02 Oktober 2024
28 Desember 2023
Babinsa Ikut Berperan Menjaga Kondisifitas Dalam Ujian Perangkat Desa
Reporter: Afif Fuad H.
SeputarBojonegoro.com - Pemerintah Desa Teleng Kecamatan Sumberrejo melalui panitia melakukan penjaringan dan penyaringan pengisian perangkat Desa. Yang dilakukan diruangan Desa setempat pada, Kamis, (28/12/2023).
Adapun kegiatan tersebut dikawal dan dijaga ketat oleh seorang Babinsa yang senantiasa berperan aktif dalam kegiatan yang ada di wilayah binaannya, salah satunya melakukan kegiatan pengamanan, untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Dengan adanya hal tersebut, Koptu Resmi 'An Babinsa Koramil 0813/09 Sumberrejo Kodim 0813/Bojonegoro melaksanakan pengamanan dan monitoring ujian tertulis dalam rangka pemilihan Perangkat Desa Jabatan Kaur Keuangan bertempat di Balai Desa Teleng Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.
Dalam acara tersebut dihadiri Kapten Inf Kasbolah (Danramil 09), Kapolsek AKP Fatkur Rohman, Camat Sumberejo Gunardi, Kasi Trantib Ibu Lisma, Kepala Desa Teleng, Ketua Panitia Pengisian Perangkat, Babinsa dan anggota, Bhabinkamtibmas dan anggota, Perangkat Desa Tim penguji dari Fakultas STIE YAPAN Surabaya Dan Peserta Ujian Sebanyak empat orang.
Saat ditemui di Balai Desa, Babinsa Koramil 09/Sumberrejo mengatakan bahwa, kegiatan pengamanan dilakukan untuk memastikan agar kegiatan ujian dalam rangka seleksi Perangkat Desa Jabatan Kaur Keuangan dapat berjalan tertib, aman dan lancar.
Sebelumnya Panitia telah melakukan pendataan terhadap bakal calon secara selektif melalui tahapan yang telah ditentukan, Sehingga pada hari ini dilakukan ujian tulis Jabatan Kaur Keuangan dengan hasil nilai tertinggi 87 atas nama Alfina Nimas Wibowo. [red]
19 Mei 2023
Launching Polisi RW, Kapolres Bojonegoro : Hadir, Berbuat, dan Bermanfaat Bagi Masyarakat
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Bojonegoro diwakili Asisten 1, Joko Lukito, Dandim 0813/Bojonegoro diwakili Pasi Persdim, Kapten. Kav. Rochim Sri Wahyu Utomo, Kajari Bojonegoro diwakili Kasi Pidsus, M. Arifin, Ketua DPRD Bojonegoro diwakili Ketua Komisi B, Sudiono, Ketua Pengadilan Negeri(PN) Bojonegoro, diwakili MH. Nalfrijon, Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Bojonegoro, Kapolsek jajaran, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan tamu undangan lainnya.
Selaku pimpinan Apel dan Launching Polisi RW yakni Kapolres Bojonegoro dan diikuti peserta Apel dari TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan organisasi kemasyarakatan.
Kapolres Bojonegoro menyematkan Ban Lengan “Polisi RW” dan Rompi secara simbolis kepada perwakilan anggota.
Dalam sambutannya, Kapolres Bojonegoro, AKBP Rogib Triyanto mengucapkan terima kasih dan dapat hadir serta berkumpul di alun – alun Kabupaten Bojonegoro untuk mengikuti kegiatan “Apel Launching Polisi RW Polres Bojonegoro” dalam keadaan sehat, penuh semangat dan tidak ada halangan suatu apapun.
Masih dalam sambutannya, pada program ini semua anggota Polri dari semua fungsi melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pembina kamtibmas di tingkat RW (yaitu mendengarkan keluhan warga dan problem solving), kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat kepada Polri serta mengedepankan upaya pre emtif dlm mewujudkan stabilitas Keamanan Dalam Negeri (kamdagri).
Konsep Polisi RW memungkinkan terjadinya interaksi untuk saling memecahkan masalah secara bersama dan saling mengembangkan sikap positif, memberikan kesempatan untuk saling memahami tentang apa yang sedang dibutuhkan atau yang diperlukan saat ini, menyadarkan masyarakat atau komunitas pada posisinya yang sedang dilayani oleh Polri, membuka peluang untuk bekerja sama dengan komunitas masyarakat dalam mengendalikan masalah yang terdapat di dalam komunitas dan menerapkan prinsip community policing dan restoratif justice serta akuntabilitas.
“Adanya program Polisi RW ini, harapannya dapat membangun interaksi yang konsisten dengan masyarakat untuk membangun citra Polri, kemudian mendengarkan, menerima dan berempati terhadap keluh kesah masyarakat serta keinginan dan harapan masyarakat di wilayah RW masing-masing,” ucap Kapolres, AKBP Rogib Triyanto disela-sela sambutannya.
Diakhir sambutannya, Apel Launching Polisi RW Polres Bojonegoro hari ini, semoga Polisi RW Jajaran Polres Bojonegoro dapat “ Hadir, Berbuat, dan Bermanfaat Bagi Masyarakat“ khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro, dengan harapan semoga situasi kamtibmas wilayah hukum Polres Bojonegoro tetap dalam keadaan aman dan kondusif.
Selesainya Apel dan Launching Polisi RW dilanjutkan pemotongan tali balon dan membunyikan tombol sirene oleh jajaran Forkopimda Bojonegoro.
