08 Juni 2018

Arti Malam Nuzulul Quran 2018 Yang Jatuh Pada Malam 17 Ramadhan

    Jumat, Juni 08, 2018  
Malam Nuzulul Quran adalah malam dimana Kitab Suci Umat Islam (Al-Qur’an) diturunkan secara keseluruhan dari Lauhil Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.
Kemudian secara berangsur di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW disepanjang kehidupannya atau dalam waktu kurang lebih 23 tahun.
Surat Al-Qur’an pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad adalah Surat Al-Alaq sebanyak 5 ayat.
Untuk Ramadhan tahun 2018/1439 Hijriyah, Malam Nuzulul Qur’an jatuh pada hari Jumat, bertepatan dengan tanggal, 01 Juni 2018, hal tersebut di tarik dari penanggalan Hijriyah, dimana hari Jumat, 01 Juni 2018 selepas magrib sudah masuk tanggal 17 Ramadhan.
Memang jika di hitung dengan penaggalan Masehi dengan mulai Puasa hari Kamis, 17 Mei 2018, maka tanggal 17 Ramadhan = Hari Sabtu, 02 Juni 2018, namun dalam penggalan Hijriyah, hari Jumat selepas Magrib, tanggal 01 Juni 2018 sudah masuk tanggal 17 Ramadhan 1439 H.

Kaitan 17 Ramadhan dan Malam Nuzulul Quran

Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan, namun penyampaiannya kepada Nabi Muhammad dilakukan secara berangsur-angsur.

وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً

Artinya : “Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra : 106)
Sebagaimana di kutip dari Era MuslimLailatul Qadarsendiri berada pada 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan.
Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah mengapa malam 17 Ramadhan di peringati sebagai Nuzulul Quran (Turunnya Alquran) ? Bukankan Al-Quran diturunkan pada malam lailtul Qadar (10 malam terakhir di Bulan Ramadhan) ?
Adapun yang menjadi dasar kaum muslimin memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan di mungkinkan karena pada tanggal tersebut di turunkannya ayat pertama Al-Qur’an dari surat Al Alaq kepada Nabi Muhammad SAW dari ayat 1 sampai 5.
Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir didalam kitabnya ”Al Bidayah wa an Nihayah” menukil dari Al Waqidiy dari Abu Ja’far al Baqir yang mengatakan bahwa awal diturunkannya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW adalah pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan, akan tetapi ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan.
Itulah mengapa malam 17 Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran (Turunnya Al-Qur’an), hal tersebut di karenakan Ayat Al-Qur’an pertama yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW diturunkan pada tanggal tersebut.
Untuk memperingati Malam di turunkannya Al-Quran ini, di Indonesia biasanya di lakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur’an.
Untuk Referensi lebih lengkap mengenai kaitan tanggal 17 ramadhan dan Nuzulul Qur’an, bisa dilihat di situs Era Muslim.

30 September 2017

Serka Arditya Door To Door Ajak Masyarakat Nobar Film G30S/PKI Di Kegiatan TMMD Ke-100

    Sabtu, September 30, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Tidak kenal lelah prajurit TNI yang satu ini. Arditya Prajurit Kodim 0813 berpangkat Serka ini dengan semangat mendatangi rumah-rumah warga Dusun Pucanganom hingga Dusun Kunir ia datangi untuk bersama-sama nonton bareng film G30S/PKI yang akan digelar di Posko TMMD Dusun Kunir, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo. Kegiatan nobar yang akan diagendakan setelak Sholat Isyak tersebut akan dihadiri langsung oleh Camat dan Kepala Desa setempat. Sabtu (30/09/17).

"Nonton bareng ini selain untuk pengetahuan sejarah juga sebagai ajang silaturahim kami sebagai prajurit TNI", katanya.

Walaupun cuaca di Desa Meduri hari ini sangat menyengat namun hal ini tidak menyurutkan langkahnya untuk mendatangi masyarakat dan bersosialisasi.

"Ada ibu-ibu yang mengerombil saya jeburin saja ditengah saya ajak mereka nanti malam nonton bareng", ujarnya.

Dirinya berharap dengan pemutaran film tragedi kelam Bangsa Indonesia ini dapat mencegah serta membentengi masyarakat munculnya faham-faham radikal dan komunis.

"Masyarakat khususnya pemuda harus tahu bahaya laten komunis, agar tidak tumbuh dan berkembang di Negara ini. Kami yakin bersama dengan rakyat kedaulatan Negara ini akan tetap terjaga", pungkasnya. (Bim/Red)

29 September 2017

TMMD Ke-100, Warga Dapatkan Manfaat Kaidah Pernikahan

    Jumat, September 29, 2017  
Reporter: Sasmito Anggoro

suarabojonegoro.com - Pernikahan adalah hal yang sakral baik menurut agama atau adat di masyarakat,  dengan menjalankan aturan dan kaidah kaidah yang sebenarnya maka masyarakat akan dapat lebih memahami makna dan pentingnya dalam sebuah pernikahan yang tidak hanya diawal saja.

Seperti yang dilakukan oleh petugas dari kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro yabg bertempat di Masjid Dusun Pucanganom Desa Meduri Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro telah dilaksanakan kegiatan non fisik TMMD ke- 100 oleh Kodim 0813 Bojonegoro. Jum'at (29/9/17).

Kali ini Kodim 0813/Bojonegoro melakukan kegiatan Sosialisasi UU Perkawinan yang mengandeng pihak dari Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan dihadiri perangkat Desa Meduri dan Dusun Pucanganom 100 orang ibu-ibi dari Dusun Pucanganom.

Disampaikan oleh pemateri Sahudi S. Ag dan Eko Sunarno S. Ag, bahwa pernikahan adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat dan hampir semua manusia menjalaninya,  akan tetapi perlu adanya aturan yang dijalankan untuk bisa melangsungkannya dengan berbagai proses adminiatrasi.

"pernikahan yang tidak diawasi dan tercatat oleh pegawai pencatatan nikah adalah tidak sah sesuai UU Perkawinan yang berlaku di NKRI" Jelas Sahudi.

Dijelaskan juga bahwa usia pernikahan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dan keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga, jadi harus memperhatikan usia yang ideal, terutama bagi putra-putrinya.

Salah sati warga Mulyati (47),  mengungkapkan rasa berterima kasih dan bersyukur, karena dengan mengetahui UU Perkawinan diharapkan masyarakat dusun Pucanganom kedepan akan lebih memperhatikan kaidah-kaidah dalam menikah/menikahkan keluarganya, sehingga tidak menimbulkan permasalahan dalam sebuah rumah tangga.

"Dulu kami menikah kebanyakan pada usia muda dan belum matang,  namun sekarang setelah adanya penjelasan ini akan sangat bermanfaat bagi kami masyarakat yang mempunyai anak menjelang pernikahan, " Jelas Mulyati. (Ang*)

25 Juni 2017

Bersatu Melangkah Maju

    Minggu, Juni 25, 2017  
Sambutan Bupati Bojonegoro
Idul Fitri 1438 H/ 2017 M

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarakaatuh
Alhamdullilahiribbil alamin washolatubwassakamu ala Asrofil mursalin

Hadirin jamaah sholat Idul fitri yang saya cintai,
Bapak-bapak,  ibu-ibu, anak anak yang berbahagia

Alhamdulilah pagi ini kita bisa hadir di tempat yang penuh berkah ini dalam keadaan sehat Wal afiat, setelah sebulan penuh kita berpuasa. Hari ini kita sempurnakan puasa dengan Idul fitri, saling silaturahmi, mendekatkan jarak fisik, hati dan pikiran kita semua. Semoga yang jauh semakin dekat dan yang dekat semakin dekat. Kita semua percaya bahwa dengan keikhlasan, ketulusan dan saling menyayangi maka jarak batin diantara kita, sesama saudara, sesama tetangga, sesama warga bojonegoro akan semakin dekat. Saling benci, saling marah dan saling curiga hanya akan menjauhkan kita semua.

Bapak ibu hadirin yang saya cintai
Sebagai sesama warga Bojonegoro kita semua disatukan oleh cita cita bersama yaitu wujudkan kehidupan bersama yang aman, damai, sejahtera dan bahagia secara berkelanjutan. Kita semua menyadari bahwa cita cita tersebut tidak akan datang dengan sendirinya, cita cita itu harus kita hadirkan menjadi nyata. Tanpa usaha bersama dan kerja keras tidaklah mungkin cita cita itu dapat diwujudkan baik di tingkat desa/kelurahan dan kabupaten.

Hampir setiap hari kita semua berdoa: Robbana aatina fiddun-ya Hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqina azzabannar. Ya Allah anugerahkanlah kepada kami semua kehidupan dunia dan akhirat yang baik dan jauhkanlah kami semua dari siksa api neraka!
Lewat doa ini kita bukan hanya memohon kepada Allah, tapi juga sekaligus bertekad dengan segala usaha untuk wujudkan kehidupan yang baik tersebut, di rumah, di RT RW, desa, kabupaten dan negeri Indonesia tercinta ini. Untuk inilah selain mensyukuri atas semua anugerah kemajuan yang kita capai bersama sama, maka kita juga harus terus fokus menutupi kekurangan, menyelesaikan setiap masalah yang muncul silih berganti.

Hadirin yang dimuliakan Allah
Dalam kesempatan ini ijinkanlah saya menyampaikan pesan:
1. Jagalah kondisi damai dan aman Di masing masing lingkungannya. Apabila ada hal hal yang tidak wajar dan kurang baik, perbaikilah dengan semangat persaudaraan. Jauhkan kebencian dan kedengkian, juga suuuzon terhadap sesama. Kita adalah satu keluarga besar, yaitu keluarga Bojonegoro.

