu langsung melarikan diri,” ungkap AKP Elis Suedayati.

Setelah itu, sepeda motor terjatuh kekiri dan  pengemudi ikut jatuh hingga terpelanting kekanan. Pada saat  bersamaan dari arah selatan keutara datang kendaraan truk box  L 8078 UV.

Karena jarak terlalu dekat, sehingga korban terlindas truk box yang dikemudikan Soekri (52), warga Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

“Dugaan sementara pengendara motor kurang kosentrasi, tapi peristiwa kecelakaan itu masih penyidikan,” ungkap AKP Elis Suedayati.

Selanjutnya, anggota Satlantas Polres Tuban melakukan evakuasi jasad korban untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Koesma Tuban. Serta anggota melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan.

“Barang bukti kecelakaan lalu lintas itu telah diamankan anggota untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tegas AKP Elis Suedayati. (Ang/Lis)


Foto: Ilustrasi. Net

20 Agustus 2017

Karnaval Tuban, Tampilkan Budaya Nusantara

    Minggu, Agustus 20, 2017  

TUBAN, suarabojonegoro.com - Pawai Budaya budaya yang digelar panitia HUT Kemerdekaan RI ke 72, yang diikuti oleh peserta dari SMP dan SMA/SMK Kabupaten Tuban, menjadi tontonan ribuan warga Tuban yang datang langsung menyaksikan acara tersebut. Sabtu (19/8/17).

Berbagai tema budaya dan kostum yang dipakai peserta karnaval dari berbagai daerah di Jawa Timur menarik perhatian bagi masyarakat penonton, seperti peserta dari SMA Negeri 2 Tuban yang mengambil Tema Budaya dari Ponorogo serta tokoh serta kerajaan Ponorogo dan juga gambaran kisah tentang Reog Ponorogo.

"Tema kami adalah Budaya Ponorogo,  yang memang sampai saat ini dikenal di Nusantara dan Dunia dengan reognya," Kata salah satu peserta Karnaval dari SMA Negeri 2 Tuban.

Pawai dengan tema “Budaya Nusantara” itu dimulai dari Alun-alun kota dan finish di lapangan Gedung Olahraga Jaya Anoraga Tuban. Sepanjang jalan kota yang dilalui peserta karnaval terlihat ramai dengan penonton dan membuat warga terhibur.

“Karnavalnya sangat menarik dan seru mas, apalagi temanya budaya sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita," Kata Sheila, Salah Satu Penonton.

Selain itu, para penonton sesekali juga memanfaatkan moment tersebut untuk mengambil gambar foto dengan menggunakan telpon selular. Tidak hanya mengambil gambar, penonton juga nampak berfoto dengan para peserta yang sedang melintas ditempat mereka nonton karnaval itu.

“Hiburannya menarik dan bisa foto bersama,” tambah Santi, salah satu penonton lainnya asal Tuban.

Sementara itu, karnaval yang diikuti peserta dari tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat Kecamatan Kota Tuban. Kegiatan itu diberangkatkan langsung oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda dan juga didampingi Forpimda Tuban.

“Sesuai dengan tema karnaval, maka kita tetap bersatu,” kata Bupati Tuban dalam sambutannya. (Red*)

18 Agustus 2017

Tugu Prasasti Proklamasi, Tulisan Tangan Mbah Muchit Muzadi

    Jumat, Agustus 18, 2017  
Oleh : Joyo Juwoto

TUBAN, suarabojonegoro.com - Masyarakat Bangilan Tuban tentu mengenal sosok kiai karismatik, Mbah Muchit Muzadi, baik itu dari golongan generasi tua hingga yang muda-muda. Mbah Muchit tidak hanya dikenal oleh masyarakat Bangilan saja, namun nama beliau dikenal hampir di seluruh pelosok nusantara, khususnya oleh warga nahdliyin. Karena beliau adalah termasuk tokoh sepuh NU, semenjak NU berdiri hingga di akhir hayatnya (Jember, 2015)  beliau berperan aktif sebagai pengawal perjalanan sejarah NU dan bangsa ini, sehingga tak mengherankan jika Mbah Muchit Muzadi dijuluki sebagai pakar khittah NU 1926.