Ditempat yang sama, Kapolres Bojonegoro mengatakan Polisi RW ini merupakan bagian dari arahan Bapak Kapolri yang menerjemahkan perintah Bapak Presiden RI agar Polisi lebih dekat dengan masyarakat, sehingga sosok Polisi sebagai pelindung, pengayom juga pelayan masyarakat bisa terwujud. Konsep Polisi RW memungkinkan terjadinya interaksi untuk memecahkan masalah secara bersama dan saling mengembankan sikap yang positif.
“Intinya Polisi harus hadir ditengah – tengah masyarakat yang berbasis komunitas yang paling mikro adalah RW, di mana tugas Polisi RW adalah untuk membuat aman, damai dan sejuk di wilayah RW tersebut dengan cara security assessment, dengan cara berkolaborasi bersama, dengan respons cepat untuk memberikan problem solving dengan permasalahan yang muncul di RW tersebut,” ucap Kapolres kepada awak media di Alon-alon Bojonegoro.
Sementara itu, Asisten 1 Pemkab Bojonegoro, Joko Lukito mengatakan Pemerintah Daerah siap mendukung dan bekerja sama demi menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
“Kita berharap adanya Polisi RW selalu terjalin kerja sama yang baik, saling koordinasi sehingga kita dapat mencegah munculnya gangguan kamtibmas,” pungkas Joko Lukito. [red]
11 November 2022
Poktan Berkah Desa Ngemplak Mendapatkan Sosialisasi Dan Penyaluran Bantuan Program KPM/PPM Tahun 2022
SeputarBojonegoro.com - Afif Fuad H.
BOJONEGORO - Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Berkah Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, menerima manfaat dari Kartu Petani Mandiri KPM berupa benih dan pupuk dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Program Petani Mandiri (PPM) tahun 2022. Bertempat di rumah Sumiyati RT. 10 RW. 04. Jum'at (11/8/2022).
Dalem acara "Rembuk Tani" tersebut dihadiri oleh Dwi Jatmiko selaku Koordinator Penyuluh beserta anggota, Kepala Desa Ngemplak Desi Irawati, Ketua Kelompok Tani Berkah Kastari, dan puluhan perwakilan petani penerima PPM.
Kepala Desa Ngemplak Desi Irawati menyampaikan, terimakasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro atas bantuan yang telah diberikan kepada petani di desa Ngemplak.
"Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dalam hal ini Ibu Bupati Hj. Anna Mu'awanah, Dinas Pertanian juga termasuk yang paling berjasa luar biasa Kelompok tani meskipun tidak digaji tapi selalu semangat. Memang saya akui tidak seberapa masuk di dalam pertanian tetapi saya selalu mengawal yang penting kalau warga sudah mendapat pupuk maupun benih padi merata adil dalam arti sudah masuk di RDKK kami ikut senang," terangnya.
Bu Kades menambahkan, permohonan maafnya, karena di tengah kesibukan Bapak penyuluh dan semua yang hadir masih bisa menyempatkan waktu bergabung bareng bersilaturahim di acara rembuk tani.
"Semoga jerih payahnya panjenengan nantinya dicatat oleh Allah sebagai amal baik dan mendapatkan balasan yang setimpal Amin Allahumma Amin," harapnya.
Koordinator Penyuluh Pertanian Bojonegoro, Dwi Jatmiko menjelaskan, PPM merupakan program salah satu prioritas Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, yang sudah berjalan mulai tahun 2019. Terkait dengan program petani mandiri ada satu hal yang tidak dapat dipisahkan adanya proses kartu petani Mandiri Plus.
"Kepala keluarga yang sudah memenuhi syarat secara aturan sebagai penanda atau identitas sekaligus untuk mendapatkan manfaat dari program petani mandiri, bapak dan ibu selaku anggota kelompok tani yang sudah di daftar, dari daftar itu kita ajukan ke Kabupaten, kemudian dinas kependudukan dan catatan sipil, data dari nik-nya itu dilakukan verifikasi yang lolos verifikasi akan menerima kartu nomor, kartu kemudian dicetakkan petani mandiri, selanjutnya dibagi bentuknya seperti KTP warnanya hijau ada tulisannya kartu petani Mandiri terus KPM plus di sini tertera nama kelompok tani dan tertera nama," bebernya.
Perwakilan petani menerima bantuan pupuk dan benih padi |
Adapun manfaat dari KPM, Dwi Jatmiko menjelaskan, ada banyak manfaat bagi petani terutama lima manfaat prioritas utamanya.
"Petani yang memiliki Kartu Petani Mandiri, merupakan petani yang tergabung dalam poktan. Didalam kartu tersebut ada lima manfaat, yang pertama bisa memberikan bantuan modal, kedua akses prioritas pelatihan dan pengembangan usaha tani, ketiga jaminan pembelian hasil pertanian keempat asuransi gagal panen dan peternakan, dan yang kelima sebagai akses untuk meperoleh beasiswa bagi keluarga pemegang KPM," pungkasnya. [red/sbc]
14 September 2022
Kemenkes Turunkan Tim Untuk Asistensi Keluarga Gizi di Desa Karangdinoyo
SeputarBojonegoro.com - Afif Fuad H.
Bojonegoro - Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Mejuwet menurunkan timnya untuk melakukan asistensi kesehatan keluarga gizi di Desa Karangdinoyo pada hari Rabu (14/09/2022) tadi.
