10 Desember 2024

Dukung Ketahanan Pangan, Kapolsek Padangan Tinjau Lahan Pekarangan Pangan Bergizi Di Desa Kendung

    Selasa, Desember 10, 2024  


BOJONEGORO - Kapolsek Padangan Jajaran Polres Bojonegoro Kompol Hufron Nurrochim. SH. MM dengan di dampingi Kepala Desa dan bhabinkamtibmas melakukan peninjauan lahan tanaman bergizi milik warga dalam rangka mendukung ketahanan pangan Nasional di Desa Kendung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro , Rabu ( 10/12/2024 ),  


Kapolsek Padangan Kompol Hufron Nurrochim. SH. MM mengatakan kegiatan peninjauan lahan tanaman bergizi untuk penanaman tomat , cabai , pepaya dan lainya ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi fokus pemerintah saat ini.


"Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan pangan di daerah ini. Melalui sinergi antara kepolisian, pemerintah Desa dan masyarakat sehingga kita dapat menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan," ungkap Kapolsek


Kapolsek juga berharap, dengan adanya pengecekan dan peninjauan lahan ini, semua pihak dapat berkolaborasi dalam mengoptimalkan potensi pertanian Maka dengan demikian, Kecamatan Padangan dapat berkontribusi dalam mencapai target ketahanan pangan nasional, serta memperkuat ekonomi lokal melalui sektor pertanian.


"Kami akan terus mendukung para petani dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan," tutup kapolsek. (Red/Rum)

25 November 2024

Dibawah Kepemimpinan Kades Slamet Riyadi, Infrastruktur Jalan Rigid Beton Desa Kadungrejo Meningkatkan Kesejahteraan Petani

    Senin, November 25, 2024  


SeputarBojonegoro.com -
Afif Fuad H.


Bojonegoro - Sudah tidak dipungkiri keinginan masyarakat Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno memiliki jalan yang mulus dan kokoh, sebagai salah satu sarana penunjang utama dalam hasil pertanian keluar desa juga sebagai sarana dalam melakukan aktivitas sehari-hari roda perekonomian masyarakat desa berputar dan semakin meningkat. Pada dasarnya masyarakat sangat menginginkan pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik yang menopang berjalannya ekonomi Desa apabila ekonomi dapat berputar, secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 


Tampak dalam satu tahun ini Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno telah banyak mengalami perubahan baik dari sisi pembangunan infrastruktur jalan, maupun saluran irigasi. Sehingga pemandangan area pertanian dikiri kanan jalan tempak begitu apik, menambah estetika nuansa khas pedesaan di bawah kepemimpinan Slamet Riyadi. 


Hal itu disampaikan A Munir salah seorang petani Desa setempat saat di temui awak media ini, ia merasa bersyukur dibangunya jalan cor dengan rigid beton, transportasi menjadi mudah saat musim panen tiba, meskipun dengan terbatasnya pupuk subsidi saat ini, mau tidak mau petani harus menggunakan pupuk non subsidi agar hasil lebih maksimal. 


"Alhamdulillah Mas, panen tahun ini terbilang bagus dengan harga jual lumayan baik, sayangnya alokasi jatah pupuk subsidi kurang sehingga kami harus membeli pupuk non subsidi yang harganya bebih mahal dan obat-obatan tiap tahun makin mahal," ungkapnya 


Senada yang disampaikan Slamet Riyadi, Kades setempat menyampaikan, lumbung pangan satu-satunya wilayah pantura yang ada dikabupaten Bojonegoro adalah Desa Kadungrejo. Bahwa warganya mayoritas semua petani. Diantaranya 85% sebagai petani yang memiliki sawah sendiri dan 5% sebagai buruh tani. 


