06 Mei 2024

Kaprodi Teknik Industri Unigoro Ciptakan Robot untuk Rehabilitasi Pasien Paska Stroke

    Senin, Mei 06, 2024  

 


BOJONEGORO — Kaprodi Teknik Industri Universitas Bojonegoro (Unigoro), Eko Wahyu Abryandoko, S.Pd., MT., merancang robot untuk merehabilitasi pasien paska stroke. Robot yang bernama Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation (HARNDS) merupakan teknologi yang mengintegrasikan antara function electrical stimulation (FES) dan eksoskleton.

Eko menuturkan, tujuan awal penciptaan alat ini untuk penelitian disertasi tentang rehabilitasi pasien paska stroke yang mengalami penurunan kemampuan motorik akibat residu pada otot. Dampaknya bisa menyebabkan kelumpuhan, fungsi otot yang tidak normal, dan sebagainya. “FES ini akan menstimulasi listrik dan mencoba melatih otot pasien paska stroke dengan menghasilkan gerakan. Arm robot ini digunakan untuk menstabilkan kinematik dari gerakan itu. Nanti dasarnya adalah kecerdasan buatan. Dukungan dua teknologi ini diharapkan mampu merehabilitasi pasien-pasien paska stroke,” tuturnya pada Senin (6/5/24).

Eko melanjutkan, butuh waktu lebih dari setahun untuk mewujudkan robot HARNDS. Proses konseptual memakan waktu paling lama karena peneliti dituntut untuk melahirkan ide baru. Sedangkan eksperimen robot baru berjalan beberapa bulan terakhir. Mahasiswa doktoral teknik industri Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini telah menghasilkan tiga artikel terindeks Scopus berkat robot HARNDS tersebut. “Artikel pertama prosiding. Lalu artikel kedua review di jurnal Q3. Nah yang ketiga baru model itu skema sistemnya di jurnal Q2. Sekarang progres lagi untuk menerbitkan dua artikel untuk semester ini. Targetnya sampai lulus harus ada enam artikel. Soalnya ini kan belum diuji, masih skala eksperimen. Alhamdulillahnya tingkat kebaruannya sangat signifikan,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan robot HARNDS ini, Eko juga dibantu oleh Faishal Ashari, S.Pd., MT., sebagai konsultan elektrikal, Mohammad Iqbal, S.Fis., Ftr., sebagai konsultan ergodesain, serta mahasiswa Unigoro Imam Pamuji dan M. Nurruduja sebagai tenaga lapangan. Menurut dia, proyek penelitian ini bersifat interdisipliner. Sehingga harus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Meskipun ada beberapa hal yang perlu dikoreksi, Eko bersyukur banyak pihak yang memberikan support. “Untung dapat beasiswa dari Yayasan Suyitno Bojonegoro untuk studinya dan BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) untuk risetnya. Mengingat risetnya juga mahal, apalagi riset robotik. Sedangkan publikasinya di-support oleh promotor,” terangnya.

Pria yang tinggal di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, ini berharap proyek robot untuk merehabilitasi pasien paska stroke bisa diselesaikan akhir tahun. Dia juga berencana mengembangkan rehabilitasi berbasis robotik ini di Unigoro. “Ergodesain for rehabilitation ini sudah menginspirasi beberapa mahasiswa kita sebagai bahan penelitian skripsinya. Mudah-mudahan kita bisa bersaing di kancah jurnal internasional juga melalui penelitian ini,” pungkas Eko. (din/lis)

 

13 Desember 2023

Mantan Dubes Korea Selatan Jadi Dosen Tamu di Unigoro

    Rabu, Desember 13, 2023  

 


BOJONEGORO — Prof. Dr. Kim Soo-il, mantan duta besar Korea Selatan untuk Indonesia, menjadi dosen tamu di Universitas Bojonegoro (Unigoro), pada Rabu (13/12/23). Pria yang menjabat sebagai founder Busan Indonesia Center ini hadir sebagai pemateri dalam kuliah umum yang bertajuk How To Be Great Student In Future.

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., mengatakan, Unigoro berupaya meningkatkan kapasitas mahasiswa melalui kuliah umum maupun kuliah praktisi. Selain itu, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI juga menutut perguruan tinggi swasta (PTS) untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan perusahaan dari luar negeri. “Hari ini kita datangkan profesor dari Busan University of Foreign Studies untuk membuka wawasan kalian. Agar mahasiswa bisa mengantisipasi tantangan apa saja yang akan dihadapi ke depan nanti. Sehingga bisa dipersiapkan mulai sekarang,” ucapnya.

Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh M. Rizqi Agustino, S.Kom., MBA., selaku Direktur Student Advance Program (SAP) Unigoro. Di hadapan ratusan mahasiswa, Prof Kim, sapaan akrabnya, menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Sebelum berkarir sebagai diplomat dan akademisi, dia sempat bekerja sebagai tukang las. “Karena tidak tahan terkena percikan api saat bekerja, saya memutuskan untuk lanjut ke universitas. Saya pilih major bahasa dan sastra Indonesia karena banyak perusahaan di Korea Selatan yang impor kayu dari Kalimantan. Ternyata ini pilihan yang tepat. Karena pendidikan adalah cara yang tepat untuk meningkatkan harkat dan martabat keluarga. Saya lahir dari keluarga yang sederhana dan hanya saya yang berkuliah,” tuturnya.

Prof Kim melanjutnya, di era globalisasi seperti saat ini mahasiswa harus menguasai dua bahasa asing agar bisa bersaing di dunia kerja. Kefasihannya dalam berbahasa Indonesia membuat Prof Kim dipercaya menjadi konsulat jenderal kehormatan Indonesia di Busan mulai tahun 1993 hingga 2007. Selain itu, dia juga menjadi Ketua Dewan Penasihat Presiden Korea Selatan ke 16. Menurut Prof Kim, salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita di masa depan adalah belajar kesuksesan dari orang lain.. “Adik-adik harus banyak membaca buku tentang successful. Harapannya bisa mendapatkan rahasia kesuksesan setiap individu bagaimana. Lalu kalian harus menemukan teman, relasi, dan partner yang tepat. Agar dalam diri kita memiliki rasa ingin terus menerus berkompetisi dalam hal positif,” ungkapnya.