Dari tim kesehatan PKM Mejuwet menurunkan timnya yang dipimpin langsung oleh Mantri Desa Karangdinoyo M. Kharis Sodiq, S.Kep, Ns yang didampingi Kader Posyandu desa, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Desa Karangdinoyo serta Bhabinkamtibmas Desa Karangdinoyo Bripka Achmad Wahyudin.
Kepada media ini, Mantri Desa menuturkan bahwa kegiatan asistensi kesehatan keluarga gizi merupakan program dari Kemenkes RI guna mengentaskan angka stanting yang saat ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dalam program asistensi tersebut selain melakukan asistensi kepada keluarga secara door to door dengan melakukan pendataan secara online melalui sistem, tim juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga untuk mendukung program Pemerintah mengentaskan angka stanting yang saat ini masih terdapat kasus dimasyarakat.
"Walaupun angka kasus stanting cenderung menurun, namun masih ada beberapa kasus yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah", tutur pak Mantri.
Masih dalam keterangannya, untuk Desa Karangdinoyo pernah tercatat sebagai salah satu desa yang memiliki kasus statnting yang cukup tinggi se - Kabupaten Bojonegoro serta pernah terjadi temuan kasus ODF saat tim dari Dinkes Propinsi turun ke desa. Untuk itu Kemenkes melalui tim dari PKM Mejuwet guna melakukan asistensi langsung di lapangan dan melaporkan lansung secara online melalui sistem dari Kemenkes.
Selama ini menurut Kharis, Pemdes selalu mendukung program Pemerintah guna memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dan mengentaskan angka stanting dengan selalu mengadakan layanan kesehatan melalui posyandu, diantaranya posyandu balita dengan sasaran utamanya bayi dan balita, posyandu remaja sasaran kegiatan adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan, posyandu lansia dengan sasaran langsung adalah prausia lanjut (45-59 tahun), usia lanjut (60-69 tahun), dan usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dan 70 tahun serta posbindu PTM dengan sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM (Penyakit Tidak Menular) berusia 15 tahun ke atas setiap bulannya yang dilakasanakan disetiap dusun secara bergiliran.
"Selama ini Pemdes selalu bersinergi dan memberikan dukungan serta fasilitas agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan", ucap Kharis.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Karangdinoyo yang juga ikut dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa selama ini semua stakholder komponen Pemdes Karangdinoyo selalu pro aktif dalam memberikan layanan kepada masyarakat, selain mensukseskan vaksinasi guna mencegah penyebaran virus covid 19, juga memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui Poskesdes yang ada di Desa. Selain memberikan layanan kesehatan di Poskesdes, juga mendatangi langsung masyarakat membutuhkan layanan kesehatan yang tidak bisa datang ke Poskesdes serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan.
"Alhamdulillah, semua stake holder selalu bersinergi dalam memberikan layanan kepada masyarakat, baik kesehatan maupun layanan yang lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat", imbuh Bhabinkamtibmas Bripka Yudi. [red]
02 Agustus 2022
Pengamat Sosial Beberkan Dampak Buruk Opini Publik Terhadap Penanganan Kasus
31 Maret 2022
Polsek sumberrejo Salurkan Bantuan dari Kemenko Perekonomian Kepada PKL
24 Februari 2018
Ringankan Beban Korban Banjir, EMCL Salurkan Bantuan
SuaraBojonegoro.com - Meski banjir mulai surut di sebagian wilayah di Bojonegoro, namun ratusan warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengumumkan, pada Pukul 21:00 WIB malam ini, kondisi ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mengalami tren penurunan sekira 14.40 pada peilschaal.
“Meski demikian, masih banyak pengungsi dan membutuhkan bantuan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sujarwo.
Menurutnya, berbagai bantuan sudah diterima BPBD dari berbagai pihak. Termasuk dari operator minyak dan gas bumi Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
EMCL sudah menyalurkan bantuan sejak munculnya banjir pada Jumat sore kemarin. Bantuan berupa 500 paket nasi bungkus untuk para pengungsi di 9 desa di Kecamatan Kalitidu. Bantuan tersebut diterima dan disalurkan langsung oleh pihak kecamatan setempat.
“Malam ini EMCL kembali menyerahkan bantuan paket sembako untuk kelangsungan para pengungsi,” tutur Andik.
Bantuan tersebut, kata dia, sangat membantu para pengungsi. Dia juga berharap agar bantuan tersebut bisa meringankan beban mereka. “Terima kasih, semoga bermanfaat,” ucapnya kepada perwakilan EMCL, Hasti Asih.
Hasti menyampaikan simpatinya kepada warga yang terkena banjir. Dia menuturkan, bantuan tersebut merupakan ungkapan kepedulian EMCL kepada para pengungsi.
“Kita berharap air segera surut dan warga bisa kembali ke rumahnya dengan selamat,” ujarnya berharap.
Hasti mengaku terus memantau perkembangan kondisi air di Bengawan Solo. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro, khususnya BPBD, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa.
“Kita berkoordinasi agar bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Setiap terjadi banjir, EMCL selalu berkontribusi dalam meringankan beban warga yang terdampak. Terakhir, tahun 2016 ketika banyak warga yang mengungsi, EMCL juga memberikan bantuan yang sama.