2. Dalam rangka mengurangi kemiskinan di Bojonegoro saya berpesan agar semua pihak berinisiatif menciptakan lapangan pekerjaan. Kita semua paham bahwa hidup di Bojonegoro itu  jauh lebih mudah menjadi miskin daripada menjadi orang mampu. Menurut Badan statistik seorang yang mengaku petani namun lahannya kurang dari setengah hektar  maka orang tersebut termasuk kategori orang miskin. Padahal seperti kita ketahui 90 persen petani Bojonegoro sawahnya kurang dari setengah hektar. Karena itulah maka harus ada usaha di luar pertanian yang dapat membuat setiap keluarga mendapatkan pendapatan. Untuk inilah Kita semua menghargai terhadap mereka yang berani membuka usaha mandiri, merintis perdagangan antar daerah, membuka kawasan wisata, membuka industri di Bojonegoro. Kita semua sangat menghargai terhadap generasi muda yang saat ini membuka usaha dan bahkan lewat jaringan internet berani menjual produk produk rakyat Bojonegoro keluar Bojonegoro. Untuk mendukung perkembangan ekonomi rakyat Bojonegoro inilah mengapa pemkab membesarkan BAnk Pemkab dengan menyuntik modal 210 miliar rupiah. Silahkan bapak ibu dan saudara saudara manfaatkan Bank Pemkab saat membuka dan mengembangkan usaha.
Bapak ibu dan saudara saudaraku, pertanian harus terus tumbuh namun sekali lagi harus kita sadari bahwa hal itu belum cukup mengangkat derajat hidup seluruh rakyat Bojonegoro.

3. Sebentar lagi tahun ajaran baru dimulai. Kepada anak anakku yang memasuki sekolah saya ucapkan selamat sekolah, selamat belajar meningkatkan ketrampilan hidup. Jadikanlah sekolah sebagai usaha meningkatkan: ketrampilan berniat baik, ketrampilan berkarya yang dapat membuat anakku kelak mendapatkan pendapatan, ketrampilan komunikasi, ketrampilan kerjasama, ketrampilan berpikir kritis, kreatif inovatif dan tampil mengelola hati agar terus berbahagia. Mengingat kita hidup di Bojonegoro yang pada musim kemarau maupun penghujan selalu ada bencana maka kalian juga harus bersiap menjadi orang yang tangguh dalam menghadapinya. Kepadanya para orang tua, perangkat desa, tokoh masyarakat, bapak ibu guru dan para pelajar senior saya berharap ikut memastikan bahwa semua anak anak dan kawannya semua mendapatkan sekolah. Jangan ada nak Bojonegoro usia sekolah tidak bersekolah. Pemkab telah mengeluarkan biaya yang cukup besar berupa beasiswa yang penyerahannya lewat Pemerintah desa. Termasuk juga kemungkinan tahun ini memberikan 2000 beasiswa untuk kuliah di Akademi Komunitas Negeri Bojonegoro. Ini semua dimaksudkan agar kelak anak anak mampu menciptakan kehidupannya lebih baik dari kita semua.

4. Tahun depan kita semua akan menghadapi pemilukada untuk memilih Gubernur Jawa Timur beserta wakilnya dan Bupati Bojonegoro beserta Wakilnya. Saya berpesan agar semua kita menggunakan kesempatan sebaik baiknya untuk memilih pemimpin yang kita yakini akan mampu membawa perubahan yang lebih baik. Demokrasi dipilih bangsa Indonesia untuk memberi kesempatan para calon pemimpin menawarkan program dan janjinya bagi kemajuan kehidupan bersama.   Berilah kesempatan semua calon pemimpin  meyakinkan rakyat atas program dan janji yang akan dilaksanakan jika kelak menjabat. Sungguh sangat penting memilih Gubernur yang tepat sebab Gubernur memiliki kewenangan membangun jalan propinsi, Alokasi pupuk, meningkatkan kualitas pendidikan SLTA, membangun kawasan ekonomi, mendorong industri masuk desa, mengawasi dan memastikan bahwa seluruh aturan dan anggaran Pemkab serta Pemkot SE Jawa Timur benar benar berpihak dan menjadi solusi atas masalah yang dihadapi rakyat Jawa Timur. Memilih Bupati yang tepat juga sangat penting, agar warga Bojonegoro kelak semakin sehat, cerdas, produktif dan bahagia. Atau dengan kata lain agar pembangunan Bojonegoro jauh lebih baik dibandingkan dengan zaman kang Yoto dan kang Hartono saat ini. Jangan sia siakan kesempatan yang baik ini. Masa depan Jawa Timur dan Bojonegoro ada di tangan bapak Ibu semua!

Hadirin yang saya mulyakan!
Tahun ini usia Bojonegoro memasuki 340 tahun, untuk membangun semangat kebersamaan dan terus mencari terobosan kita memilih tema: Bersatu Melangkah Maju! tidak jauh beda dengan tema HUT RI ke 72 Kerja Bersama.
Jika kita tidak dapat melakukan hal yang besar, maka lakukanlah hal kecil yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Jika kita tidak dapat memberi manfaat janganlah merusak atau mengganggu pihak lain.

Sekian terima kasih.
Selamat Idul fitri, mohon maaf lahir batin
Semoga Allah selalu meridhoi langkah kita semua.
Amin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabara kaatuh.

Bojonegoro, 25 Juni 2017

Kang Yoto

04 Juni 2017

Manfaat Salat Tahajjud Dari Perspektif Kesehatan

    Minggu, Juni 04, 2017  
Oleh : Hanani Abriani Sartika

suarabojonegoro.com -  Lebih dari 14 abad perintah dan keutamaan tahajjud diajarkan dari generasi ke generasi. Al-Quran maupun Al-Hadis menyatakkan kekuatan salat tahajjud bagi pembentukan jiwa. Setelah Allah mewajibkan shalat 5 waktu, Allah juga memerintahkan para hamba-NYA untuk mengerjakan salat tahajjud. Ini dimaksudkan sebagai ibadah tambahan bagi mereka, sesuai dengan firman Allah yang artinya “Hendaklah engkau gunakan sebagian waktu malam untuk sembahyang tahajjud, sebagai sembahyang sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik” (QS Al Isra’:74). Dengan salat tahajjud maka Allah akan mengangkat derajat hamba-NYA ketempat yang terpuji.

Pada zaman Nabi, Rasulullah SAW dan para sahabat seselalu melaksanakan Salat Tahajjud pada sepertiga malam, Salat tahajjud sangat disarankan oleh Nabi Muhammad SAW, rasulullah SAW bersabda yang artinya “Sebaik-baik sembahyang selepas sembahyang fardu adalah sembahyang sunnah malam (Tahajjud)” (riwayat muslim), baru-baru ini mengundang ketertarikan dari berbagai macam ilmuan untuk meneliti efek dari salat tahajjud untuk kesehatan manusia. Manfaat dari salat tahujjud dapat berefek banyak untuk kehidupan, mulai dari kesehatan maupun akhirat seperti permintaan ampun kepada sang pencipta alam semesta yaitu Allah SWT karena menunaikan salat tahajjud pada saat sepertiga malam doa lebih mudah dikabulkan oleh-NYA.

TAHAJJUD adalah salat sunnah yang dilakukan apabila terjaga daripada tidur pada waktu malam walaupun tidur hanya sebentar, salat tahajjud dilakukan pada malam hari, baik awal, tengah, atau akhir malam. Salat tahajjud merupakan salat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Sahabat Abdullah Bin Salam, bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta salat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk surga dengan selamat” (HR Tirmidzi). Lalu diwaktu manakah yang lebih utama untuk mengerjakan shalat malam (tahajjud) ?
Waktu untuk melaksanakan salat tahajjud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya' hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu: Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba'da Isya – 22.00 ), Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 ), Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh ). Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksankanannya” (HR Muslim).

Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi yang artinya “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun akhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT memberinya. Dan itu berlaku disetiap malam” (HR Muslim). Kemudian Rasulullah SAW kembali bersabda yang artinya “Pada setiap malam tuhan kami Tabaraka Wa Ta’ala turun (kelangit dunia) ketika tinggal disepertiga malam yang akhir. Ia berfirman “Barang siapa yang menyeru-KU, akan aku perkenankan seruanya, barang siapa yang meminta ampun kepada-KU, maka aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hubungan salat tahajjud dengan kesehatan adalah ketika manusia bangun pada sepertiga malam sampai terbit matahari dan menghirup oksigen di atmosfer bumi, kemudian menggerakkan otot-otot yang ada dalam tubuh dengan gerakan salat maka akan membuat badan menjadi segar dan melancarkan aliran darah pada tubuh. Menurut Haeri, ketika seorang menggelar sajadah kemudian melaksanakan salat tahajjud, maka ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal (hormon yang mempengaruhi modulasi pola angun atau tidur dan musim). Ini akan menspiritualkan intelektual seseorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada  Allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya. Pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula. Salat tahajjud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil. Hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen.

Salat tahajjud dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh menjadi tidak mudah terserang penyakit, hal ini terjadi karena orang yang bangun tidur pada malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan yang terlalu lama yang merupakan faktur pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas shalat malam, untuk menghadap Allah SWT, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami. Bangun pada 1/3 malam dapat membuat tubuh menjadi bugar dan bersemangat, serta dapat terhidar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa salat malam atau tahajjud relatif lebih aman dari serangan penyakit punggung dari pada orang-orang yang tidak melaksanakan salat tahajjud.

Salat tahajjud juga memiliki ketenangan yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, dan memiliki pengaruh kuat terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi pereda stress. Stress yang bebrat dpat menyebabkan seseorang rentan terkena infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metatasis. Kadar kortisol seorang yang rutin melakukan salat tahajjud dengan yang tidak melakukan salat tahajjud sama sekali berbeda. Seorang yang rutin salat tahajjud memliki kadar kortisol yang rendah. Hal ini menandakan seorang yang rutin salat tahajjud memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan individu dapat menanggulangi masalah yang sulit dengan stabil dan rileks, dan seorang yang sering salat tahajud akan terhindar dari stress, kesehatan fisik dan ketenangan batin dapat dirasakan langsung oleh seorang yang rajin salat tahajjud.