"Desa Kadungrejo ini merupakan lumbung pangan di Bojenegoro wilayah pantura, warga kami kurang lebihnya ada 4.399 meliputi 5 dukuhan dengan jumlah RT ada 30 dan RW 14. Sesuai prosentasenya 85% warga Kadungrejo berprofesi sebagai petani. Dengan jumlah 45.500 Hektar lahan sawah pertanian yang ditanami padi, dalam satu tahunnya dua kali panen sedangkan lahan telatah bantaran bengawan solo ditanami ubi-ubian, baik itu terong, jagung, pisang, singkong dan lainya," Beber Kades. Pada Senin, (25/11/2024). 


Ia menambahkan, setaip kali panen Desa Kadungrejo mendapatkan hasil panen yang maksimal dibanding dengan wilah bantaran solo lainnya. 


"Iya, hasil panen yang di dapatkan setiap kali panen perhektar bisa mendapatkan 9-10 ton gabah," imbuhnya 

Kades Kadungrejo  menyampaikan kendala yang dialami oleh petani Desa Kadungrejo. 


"Jadi untuk kendalanya hanya satu, kurang pupuk kalau dan ini harus benar di perhatikan. setelah mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro kami akan mengundang supaya tau persis satu satunya lumbung pangan diwilayah pantura yang ada di Bojonegoro," ajaknya. 


dan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah atas kemakmuran kedepan dengan dibangunkannya jembatan penghubung dan akses air. 


"Mudah mudahan tahun depan ada tambahan alokasi pupuk dan bantuan jembatan diwilayah kami,"harapnya 


Adapun terkait PPL Desa setempat, Slamet menyampaikan bahwa PPL pertanian Desa Kadungrejo sudah cukup baik, sering komunikasi. 


"Saat ada program bantuan dari  pemerintah terkait pertanian, PPL pertanian desa selalu ikut datang mendampingi, sehingga program tersebut bisa terlaksana dengan baik. Bahkan kami dijanjikan untuk diberi bantuan mesin pompa untuk menunjang kemakmuran petani,"jelasnya 


Masyarakat yakin bahwa dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, impian swasembada pangan bukanlah sekadar harapan, tetapi akan menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Dengan tercapainya swasembada pangan, diharapkan semua lapisan masyarakat akan mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang cukup, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan membangun generasi yang lebih sehat dan produktif. 


"Mudah mudahan program dari Presiden Probowo Subianto kedepan dapat mengkaver semua kebutuhan petani," tutupnya [fd/red]

25 Mei 2024

Harga Bibit Tembakau di Bojonegoro Mahal Jepang Musik Tanam

    Sabtu, Mei 25, 2024  


BOJONEGORO - Memasuki masa tanam tembakau sejumlah petani di Kabupaten bojonegoro, mengeluh harga bibit  atau dederan tembakau yang dianggap mahal. Lulus Setiawan, salah satu petani asal Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, mengatakan harga bibit tembakau di wilayahnya mencapai 70 ribu per seribu pohon. Sabtu (25/05/24).


"Biasanya hanya 50 ribu per seribunya. Mau tidak mengeluh gimana kenaikannya terlalu jauh dari harga biasanya,” katanya.


Meski harga bibit tembakau mahal  para petani tidak memiliki pilihan lain. Hal itu dikarenakan keberadaan bibit sangatlah sulit ditemukan, bahkan ada beberapa petani yang yang harus membeli bibit tembakau dari luar daerah. 


"Rugi operasional juga," ujar petani kawasan hutan ini.


Kepada suara Bojonegoro.com, Lulus Setiawan menuturkan jika mahalnya harga bibit tembakau memberatkan dirinya beserta para petani di musim tanam tembakau lainnya. Menurutnya mahalnya bibit tembakau tidak sepadan dengan harga jual saat panen. 


"Walau nggak rugi tapi harganya tidak sepadan," ucapnya.


Biaya perawatan dan harga untuk pupuk dinilai tidak menjangkau bagi para petani. Selain itu kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Dirinya berharap ada perhatian dari dinas terkait untuk lebih memperhatikan para petani. 


"Harga bibit, biaya perawatan dan pupuk tidak sepadan dengan harga panen. Semoga ada perhatian khusus dari dinas terkait," pungkasnya. (Bim/red).