“Kami memantau, berkoordinasi, dan merespon dengan aksi nyata,” pungkasnya singkat. (Bid*)
23 Februari 2018
Reaksi Cepat PEPC Bantu Korban Banjir Bojonegoro Bojonegoro
SuaraBojonegoro.com- Banjir Bojonegoro mulai datang lagi, dan masyarakat Bojonegoro kembali menggauli lagi. Air dari Sungai Bengawan Solo ini mulai menggenangi Bojonegoro dimulai dari jam 01.00 WIB dini hari di beberapa daerah seperti Ledok Kulon dan Ledok Wetan. Selain itu beberapa kecamatan juga tergenang banjir seperti Bojonegoro, Kalitidu, Dander, Kapas dan Trucuk. Jum'at (23/02/2018
Berdasarkan informasi dari Andik Sudjarwo selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 1.150 pengungsi telah berkumpul di Gedung Serba Guna.
PT Pertamina EP Cepu saat itu langsung merespon cepat terhadap informasi tersebut dengan menyediakan bantuan berupa sembako sebanyak 20 karung beras, 10 kardus saus sambal dan kecap, 5 kardus sardine dan 35 kardus mie instan untuk kemudian diserahkan kepada BPBD Bojonegoro.
“Alhamdulillah, kami bisa bergerak cepat membantu korban banjir Bojonegoro. Kami berharap semoga bantuan ini dapat tersalurkan dengan lancar dan tepat sasaran.” kata Project Manager Early Civil Work Jambaran Tiung-Biru (ECW JTB) , Baginda,
Baginda didampingi oleh perwakilan PGA & Relation dan juga Socioeconomic PEPC menyerahkan bantuan di kantor BPBD Bojonegoro dan diterima oleh Asisten I Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito.
Djoko sendiri menyatakan rasa terima kasihnya, karena PEPC telah merespon dengan cepat bencana banjir di awal tahun ini sekaligus bisa meringankan beban masyarakat yang kena dampak luapan Bengawan Solo.
Sampai pukul 17:22 WIB, BPBD menetapkan siaga merah untuk banjir Bojonegoro. (Bid/Lis)
Nekat Buang Sampah Sembarangan, Bakal Ditindak Tegas
SuaraBojonegoro.com - Sampah menjadi permasalahan yang dihadapi berbagai daerah. Dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Sekaligus contoh langsung kepada masyarakat.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro melakukan pembersiahan sampah di sepanjang jembatan diwilayah Kecamatan Kalitidu, Jum'at (23/02/18)
Kerja bhakti ini, merupakan upaya memberi contoh sekaligus mensosialisasikan agar tidak membuang sampah di bawah atau samping jembatan yang acap kali dilakukan.
Kondisi ini, selain menimbulkan pencemaran juga melanggar perda nomor 5 tahun 2017 pasal 30 tentang pengelolaan sampah.
Kepala Dinas DLH Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah turun langsung bersama pasukan Sapu Bersih Sampah (Saber Sampah) dengan membersihkan tumpukan sampah yang berada disebelah selatan jembatan.
Kemudian, jalur disepanjang jembatan baik yang dari arah timur dan barat. "Setelah dibersihkan, jika ada warga yang masih nekad membuang sampah maka akan diberikan sanksi tegas," kata Nurul Azizah.
Pihaknya bekerjasama dengan Polsek Kalitidu dan Pihak Pemerintah Desa Kalitidu membuat kesepakatan. Jika ada yang tertangkap tangan membuang sampah maka akan disanksi tegas untuk di berikan pengarahan di Polsek Kalitidu.
"Kesadaran ini harus tumbuh ditengah masyarakat , kita harus saling bersinergi dan bekerjasama untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik," tegasnya.
Pihaknya mengajak generasi muda, pelajar untuk kerja bhakti supaya mereka menjadi salah satu motor penggerak budaya hidup bersih dan sehat dari hal yang sederhana. Mulai peduli lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya.
Camat Kalitidu, Muhlisin Andi Irawan menyatakan, sampah menjadi masalah yang sudah lama. Banyak faktor yang mengakibatkan sampah menumpuk. Karena itu, pihaknya mengusulkan beberapa alternatif. Diantaranya, pembangunan TPS kontainer dan petugas pengambil sampah sehingga sampah kembali ke jembatan.
"Kesepakatan bersama antara pemdes dan dinas instansi sehingga ada koneksi," ucapnya.
Setelah dibersihkan akan diuruk. Saat ini, upaya preventif sosialisasikan ke warga. Kebanyakan yang buang sampah, kata Camat Kalitidu, bukan dari warga. Namun, kebanyakan warga luar desa Kalitidu dan para PKL.
Pihaknya menegaskan, bakal ada sanksi sesuai aturan. Jika pelaku tertangkap akan ada pembinaan persuasif.
Komar, salah satu perangkat di Desa Kalitidu menjelaskan, bahwa pembuang sampah adalah bukan warga desanya, banyak PKL yang kesulitan membuang sampah. Sehingga mereka memilih membuang sampah disekitar jembatan. Marena untuk membuang sampah di TPS Pasar tidak mendapat ijin.
"Kami akan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah sampah ini," imbuhnya. (yud/red)
22 Februari 2018
750 Nasi Bungkus Untuk Warga Terdampak Banjir Bandang
SuaraBojonegoro.com - Sebanyak 758 Nasi bungkus dipersiapkan oleh Badan Penanggualang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, untuk membantu warga yang terkena atau menjadi korban Banjir Bandang di beberapa wilayah Bojonegoro.