KH. Muchit Muzadi
       
Mbah Muchit Muzadi adalah salah satu putra terbaik Bangilan yang berhasil menorehkan tinta emas sejarah baik sebagai tokoh NU, tokoh bangsa, maupun dengan karya-karya tulis beliau yang cukup banyak. Salah satunya beliau menulis buku kalau tidak salah berjudul “Menjadi NU Menjadi Indonesia”. Tidak heran memang jika mbah Muchit sangat mencintai negerinya tercinta Indonesia, karena beliau ikut serta berjuang mengisi dan membangun peradaban bangsa melalui kiprahnya di organisasi terbesar yang ada di Indonesia ini.

Salah satu peninggalan mbah Muchit yang ada di Bangilan selain rumah kelahiran beliau adalah tugu proklamasi yang ada di depan pasar Bangilan. Mungkin tidak semua orang tahu jika tulisan teks proklamasi yang ada di bawah pohon beringin di depan pasar Bangilan adalah asli tulisan tangan beliau.


Tulisan Tangan Mbah Muchit

Menurut saya, sejarah sangat penting untuk diketahui oleh generasi muda sekarang, agar mereka mengenal dengan betul orang-orang terdahulu yang telah berjasa untuk bangsanya. Karena salah satu dari fungsi sejarah adalah memberikan identitas kepada masyarakat. Oleh karena itu Bung Karno menyatakan bahwa, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya". Orang yang tidak tahu akan sejarah bangsanya akan sulit untuk mencintai dan menghargai hasil perjuangan para pendahulunya. Maka kenalilah sejarah bangsamu.
       
Saya sendiri juga baru tahu jika tugu proklamasi yang ada di depan pasar Bangilan memiliki nilai historis setelah mendapat cerita dari KH. Yunan Jauhar (Gus Yunan), pengasuh pondok pesantren ASSALAM Bangilan Tuban, yang masih kerabat dekat Mbah Muchit Muzadi.  Menurut Gus Yunan,  mbah Muchit adalah tokoh yang sangat konsen dalam memperjuangkan NU dan bangsa Indonesia. Beliau adalah santri langsung dari KH. Hasyim Asy’ari pendiri NU.

Jika dalam sejarah kemerdekaan Indonesia teks asli proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, maka di Bangilan ada teks proklamasi yang dijadikan tugu peringatan dan prasasti kemerdekaan di depan pasar Bangilan, dan penulisnya adalah Mbah Muchit Muzadi, salah satu putra terbaik yang terlahir dari rahim bumi Bangilan. Semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi pengingat bagi generasi kita sekarang. Jas Merah, Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah. Salam. (JW)

Penulis AdalahAnggota Komunitas Kali Kebing, Santri,  dan Penulis Buku "Jejak Sang Rosul

13 Agustus 2017

Seorang Kades Masuk Bui, Akibat Korupsi Dana Deaa

    Minggu, Agustus 13, 2017  
Reporter: Sasmito Anggoro

Tuban, suarabojonegoro.com -  Seorang Kepala Desa bernama Ramujo, Kades Sidomulyo, Kecamatan Bancar, Tuban harus masuk Bui ditengarai terlibat kasus korupsi dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) pada tahun anggaran 2015 silam, oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tuban.

Negara harus mengalami kerugian sekitar Rp 127 juta akibat dugaan korupsi tersebut setelah adanya laporan Hasil Audit Inspektorat Kabupaten Tuban atas Penghitungan Kerugian Keuangan.

“Kerugian Negera sekitar Rp 127 juta dan terdakwa telah kita tahan di Lapas Tuban,” kata Radityo, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Tuban, Jum’at, (11/8/2017).

Selain ditahan, terdakwa juga telah diperhentikan dari jabatannya oleh Bupati Tuban karena terlibat kasus hukum tersebut. Pencopotan itu sesuai dengan surat keputusan Bupati Tuban Nomor Kep-188.45/05/KPTS/414.106/2013 tentang pemberhentian pejabat Kepala Desa dan pengangkatan Kepala Desa.

“Perbuatan terdakwa dilakukan pada tahun anggaran 2015,” tambah Radit panggilan akrab Jaksa itu.

Penyelewengan anggaran bermula saat Kades melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan lingkungan (Hotmix) dan pembuatan jalan pertanian di Desa Sidomulyo pada Tahun 2015 silam.