 Para mahasiswa tampak antusias dan memanfaatkan momen untuk berdiskusi dengan profesor yang kini berusia 71 tahun itu. Bahkan, ada salah satu mahasiswa memberanikan diri untuk menyampaikan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Prof Kim mengapresiasi rasa ingin tahu mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan negara Indonesia dan Korea Selatan. (din/Red)

12 Desember 2023

Pj Bupati Bojonegoro Hadiri Kuliah Praktisi Industri Migas di Unigoro

    Selasa, Desember 12, 2023  

 


BOJONEGORO — Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, SE., MM., Ph.D., menghadiri kuliah praktisi bertajuk Introduction to Oil and Gas Industry di Universitas Bojonegoro (Unigoro), pada Selasa (12/12). Orang nomor satu di Kota Ledre ini menjadi keynote speech dalam acara yang diikuti oleh ratusan mahasiswa.

Menurut Adriyanto, dampak industri migas sangat kompleks. Namun industri tersebut juga penuh ketidakpastian. Karena bahan utamanya ada di dalam perut bumi dan harus diambil menggunakan teknologi khusus. Teknologi ini hanya dimiliki oleh perusahaan asing. Minyak yang telah diambil dari Bojonegoro tidak serta merta bisa langsung dijual. Adriyanto mendorong adanya industri hilir migas di untuk meningkatkan nilai jualnya. “Teknisnya di lapangan saat ini setelah ambil minyaknya di Bojonegoro, lalu dibawa ke Tuban untuk disimpan di FSO (Floating Storage and Offloading) Gagak Rimang, lalu diolahnya di perusahaan kilang Kaltim (Kalimantan Timur). Nah nilai tambahnya tidak banyak karena kita hanya menghasilkan bahan mentah. Mudah-mudahan ilmu yang akan dibagikan pemateri pada hari ini bisa diserap dengan baik, serta para mahasiswa aktif bertanya. Karena Unigoro adalah lumbung ilmu pengetahuan, bebernya.

Ada dua pemateri yang dihadirkan dalam kuliah praktisi yang dimoderatori oleh Mohammad Kundori selaku Direktur Utama PT. ADS Bojonegoro. Yakni Hadi Ismoyo selaku Direktur Utama PT. Petrogas Jatim Utama Cendana, serta Suko Hartono selaku Direktur PT. Sarana Patra Hulu Cepu.

Di hadapan para mahasiswa, Hadi mengungkapkan, ada banyak resource (sumber, Red) minyak bumi di kawasan Bojonegoro dan sekitarnya yang belum dieksploitasi. Namun dia menegaskan, aktivitas eksploitasi minyak harus dibarengi dengan lingkungan sekitar yang kondusif dan komitmen investasi. “Masih banyak resource di Bojonegoro, Nganjuk, Ngawi, dan Blora. Tetapi kita harus mengundang investor untuk eksploitasi. Pemkab Bojonegoro juga harus friendly kepada investor untuk memberikan kemudahan dalam berinvestasi, ungkapnya.

Dia menambahkan, ada beberapa peluang bisnis migas di Bojonegoro yang bisa dijajaki. Antara lain bisnis hulu, hilir, suplai logistik, dan jasa. “Yang paling penting teman-teman harus meningkatkan skill, berpatisipasi aktif dalam berbagai forum untuk belajar networking, serta belajar tentang migas dari segi teknik dan regulasi,” imbuh Hadi.

Sementara itu, Suko banyak memaparkan tentang dampak hilirisasi migas. Menurut dia, modal yang paling banyak dikeluarkan untuk hilirisasi adalah proses kilang. Di Bojonegoro sendiri, sudah ada mini kilang milik PT. Tri Wahana Universal (TWU) di Kecamatan Kalitidu. “Kilang di PT. TWU sudah disiapkan. Tapi kita juga harus menyiapkan SDM-nya agar perusahaan kilang minyak tersebut bisa tetap eksis,” ucapnya.

Dia juga menyarankan kepada Pemkab Bojonegoro untuk mengeksploitasi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). LNG bisa menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan harapan Bojonegoro bisa menjadi daerah yang mandiri energi. “Tantangan Bojonegoro hari ini adalah menyiapkan infrastruktur, SDM, dan kemudahan perizinan untuk berinvestasi di bidang industri hilir migas,” kata Suko.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Ir. H. Noor Djohar, MM., mengucapkan terima kasih kepada PT. ADS Bojonegoro atas kerja sama menyelenggarakan kuliah praktisi tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si. Dia menjelaskan, Unigoro mewajibkan setiap prodi menggelar kuliah praktisi minimal empat kali per semester. (din/Lis)

27 Januari 2022

Unigoro MoU Dengan Barisan Muda Wira Usaha Indonesia Tingkatkan Kewira Usahaan Mahasiswa

    Kamis, Januari 27, 2022  


BOJONEGORO - Selain memberikan pendidikan formal dalam kegiatan Perkuliahan, Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang bernaung dibawah yayasan Suyitno Bojonegoro terus memberikan peluang untuk para mahasiswa dan mahasiswi guna meningkatan pendidikan maupun pengalaman serta peluang bisnis.

Guna memberikan kesempatan berwira usaha dengan baik dan bisa berproses dengan keberhasilan, Universitas Bojonegoro bersama Barisan Muda Wira usaha Indonesia melakukan MOU (Memorandum of Understanding) atau penanda tangan Nita kesepahaman untuk penguatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kelembagaan.

MoU ini ditanda tangani oleh Rektor Unigoro Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM, M.Hum, dan juga Ketua Barisan Muda Wira Usaha Indonesia Ns, Syamsul Hidayah, S.Kep., M. Kep, di aula Unigoro, Rabu (26/1/2022).

Ditemui secara terpisah, Dr. Arief Januwarso, S.Sos, MM, selaku Ketua Yayasan Suyitno,  menyampaikan bahwa MoU ini guna peningkatan mahasiswa dibidang Wira Usaha, serta agar profesionalisme dalam ber Wira Usaha, maka mahasiswa yang memiliki usaha akan dibantu pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) karena NIB adalah bagian wajib dari setiap usaha yang ada sehingga akan dapat membantu para Wira usahawan yang berasal dari mahasiswa Unigoro ini akan mampu menjadikan usahanya sebagai peluang di dunia bisnis.

"Adapun adanya MoU ini targetnya adalah Membantu pengurusan nomor induk berusaha yang kedua adalah para mahasiswa yang berwirausaha itu agar bisa daftar di Google form demi proses perijinan sesuai regulasinya," Ujar Pria yang akrab disapa mas Ayik ini.

Pasca pelaksanaan MoU tersebut Mhasiswa yang memiliki usaha dan sudah mendaftar hingga hari mencapai 230 dan nanti akan didampingi kaitan pengurusan izin nya.