Tindakan cepat ini dilakukan oleh BPBD karena korban yang terkena Banjir Bandang tidak bisa melakukan aktifitas memasak dikarena sibuk akibat banjir bandang, seperti yang disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo. Kamis ( 22/2/18).
"Sebanyak 750 nasi bungkus untuk korban banjir di Desa Kunci dan Sumberarum Kecamatan Dander, serta Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang," Kata Andi Sudjarwo.
Selain itu juga ratusan makanan siap saji yang berisi nasi goreng, nasi opor, nasi rendang, nasi semur dan nasi kare dalam bentuk kalengan juga dikirim untuk 200 keluarga di Kecamatan Bubulan, dan semuanya dibagi diberbagai wilayah yang terkena dampak Banjir bandang.
"Untuk Kecamatan Dander tadi minta 250 bungkus nasi, Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang minta 500 bungkus nasi," terang Andik Sudjarwo.
Disampaikan oleh kepala BPBD bahwa bantuan ini diberikan sebelumnya masuk laporan dari pemerintah Desa dan kecamatan yang terkena banjir bandang, selain itu juga mengirimkan air bersih dan juga air minum.
Adapun untuk mengantisipasi dan juga memperbaiki kerusakan tanggul pihak BPBD bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri melakukan kerja bakti, serta dibantu warga setempat. "Kami sudah kirim anggota BPBD untuk membantu memperbaiki tanggul yang longsor di Sukosewu," Terang Andi.
Sementara itu untuk data jumlah kerugian warha akibat banjir bandang masih dalam penghitungan oleh pihak BPBD dibantu pemerintahan Desa. (Nik/Sas)
21 Februari 2018
Cangkuran Gusdurian Bakal Hadir di Kampus se Bojonegoro
SuaraBojonegoro.com - Pegiat Gusdurian Bojonegoro gelar diskusi terbuka di Gazebo IAI Sunan Giri Bojonegoro, Selasa (20/02/18). Forum diskusi itu, bernama 'Cangkrukan Gusdurian'.
Selain itu, cangkrukan Gusdurian, menjadi forum diskusi rutin mingguan. Para pegiat Gusdurian terlihat antusias dalam diskusi. Tema diskusi tersebut 'Islam dalam diskursus ideologi kultural dan gerakan'.
Ketua Pelaksana Cangkrukan Gusdurian, Rian Adi Kurniawan menyatakan, pihaknya mewamili sekuruh alumni Kelas Pemikiran Gusdurian (KPG) II mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran sahabat-sahabat Gusdurian untuk belajar bersama.
"Diskusi dua minggu sekali ini, bakal hadir di seluruh kampus se Bojonegoro. Akan kita jadwal satu-persatu," katanya.
Cangkruan Gusdurian, tambahnya, merupakan forum diskusi alumni Kelas Pemikiran Gusdurian (KPG II) yang dibentuk Gusdurian Bojonegoro, melalui kesepakatan alumni.
"Sebagai wadah atau tempat pengembangan dan mendalami pemikiran Gusdur," ujarnya.
Dalam mengembangkan dan memahami pemikiran Gusdur, berbekal buku 'Islam ku Islam Anda Islam Kita. Buku itu, sebagai bekal diskusi dan mendiskusikan per bab dalam satu pertemuan.
Saifulla Mukaffi, salah satu alumni KPG II mengatakan, meskipun ia sudah beristri. Namun, pihaknya tidak pernah lelah untuk belajar dan meneladani pemikiran Presiden RI ke 4 itu.
"Pembahasannyansangat menarik dan bermanfaat, semoga minggu depan teman-teman yang lain dapat mengikuti diskusi secara insten," pungkasnya. (yud/red)
20 Februari 2018
Peningkatan Peran BPD Harus Dilakukan
SuaraBojonegoro.com - Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memiliki peran penting dalam pengawasan kegiatan, dan pengambil kebijakan yang dilakukan pemerintah desa (Pemdes). Posisi BPD yang bisa disebut parlemen di desa, diharapkan lebih memainkan banyak peran dalam program pembangunan desa.
"Dalam rencana pengelolaan program pembangunan proyek desa biasanya BPD melakukan rapat kerja. Sehingga bisa menjadi pertimbangan desa dalam pengambilan keputusan dan menjalankan program desa," kata Ketua BPD Desa Gayam, Syaefudin, kepada wartawan, Selasa (20/2/2018).
Sejauh ini, kata Syaefudin, BPD juga berperan aktif dalam mengusulkan program desa, seperti di Desa Gayam ini adalah usulan pembentukan pasar desa. Pasar desa dinilai salah satu unsur yang bisa menjalankan ekonomi masyarakat dan bisa menambah pendapatan desa.
"Pembangunan pasar desa ini merupakan salah satu usulan BPD. Saat ini pemerintah Desa Gayam sedang melakukan pembahasan perencanaan pembangunan pasar desa itu," terangnya.
Meski demikian, masih ada pemerintahan desa yang belum aktif dalam menggunakan peran BPD. Salah satunya di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, dimana pemerintah desa belum maksimal memberikan peran BPD dalam pemerintahan.
"Harapannya BPD bisa dilibatkan kembali dalam pemerintahan desa," ujar Prapto, dari BPD.
Menurutnya, peran BPD sekarang hanya mengikuti program dari hasil Musrenbangdes. Musrenbangdes sendiri dilakukan dengan mengundang dari perwakilan RT, RW, tokoh masyarakat, dan perangkat desa.