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Hormon kortisol ini akan meninggi jika seorang dalam keadaan stress, dengan kadar hormon kosrtisol yang tinggi seorang akan sulit untuk berkonsentrasi dan daya ingat yang kurang baik. Fungsi dari hormon kortisol itu sendiri adalah metabolisme karbohidrat dan asam amino dengan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah, memperkuat kerja jantung dan merangsang epinephrin dan angiotensin II, menghambat ekskresi urine, menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa (euforia, depresi, mudah tersinggung, emosi yg labil), menghambat pembentukan limfosit.

Dengan melakukan salat tahajjud secara rutin, ikhlas dan khusuk maka akan mendapat balasan dari Allah yaitu berupa pengampunan dari Allah SWT serta mendapat bonus yaitu sehat fisik, jasmani dan rohani, dan dapat menciptakan seorang menjadi pribadi yang baik, positif dan bersemangat serta memiliki motivasi yang tinggi. Salat tahajjud juga telah terbukti manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Suatu manfaat yang dapat dirasakan terutama pada peredaran darah, organ pernapasan, kelenturan sendi-sendi tubuh, khususnya tulang belakang. Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang berusia lanjut sebagai latihan untuk memelihara kestabilan tubuh dan sistem kerja jantung mereka. Yuk salat tahajjud. (*)

*) Penulis adalah mahasiswa Prodi : S1 Keperawatan Fakultas  Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

03 Juni 2017

Tauziyah Ramadhan: Tanggung Jawab Orang Tua Mengembangkan Fitrah Anak

    Sabtu, Juni 03, 2017  

Allah SWT mengingatkan kepada pribadi muslim agar menjaga dan memelihara diri dari keluarganya dari sentuhan api neraka, sebagai mana firmannya dalam QS Al-Tahrim 66:6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Yang Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Tanggung jawab yang pertama dan utama yang harus dipenuhi oleh sorang orang tua dan bahkan setiap orang dewasa yang normal adalah terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab yang dimaksudkan adalah bagaimana agar dirinya sendiri benar-benar terbina menjadi pribadi yang bertakwa, yakni patuh melaksanakan ajaran islam secara konsikuen, sehingga ia mampu menjadi panutan bagi keluarganya. Namun, tidak cukup hanya membina diri dari pribadinya sendiri, justru kewajiban yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana agar kemantapan pribadinya sebagai seorang muslim yang muttaqim dapat diwariskan kepada keturunannya. Tanggung jawab yang paling utama adalah tanggung jawab Iman.

Pendidikan Islam harus ditanamkan oleh orang tua sejak dini, mengingat bahwa anak telah memiliki potensi dasar atau fitrah, yakni potensi imaniyah islamiyah (fitrah) yang dibawah anak sejak lahir. Potensi tersebut harus diberikan sentuhan-sentuhan yang dapat menumbuh suburkan agar anak dapat bertumbuh sesuai fitrahnya itu.

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana hadisnya yang diriwayatkan al-Hakim dari Ibn Abbas r.a: Bukalah lembaran awal terhadap anak anak kamu dengan kalimah La Ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah. (al-Hadis).

Hal yang dimaksudkan agar kalimah tauhid itulah yang pertama didengar oleh indera pendengaran anak, kalimat pertama yang diucapkan oleh lisannya dan lafal pertama yang dipahami oleh anak kelak merpuakan salah satu anjuran Rasul SAW. Ia mengazankan anak yang baru lahir pada telinga kanannya dan menqiyamatkan di telinga kirinya.

Tentang anjuran menyuarakan azan pada telinga kanan anak dan iqamah pada telinga kirinya, tidak diragukan lagi bahwa upaya ini mempunyai pengaruh terhadap penanaman dasar aqidah atau keimanan bagi anak. Dalam upaya menanamkan iman ini, harus dilakukan oleh orang tua dengan metode yang dilandasi rasa kasih sayang yang terimplikasi dalam ucapan dan prilaku orang tua yang tumbuh dari sifat-sifat: iklhlas; taqwa; berilmu; cinta kasih dan tanggung jawab.

Orang tua harus menumbuhkan sejak dini kepada anak anaknya untuk mencintai Nabinya, anggota keluarganya serta mencintai Alquran melalui cerita-cerita yang sesuai kondisi anak serta pembiasaan-pembiasaan dengan metode keteladanan.

Rasulullah bersabda: Muliakan anak-anakmu dan perbaiki adab sopan santun mereka.(H.R. Ibnu Majah dari Anas bin malik). Didalam riwayat yang lain dikatakan yang artinya: Didiklah anak-anak kamu kepada tiga perkara: mencintai nabi kamu, mencintai anggota keluarganya, dan membaca atau mempelajari Alquran.(al-Hadis).

Disamping itu, anak-anak diajarkan dirah al-Rasul (Sejarah hidup dan perjuangan Rasullullah). Ibnu Khaldun dalam mukaddimahnya menegaskan pentingnya mengajar dan menghafal Alquran bagi anak-anak bahwa pengajaran Alquran itu merupakan dasar pengajaran bagi seluruh kurikulum sekolah diberbagai negara Islam. Sebab Alquran merupakan salah satu syiar al-din yang menguatkan aqidah dan meresapkan keimanan.

Ibnu Sina, dalam bukunya As-Siyasah menganjurkan agar anak pertama kali diajar Alquran sebagai persiapan fisik dan intelektual. Hala ini dimaksudkan agar ia mampu menanamkan bahasa alinya dan jalan-jalan menuju keimanan anak. Demikian Rasulullah SAW menunjukkan betapa pentingnya pengajaran dasar-dasar iman kepada anak-anak sejak dini, sekaligus menunjukkan betapa besar tanggung jawab bagi orang tua dalam memelihara fitrah anak dengan menanmkan pendidikan aqidah atau keimanan tersebut.

Alquran menginformasikan metode yang digunakan Luqman dalam mengajarkan keimanan kepada puteranya sebagaimana dalam firman Allah SWT QS Lukman 31:13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ ل#1616;ابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Yang artinya:

Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada puteranya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada puteranya: “Hai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Metode yang digunakan Lukman tersebut memberitahukan kepada kita bahwa didalam mengajarkan atau menanamkan iman kepada anak harus dilakukan dengan ungkapan yang penuh kasih sayang disertai penjelasan yang konkrit dapat dipahami oleh anak-anak dengan mudah.

Demikian pula dalam mengajarkan ibadah terutama shalat. Alquran mengingatkan sebagai firman Allah QS Thaha 20:132:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Yang Artinya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.

Jika sekiranya para orang tua dan pendidik dapat melaksanakan para orang tua dan pendidik dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pribadi Muslim dalam mendidik anak-anaknya dengan berpijak di atas landasan iman dan mengajarkan dasar-dasar Islam. Maka selayaknya setiap orang-orang yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban mengetahui batasan-batasan tanggung jawab dan kewajiban yang dipikulkan di atas pundaknya agar dapat melahirkan anak yang berpijak pada landasan iman yang sempurna dan diridhai Allah SWT.

Pada dasarnya, batas batas tanggung jawab utama yang menjadi kewajiban orang tua dan pendidik yang harus ditanamkan kepada anak-anaknya adalah sebagai berikut:

Membina anak untuk beriman kepada Allah, kedua menanamkan perasaan khusyuk dan beribadah kepada Allah dan ketiga menanmkan perasaan selalu ingat kepada Allah.

Dengan upaya yang sungguh-sungguh disertai kesabaran dan rasa kasih sayang dan keteladanan serta pembiasaan dan latihan yang terus menerus, dan pendiidkan iman yang benar ini, akhirnya akan membawa hasil yang lahirnya generasi Muslim yang beriman kepada Allah dan bangsa sebagai seorang Muslim, pemuda-pemuda seperti yang diisyaratkan oleh Alquran seperti Firman Allah SWT, QS Al-Kahfi 18:13:

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

Yang Artinya:

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk.

Keberhasilan orang tua dan pendidik didalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dalam pendidikan iman ini, akan sangat membantu terwujudnya masyarakat sejahtera lahir dan bathin sebagaimana yang menjadi dambaan setiap pribadi Muslim sesuai doa yang diajarkan Alquran sebagaimana firman Allah QS Al-Baqarah 2:201:

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Yang Artinya:

Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kesejahteraan (kebaikan) di dunia dan kebahagiaan (kebaikan) di akhirat.

Demikianlah tanggung jawab pendidikan iman yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang merupakan amanah dari Allah SWT kepada setiap perilaku Muslim yang menyandang predikat sebagai orang tua dan pendidik.[cp]

Sumber: http://www.ceramahpidato.com/tanggung-jawab-orang-tua-mengembangkan-fitrah-anak.html
Foto : majalah yatim piatu

02 Juni 2017

Tauziyah Ramadhan: Kepemimpinan Nabi Muhammad

    Jumat, Juni 02, 2017  

Adalah Muhammad SAW sosok manusia yang memiliki sejarah paling sukses dalam menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dan paling besar pengaruhnya bagi ummat manusia. Sukses dan pengaruh Muhammad bagi dunia sampai dewasa ini dapat dilihat dari agama islam yang dibawanya. Ciri kesuksesan yang diperlihatkan oleh agama yang dibawahnya itu adalah pertama: agama ini terus berkembang baik segi kualitas maupun kuantitas, kedua: ia menjagkau semua bangsa di berbagai belahan bumi, dan ketiga: ia menjadi sistem bukan saja sebagai sistem ritual tetapi menjadi sistem bermasyarakat dan berbangsa. Tidak semua agama memiliki keadaan kondisi seperti dewasa ini. Ada agama besar dunia yang tidak menjangkau semua bangsa; dan juga ada agama yang sekarang penganutnya sudah tidak bertambah bahkan semakin berkurang, bahkan ada agama yang dulu tergolong agama besar, sekarang tinggal kenangan sejarah.