Dalam proses pengerjaanya tanpa melibatkan Tim Pelaksana Kegiatan Desa Sidomulyo Tahun 2015. Serta dikerjakan oleh terdakwa yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan dalam rancangan anggaran belanja (RAB).

Selain itu, terdakwa tidak pernah memfungsikan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) untuk melakukan pengendalian pelaksanaan proyek tersebut. Selanjutnya, dalam menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban dilakulan sendiri oleh terdakwa.

“Perbuatan terdakwa didalam pengelolaan ADD dan DD Desa Sidomulyo itu bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Tuban Nomor 21 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa,” jelas Radit. (Ang/Man)

Foto Ilustrasi: Media Indonesia

07 Agustus 2017

Bejat! Pria Ini Sodomi Empat Anak Dibawah Umur

    Senin, Agustus 07, 2017  
Reporter: Sasmito Anggoro


suarabojonegoro.com -  Seorang pria berinisial AL (29), pria asal Kecamatan Rengel, Tuban, harus diringkus oleh pihak Polisi karena diduga melakukan ulah Bejat yaitu pelecehan seksual dengan menyodomi empat anak laki-laki dibawah umur, Senin, (6/8/2017).

Pelaku kini harus menanggung akibat perbuatannya dan meringkuk ditahanan Mapolres Tuban, “Pelaku telah kita amankan beserta barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” jelas AKBP Fadly Samad, Kapolres Tuban.

Dijelaskan oleh Kapolres Tuban bahwa kejadian itu bermula saat korban sedang mondok di salah satu tempat yang ada di Kabupaten Tuban. Kemudian korban dan tamannya datang kerumah pelaku dengan tujuan untuk bermain, disaat itu korban masih duduk di kelas 2 SMP tahun 2013 silam.

"Karena sering bermain, korban semakin akrab dengan pelaku karena pelaku sering memberikan nasehat dan petuah baik kepada korban. Seperti memberikan nasehat jangan merokok, harus tekun belajar dan berbagai nasehat lainnya," Terang Kapolres.

Akibat adanya kata-kata manis dari pelaku, membuat korban tertarik untuk tidur dirumah pelaku ketika malam hari. Melihat anak sedang tidur, nafsu bejat pelaku muncul dengan diam-diam mencabuli korban diatas kasur lantai yang berada didalam kamar.

Kejadian pertama kali tanpa sepengetahuan teman-teman korban yang saat itu ikut tidur dirumah pelaku, dan Perbuatan asusila itu dilakukan pelaku dengan mencium pipi pelaku, meraba tubuh terlarang, dan melakukan perbuatan lainnya.

"Hal itu dilakukan pelaku karena dipengaruhi nafsu setan yang tidak terkontrol," Lanjut AKBP Fadly Samad.

Dari Hasil pemeriksaan bahwa kejadian itu dilakukan pelaku sebanyak tujuh kali, kemudian akhirnya kejadian bejat itu berhasil dibongkar oleh orang tua korban setelah ada laporan perbuatan asusila. Selanjutnya, Melalui guru sekolah melaporkan kejadian itu ke Polsek Rengel, Polres Tuban.

Mendapat laporan itu anggota langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku. Serta anggota juga mengamankan  barang bukti berupa pakaian dalam.

“Untuk sementara baru satu korban yang melapor, dan nanti ada tiga korban lagi yang akan melapor,” jelas Kapolres Tuban.

Akibat perbuatan itu pelaku terjerat pasal 82 jo pasal 76 E Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun penjara. (ang/man)

18 Juli 2017

Korban Tenggelam Akhirnya Di Sungai Begawan Solo Ditemukan Tak Bernyawa

    Selasa, Juli 18, 2017  
Reporter : Bima Rahmat


suarabojonegoro.com - Teguh warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang diberitakan telah tenggelam pada hari Senin kemarin hari ini telah diketemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Jenasah korban diketemukan tidak jauh dari lokasi awal jautuhnya. Setelah dilakukan pencarian sejak pagi tadi oleh tim SAR Gabungan dari BPBD Tuban, BPBD Bojonegoro dan Tim BASARNAS Surabaya, dengan dibantu petugas dari Polsek Soko dan Polsek Balen serta sejumlah relawan, sekira pukul 14.10 WIB siang ini, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selasa (18/07/17).