Ditambahkan, pendampingan program penggunaan Dana Desa (DD), dan Alokasi Dana Desa (ADD) sekarang tidak ada. Semua kewenangan oleh Kepala Desa yang diserahkan langsung kepada tim pelaksana. BPD sekarang tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan program desa," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Calon Wakil (Cabup) Bojonegoro, Soehadi Moeljono, menyatakan, kedepan akan menata kembali agar BPD memiliki peran sesuai tugas dan fungsinya. Untuk lima tahun kedepan, Pak Mul-sapaan akrabnya telah menyiapkan sejumlah program penyediaan partisipasi warga dalam proses perencanaan pembangunan, dan penganggaran kegiatan di desa dan kecamatan secara terbuka melalui peningkatan e-Musrenbang, dan e-budgeting.
"Harapannya masyarakat bisa sinergi dan terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan," tegas Pak Mul.
Cabup yang berpasangan dengan Kader NU Mitroatin ini juga akan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Teknisnya melalui integrasi proses pembangunan daerah, mulai perencanaan pembangunan, penganggaran APBD berbasis platform yang mudah di akses, dan diikuti oleh masyarakat. (Nik/Lis)
18 Februari 2018
Pancasila Dasar yang Mempersatukan Keberagaman
suarabojonegoro.com - Di era derasnya perkembangan teknologi informasi saat ini, masyarakat harus memiliki daya kritis dan bekal pegangan ideologi agar tidak mudah dipecah-belah. Tanpa bekal tersebut masyarakat amat mudah diprovokasi atas nama perbedaan suku, agama dan ras. Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, H. Abidin Fikri, SH., MH. saat menjadi narasumber acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI sekaligus pelantikan pengurus ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Sabtu (17/02/2018).
Bertempat di lapangan Desa Blimbing Gede, Ngraho, Politisi PDI Perjuangan ini mengajak masyarakat khususnya kader partai untuk mempraktekan ajaran penggali Pancasila yaitu Bung Karno. “Pendiri Bangsa kita, Bung Karno telah menyampaikan nilai yang mahapenting bagi anak-anak bangsa, yaitu “Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara berkebudayaan, yakni dengan tiada “egoisme-agama””. Bung Karno telah menanamkan tatanan dasar yang berharga tersebut pada Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945,” jelas Abidin.
Di hadapan masyarakat Ngraho, Bojonegoro, Ia mengatakan bahwa, Marilah kita amalkan, jalankan agama, dengan cara yang berkeadaban. “Apakah cara yang berkeadaban itu? Ialah hormat-menghormati satu sama lain,” tegas Abidin Fikri.
Ia juga menerangkan bahwa dalam bingkai Indonesia sebagai Negara yang beranekaragam suku, agama, dan ras, maka Ideologi Pancasila merupakan dasar yang mempersatukan keberagaman itu. Dalam sesi diskusi, Abidin Fikri kembali menegaskan kepada masyarakat bahwa syarat persatuan dan kesatuan bangsa amat berpengaruh pada kemajuan pembangunan Indonesia di berbagai bidang. (Nik/Lis)
16 Februari 2018
Wihadi Wiyanto : Bojonegoro Cerminan Toleransi
SuaraBojonegoro.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Wihadi Wiyanto, angkat bicara perayaan hari raya Imlek 2569 ini. Menurutnya, di Kabupaten Bojonegoro perayaan tersebut di hadiri seluruh lapisan masyarakat Bojonegoro tanpa membedakan agama, suku, ras, dan budaya. Gambaran tersebut, mencerminkan harmonisasi beragama.
"Kita berfikir Bhinika Tunggal Ika dan saling toleransi sangat kental di masyarakat kita. Terkait permasalahan intoleransi, itu merupakan propaganda untuk memecah belah NKRI," katanya kepada wartawan suarabojonegoro.com Jum'at (16/02/18).
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan, bahwa pada intinya rakyat Indonesia sangat toleran. Khususnya yang berada di Kabupaten Bojonegoro. Saat disinggung harapannya di Pilkada Bojonegoro, anggota DPR RI dari Dapil IX Jawa Timur ini, menyatakan bahwa sudah jelas Partai Gerindra mengusung pasangan Basuki dan Pudji Dewanto.
Sementara itu, Basuki di waktu yang sama menyatakan, pihaknya sangat berbahagia dapat hadir di tengah-tengah masyarakat tionghua. Karena bayak masyarakat Tionghua menjadi mitra kerja dan sahabatnya. Pihaknya berharap, dengan peringatan Imlek ini, kebersamaan, kekompakan, dan kerukunan dapat terjalin erat.
“Saya sebagai salah satu elemen bangsa ikut berpartisipasi dikegiatan. Ini merupakan support saya, kalau nanti berdampak pada dukungan kepada saya why not dan Alhamdulillah," kata calon bupati nomor urut 4 ini.
Than Tjien Hwat selaku pimpinan TITD, menyatakan bahwa pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Bojonegoro, telah berpartisipasi dalam perayaan Imlek tahun ini.
Saat disinggung terkait kedatangan Basuki sebagai Calon Bupati Bojonegoro mendatang. Pihaknya menyatakan, sampai saat ini hanya Basuki yang sowan dan berkunjung di Klenteng TITD. Meski demikian, pada dasarnya umat Tionghua sangat terbuka kepada semua paslon. Tidak mengarahkan ke salah satu pasangan calon bupati.
"Kita terbuka untuk semua," ucapnya.