Tumbuh dan berkembangnya agama Islam seperti ini, tentu saja selain karena keluhuran pesan kandungannya juga karena sosok pembawanya yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan agama ini kepada manusia sehingga dapat diyakini dan diterima serta diteruskan dari generasi ke generasi.

Muhammad lahir sekitar 14 abad yang lalu, tepatnya 751 masehi. Dan meninggal pada tahun dengan usia sedang sedang saja (63 tahun) dibanding usia rata-rata manusia, bahkan relatif singkat dibanding dengan usia nabi-nabi terdahulu, bandingkan usia nabi Adam 930 tahun, Nuh 950 tahun, Ibrahim 175 tahun. Meskipun masa hidupnya hanya 63 tahun, dan mengemban dakwahnya hanya 23 tahun, namun beliau dapat menyaksikan sendiri keberhasilannya sebelum dia meninggal dunia, yaitu:

berhasil mengubah pahan paganisme yang kental dimiliki oleh masyarakatnya menjadi monoteisme, menyembah Allah Yang Satu.berhasil membangun satu kesatuan masyarakat dalam satu negara yang tadinya memiliki cara hidup bersuku-suku yang antara satu dengan lainnya selalu terjadi permusuhan.berhasil mengubah pola pikir masyarakatnya dan masyarat yang tertinggal menjadi masyarakat maju, sehingga dapat berpacu dengan kemajuan yang dicapai oleh masyarakat non arab pada saat itu.

Atas sukses yang dicapainya dan pengaruhnya yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia dalam perjalanan sejarah, maka para pakar sosiologi dan sejarawan, baik muslim maupun non muslim – selama menggunakan – referensi yang valid dan analisa yang objektif pasti akan mengakui sukses dan pengaruhnya itu. Tentu saja keberhasilan Muhammad itu, selain karena beliau memiliki akhlakul karimah yang patut dicontoh dan diteladani, juga faktor kepemimpinannya yang simpatik sehingga orang-orang yang menggunakan nalar rasional pasti akan tertarik mengikuti dakwahnya. Ceramah singkat ini Akan mencoba menguraikan beberapa ciri kepemimpinan Muhammad SAW yang simpatik itu. Ciri ciri tersebut antara lain:

Kejujuran

Nabi Muhammad menjadikan kejujuran sebagai tonggak utama ciri kepemimpinannya. Dalam salah satu hadisnya, beliau mengatakan: kejujuran itu baik akan tetapi paling baik kejujuran bila dimilki oleh pemimpin. Karena kejujuran itu maka beliau digelar al-Amin yang artinya Sang Jujur. Beliau Jujur membuka kesalahannya kepada ummatnya ketika beliau mendapat teguran dari Allah seperti yang terdapat dalam Alquran surah Abasa.

Dalam surat itu dikemukakan bahwa ketika nabi Muhammad berbicara dihadapan pemuka Quraisy Mekah lalu didatangi oleh seorang orang buta yang bernama Abdullah ibn Maktum, Muhammad ketika itu bermuka masam seraya memalingkan mukanya dari Ibn Maktum itu. sikap Muhammad itu ditegur oleh Allah dan dengan jujur teguran itu dibuka kepada kita semua. Kita memperoleh pelajaran dari kejujuran Muhammad itu, bahwa seorang pemimpin janganlah takut dikritik dan jangan segan-segan mengakui kekhilafan dan kesalahannya bila benar-benar bersalah dan keliru.

Dengan kejujuran NAbi Muhammad pula sehingga ia tidak segan-segan menghukum orang yang bersalah meskipun anggota keluarganya dengan dilandasi sikap yang bijak dan simpatik. Ketika ia dihadapkan pada satu isu yang melibatkan istri yang dicintainya, Aisyah, ia bersedia menceraikannya bila benar-benar Aisyah bersalah. Tetapi Aisyah ternyata tidak bersalah, hanya menjadi korban isu dari orang lain, maka beliau tidak menceraikan istrinya.

Sebagai komitmen kejujurannya untuk menegakkan hokum, maka Nabi SAW bersabda:

Sekiranya Fatimah mencuri, maka ia pun aku potong tangannya.

Seperti kita ketahui, Fatimah adalah puteri kesayangan Beliau. Dengan komitmen kejujuran pula, maka beliau tida meninggalkan harta yang bertumpuk ketika ia meninggal dunia kecuali uang 7 dinar dan pakaian yang melekat di badannya. Ia dapat menjadi kaya raya sekiranya mau berlaku tidak jujur untuk menyerahkan harta rampasan yang bertumpuk kepada orang yang berhak memilikinya. Tetapi karena jujur, maka harta yang bertumpuk semuanya dibagi-bagikan kepada pemiliknya. Kejujuran seperti ini yang harus dimiliki oleh pemimpin dewasa ini, kejujuran untuk tidak mengambil sesuatu jika bukan haknya. Perilaku jujur Muhammad ini menjadi salah satu daya tarik sehingga beliau sukses dalam kepemimpinannya.

Toleran

Gaya Toleran adalah menjadi gaya kepemimpinan Muhammad SAW karena toleransinya, maka ia mendapatkan simpatik bak terhadap pengikutnya ditunjukkan ketika ia menerima aduan dua sahabatnya (ia memanggil pengikutnya dengan istilah sahabat demikian toleransinya) yang kembali dari perjalanan. Keduanya melaporkan bahwa saat waktu shalat masuk dan tidak ada air, keduanya melakukan tayammum lalu melaksanakan shalat. Tetapi waktu shalat yang bersangkutan belum selesai , tiba-tiba keduanya menemukan air. Sikap keduanya berbeda, yang satu tidak melakukan shalat lagi, karena sudah merasa memadai dengan shalat tadi, tetapi satunya menggunakan air untuk wudlu dan mengulangi shalatnya, setelah dilaporkan kepada Nabi Muhammad SAW beliau tidak menyalahkan satu diantara keduanya. Beliau mengatakan kepada yang tidak mengulangi shalatnya, “engkau benar dan telah melaksanakan sunnah”. Dan kepada yang mengulangi shalatnya beliau mengatakan: “engkau tidak salah dan bagimu dua pahala”.

Toleransi yang tinggi membuatnya selalu menerima pandangan sahabatnya bila menetapkan sesuatu dalam urusan sosial kemasyarakatan. Dan bilamana ia bermusyawarah ia dengan terbuka selalu menerima pandangan dan pendapat lawan musyawarahnya selama saran itu tidak merusak sendi-sendi aqidah dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Suatu ketika saat ia menempatan pasukan muslim dalam menghadapi musuhnya di Badar, lalu bertanya seorang sahabatnya yang bernama Hubab bin Munzir tentang mengapa Rasulullah memilih tempat itu, menurut Hubab tempat itu tidak strategis Hubab selanjutnya menyarankan pindah ke tempat yang lain. Kemudian beliau menerima saran tersebut dan memiondahkan pasukannya ketempat yang disarankan Hubab itu.

Pada perjanjian di Hudaibiah yang dilakukan antara Nabi Muhammad dan shabat-sahabatnya dengan utusan Quraisy. Pihak Quraisy melarang umat Islam meneruskan perjalanannya masuk ke kota Mekah untuk melakukan ibadah umrah. Dengan semangat toleransi yang sangat tinggi, Nabi menerima usl mereka untuk menunda perjalanannya sampai tahun berikutnya. Dalam perjanjian tersebut juga, beliau rela menerima usul utusan Quraisu untuk mencantumkan dalam teks perjanjian kata kata “Muhammad Rasulullah” tetapi cukup dengan “Muhammad Ibn Abdullah”.

Sikap toleransi Nabi diperlihatkan pula ketika beliau bernegosiasi dengan tamunya dari Thaif yang mau menerima islam dengan syarat yang diajukan kepadanya. Dalam negosiasi tersebut, Nabi menolak sebagian permintaan mereka, yaitu: 1. Mereka tetap mau melakukan perzinahan; 2. Mereka masih ingin praktek riba tetap dijalankan, 3. Mereka tetap ingin mengkonsumsi minuman keras. Sementara permintaan mereka ditolerir oleh Nabi untuk sementara waktu adalah: mereka tidak ingin meninggalkan tradisi sesembahan berhala Al-Lata selama 3 tahun; mereka ingin bebas dari pembayaran Zakat; dan mereka tidak ingin ikut berjihad.

Sikap toleransi nabi juga ditunjukkan saat ia didatangi tamu yang beragama Kristen dari najra, lalu Nabi bersama sahabatnya menyambut mereka di Masjid Nabawi. Ketika ibadah ritual mereka tiba, nabi mengizinkan mereka melaksanakannya di Masjid. Beliau berkata kepda mereka: lakukanlah ritual kalian dalam masjid ini, tempat ini adalah tempat ibadah kepada Allah. Praktek toleransi yang dierlihatkan oleh Nabi dinyatakan dalam ungkapan: Aku diutus dengan sifat penyantun dan toleransi.

Pemaaf

Sejalan dengan sifat toleransi yang tinggi baik kepada kawan maupun kepada lawan, sifak yang menonjol dari pribadi Nabi SAW adalah sifat pemaaf. Dari ajaran-ajarannya, baik yang tercantum di dalam Quran maupun di Al Hadis, sejumlah anjuran bahkan perintah untuk memberi maaf, bukan minta maaf. Hal itu menunjukkan betapa mulia kedudukan orang pemaaf dalam islam. Salah satu faktor keberhasilan Nabi dalam menjalankan risalahnya adalah sifat pemaaf itu.

Pernah suatu ketika, saat nabi sedang beristirahat di bawah sebatang pohon, tiba-tiba didatangi oleh Da’tsur dengan pedang terhunus dan akan membunuh beliau. Entah kenapa pedang itu jatuh dan diambil alih oleh Nabi. Seketika itu kesempatan bagi Nabi SAW untuk membunuh Da’Tsur, tetapi tidak dilakukannya dan bahkan beliau memaafkannya. Da’tsur kemudian kembali ke sukunya dan mendakwahkan Islam.

