Kaprodi Teknik Industri Unigoro Ciptakan Robot untuk Rehabilitasi Pasien Paska Stroke
BOJONEGORO — Kaprodi Teknik Industri Universitas Bojonegoro (Unigoro), Eko Wahyu Abryandoko, S.Pd., MT., merancang robot untuk merehabilitasi pasien paska stroke. Robot yang bernama Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation (HARNDS) merupakan teknologi yang mengintegrasikan antara function electrical stimulation (FES) dan eksoskleton.
Eko menuturkan, tujuan awal penciptaan alat ini untuk penelitian disertasi tentang rehabilitasi pasien paska stroke yang mengalami penurunan kemampuan motorik akibat residu pada otot. Dampaknya bisa menyebabkan kelumpuhan, fungsi otot yang tidak normal, dan sebagainya. “FES ini akan menstimulasi listrik dan mencoba melatih otot pasien paska stroke dengan menghasilkan gerakan. Arm robot ini digunakan untuk menstabilkan kinematik dari gerakan itu. Nanti dasarnya adalah kecerdasan buatan. Dukungan dua teknologi ini diharapkan mampu merehabilitasi pasien-pasien paska stroke,” tuturnya pada Senin (6/5/24).
Eko melanjutkan, butuh waktu lebih dari setahun untuk mewujudkan robot HARNDS. Proses konseptual memakan waktu paling lama karena peneliti dituntut untuk melahirkan ide baru. Sedangkan eksperimen robot baru berjalan beberapa bulan terakhir. Mahasiswa doktoral teknik industri Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini telah menghasilkan tiga artikel terindeks Scopus berkat robot HARNDS tersebut. “Artikel pertama prosiding. Lalu artikel kedua review di jurnal Q3. Nah yang ketiga baru model itu skema sistemnya di jurnal Q2. Sekarang progres lagi untuk menerbitkan dua artikel untuk semester ini. Targetnya sampai lulus harus ada enam artikel. Soalnya ini kan belum diuji, masih skala eksperimen. Alhamdulillahnya tingkat kebaruannya sangat signifikan,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan robot HARNDS ini, Eko juga dibantu oleh Faishal Ashari, S.Pd., MT., sebagai konsultan elektrikal, Mohammad Iqbal, S.Fis., Ftr., sebagai konsultan ergodesain, serta mahasiswa Unigoro Imam Pamuji dan M. Nurruduja sebagai tenaga lapangan. Menurut dia, proyek penelitian ini bersifat interdisipliner. Sehingga harus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Meskipun ada beberapa hal yang perlu dikoreksi, Eko bersyukur banyak pihak yang memberikan support. “Untung dapat beasiswa dari Yayasan Suyitno Bojonegoro untuk studinya dan BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) untuk risetnya. Mengingat risetnya juga mahal, apalagi riset robotik. Sedangkan publikasinya di-support oleh promotor,” terangnya.
Pria yang tinggal di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, ini berharap proyek robot untuk merehabilitasi pasien paska stroke bisa diselesaikan akhir tahun. Dia juga berencana mengembangkan rehabilitasi berbasis robotik ini di Unigoro. “Ergodesain for rehabilitation ini sudah menginspirasi beberapa mahasiswa kita sebagai bahan penelitian skripsinya. Mudah-mudahan kita bisa bersaing di kancah jurnal internasional juga melalui penelitian ini,” pungkas Eko. (din/lis)