Dirinya berharap di Hari Raya Imlek tahun ini, Kabupaten Bojonegoro diberi kelancaran, keberkahan, guyup rukun, dan semakin toleransi. (bim/yud).
14 Februari 2018
Kemenag Himbau, Tidak Ada Acara Perayaan Valentin di Bojonegoro
suarabojonegoro.com - Hari Rabu (14/02 /2018) yang bertepatan dengan hari valentine atau hari kasih sayang, banyak kalangan menyikapinya dengan berbagai sudut pandang. Termasuk larangan merayakanya oleh MUI.
Dalam Hal tersebut Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Kabupaten Bojonegoro menghimbau kepada seluruh Kepala Madrasah Negeri maupun swasta dan juga guru pendidikan Agama Islam agar melarang siswa siswinya melakukan kegiatan ataupun perayaan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan hari kasih sayang.
Dalam surat Nomor B-135/Kk.13.16/2/PP.00/2/2018 menuturkan bahwa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Nomor : kap.03/SKF. MUI/JTM/I/2017 Tanggal 27 Januari 2017 yang menyatakan bahwa segala bentuk pengucapan dan perayaan Valentin's Day adalah HARAM (fatwa MUI terlampir).
Menyikapi hal tersebut Munir selaku Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro menuturkan bahwa surat tersebut bersifat penting sebagai himbauan bagi seluruh masyarakat khususnya tidak hanya siswa ataupun pelajar saja.
"MUI melarangnya dalam hal tersebut," tuturnya.
Hal yang sama ditegaskan oleh pengawas Madrasah /PAI, Kemenag Bojonegoro Rosyid menuturkan bahwa surat tersebut mengacu pada fatwa majelis ulama Indonesia yang sudah jelas menerangkan bahwa perayaan tersebut diharamkan.
"Valentin's Day adalah haram fatwa MUI terlampir," tegasnya.
Diharapkan agar surat edaran ini menjadi acuan dan juga himbauan agar bisa dipatuhi untuk seluruhnya terkhusus pada siswa siswi. (Bid/Wan)
12 Februari 2018
Abidin Fikri Ajak Kader tetap Tangguh Pertahankan Pancasila
suarabojonegoro.com - Penguatan Pemahaman Pancasila kian penting di tengah masa darurat ideologi seperti sekarang ini, salah satunya melalui kegiatan Dengar Pendapat 4 Pilar MPR RI dengan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris fraksi PDI Perjuangan MPR RI, H. Abidin Fikri, SH., MH saat menjadi narasumber di agenda Dengar Pendapat 4 Pilar MPR RI sekaligus pelantikan ranting PDI Perjuangan se-Kecamaan Ngasem, Bojonegoro, Minggu (11/02/2018).
"Saat ini terjadi penguatan pengaruh paham fundamentalisme pasar dan agama yang tengah merong-rong eksistesi ideologi Pancasila. Di sisi lain, seluruh elemen bangsa, khususnya kader-kader partai mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan Cita-cita Proklamasi 1945, yaitu membentuk suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila," jelas Abidin di hadapan ratusan kader di Desa Butoh, Ngasem.
Abidin mengajak para kader untuk memiliki kesadaran dan pemahaman ideologi yang tinggi untuk dapat bergotong-royong mewujudkan cita-cita bangsa tersebut. "Maka dari itu, agenda Dengar Pendapat 4 Pilar MPR RI ini adalah salah satu ruang bagi kita semua untuk menajamkan kesadaran kita tentang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI 1945 sebagai konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
Hal tersebut senafas dan seturut dengan Asas Partai kita, pada Pasal 5 ayat 1 Anggaran Dasar PDI Perjuangan, bahwa “Partai berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sesuai jiwa dan semangat lahirnya pada 1 Juni 1945”. "Jadi dapat ditarik kesimpulan, bahwa kader partai yang bertugas menjalankan ideologi Pancasila juga adalah kader bangsa yang berjuang menunaikan tugas negara," Lanjut Abidin.
"Dalam masa darurat ideologi seperti sekarang inilah, kita sebagai kader tengah diuji ketangguhannya mempertahankan ideologi Pancasila," tegas Abidin disambut tepuk tangan riuh dari para kader. (Nik/*)
Kader Harus Berjuang Demi Kemenangan Ideologi Pancasila
suarabojonegoro.com - Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, MPR RI, H. Abidin Fikri, SH., MH mengingatkan para kader PDI Perjuangan se-Kecamatan Malo, Bojonegoro untuk menyadari bahwa kader yang mengurus Partai adalah sama, selaras dan searah dengan mengurus Negara.
Hal itu ia sampaikan pada saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI sekaligus pelantikan ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Malo, Bojonegoro, Minggu (11/02/2018).
Di hadapan ratusan kader di Desa Semlaran, Kecamatan Malo, Abidin menjelaskan bahwa para kader partai yang berjuang menjalankan Pancasila adalah juga pejuang negara, karena azas PDI Perjuangan adalah Pancasila. "Partai adalah alat perjuangan yang menghidupkan semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan jiwa Pancasila," jelas Abidin.
"Maka dari itu Kader PDI Perjuangan harus memahami bahwa kemenangan yang kita perjuangkan dalam ajang demokrasi adalah agar ideologi Pancasila dapat dijalankan, bukan untuk kemenangan individu-individu melainkan memenangkan Ideologi Pancasila," tegas Abidin disambut tepuk tangan riuh dari para kader. (Rum/*)
07 Februari 2018
Pak Mul Gali Aspirasi Dipemukiman Padat Ngroworejo Untuk Peningkatan Ekonomi
suarabojonegoro.com - Sebagai Calon Bupati Bojonegoro, Soehadi Moeljono menghadiri Undangan Warga Ngroworejo yang tinggal di beberapa RT untuk mendengarkan aspirasi Warga Kelurahan Ngrowo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, senin (6/2/18).