Jiwa pemaaf yang paling tinggi diperlihatkan nabi Muhammad pada saat Fath al-Makkah (penaklukan kota Mekah). Ketika itu dia tampil sebagai pemenang yang dapat melakukan pembalasan terhadap penduduk mekah yang pernah mengusir Beliau dari kampung halamannya; menyakitinya dan merampas hak miliknya dahulu. Lalu hijrah ke Madinah bersama pengikut-pengikutnya. Namun, semuanya itu dilupakan Nabi dan tidak melakukan pembalasan. Tetapi beliau memberikan amnesti (pengampunan) secara menyeluruh kepada orang-orang yang pernah berbuat salah kepadanya. Karena sifat pemaaf itu, maka mereka dengan kesadaran mengikuti kepemimpinannya dan menganut agama Allah yang didakwahkannya. Allah SWT berfirman dalam QS al Nashr 1-3:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu liat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbilah dengan memuji Tuhanmu dan memohonlah ampun kepada-nya sesungguhnya ia adalah mahpenerima taubat.’’

Dengan demikian, jujur dan tolerans yang disertai dengan sifat pemaaf merupakan ciri pemimpin Nabi Muhammad saw. Yang patut dicontoh oleh umatnya terutama yang mendapat amanah menjadi pemimpin, baik formal maupun non formal. Wallah al-muwafiq ila aqwam al-thariq.[cp]

Sumber: http://www.ceramahpidato.com/kepemimpinan-nabi-muhammad.html

31 Mei 2017

Tauziyah Ramadhan: Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid

    Rabu, Mei 31, 2017  

Ada seorang Gubernur yang sangat prihatin melihat masjid yang belum berfungsi optimal di wilayahnya. Ia mengatakan bahwa ummat Islam telah melanggar perintah Tuhan secara tidak disengaja, yaitu melakukan perbuatan mubazzir dengan tidak memfungsikan masjid secara optimal. Ia melihat masjid hanya digunakan lima kali sehari semalam atau kira-kira hanya satu jam dalam 24 jam. Itu pun terbatas sebagai fungsi ibadah. Selebihnya ditutup, artinya ummat telah mubazir 23 jam dengan ruangan luas tidak dimanfaatkan. Karena itu ia menganjurkan agar ruangan masjid yang luas itu difungsikan secara optimal, baik fungsi ibadah ataupun fungsi kebudayaan, seperti pendidikan, pengajian, diskusi, ruangan bacaan atau perpustakaan dan sebagainya. Dengan latar belakang itulah sehingga dibangunlah SMP Islam di Masjid Raya Wilayahnya sebagai lembaga pendidikan yang berlokasi di Masjid.

Fungsi utama masjid adalah beribadah. Lima kali sehari semalam ummat Islam dianjurkan mengunjungi masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu. Masjid merupakan tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah; azan, qaamat, takbir, tahmid, tasbih, tahlil, istigfar, dan zikir lainnya dianjurkan di baca dalam masjid. Jadi, tepat jika masjid disebut Baitullah artinya rumah Allah yang didalamnya selalu bergema lafadz Allah, sebagai tersebut dalam QS al-Hajj 22:44, berbunyi:

وَأَصْحَابُ مَدْيَنَ ۖ وَكُذِّبَ مُوسَىٰ فَأَمْلَيْتُ لِلْكَافِرِينَ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ

Yang artinya:

…dan masjid-masjid yang didalamnya banyak disebut nama Allah.

Fungsi kedua masjid adalah pembinaan umat atau fungsi kebudayaan, yaitu:

1.Pembinaan Ukhuwah atau persaudaraan

Pada hakekatnya masjid adalah umat. Siapapun bisa masuk kedalam masjid, asal ia muslim; tanpa memandang perbedaan latar belakang paham keagamaan dan mazhab. Perbedaan demikian tidak menjadi halangan untuk menjalin rasa persaudaraan. Ketika mendirikan masjid hendaknya menjadi pertimbangan utama latar belakang jamaah datang dari berbagai paham keagamaan. Seorang individu atau organisasi bisa saja mendirikan sebuah masjid tetapi setelah masjid itu difungsikan, maka berarti sudah menjadi milik jamaah. Masjid haruslah bersifat inklusif bagi umat Islam. Persaudaraan adalah merupakan hal yang prinsip dalam islam, sehingga kita bisa memahami kebijakan seorang ulama ketika hendak menfungsikan Masjid beliau berusaha menghindari hal-hal yang bersifat furuiyyah dan mengutamakan masalah ukhuwwah.

2.Pembinaan Pemdidikan

Fungsi masjid yang perlu mendapat perhatian adalah fungsi pendidikan. Para pemuda dan remaja yang tergabung dalam Ikatan remaja Masjid sedang mengembangkan TPA-TPA (Taman Pendidikan AlQuran). Alhamdulillah lembaga ini sudah memperlihatkan hasil yang patut dibanggakan. Bahkan sebagian pengamat sosial berepndapat bahwa kontribusi yang paling besar kepada pembangunan bangsa setelah kemerdekaan adalah pembebasan buta huruf Alquran melalui TPA. Lembaga TPA digerakkan oleh remaja masjid yang umumnya dilaksanakan di dalam Masjid. Pendidikan TPA ini perlu dipikirkan pengembangannya dengan membangun SD dan SMP bagi masjid yang memungkinkan. Sehingga optimalisasi peran dan fungsi masjid sebagai lembaga pendidikan dapat berlangsung dengan baik.

3.Pembinaan Ekonomi Umat

Krisis ekonomi yang kadang datang melanda bangsa ini berdampak kepada tidak stabilnya ekonomi umat. Karena itu masjid sebagai pusat pembinaan ummat perlu diberikan fungsi baru, yaitu tempat pemberdayaan ekonomi umat. Salah satu diantaranya dengan merancang bangunan masjid sama dengan masjid Al Markaz Al islami Makassar dengan menjadikan pekarangannya sebagai pasar Jumatan. Terdapat keuntungan ganda yang diperoleh dari pasar Juamatan itu dilihat dari segi dakwah. Pertama: pajak keuntungan yang diperoleh dari pasar itu dapat digunakan untuk memakmurkan masjid. Kedua, para pedagang yang berjualan dipasar jumatan itu, jika biasanya mereka malas melaksanakan shalat, dengan sendirinya ia akan menyesuaikan diri untuk ikut berjamaah.

Kegiatan kemasyarakatan lain yang perlu dipikirkan adalah di masa depan adalah bangunan masjid yang memiliki aula. Hal itu juga memiliki keuntungan ganda, yaitu keuntungan untuk pendanaan masjid yang sekaligus menjadi keuntungan dari segi pengembangan dakwah Islam, sebab pengunaan aula dalam masjid akan menyesuaikan diri kepada kesucian masjid.

Peran dan fungsi masjid tersebut, sudah tentu dapat dikembangkan lebih jau. Sebab seperti diketahui bahwa pada zaman Rasulullah SAW masjid satu-satunya menjadi pusat aktivitas umat. Masjid ketika itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dan pemerintahan, pusat dakwah dan penyiaran Islam, pusat pelatihan dan penyusunan strategi perang, dan aktivitas kebudayaan lainnya. Semoga artikel ini memberikan manfaat dalam rangka optimalisasi peran dan fungsi masjid.[cp]

Sumber: http://www.ceramahpidato.com/optimalisasi-peran-dan-fungsi-masjid.html

30 Mei 2017

Tauziyah Ramadhan: Aktualisasi Nilai Nilai Shalat

    Selasa, Mei 30, 2017  
Tauziyah Ramadhan Hari ke 4

Salah satu hadiah Rasulullah SAW di dalam perjalan isra dan mi’rajnya adalah shalat lima waktu. Hal tersebut diertegas oleh Rasulullah di dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan, antara lain, al-Iman Muslim yang berbunyi:
“Dari Murra, dari Abdullah beliau berkata bahwa ketika rasulullah diisra’kan oleh Allah beliau tertahan (hanya bisa sampai) di Sidratil Muntaha… maka (pada saat itu) beliau dianugerahkan 3 hal; shalat lima waktu, ayat-ayat terakhir al-Baqarah, dan ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu”.
Di dalam Alquran ditemukan sejumlah ayat yang memerintahkan pelaksanaan shalat . ayat –ayat tersebut pada umumnya diawali dengan kata terambil dari kata yang berarti berdiri, padahal tidak demikian. Para ulama berbeda pendapat tentang makna asal kata tersebut. Ada yang berpendapat ia terambil dari kata yang digambarkan tertancapnya tiang sehingga ia tegak lurus dan mantap. Ada juga yang mengatakan bahwa ia terambil dari kata yang melukiskan pelaksanaan sesuatu dengan giat dan benar. Betapapun beraneka pendapat tentang asal maknanya, tetapi tidak ditemukan seorang ulama pun yang memahaminya dalam arti berdiri atau mendirikan. Bahkan, kitab tafsir yang paling singkat dan sederhana pun, al-jalalin, menjelaskan kata dengan melaksanakan shalat berdasarkan hak-haknya, yakni dengan khusyuk sesuai syarat, rukun, dan sunnahnya, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.


Hanya saja, jika kita mencoba mengkaji istilah khusyuk baik di dalam alquran maupun dalam hadis-hadis rasullah SAW, tidak dikemukakan penjelesan makna kata tersebut. Bahkan penjelasan khusyuk di dalam shalat juga tidak ditemukan di dalam kitab-kitab fikih yang telah ditulis oleh para fuqaha. Padahal, kita tentu sepakat bahwa shalat yang dinilai dan diterima oleh Allah adalah Shalat yang khusyuk.