Selain itu juga  rencananya akan ada pelatihan-pelatihan agar mereka itu menjadi wirausaha yang profesional sehingga dengan pelatihan ber Wira usaha akan dilakukan pelatihan dan juga pengembangan usaha dan ini menjadi target Unigoro bersama Barisan Muda Wira usaha Indonesia.

"Dari MoU ini juga memiliki target untuk 1000 izin usaha untuk para mahasiswa Unigoro, sehingga juga akan menjadikan pengembangan dalam peningkatan ekonomi dan mahasiswa," Tambah Mas Ayik.

Mas Ayik juga menjelaskan bahwa program ini diawali dari Unigoro dengan harapan dikembangkan di masyarakat, sehingga para mahasiswa ini sekaligus bisa menjadi upaya pengembangan Wira usaha guna peningkatan ekonomi masyarakat. 

Reporter: Dewi Wulan


23 Oktober 2018

Berikan Kuliah Umum Di Unigoro, SKK Migas Berikan Pencerahan Tentang Dunia Migas

    Selasa, Oktober 23, 2018  

seputarbojonegoro.com - Kegiatan Kuliah Umum terhadap Mahasiswa berbagai fakultas di universitas Bojonegoro (Unigoro) oleh Pelaku usaha dan produksi Minyak dan Gas (Migas) adalah Untuk memberikan Pemahaman tentang Dunia Migas terhadap. Mahasiswa dan juga kalangan masyarakat.

Disampaikan oleh Doni Arianto selaku kepala SKK Migas Jabanusa (Jawa Bali dan Nusa) bahwa memberikan pemahaman lebih kepada pelaku pendidikan atau mahasiswa ini sangat penting karena mahasiswa ini adalah kelompok yang netral dan masih bisa masih bisa menerima berbagai pengetahuan yang ada dari berbagai pihak serta dapat menyeimbangkan setiap pemahaman yang diberikan oleh nara sumber.

"Selain itu juga penyampaian informasi terkait adanya Kontribusi terhadap Negara, dan manfaatnya untuk masyarakat," Terang Doni saat memberikan paparan materi seputar dunia Migas  kepada mahasiswa Unigoro, Selasa (23/10/18).

Doni juga menjelaskan kuliah umum dengan Sasaran terhadap mahasiswa ini dijelaskan bahwa karena mahasiswa masih butuh pembelajaran apalagi terkait dunia migas, sehingga Nara sumber harus memberikan penjelasan mekanisme yang sesungguhnya didalam pelaksanan proyek dunia migas.

"Juga agar Tidak ada informasi simpang siur yang selama ini terjadi, karena semua sudah diatur
Seperti alokasi bagi hasil, CSR dan mendukung pemerintah daerah dalam pembangunan, " Tambahnya.

Selain itu dari Dave Aseta Selaku Eksternal Afair Manager EMCL, yang juga sebagai nara sumber dalam kuliah umum terhadap mahasiswa Unigoro ini juga menjelaskan terkait materi seputar kegiatan bagi hasil atau CSR terhadap Masyarakat terkait hasil proyek Migas di Bojonegoro.

Selaku pelaku usaha EMCL yang berada dibagian Hulu Migas juga memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pemerintah Daerah mulai dari bagi hasil serta CSR yang menjadi hak masyarakat.

"Bahwa semua yang ada dalam proyek Migas sudah di atur oleh pemerintah melalui BUMN,  karena kegiatan di kami bertujuan juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," Jawabnya. (SB/Red)

23 Februari 2018

Petani di Kecamatan Gayam Belajar Pembuatan Biopori Sawah

    Jumat, Februari 23, 2018  

SuaraBojonegoro.com - Petani di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan, Kecamatan Gayam mulai belajar mengenal dan membuat biopori sawah dengan didampingi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro.

Sekitar 100-an orang petani tersebut mengikuti kegiatan pembuatan biopori sawah yang disusun LPPM Unigoro dan didukung Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) di Aula Kantor Kecamatan Gayam, Jum'at (23/2) siang tadi.

Ketua LPPM Unigoro Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc mengatakan penggunaan biopori pada sawah sangat diperlukan, mengingat tingkat kesuburan sawah di Bojonegoro sudah tidak ideal lagi.

"Biopori ini kita gunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah, karenga dengan adanya lubang resapan biopori, sedikit demi sedikit tanah bisa memulihkan diri dan hal ini sangat bisa berdampak pada peningkatan produktivitas," ujarnya kepada para peserta.

Selain diberikan pengetahuan tentang biopori, masing-masing peserta juga mendapatkan satu contoh rangka yang digunakan untuk membuat lubang biopori, berbahan bambu dan karet ban.

"Masing-masing peserta kita berikan satu contoh rangka biopori, agar supaya nanti mereka bisa membuatnya sendiri. Satu areal persawahan setidaknya ada 4 rangka untuk resapan biopori," lanjut dosen Fakultas Pertanian Unigoro tersebut.

Dalam kegiatan sekolah lapang pertanian ini, para peserta tidak hanya diajarkan teori saja, melainkan juga praktek langsung di lapangan sehingga dampak kegiatan bisa dilakukan secara langsung.

Sementara itu, dalam kegiatan siang tadi juga dihadiri oleh perwakilan dari Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) dan Camat Gayam yang menyampaikan apresiasi kepada para petani yang ikut dalam kegiatan sekolah lapang.

Pihak EMCL maupun Pemerintah Kecamatan Gayam mengharapkan ilmu dan program yang dilaksanakan bersama LPPM Unigoro tidak hanya selesai di materi dan kegiatan saja, namun bisa berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kecamatan Gayam. (Bim/lis)

22 Februari 2018

BEM Fakultas Hukum Universitas Bojonegoro Gelar Seminar Pendidikan Moral

    Kamis, Februari 22, 2018  
Reporter: Monika


SuaraBojonegoro.com - Maraknya peredaran narkoba dan pergaulan bebas dikalangan remaja saat ini menjadi perhatian cukup serius oleh berbagai pihak.

Universitas Bojonegoro melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum hari ini (22/2) menyelenggarakan kegiatan seminar pendidikan moral, untuk membahas permasalahan remaja tersebut.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Mayor Sogo, Kampus Universitas Bojonegoro tersebut mengambil tema "Selamatkan Generasi Anak Bangsa dari Narkoba dan Pergaulan Bebas agar Menjadi Generasi yang Tangguh dan Cerdas", dengan diikuti oleh 120 peserta dari siswa SMP, SMA, SMK dan Mahasiswa.