30 April 2024

PEPC Kembangkan Sektor Pertanian Lokal Melalui Pelatihan Pertanian Berkelanjutan

    Selasa, April 30, 2024  


BOJONEGORO - Puluhan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) yang berada di sekitar area Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) mendapat kesempatan mengikuti sekolah lapangan atau kursus tani. Pelatihan yang difasilitasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dengan menggandeng mitra pelaksana dari Lembaga Swadaya Masyarakat setempat ini antara lain mengajarkan pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. 


Kegiatan yang berlangsung secara kontinyu ini dilaksanakan di kawasan Petak 38 Perhutani, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (25/04). Para petani yang berdomisili di desa sekitar wilayah operasi JTB ini mendapatkan pelatihan tentang tata cara bercocok tanam secara efektif dan efisien, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil secara optimal dengan biaya minimal. 


Manager Comm. Relations & CID PEPC Regional Indonesia Timur Rahmat Drajat  menerangkan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) PEPC bersama SKK Migas yang merupakan regulator industri hulu migas. Pihaknya bersama SKK Migas memberikan atensi kepada masyarakat sekitar supaya dapat mengembangkan pertaniannya sehingga memperoleh hasil yang maksimal. "Kami  giat dalam pengembangan masyarakat tani sekitar wilayah operasi supaya mereka dapat meningkatkan hasil pertaniannya. Untuk itu kegiatan ini didesain secara proaktif agar para petani memiliki pengetahuan baik secara teori dan praktek bersama mitra pendamping berpengalaman," terangnya. 


Salah satu peserta kursus dari anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Tani Desa Bandungrejo, Lamidi mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Menurutnya  ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini semakin membuka wawasannya dalam hal bertani. Sebelum mendapatkan rangkaian pelatihan ini dirinya mengira bahwa cara pengolahan lahan dan pengerjaannya hanya sebatas itu-itu saja. Lamidi seperti petani pada umumnya  masih menggunakan cara konvensional. 

"Pengalaman dari pelatihan ini saya gunakan mulai musim tanam tahun ini dan hasilnya terlihat berbeda, menjadi lebih baik. Terlebih di sini kami bisa mengurangi ketergantungan dalam penggunaan bahan kimia. Alhamdulillah diberikan pengalaman sehingga dapat diterapkan. Terima kasih. Kegiatan ini sangat membantu kami," ungkapnya.


Senada dengan Lamudi, Purwiwin yang juga anggota KTH  petani penggarap di sekitar JTB merasa dirinya jadi lebih mudah dalam melakukan penanaman hingga perawatan dengan cara yang diajarkan ini. Menurut Purwiwin hasil taninya pun  berbeda,  kelihatan lebih baik dari sebelumnya. Dengan metode yang diajarkan dalam kursus ini, selain memudahkan pengelolaan dalam bertani juga mengirit penggunaan pupuk. "Tambah pengalaman yang berharga. Kesempatan pelatihan semacam ini  jarang didapatkan oleh petani.  Pengoptimalan kompos  dan pengelolaan tanah selama proses penanaman termasuk yang diajarkan. Apalagi pupuk semakin mahal dan semakin langka, jadi kegiatan ini tepat buat para petani. Terlebih  ketersediaan bahan pembuatan kompos ada di sekitar kita," urainya.


Kegiatan ini diawali dengan cara membuat kompos secara benar supaya dapat diaplikasikan pada tanaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah sebelum ditanam dan pemilihan jenis bibit yang akan ditanam. Pada pelatihan kali ini, di lahan yang menjadi pusat pelatihan  ditanami beberapa jenis bibit jagung yang kemudian diobservasi secara rutin pertumbuhannya. Diharapkan dengan memanfaatkan ketersediaan bahan yang ada dan mudah didapat tidak hanya akan membantu para petani dalam mengolah dan memproduksi kompos tapi juga membantu para petani dalam menekan pengeluaran biaya pertaniannya untuk mendapat hasil yang lebih optimal.  (Red/Lis)

09 Desember 2022

Petani Tembakau Bojonegoro Akan Mendapat Pupuk Non Subsidi Dari Pemkab Tahun 2023

    Jumat, Desember 09, 2022  


SeputarBojonegoro.com
- Afif Fuad H.


Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan menyiapkan pupuk non subsidi bagi petani tambakau pada tahun 2023 mendatang. 


Kepala DKPP Bojonegoro, Helmi Elisabeth, mengatakan, jika sesuai Permentan No 10 Tahun 2022 menyebutkan adanya pengurangan jenis pupuk hanya 2 yaitu urea dan NPK. 


Dia menyebutkan, jika pengurangan jenis pupuk tersebut mempengaruhi jumlah pupuk pada komoditas tanaman seperti tanaman pangan padi, jagung dan kedelai. Sedangkan untuk holtikultura berupa bawang merah, bawang putih dan cabai. Sementara perkebunan pada tanaman tebu rakyat, kopi dan kakau. 


"Khusus pada tanaman tembakau, pupuk subsidinya dihapus," tukasnya. 


Dengan adanya penghapusan pada pupuk subsidi untuk tanaman tembakau, maka tahun 2023 Pemkab Bojonegoro akan membantu dengan pupuk non subsidi 1 Ha lahan mendapat 200 kg pupuk non subsidi. 


" Luasan yang akan diakomodir tahun 2023 adalah seluas 2.700 Ha," lanjut Helmi. 


Dia menyebutkan, jika seluas 2.700 Ha hanya petani tembakau. Sementara untuk tanaman pangan diakomodir di Program Petani Mandiri (PPM). 


Dia menambahkan, penerima bantuan pupuk non subsidi merupakan semua petani yang terdata menanam tembakau pada pola rencana tanam di tahun 2023. 


"Juga bagi petani yang terdaftar dalam kelompok tani. Hal ini karena bantuan hibah tidak bisa perorangan," tegasnya. 


Pihaknya menyebutkan, jika anggaran untuk bantuan pupuk non subsidi sebesar Rp10.800.000.000. Diharapkan, bantuan tersebut bisa meringankan beban petani tembakau di Bojonegoro pasca terbitnya kebijakan pemerintah pusat. [red]

08 Desember 2022

DKPP Bojonegoro Latih PAC GP Ansor Sumberrejo Memproduksi Pupuk Organik

    Kamis, Desember 08, 2022  


SeputarBojonegoro.com
- Afif Fuad H.


Bojonegoro - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemada (GP) Ansor Sumberejo Bojonegoro, bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, melakukan kegiatan Pelatihan Pupuk Organik, yang bertempat di Balai Desa Talun. Kamis, (08/12/2022). 


Dalam acara tersebut dihadiri Ir. Sigit Budi, IH, sebagai narasumber, Kepala Bidang SDM dan Pembiayaan, DKPP Bojonegoro Yuni Arba'atun, PPL Pertanian Kecamatan Sumberejo, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Talun, Ketua PAC Sumberejo beserta Puluhan angota Ansor dan Banser di wilyah Sumberejo yang masing-masing ranting mengirimkan dua anggota. 


Ketua PAC GP Ansor Sumberejo, Moch. Shokhib mengucapkan ribuan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan narasumber serta sahabat-sahat Ansor. 


"Terimakasih banyak kepada Pemkab Bojonegoro utamanya kepada Ibu Bupati Anna Mu'aawanah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang sudah berkenan bekerjasama dengan kami, dan juga narasumber Bapak Ir. Sigit Budi  yang telah memberikan wawasan dan pemahaman, pelatihan serta materi cara membuat pupuk organik hingga detail, dan tak lupa sahabat aahabat yang telah berkenan untuk menyempatkan waktunya mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik," katanya. 


Shokhib berharap sebagai Pemuda Ansor dapat mengetahui produk pupuk organik, memproduksi pupuk organik dan bisa memasarkan pupuk organik dan mengatur modal untuk operasional. 