Sukirno selaku Kordinator Tim SAR
BPBD Bojonegoro menyatakan bahwa setelah dilakukan pencarian sejak pagi tadi. akhirnya sekira pukul 14.10 WIB siang ini, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sukirno menambahkan, Iokasi penemuan jenazah korban berjarak kurang lebih 100 meter dari Iokasi tenggelamnya korban. Sementara proses penemuan jenazah korban.

"Setelah dilakukann peleburan, jenazah korban muncul ke permukaan sehingga Iangsung di evakuasi," katanya.

Setelah ditemukan, jenazah korban Iangsung di evakuasi ke rumah duka, di Desa Kendalrejo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

"Jarak rumah korban dengan sungai Bengawan Solo hanya sekitar 200 meter," pungkasnya. (Bim/red).
Setelah ditemukan, Ianjut Sukirno,jenazah korban Iangsung di evakuasi ke rumah duka, di Desa Kendalrejo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

"Jarak rumah korban dengan sungai Bengawan Solo hanya sekitar 200 meter," pungkasnya. (Bim/red).

Nekat Berenang Seorang Warga Hilang Diduga Tenggelam

    Selasa, Juli 18, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com -  Teguh (21) warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban di laporkan tenggelam pada hari Senin (17/07/17) di Sungai Bengawan Solo ketika berenang usai mencari ikan. Hingga berita ini diturunkan jenasah korban belum juga diketemukan. Dan hingga saat ini Masyarakat dan Tim SAR Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban masih melakukan pencarian di sekitar lokasi.

“Korban belum ditemukan, dan masih dilakukan pencarian,” kata Joko Ludiono, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Senin, (17/7/2017), sekitar pukul 17.00 Wib.

Adapun kronologi kejadian tersebut bermula disaat korban berangkat dari rumah untuk mencari ikan di Sungai Bengawan Solo sekitar pukul 13.00 Wib. Ia berangkat dengan diantar menggunakan perahu oleh Karjan yang sekaligus mertua korban.

Usai mendapatkan ikan, sekitar pukul 15.00. Setelah mendapatkan hasil korban berniat untuk pulang dengan cara berenag tanpa menggunakan alat pelampung. Sebelum berenang, istri korban terlebih dahulu melarang, tetapi korban masih nekat berenang.

Selanjutnya ketika korban sudah mencapai 15 meter, koban kehabisan tenaga dan akhirnya tenggelam. Kejadian tersebut diketahui oleh warga dan istri dari korban. Selanjutnya, dilaporkan kepada pihak Desa. Serta dilakukan pencarian dangan koordinasi dengan beberapa pihak yang lainnya. (Bim/red).

16 Juli 2017

Rosa dan Afgan Hipnotis Ribuan Penonton di Halaman Klenteng Tuban

    Minggu, Juli 16, 2017  
TUBAN, suarabojonegoro.com -Konser Rosa dan Afgan di Halaman klenteng Tuban mendapatkan antusias masyarakat,  hal itu tampak ribuan pengunjung yang berada dilokasi untuk menyaksikan penampilan terbaik Afgan dan Rosa. Minggu malam (15/7/17).

Penampilan Rossa dengan gaun warna kuning diatas panggung langsung “menghipnotis” para pengunjung dan ribuan pengunjung juga ikut bernyanyi bersama Rossa.
Salah lagu berjudul Ayat-ayat Cinta, membuat malam di Klenteng semakin semarak. Penontonpun mengikuti alunan syair yang dinyanyikan Rosa,  para penontonpun berteriak histeris memanggil manggil nama Rosa.

Tak sedikit para pengunjung yang mengabadikan lewat telephon seluler mereka. teriak histeris ketika Afgan dipanggil untuk naik keatas panggung.

Diatas panggung dua artis itu langsung di sambut ribuan tepuk tangan dari pengunjung.

“Total jumlah pengunjung mencapai 20 ribu dari berbagai daerah, pengunjung paling jauh Manado,” kata Gunawan Putra Wirawan, Ketua Klenteng Tuban.

Menurutnya, punncak acata dalam kegiatan ini ada lelang kalung emas. Hasil lelang nanti di gunakan untuk membiayai Klenteng Tuban.

“Ada 15 kalung emas yang rencanannya akan kita lelang,” jelasnya. (Roh)



© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9