Dalam seminar tersebut menghadirkan dua narasumber dari Polres Bojonegoro dan RSUD Sososdoro Djatikoesoemo dan dihadiri Dekan Fakultas Hukum, Rektor Unigoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro dan dosen Unigoro.

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengatakan, generasi muda di Bojonegoro saat ini adalah cerminan pemimpin di masa mendatang, dan jika mereka ingin menjadi orang besar di masa depan harus memulai untuk mempersiapkan diri mulai sekarang.

Persiapan tersebut salah satunya adalah dengan mampu merevolusi mental mereka, agar tidak mudah terbawa arus mengikuti pergaulan bebas dan narkoba.

"Tentu generasi saat ini adalah generasi yang diuntungkan dengan kemajuan teknologi, dibutuhkan sikap gotong royong di antara mereka untuk saling mengingatkan bahaya narkoba bagi masa depan mereka sendiri. Jika generasi sekarang ingin jadi orang besar, mulai sekarang harus rajin," ujarnya.

Ia juga berharap generasi muda saat ini mampu menjadi pemimpin Bojonegoro di masa depan.

Sementara itu, Sekertaris BEM Fakultas Hukum Unigoro, Muhammad Sobirin menjelaskan bahwa dengan adanya seminar ini diharapkan akan memberikan edukasi bagi para peserta yang merupakan generasi muda agar dapat menjaga diri dari pergaulan bebas dan narkoba.

"Kami dari BEM Fakultas Hukum menyelenggarakan kegiatan ini tentunya dengan tujuan agar para peserta yang ikut seminar bisa paham akan bahaya narkoba dan pergaulan bebas, nantinya kami harapkan mereka akan mampu menjaga diri dan lingkungan sekitarnya agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif tersebut," ungkapnya.

Kegiatan seminar pendidikan moral tersebut mendapat cukup banyak antusias, dan jumlah peserta yang hadir melebihi kuota yang telah disiapkan panitia. (Nik/Lis)

21 Februari 2018

HIMA FaPerta Unigoro Adakan Pemanfaatan Botol Bekas dan Pekarangan Hidroponik

    Rabu, Februari 21, 2018  
Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com - Himpunan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro (Unigoro) Agribisnis menggelar kegiatan pemanfaatan limbah botol dan lahan pekarangan dengan hidroponik, Minggu (18/02/18).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno tersebut dilakukan bersama dengan Kelompok Ibu PKK Desa Sembunglor.

Penanggungjawab kegiatan, Moh Agung Ali Usman mengatakan, kegiatan belajar bersama dengan Ibu PKK ini dilakukan untuk mengurangi limbah sampah botol plastik yang banyak terbuang sia-sia.

Selain itu, menurutnya botol-botol bekas tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat tanaman hidroponik dan dapat dilakukan di pekarang rumah yang tak terpakai.

"Seperti yang kita ketahui saat ini banyak sekali limbah botol yang terbuang sia-sia, dengana adanya kegiatan belajar bersama ini kami ingin memberikan pelatihan pemanfaatan botol bekas dan pekarangan untuk tanaman hidroponik," ujarnya.

Menurutnya, pembuatan botol plastik bekas tersebut menjadi wadah hidroponik tidaklah terlalu sulit, sehingga diharapkan mampu untuk segera diterapkan.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unigoro, Ir. Darsan M.Agr mengungkapkan, dengan adanya pemanfaatan limbah botol plastik dan pekarangan rumah untuk tanaman hidroponik, selain dapat mempercantik pekarangan ada juga potensi untuk mendapatkan penghasilan dari tanaman hidroponik tersebut.

"Kami tentu berharap baik mahasiswa FaPerta Unigoro maupun ibu-ibu PKK yang ikut dalam kegiatan belajar bersama ini dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar, tanaman hidroponik bisa dikembangkan di pekarangan dan memiliki nilai ekonomis jika ditekuni dengan baik," kata ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro tersebut.

Universitas Bojonegoro melalui Fakultas Pertanian dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat turut aktif melakukan pendampingan di bidang pertanian untuk memajukan dan mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Bojonegoro. (liq/yud)

15 Februari 2018

UKM Kependudukan Unigoro, Gelar Talk Show Sadar Kesehatan

    Kamis, Februari 15, 2018  
Reporter : Team

suarabojonegoro.com - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan Universitas Bojonegoro menggelar Talk Show dalam rangka memperingati hari kesehatan seksual dan reproduksi pada Kamis (15/02/2018) pagi tadi.

Kegiatan tersebut, berlangsung di Gedung Mayor Sogo Universitas Bojonegoro. Bertema “Sadar Kesehatan Reproduksi Selamatkan Generasi”. Berbagai narasumber didatangkan. Diantaranya, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Bojonegoro.

Acara tersebut diikuti seratusan peserta dari kalangan pelajar SMP, SMA, dan Mahasiswa. Selain itu, dihadiri Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arif Januarso, S.Sos. M.Si, Wakil Rektor II Dr. Tri Astuti Handayani, SH, MM.Hum, Wakil Rektor III Dr. H. M. Yasir, SH, M.Si dan Rektor Unigoro Slamet Kyswantoro, SE, MM sekaligus membuka pelaksanaan talk show.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Bojonegoro, Slamet Kyswantoro, SE, MM sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan positif memberikan edukasi kepada kaum muda untuk sadar pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Sementara itu, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB)  Arif Januarso, S.Sos. M.Si mengatakan, bahwa para remaja saat ini yang biasa disebut sebagai generasi Y, memiliki sifat lebih kritis sehingga dinilai akan mampu memilah hal yang baik dan yang harus dihindari.

“Anak-anak yang lahir di era 1995 hingga 2000 an ini, orangnya kritis dan memiliki pemikiran yang lebih terbuka dengan kemajuan tekhnologi saat ini. Generasi Y diharapkan mampu menjadi generasi yang cerdas dan tidak mudah terjerumus kepada pergaulan bebas,” tuturnya.

Anggota UKM Kependudukan, Rahmatulillahi mengaakan, kegiatan talk show ini diharapkan mampu menjadi langkah awal untuk dapat mengurangi masalah kesehatan sosial yang terjadi di masyarakat Bojonegoro. Seperti pernikahan dini dan seks bebas.

“Seperti yang kita tahu, bahwa permasalahan remaja seperti seks bebas dan pernikahan dini ini sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Untuk itu, kami adakan talk show ini dengan mengundang remaja dari sekolah-sekolah mulai SMP, SMA hingga perguruan tinggi yang ada di Bojonegoro,” ujarnya.