"Kami mengharuskan sahabat Ansor memiliki kemampuan berpikir kreatif dan imajinatif dalam melihat peluang usaha.  Selain itu, dapat memberikan manfaat kepada orang yang disekitarnya melalui pelatihan ini," tegasnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas SDM Ketahanan Pangan dan Pertanian, Yuni Arba'atun, menyebut kegiatan ini merupakan kegiatan Ansor entrepreneur mencetak sahabat sebagai wirausahawan dan merubah menset petani dari mengandalkan pupuk kimia ke pupuk organik. 


"Kami mengajak sahabat sahabat ansor menjadi Ansor entrepreneur yang menghasilkan manfaat dengan cara memulai atau menjalankan bisnis dengan membuat pelatihan memproduksi pupuk organik. Pemkab berharap sahat Ansor menjadi motor penggerak, menjadikan para petani mulai beralih ke pupuk organik, mengingat tahun ini jenis pupuk subsidi  berkurang. 


Menurut Yunia jika pada tahun 2021 ada lima jenis pupuk disubsidi oleh pusat, namun di tahun 2022 ini berkurang tersisa dua jenis pupuk yang disubsidi yakni urea dan NPK. 


“Pelatihan ini mari kita ikuti sampai selesai, sahabat sababat ansor harus sudah mulai beralih ke pupuk organik. Selain karena minimnya kuota pupuk subsidi, pupuk organik juga lebih bagus untuk lahan pertanian. Tanah bisa lebih subur jika menggunakan pupuk ini,” jelasnya. 


Sedangkan Ir. Sigit Budi, IH, dalam materinya menyampaikan cara membuat pupuk organik yang susuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tahun 2011Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. 


"kami lakukan hormon enzim dan Grand organik atau organik padat dengan syarat-syarat tertentu yang memang kalau dijual harus ada izin, jadi ada aturan tidak hanya asal pupuk. Kami diberi mandat diberi tugas untuk mengajarkan atau melatih trainer training pada saudara sekalian membuat pupuk organik padat," ungkap Dewan Riset Daerah (DRD) Bojonegoro itu. 


Berikut ini cara Pembuatan Pupuk Pembenah Tanah (Asam Humat) dan Grand-Organik 


Bahan : 

1. Kotoran Ternak Sagar/Feses ( Sapi/ambing) = 75 kg 

2. Dedak = 10kg 

3. Sekam padi (brambut) atau Jerami (Damen) = 7 kg 

4. Gula pasir 150 gram atau tetes tebu (Molase) = 200 ml ltr 

5. Bioaktivator / EM5 100 ml

6. Zelite 100 gram 

7. Tepung Ikan 150 gram 

8. Tepung Tulang Sapi 100 gram 

9. Enceng Gondok (Eichhomia crassipe) 20 kg 

10. Air Bersih secukupnya (kadar air 50-80%). 


Alat :

1. Gelas Ukur  

2. Cangkul 

3. Sekrop  

4. Timbangan 

5. Timba

6. Ember

7. Terpal plastik

8. pH meter

9. Pengaduk

10. Gembor 



Cara Pembuatan : 

1. Larutkan EM5 dan Gula pasir/Molase ke dalam 10 Itr air.

2. Ambil sebagian larutan diatas sebanyak 1 Itr lalu larutkan kedalam Timba yang berisi air 10 ltr, kemudian siramkan dengan Gembor ke Sekam Padi/Jerami hingga basah. 

3. Gelarlah Terpal plastik ditempat terbuka, lalu cacah Enceng Gondok menyadi kecil.

4. Campurkan Kotoran ternak lalu taburkan Dedak, Sekam Padi, tepung ikan, tepung tulang Sapi dan mineral Zeolite, lalu aduk secara merata. 

5. Siram dengan gembor larutan EM5 dan Gula/Molase kedalam bahan. 

6. Masukkan seluruh bahan ke dalam Drum plastik, talu tutup rapat. 

7. Proses Fermentasi dipertahankan dalam suasana an-Aerob (tanpa udara). 

8. Proses Fermentasi berlangsung 21-30 hari, tetah selesai sebagai Pupuk Organik padat. 

9. Kemudian dikering-anginkan selama 1-2 hari, dan siap digunakan. 

10. Untuk tampilan Pupuk Grand-Organik lebih menarik dan halus lakukan pengayakan dengan ukuran 5 mm (ayakan pasir) atau menggunakan Mesin penepung. 