Khusyuk sebagai dikemukakan oleh ahli tasawwuf, tidak lain kecuali dzikir di dalam shalat. Sebab tidak bernilai apa apa kecuali dzikir, seperti firman Allah SWT dalam QS. Thaha 20:14:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Yang Artinya:

Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikianlah shalat untuk mengingat aku.

Ayat diatas dengan jelas menyebutkan bahwa tujuan shalat sebenarnya hanyalah untuk mengingat atau dzikir kepada Allah SWT. Kata Dzikir dari segi bahasa berarti menyebut atau mengingat. Atas dasar ini, para agamawan memperkenalkan dua macam dzikir, yaitu dengan lidah / bi al-lisan dan dengan hati / bi al-qalb. Disamping itu, dzikir juga mempunyai dua sisi, sisi pasif san sisi aktif. Yang pertama berfungsi mengosongkan hati dari segala yang menggundahkannya, dan yang kedua menghiasi jiwa dengan kehadiran Allah SWT.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang yang melaksanakan shalat dengan khusyuk, yaitu dengan dzikir, interaktualisasi didalam dirinya hati yang tenang, pikiran yang cerah, positif thingking. Dan berlapang dada. Ingatannya kepada Allah menjadikan ia terhindar dari dengki, kikir, riya, angkuh dan berkesinambungan. Betapa tidak, bukankah ia hidup bersama allah, merasa kuat dengan-Nya sambil menyerahkan diri kepada-Nya setelah melakukan segala upaya.

Inilah antara lain kandungan janji Allah dalam QS Al-Rad 13:28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Yang Artinya:

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan Allah-Lah hati menjadi tenteram.

Hati yang damai, tenteram dan berbagai sifat yang baik tentu akan mencerminkan dalam kehidupan pribadi seorang mushalli yang khusyuk. Mereka tidak akan melakukan sesuatu aktifitas yang melanggar syariat karena hatinya selalu berdzikir kepada Allah. Sebaliknya, orang melaksanakan shalat hanya untuk melepaskan kewajiban dan bukan sebagai kebutuhan rohaniah, maka nilai shalatnya akan minim dan mungkin bahwa tidak bernilai apa-apa di sisi Allah. Itulah, antara lain dari diri Allah mengingatkan kepada kita untuk senantiasa menjaga shalat dan jangan bersifat lalai didalam melaksanakannya. Hal tersebut dipertegas oleh Allah di dalam QS Al-Maa’un 107:1-5:

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ

فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Yang Artinya:

Maka kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, (Yaitu) orang orang yang lalai dari shalatnya.

Menurut al-Imam al-Qurthubi di dalam tafsirnya al-Jami li Ahkam al-Quran menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kata sahun lalai adalah:

Tidak ada rasa penyesalan dan rasa takut ketika ia meninggalkan shalat;Tidak shalat tepat waktu;Tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.

Ketiga kriteria yang dikemukakan diatas memang sangat memungkinkan seseorang untuk tidak khusyuk di dalam shalat . orang yang shalat pada akhir waktu umpamanya, akan selalu terburu-buru bagaikan orang dikejar. Itulah sebabnya Rasul SAW menganjurkan untuk shalat pada awal waktu karena juga akan berpengaruh terhadap penyempurnaan ruku dan sujud seseorang.

Ada dua perintah Allah yang sering disebutkan secara bergandengan, yaitu perintah untuk menegakkan shalat dan perintah untuk mengeluarkan zakat. Perintah pertama lebih menekankan hubungan kepada Allah, sedangkan yang kedua lebih menekankan hubungan kepada sesama manusia. Akan tetapi, tidak berarti kedua perintah tersebut hanya memiliki satu bentuk hubungan. Shalat tidak berarti jika hasilnya hanya akan melepaskan kewajiban kepada Allah. Shalat itu dianggap berarti jika dapat berpengaruh di dalam pergaulan kepada sesama manusia. Ini juga dapat berarti bahwa shalat memiliki dimensi sosial. Seseorang yang melakukan kedzaliman begitu pula mereka yang tidak peduli kepada orang-orang yang ada disekitar mereka dapat disebutkan bahwa nilai-nilai shalatnya belum teraktualisasi di dalam kehidupan mereka.

Apa yang digambarkan diatas tampaknya menunjukkan bahwa dzikir di dalam shalat yang merupakan inti kekhusyukan sangat susah untuk dilakukan. Tetapi hal itu tidak berarti tidak bisa dilakukan. Olehnya itu, menurut CeramahPidato.Com, untuk mendapatkan kekhusyukan di dalam shalat, salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan membiasakan diri melaksanakannya. Mungkin pada awalnya masih susah untuk khusyuk, tetapi jika dilakukan secara berkelanjutan maka dengan sendirinya akan muncul. Inilah mungkin salah satu rahasia mengapa Rasullullah SAW menganjurkan kepada orang tua untuk mengajarkan shalat kepada anak-anaknya sejak dini.

Yang jelas bahwa kita shalat harus dikerjakan sebagai washillah kepada Allah SWT apabila washillah tersebut terputus maka hubungan kepada Allah menjadi terputus. Apabila hal tersebut terjadi maka sangat memungkinkan hubungan sosial kepada sesama manusia juga terputus karena orang seperti ini tidak mendapat hidayah dari Allah SWT. Untuk mendapatkan hidayah darinya, jalan yang paling ampuh adalah melalui media shalat, karena didalamnya diajarkan bagaimana memaksimalkan ingatan kepada-Nya. Dan selanjutnya orang yang banyak mengingat Allah tentu dengan sendirinya selalu terhindar dari perbuatan yang fakhsya’ dan mungkar, baik kepada Allah juga kepada sesama manusia, bahkan kepada mahluk Allah yang lain.[cp]

Sumber : http://www.ceramahpidato.com/aktualisasi-nilai-nilai-shalat.html

29 Mei 2017

Tauziyah Ramadhan: Fadhilah Shalat Lail

    Senin, Mei 29, 2017  

Berbicara tentang fadhillah shalat lail, terlebih dahulu kita berbicara tentang macam-macam shalat lail dan dasar – dasar perintah untuk itu. Shalat lail adalah shalat sunat yang dilakukan diwaktu malam sesudah shalat Isya dan seterusnya pada perkiraan sepertiga, atau seperdua, atau sepertiga di akhir malam. Sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam surah al-Muzammil (73): 20, berbunyi:

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِن ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Yang Artinya:

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri shalat (lail) kurang dari 2/3 malam atau ½ malam atau 1/3-nya”.

Waktu-waktu itu dapat kita gunakan sesuai dengan kemampuan dan kesediaan kita. Ada yang mampu berjaga tidak tidur sampai waktu shalat itu. Ada yang tidur kemudian bangun shalat pada pertengahannya ada pada sepertiga akhir malam. Shalat malam yang kita lakukan dalam bulan suci Ramadhan ini juga shalat malam yang diberi nama shalat tarwih yang diakhiri dengan shalat witir sebagai penutup shalat malam (lail).

Pada ayat yang lain Allah berfirman dalam surat al-Sajadah (32):16, berbunyi:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

Yang Artinya:

“Mereka itu meninggalkan tempat tidurnya – mereka tidak tidur karena menunggu waktu untuk melaksanakan shalat lail, sedang mereka menyerah kepada Tuhannya dengan perasaan takut dan penuh harapan. Dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepadanya”.



Dalam ayat lain surah al-Furqan (25):64, berbunyi:

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

Yang Artinya:

“Hamba-hamba yang berbakti itu diwaktu malamnya suka sekali menyembah Tuhannya dengan bersujud dan berdiri”.

Dalam keheningan malam mereka merasakan nikmat dan syahdunya menghadapkan diri bermunajat kepada Tuhan Rabbul Alamin.

Dalam surah adz-Dzariyat (51): 17, 18, 19, berbunyi:

كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

Yang Artinya:

“Orang-orang yang bertaqwa itu sedikit sekali tidurnya diwaktu malam. Diwaktu menjelang fajar pagi (sahur), mereka itu berdoa memohonkan pengampunan dan dari sebahagian hartanya diberikan kepada orang yang meminta dan yang kekurangan”.

Maksid ayat bahwa selain mereka taat mendirikan shalat (lail) diwaktu malam dia juga mengeluarkan sebahagian hartanya kepada yang berhak (mustahak).

Bermacam-macam pengalaman dan kisah terhadap ahli shalat (lail). Nabi Muhammad SAW. Berdiri shalat tiap malam dengan bacaan-bacaan surah terpanjang, sehingga kaki beliau membengkak. Beliau ditegur oleh sahabat dan Saidat Aisyah sendiri, berkata: wahai Rasul bukankah engkau telah mendapat pengampunan segala dosamu dan orang yang dikasihani dan pasti ahli surga, kenapa engkau tidak mengetahui bahwa dengan shalatku yang seperti ini adalah saya menyatakan kesyukuranku pada nikmat-nikmat Allah yang telah dikaruniakannya kepadaku. Para sahabat mengikuti amalan-amalan Rasul tersebut. Bukankah Tuhan Allah SWT. Telah menyatakan dalam firmannya pada surah Ibrahim (14):7, berbunyi:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Yang Artinya:

“Jika engkau mensyukuri nikmat pemberianku maka akan kutambah nikmat itu namun jika kamu mengingkari; maka siksaku amat pedih.

Ali Bin Biker berkata:

“selama 40 tahun tidak ada satupun yang menyusahkan hatiku selain menyingsingnya fajar diwaktu pagi”. Fudail bin Iyyad berkata: “Jikalau matahari sudah terbenam, maka saya pun bergembira sebab dapat berhalwat dengan Tuhanku. Tetapi apabila matahari terbit, maka sedihlah hatiku sebab saya akan berhadapan dengan orang banyak”.

Abu Sulaiman berkata:

“Ahli bangun malam diwaktu malamnya dapat merasakan kelezatan beribadah lebih dari semua kelezatan hidangan pesta disiang hari; andaikata tidak ada malam, maka rasanya saya tidak ingin menetap didunia ini”.