Lilla, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa UKM Kependudukan Unigoro memiliki misi utama untuk turut serta menjadi problem solver permasalahan yang berkaitan dengan remaja.

“Kita ada PIK M yang aktif setiap seminggu sekali membahas permaslahan remaja yang ada di sekitar kita,” imbuh mahasiswi semester 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut.

Para peserta, lanjut dia, aktif mengajukan pertanyaan seputar permasalahan yang terjadi dalam lingkup kehidupan remaja. Setelah kegiatan ini, UKM Kependudukan Unigoro masih aktif melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan permasalahan remaja dan kependudukan.

Sebelumnya, UKM Kependudukan Universitas Bojonegoro juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Seperti, mengkampanyekan bahaya HIV Aids beberapa waktu lalu, dan pengenalan bahaya rokok bagi siswa sekolah dasar. (liq/yud)

14 Februari 2018

Optimalisasi Tanaman Pekarangan Bernilai Ekonomis

    Rabu, Februari 14, 2018  
Reporter: Monika


suarabojonegoro.com - Pekarangan rumah dan lahan kosong di sekitar kita ternyata bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat untuk bercocok tanam.

Pemanfaatan pekarangan tersebut bahkan mampu bernilai ekonomis selain untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Hal tersebut disampaikan oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegororo kepada kelompok taruna tani di Desa Gayam, Brabowan, Mojodelik dan Bonorejo, Kecamatan Gayam dalam kegiatan Sekolah Lapang Pertanian, Rabu (14/2) siang.

Kegiatan yang berlangsung di Rumah Belajar Petani Kecamatan Gayam tersebut mengambil tema "Optimalisasi Tanaman Pekarangan" yang membahas tentang pemanfaatan pekarangan untuk tanaman.

Anggota Tim LPPM Unigoro, Yaumitdin Sugianto, SP mengatakan saat ini pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong di sekitar rumah yang ada di Bojonegoro masih cukup rendah.

Padahal, menurutnya jika masyarakat bisa menyadari potensi dari lahan kosong tersebut, selain dapat mencukupi kebutuhan bahan pangan juga bisa menambah pendapatan keluarga.

"Optimalisasi tanaman pekarangan ini mampu mencukupi ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam dan secara terus menerus," ujar Ketua Pelatihan Anak Tani Remaja (Patra) Bojonegoro tersebut.

Selain itu, Anto --panggilan akrabnya-- menjelaskan bahwa untuk tanaman pekarangan memang membutuhkan beberapa teknik tanam, yakni diantaranya teknik tanaman organik, tanaman buah dalam pot (tabulampot) dan hidroponik.

"Disini kami memberikan ilmu tentang teknik tanam di pekarangan kepada para taruna tani, nanti kami juga akan praktek langsung agar hasilnya maksimal," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unigoro Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc mengungkapkan, setelah pertemuan kali ini para peserta akan diberikan "modal" untuk praktek tanam dengan didampingi oleh Tim LPPM.

"Para peserta nantinya akan melakukan tanam kacang panjang dan labu madu, sesuai dengan kesepakatan bersama, dan nanti akan terus didampingi hingga ada hasil," ucapnya.

Pemilihan tanamana kacang panjang dan labu madu ini karena selain praktis dan tak perlu banyak memerlukan perawatan khusus, juga dinilai memiliki nilai ekonomis yang lumayan.

Dengan adanya kegiatan yang difasilitasi oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran para pemuda untuk menjadi pengusaha pertanian dan mampu meningkatkan pendapatan petani di wilayah tersebut. (nik/lis)

Peningkatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Ke Petani Oleh LPM Unigoro dan EMCL

    Rabu, Februari 14, 2018  
Reporter: Arum Sekar

suarabojonegoro.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan dedaunan kepada para petani di Kecamatan Gayam, Jum’at (9/2) siang tadi.

Kegiatan yang berlangsung di aula kantor Kecamatan Gayam diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari petani dan taruna tani dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo.

Para peserta yang sebelumnya sudah diberikan beberapa ilmu tentang pertanian, pada kesempatan siang tadi dilatih untuk membuat pupuk kompos berbahan daun.

Selain untuk memangkas biaya produksi, penggunaan pupuk organik juga dinilai sangat baik untuk meningkatkan kualitas tanaman para petani.

Dalam pelatihan tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro yang menyediakan drum komposter untuk proses pembuatan kompos daun.

Para petani yang hadir bisa langsung melihat bahan-bahan yang dibutuhkan hingga proses pembuatan pupuk alami tersebut.

Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc mengatakan, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini diharapkan petani bisa memproduksi pupuk sendiri dan tidak ketergantungan dengan pupuk pabrik.

“Tentu sangat bagus jika petani bisa kembali menggunakan pupuk organik bagi tanamannya, dan kami memberikan pelatihan agar petani bisa membuat sendiri pupuk kompos tersebut, dan dengan bahan baku daun tentu mudah untuk didapatkan petani” ujar wanita yang juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro tersebut.

Selain dari Dinas Lingkungan Hidup, hadir juga dosen Fakultas Pertanian Unigoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro dan EMCL.

Arief Januarso, S.Sos, M.Si, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB) dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tingginya tingkat kehadiran petani dalam setiap kegiatan LPPM Unigoro menunjukkan bahwa para petani di Kecamatan Gayam siap menerima ilmu-ilmu baru.

“Peserta yang hadir selalu penuh, di sini LPPM Unigoro hanya bisa berbagi ilmu yang semoga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pertanian di Gayam,” ungkapnya.

Selain itu, terkait penggunaan pupuk kompos, Ketua YSB menjelaskan bahwa langkah tersebut sangat baik untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Saya berharap bapak ibu semuanya bisa menerapkan apa yang sudah kita pelajari pada kesempatan siang ini,” pungkasnya.

LPPM Unigoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) dalam program Sekolah Lapang Pertanian proaktif untuk melakukan pendampingan kepada para petani di Kecamatan Gayam untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah tersebut. (Rum/Lis)

Catut Nama Unigoro, LSM Ini Minta Maaf

    Rabu, Februari 14, 2018  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Terkait dengan beredarnya undangan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Penegak Demokrasi Pantau Reformasi (LDPR) yang beralamatkan di Jalan Mliwis Putih Nomor 118, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa sanya LSM LDPR tersebut telah mencatut nama Universitas Bojonegoro, yang mana dalam pencatutan nama tersebut dirasa sangat merugikan. Rabu (14/02/18).