Selamat Mencoba..

13 Februari 2022

Tradisi Syukuran Wiwitan Sebelum Panen Padi Di Desa Ngujo

    Minggu, Februari 13, 2022  

Reporter: Abdul Qohar

SuaraBojonegoro.com - Petani di Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro tengah bersuka cita. Hal ini disebabkan oleh, masa panen raya telah tiba, Minggu (13/02).

Sebagai ungkapan rasa syukur, warga dan petani pun mengadakan upacara syukuran wiwitan, sebuah tradisi budaya, yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu. Wiwit yang berarti memulai, panen raya padi.

Kepala Desa Ngujo Ahmad Zainudin mengatakan, syukuran wiwitan yang dilakukan tersebut sebagai olah rasa guna mengajak semua orang menghargai pangan, khususnya padi. Di samping rasa syukur pada Allah SWT. 

 “Sawah itu ya harus diolah biar berkah. Meski beragam kesulitan dihadapi, kita harus tekun mengolah lahan-lahan pangan ini,” kata dia.

Diakhir upacara syukuran, warga bersama-sama menyantap makanan berupa nasi berkat berisi makannan jajan pasar, dan hasil bumi. [qoh/sbc]

10 Februari 2022

Kelompok Petani Mandiri peserta AUTP, Gagal Panen Berhak Mengajukan Klaim

    Kamis, Februari 10, 2022  

Reporter : Afif Fuad H.

SeputarBojonegoro.com - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah menyiapkan asuransi gagal panen khusus bagi petani padi. Namun untuk asuransi ini, ada beberapa syarat untuk dipenuhi. 

Menurut Kepala DKPP Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth, Pemkab telah menyiapkan asuransi gagal panen yang dibiayai oleh Pemkab Bojonegoro. Asuransi tersebut diperuntukkan bagi petani pemegang KPM yang telah mendaftar AUTP melalui Korluh pertanian masing-masing. 

Perlu diketahui, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) adalah Program Asuransi yang ditujukan untuk para petani padi, baik pemilik maupun penggarap dengan memberikan kepastian adanya jaminan modal biaya produksi untuk pertanaman berikutnya. Resiko yang dijamin dalam AUTP meliputi banjir, kekeringan, serangan hama dan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) serta penyakit pada tanaman padi.

"Bagi pemegang KPM yang sudah terdaftar sebagai peserta AUTP, apabila lahannya mengalami gagal panen berhak mengajukan klaim  sebesar Rp. 6.000.000/ha," terang Helmy. 

Dia juga menambahkan, Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, produksi padi di Kabupaten Bojonegoro pada 2021 sebanyak 690.084 ton. Jumlah ini turun dibanding tahun 2020 yang mencapai 728.915,12 ton. Namun data yang dihimpun DKPP sendiri justru mengalami kenaikan. 

"Kami masih menjadikan patokan data dari BPS, tapi data di kami sendiri sebenarnya malah mengalami peningkatan produksi," ungkapnya. 

Adapun syarat pendaftaran AUTP yang dibiayai oleh Pemkab meliputi 
  1. Petani pemegang KPM yang sudah mendapatkan PPM.
  2. Mengusulkan bantuan premi AUTP melalui poktan.
  3. Diverifikasi oleh PPL dan Korluh, kemudian diusulkan ke DKPP. 

Sedangkan syarat pengajuan klaim apabila terjadi gagal panen yaitu :
  1. Umur padi sudah melewati 10 hari setelah tanam (HST) untuk tanam pindah.
  2. Umur padi sudah melewati 30 hari setelah tebar (teknologi tabela)
  3. Intensitas kerusakan minimal mencapai 75% per petak alami. [fif/sbc]

21 Januari 2022

Reses Ke I Tahun 2022, Mbak Sally Prioritaskan Pemberdayaan Petani

    Jumat, Januari 21, 2022  

Reporter : Afif Fuad H.