Sebahagian ulama mengatakan:

“di dunia ini tidak ada satu waktupun yang menyerupai kenikmatan ahli surga, melainkan apa yang dirasakan oleh ahli yang mencintai waktu malam sebab dapat mengenyampingkan manisnya bermunajat dengan Tuhannya.”

Demikian kisah yang termuat dalam kitab “Mauzatul Mukminin”, ikhtisar Ihya Ulumuddin karangan Iman Al – Ghazali.

Mengenai Fadhilah atau keutamaan shalat Lail: rasul SAW bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Muslim dari abu hurairah yang berbunyi:

“Semulia-mulia shalat sesudah lima waktu ialah Shalat lail”.

Hadis yang diriwayatkan oleh Adam bin Abu Iyas, Nabi Bersabda:

“Dua rakaat yang dilakukan oleh seorang hamba di tengah malam itu adalah lebih baik baginya dari dunia ini serta lainnya”.

Selanjutnya Nabi Bersabda:

“Sesungguhnya dari sebahagian waktu malam itu ada suatu saat yang tiada menyamai kebaikannya bagi seorang muslim untuk memohonkan dikabulkannya, demikian itu ada pada setiap malam”. (HR. Muslim).

Didalam hadis lainnya dinyatakan:

“Hendaklah kamu sekalian menetapi shalat malam, sebab yang demikian itu adalah prilaku orang-orang yang shaleh sebelumnya”. (HR. Muslim).

Shalat malam yang khusus dinamai dengan shalat Tahajjud, Allah SWT Berfirman dalam surah Bani Israil (17): 79, berbunyi:

“Dan pada sebagian malam dirikanlah shalat Tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Allah mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.

Dan surah al-Muzzammil (73): 6, berbunyi:

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

Yang Artinya:

“Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat, (untuk khusyuk dan bacaan itu lebih berkesan)”.

Maksud ayat bahwa di malam hari ibadah-ibadah yang dilakukan dapat lebih khusyuk dan bacaan ayat-ayat lebih mantap dibanding dengan siang hari.

Dalam Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

“Pada waktu 1/3 malam Allah SWT berfirman: Siapakah dari hambaku berdoa pada malam ini; maka akan kukabulkan permohonannya, siapa yang meminta sesuatu akan kuberikan permintaannya, siapa yang memohon ampun akan kuampuni dia”.

Pernah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang perlu diikuti oleh ummatnya yang dalam al-Qur’an Surah Al-Muzzammil (73): 1-5, berbunyi:

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا

نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا

Yang artinya:

“Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk sembahyang di malam hari seperdua malam atau sepertiganya… atau kurang dari itu dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan, Sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat”.

Maksud ayat bahwa Allah SWT akan menurunkan wahyunya yang penuh dengan perintah yang dipatuhi dan larangan-larangan yang harus di tinggalkan.

Fadhilah shalat Lail sangat luar biasa apalagi yang bertepatan dengan lailatul Jum’at. Dan pada tiap malam ada shalat lail khusus sesuai dengan penjelasan kitab Zinatul Asrar dan menganjurkan kepada kita agar dalam permohonan kita tersebut disesuaikan dengan perintah Allah SWT:

“Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu”.

Kita shalat disertai kesabaran dalam bermohon kehadirat Allah SWT. Demikian, Wa Allah a’lam bi al-shawab.[cp]

Sumber: http://www.ceramahpidato.com/ceramah-ramadhan-hari-ke-3-fadhilah-shalat-lail.html

28 Mei 2017

Tauziyah Ramadhan: Bulan Penuh Energi Positif

    Minggu, Mei 28, 2017  
Oleh: Dr TGH Muhammad Zainul Majdi MA (Tuan Guru Bajang) *)


suarabojonegoro.com -  Ramadhan merupakan bulan yang memancarkan banyak energi positif. Nilai-nilai energi yang positif merupakan kesempatan bagi umat untuk memperbaiki diri. Jangan sampai melewatkan kesempatan ini dengan sia-sia. Raihlah nilai-nilai kebaikan dengan mendekatkan diri kepada-Nya selama bulan suci penuh ampunan ini.

Salah satu dari jalan untuk melipatgandakan energi baik dalam diri kita adalah dengan mendatangi tempat tempat baik. Masjid menjadi poin utama dalam meraih energi positif selama bulan suci Ramadhan. Masjid menghimpun energi yang sangat luar biasa. Itu sebabnya, mengapa air zam zam menjadi air yang paling mujarab. Memang itulah ketetapan Allah SWT. Kata para ulama, dia (air Zamzam) mulia karena berada di bawah Kabah yang tidak pernah putus dari energi positif.

Ramadhan juga menjadi momentum untuk berbuat lebih baik. Sesungguhnya Allah SWT lah yang memiliki kuasa dalam membolak-balikan hati manusia. Dalam kisahnya Sayyidina Umar bin Khatab. Nabi Muhammad SAW meminta, Ya Allah saya minta kepadamu perkuat kami satu dari dua Umar. Dulu zaman jahiliyah, ada dua Umar, yakni Umar bin Khatab dan Amr bin Hisyam. Sama-sama jago duel, Amr digelari Abu Jahal, selain jago duel dan juga bicara tajam lidahnya setajam pedangnya. Dengan karunia Allah SWT, Umar yang sangat benci karena membaca awal dari Surat At Thaahaa. Yang berbunyi, Thaahaa, tidaklah kami turunkan Alquran untuk memberatkanmu. Melainkan sebagai pengingat bagi siapa saja yang takut kepada Allah SWT (QS At Thaahaa:1-3)

Nah jadi, saudara sekalian, contoh Islam-nya Umar menunjukkan sesuatu yang buruk dengan karunia Allah SWT bisa mengubah kutub ekstrem dalam kebaikan. Begitu beliau ucap kalimat syahadat, beliau langsung katakan siapa yang ingin istrinya jadi janda, ibu kehilangan putranya, hadapi saya. Timbulah satu semangat baru karena ada pergeseran dari seorang yang semula benci kepada Islam menjadi membela agama Islam.

Kalau kurang-kurang ingat kepada Allah SWT, ilmu dan jabatan bisa jadi sumber fitnah. Jadi, apapun yang dimulai dari benih kesombongan pasti akan kehancuran. Ramadhan juga bisa jadi momentum untuk saling mengingatkan dan menyegarkan konsep pemahaman Islam terhadap yang kita cintai, tidak hanya sebatas warisan dari orangtua kita agar semangat Islam tetap hidup dalam diri kita. Kata Rasulullah, perbaharuilah iman kalian dengan perbanyak ucap Lailahaillah.

Sumber: http://m.republika.co.id/berita/ramadhan/mutiara-ramadhan/17/05/25/oqi4qh396-ramadhan-bulan-penuh-energi-positif

27 Mei 2017

Tauziyah Ramadhan: 5 Cara Menahan Nafsu di Bulan Puasa Tak Lagi Jadi Beban

    Sabtu, Mei 27, 2017  

Saat puasa, orang-orang harus banyak menahan nafsu, mulai dari nafsu makan dan minum, nafsu dalam bentuk emosi ataupun kemarahan dan lainnya. Nah IDNtimes punya cara paling gampang untuk menghindari nafsu-nafsu tersebut atau untuk menekan nafsu tersebut!




1. Kalau kamu merasa nafsu makan dan minum tidak dapat terkendali, cobalah mengucapkan istighfar dan mengingat kenikmatan waktu berbuka saat maghrib tiba.

Tidak ada yang bisa mendeskripsikan nikmatnya makan kolak pisang dan minum es buah saat merasa haus dan lapar ketika sudah saatnya berbuka puasa. Puasa kan memang mengajarkan kita arti kesabaran yang berbuah kenikmatan.

2. Nafsu berbentuk emosi memang menyusahkan. Kalau tiba-tiba tidak tertahankan, coba tarik nafas dalam-dalam dan pejamkan mata.

Bayangkan malaikat sedang mengawasimu dengan seksama untuk membuat laporan harian kepada Tuhan. Dijamin kamu jadi takutuntuk marah-marah!

3. Nafsu birahi juga harus dihindari di bulan SuciRamadan. Kalau kamu membayangkan hal-hal tidak senonoh, segeralah berwudhu dan mulai membaca surat Al-Fatihah atau surat-surat lainnya.

Kamu pasti akan langsung merasa malu ketika membaca ayat-ayat suci Al-Quran ketika sedang membayangkan hal-hal yang membangkitkan nafsu birahi. Apalagi kalau kamu resapi dan renungi arti dari Surat tersebut.

4. Nafsu untuk mengeluh seringkali terjadi saat berpuasa. Cara terbaik menghindarinya adalah melakukan aktivitas yang kamu sukai.
Kamu akan cenderung mengeluh jika tidak ada aktifitas yang memintamu untuk fokus dan menyita semua perhatianmu. Cobalah melakukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan seperti menulis di blog atau membaca artikel IDNtimes. Kamu pasti akanlupa untuk mengeluh.

5. Nafsu mengumpat juga hal yang paling biasa terjadi. Kadang-kadang kamu harus melatih diri untuk pergi ke tempat yang berpotensi kecil untuk melakukannya seperti masjid atau perpustakaan.

Gairah untuk mengumpat selalu terjadi jika kamu memiliki teman dan kesempatan untuk melakukannya. Oleh karena itu ada baiknya sesekali menghindari keramaian yang berisi orang-orang yang suka bergosip dan memiliki aura negatif.

Sebenarnya menahan nafsu itu gampang kalau disertai hati yang ikhlas karena sang Pencipa dan niat tulus bagi yang melakukannya. Semoga kamu terhindar dari berbagai macam nafsu itu dan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya.