Kukuh yang menyebarkan undangan tersebut selanjutnya mendatangi Kampus Unigoro untuk meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan serta akan bertanggung jawab atas hal tersebut. Selain itu pihaknya akan me
masang dua orang dikampus Unigoro serta bersedia membuat pernyataan maaf di media sosial.

"Kami akan bertanggung jawab dan bersedia membuat pernyataan maaf di media sosial", katanya.              

Sementara itu Ketua Yayasan Suyitno, yang menaugi Universitas Bojonegoro, menuturkan bahwa dengan adanya hal tersebut dirasa sangat menganggu serta mengusik pihaknya.

"Terus terang dengan adanya masalah ini sangat mengusik kami", ujarnya.

Adapun Tri Astuti yang ditunjuk sebagai Lembaga hukum Yayasan Suyitno  mengatakan bahwa, sebenarnya kasus ini sudah masuk keranah pidana, sebab ada pihak yang dirugikan termasuk Unigoro.

"Dan ada juga unsur penipuan, tetapi
kita masih melihat ada etikat baik tidak dari pihak LSM ini", pungkasnya. (Bim/red).

09 Februari 2018

Ketua Yayasan Suyitno Katakan Peran Media Sangat Penting Kemajuan Pembangunan

    Jumat, Februari 09, 2018  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Arief Januarso, selaku Ketua Yayasan Suyitno, pada Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2018 ini. Dirinya menuturkan bahwa peran media dalam pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, ini sangatlah signifikan. Hal ini dikarenakan media itu berfungsi sebagai alat kontrol. Jumat (09/02/18).

Dirinya berharap media mampu menyampaikan informasi dalam berimbang. Dalam arti jika dalam pembangunan tersebut dikatakan berhasil harus disampaikan berhasil dan jika tidak berhasil harus disampaikan tidak berhasil.

"Jadi kita butuh bersinergi dengan media, untuk menyampaikan adanya kemajuan-kemajuan", katanya.

Pria yang akrab disapa Pak Ayik ini menyatakan bahwa tanpa adanya media pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, tidak akan sampai ke dunia luar.

"Apalagi di media online, semua orang bisa membaca. Makanya peran media sangat penting untuk pembangunan Bojonegoro. Harapannya orang-orang yang verada di luar Bojonegoro, bahkan di luar Negeri sekalipun, akan mampuuntuk melihat proses dan kemajuan di Bojonegoro", ujarnya.  

Adapun untuk Pers di Bojonegoro, lanjutnya, sangat baik sekali kemajuannya. Yang mana saat ini banyak sekali media online yang sudah ada.

"Yang mana media online akan menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi untuk menyampaikan yang baik", tambahnya.

Saat disinggung terkait dengan peran media di Pilkada 2018, Arief Januarso, menuturkan bahwa media harus mampu menyampaikan rekam jejak calon atau pasangan calon.

"Jadi yang kita hadapi adalah generasi di jaman melineia, yang mana semua orang akan mencari informasi di media-media online", helasnya.

Ia juga berharap, para pemilih di Pilkada 2018 ini akan mampu untuk mengakses lewat media online, yang diharapkan informasi lewat media online.

"Yang diharapkan informasi adalah entang visi dan misi dari calon, kemudian rekam jejak calon, yang ketiga adalah kaitan dengan mereka yang akan siap bertanding secara sportif dan siap menag dan siap kalah", pungkasnya. (Bim/red).

08 Februari 2018

LPPM Unigoro Motivasi Pemuda Menjadi Pengusaha Pertanian

    Kamis, Februari 08, 2018  

suarabojonegoro.com - Para pemuda yang berasal dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo, Kecamatan Gayam pada Rabu (7/2) siang tadi mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Pertanian yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro, di Rumah Belajar Petani Gayam.

Para peserta yang rata-rata merupakan anak petani, mengikuti diskusi dan sharing untuk memotivasi mereka agar menjadi pengusaha pertanian yang maju.

Kegiatan diskusi dengan didampingi oleh 3 narasumber, yakni Ketua LPPM Unigoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc, Dosen Fakultas Pertanian Unigoro, Ir. Darsan, M.Agr dan anggota LPPM Unigoro Yaumitdin Sugianto, SP.

Minimnya regenerasi petani di Indonesia, khususnya di Bojonegoro, menjadi sorotan dalam diskusi siang tadi. Jumlah petani di Bojonegoro semakin menipis, terutama petani muda yang berusia di bawah 35 tahun.

"Kabupaten Bojonegoro memiliki visi dan misi untuk menjadi lumbung pangan dan energi nasional, tentu hal ini akan sulit terwujud jika melihat bahwa saat ini regenerasi petani sangat minim," ungkap Ketua LPPM Unigoro yang juga dosen Fakultas Pertanian, Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc.

Menurutnya, berdasarkan data yang diperoleh saat ini sebanyak 70% petani di Bojonegoro sudah berusia di atas 50 tahun, hal ini dinilai sangat bertolak belakang dengan semangat Bojonegoro untuk menjadi lumbung pangan nasional.

"Untuk itu kami mencoba menumbuhkan minat para pemuda untuk berani menjadi pengusaha pertanian, dan mengubah mindset bahwa menjadi petani itu sengsara," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ir. Darsan, M.Agr yang juga aktif menjadi pengusaha pertanian. Menurutnya, peluang menjadi pengusaha pertanian untuk bisa sukses sangatlah besar, tentu jika dilakukan dengan manajemen pertanian yang baik.

"Penghasilan menjadi petani itu besar apabila bisa mengelola dengan baik, dengan ilmu manajemen pertanian yang harus dipraktekkan," ucapnya.

Pria yang juga wakil dekan Fakultas Pertanian Unigoro tersebut menuturkan, rata-rata para petani di Indonesia masih menggunakan cara konvensional dalam mengelola lahannya, sehingga tak jarang mereka sering merugi.

"Motivasi untuk para pemuda agar mau menjadi pengusaha di bidang pertanian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas mereka dan memberikan pandangan tentang pertanian yang menguntungkan," lanjut ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro tersebut.

Kendala utama yang dihadapi dalam proses regenerasi petani ini terutama berasal dari keluarga petani itu sendiri, yang menghendaki agar anak-anaknya tidak menjadi petani seperti mereka.

Hal ini diamini oleh para peserta yang kebanyakan merupakan anak dari petani.

Selain itu, semakin menipisnya lahan pertanian juga menjadi kendala lainnya. Dengan adanya diskusi siang tadi diharapkan akan mampu menumbuhkan minat para pemuda agar tidak takut menjadi petani.