Pria yang masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) ini menjelaskan berbagai program kedepan untuk saat dirinya menjabat sebagai Bupati Bojonegoro, namun pak Mul (Panggilan akrab Soehadi Moeljono. Red) lebih ingin banyak mendengar aspirasi dari masyarakat setempat.
Dihadapan Pak Mul, warga Ngroworejo berharap apa yang menjadi keluhan warga selama ini dari sisi kehidupan, dan sosial masyarakat terutama kebutuhan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan.
"Banyak keluhan terkait sosial dan ekonomi warga disini dan kami berharap nantinya bisa menjadi PR yang bisa dikerjakan oleh Pak Mul," Kata salah satu warga Ngroworejo, Saji.
Disebutkan oleh Perwakilan Warga yang lain, Eko bahwa persoalan warga di Ngroworejo ini diantaranya soal perekonomian warga setempat yang rata rata sangat rendah, karena dampak dari sumber daya manusia serta peluang usaha yang masih kurang.
Selain itu persoalan lahan tanah yang selama ini ditempati Sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga masih belum jelas kepemilikaannya juga menjadi bagian persoalan sehingga mereka berharap kepada Pak Mul untuk bisa mefasilitasi berbagai masalah tersebut saat menjadi Bupati kelak.
"Kami percayakan kepada Pak Mul dalam setiap persoalan yang kami hadapi ini untuk difasilitasi penyelesainnya," Kata Eko yang diamini warga lainnya.
Dihadapan warga, Soehadi Moeljono menjelaskan bahwa menjadi fasilitator dari sega persoalan warga Bojonegoro adalah tugas dan kewajibannya kelak, bahkan menyelesaikan persoalan adalah wajib, sehingga dirinya memang harus menggali segala persoalan yang ada di Masyarakat.
"Pemuliman di beberapa RT di Ngroworejo ini kan padat penduduknya, tentu masih harua disiapkan berbagai ide kreatif usaha untuk menambah kebutuhan ekonominya," Kata Pak mul.
Dirinya nanti bersama warga Ngroworejo akan membentuk sesuatu hal yang bermanfaat seperti yang dicontohkan oleh warga Ngroworejo yang sangat diharapan adalah adanya pusat Kuliner di wilayah Setempat.
"Ini harus diwujudkan karena termasuk ide kreatif yang bermanfaat dan menghasilkan," Tambah Sekda. (Nik/Wan)
06 Februari 2018
Pekerjaan Aneh, Pria Ini Lakukan Setiap Hari
suarabojonegoro.com - Dimusim kemarau ataupun penghujan Karjianto selalu keluar untuk sekedar mencari sesuatu yang mungkin banyak orang takut bahkan enggan dengan sesuatu itu. Malam hari tepatnya menjadi awal darinya mencari hewan reptil yang mempunyai tubuh panjang tersebut .
Profesi yang ia geluti ini sudah ia lakukan sejak lama. Dari sungai, sawah, rawa dan tempat lainnya ia susuri untuk mencari hewan tersebut.
Karjianto (32), seorang laki-laki pencari ular dari Desa Palembon Kecamatan Kanor yang hari harinya di isi dengan perburuan hewan tanpa kaki tersebut.
Ia mengatakan ketika di temui (06/02/2018) bahwa Segala jenis ular ia tangkap, tak terkecuali jenis jenis ular yang sangat berbisa padahal di belakangnya selalu mengintai bahaya yang sewaktu waktu bisa terjadi kepadanya.
"Mulai dari ular kobra, ular sawah, ular hijau dan lain lain segala ular saya tangkap," tuturnya.
Tak ada harga yang mahal dari setiap ekor yang ia dapatkan. Hanya puluhan ribu sebagai ganti dari bahaya yang begitu besar saat ia mencarinya.
Ia juga menambahkan bahwa tak sedikit ia pernah di gigit dari hewan tersebut namun selalu ada cara tersendiri darinya untuk mengobati dari lukanya tersebut.
"Puluhan kali pernah di gigit bahkan itu ular yang berbisa," lanjutnya.
Setiap kali ia hanya bisa berdoa agar selalu di berikan keselamatan dalam menjalani pekerjaannya tersebut.
"Semoga selamat dan tidak terjadi apa-apa," pungkasnya. (Bid/Wan)
#Trending
-
SeputarBojonegoro.com - Afif Fuad H. Bojonegoro - Sudah tidak dipungkiri keinginan masyarakat Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno memiliki ja...
-
Reporter : Bima Rahmat suarabojonegoro.com - Siang hari ini Kecamatn sugihwaras di gegerkan dengan bermunculnya Hantu Pocong yang san...
-
1. SAMSUL ARIF Samsul Arif Munip (lahir di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia, 14 Januari 1985; umu...
-
Oleh : Bang Doel SeputarBojonegoro.com - Pragelan, sebuah desa yang terletak di paling ujung barat kecamatan Gondang, desa yan...
-
SuaraBojonegoro -Kerambit lahir di negeri ini. Itu artinya Kerambit adalah salah satu senjata warisan budaya. Namun sayang jenis senjata ...