Sumber: http://www.idntimes.com/maulida-ayu/5-cara-termutakhir-dalam-menahan-nafsu

Kumpulan Ayat Al Qur’an tentang Puasa

    Sabtu, Mei 27, 2017  
Reporter : --

Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga dan sudah sepatutnya sebagai umat Islam kita melaksanakan ibadah puasa. Puasa yang wajib adalah puasa di bulan Ramadhan dan puasa nazar. Sementara puasa sunat dikerjakan dalam beberapa waktu seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa Arafah, puasa Rajab, puasa Sya’ban dan lainnya. Mengenai puasa tentu sudah dianjurkan dalam kitab suci umat Islam. Adapun Kumpulan Ayat Al Qur’an tentang Puasayang harus kita ketahui diantaranya:

1. Perintah puasa dalam Surah Al-BaqarahAyat 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa.”

2. Surah Al-Baqarah Ayat 184

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Yaitu pada hari tertentu, apabilan diantara kamu ada yang sakit atau sedang berada dalam berjalanan lalu ia berbuka, maka wajib baginya untuk mengganti puasa sebanyak hari yang ditinggalkannya tersebut di hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang sulit menjalankannya untuk membayar fidyah, yakni memberi makan untuk orang miskin. Maka barang siapa yang dengan rela mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.”

3. Surah Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Beberapa hari yang ditentukan untuk berpuasa adalah di bulan Ramadhan, yaitu bulan waktu diturunkannya Al-Quran sebagai pedoman bagi manusia dan penjelasan di dalamnya mengenai petunjuk dan pembeda yang hak dan yang batil. Karena itu, barang siapa yang ada di bulan itu hendaklah ia berpuasa dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, wajiblah ia berpuasa kembali di hari lain sebanyak puasa yang ditinggalkannya.”

4. Perintah puasa dalam Surah Al-MaidahAyat 89

لا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الأيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ



“Allah tidak menghukum kamu atas sumpahmu, tetapi Allah menghukum kamu atas sumpah yang tidak sengaja dan kamu melanggarnya, maka wajib atas kamu memberi makan sepuluh ornag miskin yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau dengan memberi pakaian, atau dengan memerdekakan budak. Jika tidak sanggup melakukan hal itu maka kafaratnya berpuasa selama tiga hari.”

5. Surah Al-MaidahAyat 95

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ عَفَا اللَّهُ عَمَّا سَلَفَ وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan saat kamu sedang ihram. Siapa yang membunuhnya dengan sengaja maka dendanya adalah menggantinya dengan binatang ternak yang seimbang dengan buruan tersebut, atau dengan membayar kafarat dengan memberi makan orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkannya, supaya dia merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya.

6. Perintah puasa dalam Surah MaryamAyat 26

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

“Maka makan, minum dan bersenanglah kamu. Saat kamu melihat seorang manusia maka katakanlah: ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini.”

Semoga bermanfaat.
Sumber: http://www.ummi-online.com/kumpulan-ayat-al-qur-an-tentang-puasa.html
Foto: Ilustrasi damadu. Net

05 Juli 2016

Tauziyah Idul Fitri: Lewat Kefitrian Untuk Gerekan Pembangunan Manusia Unggul

    Selasa, Juli 05, 2016  
"Lewat keFitrian Mari Kita Sukseskan Gerakan Pembangunan Manusia Unggul Bojonegoro"

Oleh: Suyoto (Bupati Bojonegoro)


Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Allahu akbar Allahu Akbar walillahil hamd


Bapak bapak, ibu ibu yang saya hormati

Kaum muda mudi yang saya banggakan

Dan anak anak yang saya sayangi


Mari kita semua bersyukur kepada Allah, setelah kita semua mendapatkan kesempatan berpuasa selama sebulan, hari ini kita bisa hadir di tempat ini untuk melaksanakan sholat idul fitri. Dalam beberapa hari ini kita juga merasakan suasana idul fitri. Suasana sillaturrahim diantara sesama warga Bojonegoro.



Hadirin kaum muslimin dan muslimat yang saya cintai


Dalam suasana idul fitri ini ijinkan saya mengingatkan kepada semua kita, rakyat Bojonegoro. Bahwa tidak ada masa depan yang lebih baik kecuali kita usahakan bersama. Sejarah telah membuktikan, hanya bangsa yang kuat: hati, pikiran dan kuat dalam berinovasi, yang dapat menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang kuat bukanlah bangsa yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah ruah tapi kualitas sumberdaya manusianya rendah. Hanya bangsa yang sanggup mengatasi kesulitannya dan terus mencari terobosan untuk mewujudkan yang terbaik bagi sesamanya yang akan menjadi bangsa yang besar.


Hadirin yang saya hormati


Dalam kesadaran seperti itulah dan dalam suasana penuh kasih idul fitri, saya memohon seluruh pihak untuk mendukung program gerakan ayo sekolah. Kita berharap agar kelak tidak ada satupun anak Bojonegoro, baik yang berasal dari keluarga berkecukupan maupun yang kurang mampu yang tidak lulus Sekolah menengah atas. Walaupun tahun ini Pemkab telah memberikan beasiswa dua juta rupiah persiswa, namun bila tidak didukung orang tua dan semua lapisan gerakan ayo sekolah ini tidak berhasil. Untuk ini saya mohon:

1. Yakinkan anak-anak bahwa hanya dengan jiwa yang sehat, fisik yang sehat dan kuat, otak yang hidup, tangan yang terampil, dan pandai berhubungan dengan lain maka anak anak kelak akan dapat hidup lebih baik. Anak anak yang seperti inilah yang kelak dapat hidup mandiri dan bermanfaat.


2. Mari kita sama sama menyadari bahwa sumber pendapatan rakyat Bojonegoro kini sudah nyata berubah: dulu mayoritas kita hidup dari pertanian-peternakan, kini mulai ada industri migas, industri padat karya di pedesaan, kita juga merasakan perdagangan dan jasa mulai menggeliat. Begitu juga dengan sektor pariwisata. Perubahan ini merupakan keharusan sejarah, tanah sawah dan ladang tidak lagi cukup menampung tenaga kerja. Rakyat Bojonegoro harus bisa hidup dengan berbagai cara baru, semangat dan mentalitasnya harus lebih kuat, iman dan taqwanya harus lebih baik lagi. Maka anak anak harus menyiapkan diri dan dipersiapkan lebih baik lagi. Anak anak adalah anugerah Allah, tapi bila tidak tumbuh dengan baik, kelak bisa menjadi musibah, finah dan laknat bagi keluarga dan masyarakat.


3. Kepada bapak ibu mohon saling mengingatkan agar para orang tua tidak menikahkan putra putrinya sebelum lulus SLTA. Sudah cukup banyak bukti bahwa kekerasan dalam keluarga, perdagangan manusia, dan kegagalan keluarga salah satunya dipicu oleh pernikahan dini. Saya telah mengeluarkan kebijakan bahwa bagi anak anak yang terpaksa, sekali lagi terpaksa menikah agar tetap sekolah. Pemkab juga menyediakan paket C secara gratis bagi mereka yang karena sesuatu hal tidak dapat menyelesaikan SLTA.


4. Mungkin diantara bapak ibu ada yang belum tahu, bahwa Pemkab, dalam hal ini dinas tenaga kerja telah membuka bursa tenaga kerja on line, dan terus menerus. Pemkab juga menyediakan berbagai jenis pelatihan ketrampilan, apa saja yang diinginkan. Bidang pertanian, pengolahan hasil pertanian, service, jasa, wisata atau apa saja yang mungkin dibutuhkan dapat dilayani. Pelatihan ketrampilan ini sungguh penting agar tenaga yang dimiliki semakin produktif. Silahkan dimanfaatkan, tinggal daftar di pemerintah desanya masing masing.


5. Saya juga ingin sampaikan bahwa tahun ini Pemkab mulai membangun kampus Akademi Komunitas Negeri di NgumpakDalem Dander. Mudah mudahan akhir tahun depan sudah dapat digunakan. Perkuliahan AKN yang selama ini di SMKN dapat segera pindah. Saya juga berharap kelak akan semakin banyak anak anak Bojonegoro yang lulus minimal D2. Bila tahun ini baru 500an anak yang mendapatkan beasiswa, pada tahun 2018 sangat mungkin Pemkab bisa memberikan beasiswa bagi 10.000 anak anak Bojonegoro yang berkuliah di AKN. AKN ini pulalah yang kita harapkan menjadi salah satu pilar pembangunan sumberdaya manusia Bojonegoro.


6. Semua rencana ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak. Kita juga berharap agar harga minyak tidak jatuh seperti tahun ini, hingga pendapatan Pemkab jauh dibawah target. Kapada para orang tua muda, saya mohon dengan sungguh sungguh memperhatikan kebutuhan gizi dan kebutuhan kasih sayang anak anak. Kepada ibu ibu PKK dan gerakan dasa wisma saya mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya dalam turut membangun keluarga sejahtera bahagia. Jalan masih panjang dan mari kita terus bahu membahu.

Saya percaya bila para tokoh agama, tokoh politik, para aktifis muda, Pemerintahan Kabupaten dan Desa, para pendidik dan pengusaha saling mendukung, maka keinginan kita semua agar kelak warga Bojonegoro yang hidup miskin semakin sedikit dan yang sejahtera semakin banyak, akan dapat terwujud. Bukankah ini yang menjadi cita-cita kita semua.


Hadirin bapak ibu yang saya cintai


Tentu! Agar semua cita cita dan gerakan ini dapat kita wujudkan, maka jalinan sillaturrahmi, kasih sayang, saling menghargai dan saling percaya harus terus kita kuatkan. Mudah-mudahan idul fitri ini semakin membawa berkah buat kita semua.


Ijinkan saya, atas nama Pemkab,  Kecamatan, Pemdes, Jajaran Polri, TNI dan penegak hukum menghaturkan selamat idul fitri, semoga seluruh ibadah kita diterima Allah. Mohon maaf lahir dan batin


Bojonegoro, 1 syawal 1437 h


Bupati Bojonegoro



Kang Yoto

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9