SeputarBojonegoro.com - Dalam kegiatan reses masa sidang I tahun 2022 yang merupakan momentum bagi anggota DPRD untuk menyampaikan pertanggung jawaban kepada masyarakat atas program dan kebijakan yang telah dilakukan pada tahun 2021 lalu, dalam hal itu, Sally Atyasasmi, S.KM.,M.KM. berfokus pada pengembangan dan pemulihan ekonomi di sektor pertanian seperti seperti sumur bor, saluran irigasi pertanian dan jalan usaha tani, peralatan penunjang pertanian seperti traktor, pompa air dan alat pencacah. Jum'at, (21/01/2022). 

Mbak Sally panggilan akrabnya itu dalam reses menyebutkan, bahwa infrastruktur sarana dan prasarana pertanian, melalui usulan Raperda inisiatif DPRD juga mengusulkan payung hukum berupa Raperda perlindungan dan pemberdayaan petani. 

"Raperda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan dan baru saja mengesahkan Perda BUMD Bojonegoro Pangan Mandiri yaitu sebuah perusahaan daerah yang akan membeli produk hasil pertanian masyarakat Bojonegoro," sebutnya 

Pada reses kali ini, usulan masyarakat sebagian besar masih di urusan pertanian, perbaikan rumah tidak layak huni dan pengembangan UMKM. 

"Harapan kami dengan terealisasinya program dan kebijakan tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan ekonomi serta perlindungan bagi petani," harapnya. [fif/sbc]

27 Januari 2021

Sinergitas Posramil 0813-18/Gayam Bersama Masyarakat Tanam Ribuan Pohon Tabebuya Dan Bougenville

    Rabu, Januari 27, 2021  


SeputarBojonegoro Bersama masyarakat, Karang Taruna dan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gayam, Danposramil 0813-18/Gayam, Bojonegoro, Peltu Safari, melaksanakan karya bakti penanaman pohon Tabebuya disepanjang Jalan Poros Utama Kecamatan (PUK) Gayam, dalam rangka Banyu Urip Menanam, Energi Untuk Lingkungan Hidup, Selasa (26/1/2021).

Turut dalam kegiatan ini diantaranya Camat Gayam, perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Babinsa, Ketua Karang Taruna, serta Pengurus dan anggota PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gayam.

Dilokasi kegiatan Danposramil 0813-18/Gayam, mengatakan bahwa kegiatan dilakukan sebagai wujud sinergitas bersama dalam rangka turut menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Sebanyak 200 batang pohon di Tanam dibeberapa titik lokasi diwilayah Kecamatan Gayam diantaranya depan kantor kecamatan, depan SDN 2, depan Balai Desa Gayam, depan Puskesmas, depan Kantor Polsek, depan Yayasan Bahrul Ulum, depan kantor NWC NU, depan kantor Posramil Gayam, Pasar Gayam dan depan Balai Desa Ringintunggal.

Sementara diwilayah Desa Katur, pohon yang sama karakteristiknya dengan bunga Sakura saat mekar tersebut ditanam di depan Balai Desa, depan SDN serta depan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bendo Katur.

"Selain menanam pohon Tabebuya, juga dilakukan tanam pohon Bougenville sebanyak 1.300 batang," ujarnya.

Menurutnya, penanaman massal Bougenville tersebut dilaksanakan dalam rangka penyerapan polutan. Karena Bougenville juga bisa berbunga sepanjang tahun, serta tahan semua cuaca dan mudah dalam perawatan.

"Selain sebagai resapan air, pohon dengan bunga warna-warni ini juga bisa menjadikan lingkungan lebih indah dan asri. Diharapkan semua pihak dapat merawat dan menjaga pohon yang sudah ditanam, agar bisa berkontribusi dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat," pungkas Peltu Safari. [wdy/sbc]
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9