LPPM Unigoro masih akan melakukan pendampingan kepada para pemuda dan petani di Kecamatan Gayam melalui program Sekolah Lapang Pertanian, dengan difasilitasi oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).

Selain menggelar pertemuan rutin, LPPM Unigoro juga langsung melakukan praktek lapangan dengan para petani di wilayah tersebut. (Rum/Lis)

04 Februari 2018

Cegah Meluasnya Serangan Wereng, LPPM Unigoro Bersama Petani Brabowan Lakukan Penyemprotan Massal

    Minggu, Februari 04, 2018  

suarabojonegoro.com - Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro bersama para petani di Desa Brabowan, Kecamatan Gayam, pada 30 Januari lalu melakukan penyemprotan massal untuk pengendalian hama Wereng Batang Coklat (WBC) di area persawahan desa setempat.

Penyemprotan massal dilakukan untuk mencegah serangan hama wereng meluas di area persawahan sekitar lokasi. Para petani yang sudah menyadari adanya tanda-tanda serangan hama, dengan berkordinasi bersama Tim LPPM Unigoro mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi serangan meluas.

Anggota Tim LPPM, Yaumitdin Sugianto, SP yang turut memantau kegiatan pengendalian hama wereng mengatakan, penyemprotan massal ini sangat perlu dilakukan untuk langkah awal antisipasi meluasnya serangan hama wereng.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau agar para petani selalu mengecek tanamannya khususnya di bagian pangkal, untuk mengetahui jika ada tanda-tanda serangan Wereng Batang Coklat.

"Melihat cuaca dan sudah adanya beberapa tempat yang sudah ada hama werengnya, kami mengharapkan agar para petani tetap memantau kondisi di lahannya, agar jika ada serangan bisa segera dilakukan aksi pengendalian," ujarnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arif Januarso, S.Sos. M.Si melalui Ketua LPPM Unigoro Laily Agustina Rahmawati, S.Si, M.Sc menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat, dalam hal ini para petani dalam upaya peningkatan kualitas pertanian di Kabupaten Bojonegoro.

"Kami berupaya untuk melakukan pendampingan secara maksimal kepada para petani, hal ini tentu menjadi tugas dari LPPM Unigoro untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," pungkasnya.

LPPM Universitas Bojonegoro bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) saat ini aktif melakukan pendampingan kepada petani di Kecamatan Gayam melalui Program Sekolah Lapang Pertanian, dengan melakukan pertemuan rutin setiap minggunya untuk membantu petani meningkatkan kualitas dan hasil pertanian di wilayahnya. (liq)

03 Februari 2018

Guna Meningkatkan Hasil dan Kualitas Padi, LPPM Unigoro Beri Penyuluhan dan Pembuatan Booster Tanaman pada Petani

    Sabtu, Februari 03, 2018  
Reporter: Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Para petani di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan, Kecamatan Gayam pada Jum'at (2/2) siang tadi mendapatkan penyuluhan tentang pembuatan pemacu pertumbuhan (booster) untuk tanaman padi dari kegiatan Sekolah Lapang Pertanian LPPM Universitas Bojonegoro, dengan difasilitasi Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Belajar Petani di Desa Gayam dengan dihadiri oleh 80 orang peserta yang berasal dari petani di empat desa tersebut.

Dalam pertemuan itu, LPPM Unigoro menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Fakultas Pertanian Unigoro dan Pengamat Hama Pertanian Kecamatan Gayam.

Dalam penyuluhan kali ini, para petani tidak hanya mendapat materi tentang pembuatan booster tanaman, namun juga mempraktekkan secara langsung proses membuatnya.

Praktek pembuatan booster dipimpin oleh Ir. Darsan, M.Agr, dosen Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro.

Ir. Darsan, M.Agr mengatakan, booster atau pemacu pertumbuhan tanaman adalah nutrisi yang digunakan untuk membuat tanaman dapat menyerap pupuk secara maksimal, sehingga dapat berdampak pada kualitas dan peningkatan jumlah panen.

Menurutnya, selama ini masih banyak petani yang belum mengetahui fungsi booster dan cara membuatnya, sehingga pada penyuluhan kali ini para petani diberi pengetahuan tentang booster dan cara membuatnya.

"Dengan menggunakan booster ini dapat mamacu pertumbuhan padi dengan lebih maksimal, sehingga jumlah padi yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan lebih baik," ujar Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unigoro itu.

Ia mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini, para petani bisa langsung membuat dan menerapkan booster untuk tanaman mereka.

Booster yang dipraktekkan kali ini adalah booster organik dan unorganik, lengkap dengan seluruh bahan yang diperlukan, sehingga para peserta tidak bingung.

Para petani yang hadir juga tampak antusias menanyakan perihal pembuatan pemacu pertumbuhan tanaman itu.

Pihak Universitas Bojonegoro melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) masih akan terus melakukan pendampingan secara bertahap kepada para petani di Kecamatan Gayam.

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si mengatakan, Universitas Bojonegoro ingin secara proaktif memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam hal ini untuk permasalahan pertanian.

"LPPM Unigoro akan berusaha memberikan yang terbaik sebagai wujud pengabdian kampus kepada masyarakat, dalam hal ini para petani," ungkapnya.

Ketua YSB juga mengapresiasi semangat para petani yang ingin terus belajar dan hampir selalu hadir keseluruhan dalam setiap kegiatan terkait pertanian. (Bim/Lis)

01 Februari 2018

Gelar Praktik Kerja Lapang di Jawa Tengah, Faperta Unigoro Harapkan Mahasiswa Siap Jadi Pengusaha Pertanian

    Kamis, Februari 01, 2018  
Reporter : Tata Monika

suarabojonegoro.com - Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro pada 29-30 Januari lalu menggelar Praktek Kerja lapang (PKL) di dua kabupaten di Jawa Tengah, yakni di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.

Praktek Kerja Lapang diikuti oleh 35 peserta dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, KTU, BEM, dan mahasiswa Semester 7 Faperta.

Kegiatan dimulai di Kabupaten Temanggung, tepatnya di Desa Depok Mondoretno, Kecamatan Ngimbang, dengan melakukan pembibitan tanaman hortikultura.

Bekerjasama dengan kelompok tani desa setempat, kegiatan PKL diawali dengan pembibitan cabai, tomat, terung dan bunga kol.

Para mahasiswa juga belajar budidaya tanaman tersebut dan pengolahan tanah untuk tanaman bunga kol.

Untuk kegiatan di Wonosobo, yang dilakukan yakni pemilihan bibit kentang, pengolahan dan penanaman kentang, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan belajar pembuatan manisan dari buah Carica.

Tak hanya itu, para peserta, khususnya mahasiswa juga belajar tentang manajemen penjualan dan pendistribusian hasil kebun yang dilakukan dengan berinteraksi secara langsung bersama para pelaku usaha dan petani.

Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro, Ir. Darsan, M.Agr mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan mampu memberikan keterampilan tentang manajemen pembibitan bagi para mahasiswa.

"Di dua lokasi yang kami kunjungi tersebut skalanya besar dan konsistensi petaninya bagus, sehingga diharapkan mampu menjadi pembelajaran tentang manajemen mulai dari pembibitan tanamannya," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si mengharapkan dengan mengikuti PKL ini dapat membawa manfaat bagi para mahasiswanya agar setelah lulus bisa menjadi pengusaha di bidang pertanian.

"Harapannya begitu keluar para mahasiswa Fakultas Pertanian Unigoro sudah siap jadi pengusaha di bidang pertanian," pungkasnya.

Temanggung dan Wonosobo yang menjadi sentra pertanian hortikultura dikenal cukup bagus dalam hal pembibitan hingga penjualan sehingga akhirnya dipilih menjadi lokasi PKL. (Nik/lis).

27 Januari 2018

Unigoro Hadir di Education Fair Tuban dan Lamongan

    Sabtu, Januari 27, 2018  
Reporter : Tata Monika
suarabojonegoro.com - Universitas Bojonegoro kembali hadir dalam kegiatan Education Fair yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah yang ingin mendapatkan informasi tentang dunia perkuliahan. Pada Jum'at, (26/1) pagi tadi, Unigoro hadir di Education Fair 2018 yang dilaksanakan di SMA 1 Muhammadiyah Babat, Lamongan dan SMA Negeri 1 Parengan, Tuban.

Tim Unigoro selain membagi brosur pendaftaran juga memberikan informasi secara langsung kepada para siswa yang penasaran dengan dunia perkuliahan, khususnya di Yellow Campus, Universitas Bojonegoro.

Kepala Biro Kemahasiswaan UNIGORO, Didiek Wahyu Indarta, SH,
S.p1 yang turut mendampingi tim bersama beberapa dosen mengatakan, kegiatan Education Fair seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa maupun pihak kampus.

Selain dapat berbagi pengalaman, dengan adanya Education Fair ini para siswa bisa lebih jelas untuk menentukan kampus yang diinginkan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi informasi tentang dunia perkuliahan bagi siswa. Tentu mereka bisa memiliki gambaran kampus yang ingin dimasuki setelah lulus nanti," ujarnya.

Kegiatan Education Fair berlangsung meriah dengan antusias para siswa mengikuti acara, baik di lokasi SMA 1 Muhammadiyah Babat maupun di SMA Negeri 1 Parengan.
Universitas Bojonegoro yang merupakan PTS terbaik di Bojonegoro memberikan solusi terbaik untuk menjadi pilihan menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi bagi masyarakat sekitar maupun luar kota Bojonegoro. (Nik/red)

Beri Solusi, LPPM Unigoro Gelar Sosialisasi Pinjaman Modal Petani

    Sabtu, Januari 27, 2018  
Reporter : Monika

suarabojonegoro.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro Jum'at (26/1) menggelar kegiatan Sosialisasi Pinjaman Modal Petani yang merupakan bagian dari Program Sekolah Lapangan Pertanian. Acara tersebut berlangsung di kantor Kecamatan Gayam, dan diikuti oleh 80 peserta yang merupakan petani dari 4 desa, yakni Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan, Kecamatan Gayam.

Dalam sosialisasi yang difasilitasi oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) itu hadir 4 narasumber, yakni dari Pimpinan BRI Kanca Bojonegoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Posramil Gayam dan EMCL.
Para peserta yang mengikuti sosialisasi mendapat gambaran secara gamblang terkait alur peminjaman modal untuk pertanian dari pihak BRI Bojonegoro. Modal menjadi salah satu kendala para petani, sehingga dirasa perlu ada sosialisasi secara langsung.

Sementara itu, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si yang turut hadir menjadi narasumber mengatakan, kegiatan sosialisasi ini menjadi salah satu tugas dari Universitas Bojonegoro dalam pengabdiannya untuk masyarakat, yakni memberikan solusi nyata terkait permasalahan yang terjadi di lapangan.

"Pihak Unigoro memahami permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh para petani kita, salah satunya masalah permodalan, untuk itu dengan adanya sosialisasi ini petani bisa langsung menanyakan kendala yang dihadapi dalam hal pinjaman modal," ujar pria yang biasa disapa Mas Ayik tersebut.

Ia juga mengharapkan dengan adanya komunikasi yang baik ini dapat mempermudah petani yang ingin meminjam modal pertanian di perbankan.

Sementara itu pihak Exxon Mobil Cepu Limited mengapresiasi Universitas Bojonegoro terkait program pengabdian masyarakat yang dinilai mampu berdampak langsung pada petani di empat desa tersebut.

Dengan adanya sinergi yang baik ini diharapkan akan mampu meningkatkan produksi pertanian yang lebih bermutu dan mensejahterakan petani.

Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan
pembagian nutrisi untuk tanaman bagi para petani. (Nik/red).

25 Januari 2018

Satmenwa Universitas Bojonegoro Gelar Pradiklatsar Angkatan LXXI

    Kamis, Januari 25, 2018  
Reporter : Monika

suarabojonegoro.com - Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) Universitas Bojonegoro pada 18-21 Januari lalu menggelar Pradiklatsar angkatan LXXI yang berlangsung di Kampus Universitas Bojonegoro.

Kegiatan tersebut merupakan program kerja Satmenwa Unigoro yang merupakan wadah keikutsertaan mahasiswa dalam usaha bela negara.

Dalam Pradiklatsar tersebut diikuti oleh 8 orang peserta dari mahasiswa Unigoro, dan kegitan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Bojonegoro, Slamet Kyswantoro SE, MM.

Dalam sambutannya, Rektor Unigoro berpesan agar para peserta yang
mengikuti kegiatan Pradiklatsar kali ini untuk bisa lebih disiplin dan lebih baik.

Di kegiatan ini para peserta mendapat arahan langsung dari Kodim 0813 Bojonegoro, dimana para peserta berkunjung langsung ke Markas Kodim 0813 untuk pelatihan pengetahuan tentang senjata.

"Diharapkan para peserta bisa menjadi kader-kader Satmenwa Unigoro yang berdisiplin tinggi, bermoralitas, bertanggung jawab serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT", katanya. (Nik/lis).
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9