16 Desember 2024

Gandeng Pusat Belajar Guru (PBG) EMCL dan Ademos Gelar Ngopi Sareng dengan Tema Strategi Penggunaan AI dalam Dunia Pendidikan

    Senin, Desember 16, 2024  

 


Bojonegoro, 25 November 2024 – Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan semakin menjadi fokus utama di era digital, termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) yang kini memainkan peran penting dalam mempercepat transformasi pendidikan. Untuk membahas potensi besar ini, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama ADEMOS bekerja sama menyelenggarakan Ngobrol Inspirasi (Ngopi) Sareng dengan tema “Strategi Penggunaan Artificial Intelligence dalam Dunia Pendidikan”.


Acara yang berlangsung di MCM Love Garden Bojonegoro ini menghadirkan narasumber praktisi digital sekaligus pendiri Good News From Indonesia (GNFI), Akhyari Hananto. Turut hadir perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro, Pamudji. Ketua Ademos Indonesia, A. Shodiqurrosyad, serta perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Rifqi Romadhon dan Marshya C. Ariej. Hadir sebagai peserta diskusi, para guru dari Pusat Belajar Guru (PBG) Bojonegoro.

 

Dalam Sambutannya, Rifqi memberikan gambaran umum terkait latar belakang dan tujuan diskusi ini. Menurutnya, para guru hari ini penting untuk mulai memanfaatkan teknologi agar tetap mampu mengikuti perkembangan dunia, dan semakin memudahkan proses belajar mengajar di sekolah.


“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperlihatkan bahwa AI bukanlah hal yang rumit, tetapi bisa diterapkan dengan cara yang sederhana dan bisa memberi manfaat di sekolah-sekolah di wilayah Bojonegoro”. Ujar Rifqi Romadhon.


Shodiqurrosyad menambahkan bahwa peran guru hari ini masih menjadi titik sentral pembangunan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, perlu juga dilakukan peningkatan kapasitas kepada guru, utamanya kemampuan di bidang teknologi, agar proses pembangunan SDM bisa lebih baik lagi.


Senada dengan Arsyad, Akhyari Hananto selaku narasumber juga menyampaikan, penggunaan AI dalam pendidikan perlu dibarengi dengan pemahaman yang baik tentang AI, mulai dari pemahaman teknis sampai pemahaman etis terkait penggunaan AI, agar bisa memberikan dampak yang signifikan.


Ada enam poin penting yang disampaikan Akhyari, terkait pemanfaatan AI dalam pendidikan, yaitu; akses ke sumber-sumber informasi lebih cepat, otomatisasi tugas administrasi, meningkatkan keterampilan abad 21, memicu kreativitas, menggugah rasa ingin tahu, dan personalized learning.


Meskipun AI mampu menawarkan informasi yang lebih akurat dan cepat, peran guru di sekolah tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh AI. Sebab ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI saat proses belajar mengajar.


“Guru seperti apa yang tidak bisa digantikan oleh AI? jawabannya adalah guru yang senantiasa membentuk karakter murid, menanamkan nilai, mengajarkan etika, menjadi kompas (panutan), dan berpikir kritis dan mendalam”. Ujar Akhyari.


Sobirin, salah seorang guru yang menjadi peserta diskusi, mengungkapkan bahwa hari ini, banyak murid yang mengerjakan tugas presentasi di sekolah dengan menggunakan AI. Baginya, secara tampilan hasil kerja murid tersebut bagus, namun ketika proses presentasi, murid tersebut tampak kurang memahami materi yang disampaikan.


“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, karena perlu juga memberikan pemahaman kepada para murid, agar tetap belajar dan mengerjakan tugas dengan baik, tidak melepaskan tugas sekolah kepada AI sepenuhnya, tanpa memahami apa yang dikerjakan.” Ungkap Sobirin.

 

Dengan adanya Ngopi Sareng kali ini, diharapkan guru mampu memahami penggunaan AI, peluang dan tantangannya, serta mampu mengimplementasikan penggunaan AI agar memberi manfaat di sekolah. Sebab, Akhyari Hananto menekankan bahwa  “Anda tidak akan kalah oleh AI, anda (hanya) akan kalah oleh orang yang mampu memanfaatkan AI” ungkap pria asal surabaya tersebut menutup sesi diskusi.


Ngopi Sareng kali ini merupakan agenda ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan Ngopi Sareng I dengan tema “Gotong Royong Tangani Hoax dan Disinformasi” (25/10/24), kemudian Ngopi Sareng II, “Strategi Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Sebagai Pusat Literasi Desa” (25/10/24). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program literasi untuk masyarakat Bojonegoro yang diinisiasi oleh ExxonMobil Cepu Limited dan Ademos. 


Nantinya, sebagai rangkaian akhir dari program, akan dilaksanakan Seminar Literasi Nasional dengan tema “Kecerdasan Digital: Akselerasi Talenta Kreatif dan Peluang Masa Depan di Era Digital, yang dilaksanakan pada kamis, 19 Desember 2024 di GOR Dolokgede, dan dimeriahkan oleh Ahmad Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara, dan Iqbal Aji Daryono, penulis dan pegiat media sosial. (Red/Lis)

12 Desember 2023

Kolaborasi dan Peduli Lingkungan, EMCL Serahterimakan Ribuan Bibit Pohon Produktif

    Selasa, Desember 12, 2023  


BOJONEGORO - Operator Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyerahterimakan ribuan bibit dalam Program Penghijauan Tahun 2023, yang bermitra dengan Yayasan Sedulur Pena, Selasa (12/12/2023).


Serah terima dilaksanakan di Kokobo Dander Forest yang juga masuk wilayah Perum Perhutani KPH Bojoengoro, RPH Dander BKPH Dander. Acara dihadiri SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, BAPEDDA, Administratur (Adm) Perhutani KPH Bojonegoro Selamet Juwanto, Adm Perhutani KPH Parengan Irawan Darwanto Djati, Forkopimcam dan Pemdes Dander, serta 24 Non Government Organization (NGO) Mitra Program EMCL.


Community Relation Supervisor EMCL, Feni K. Indiarti menyampaikan bahwa sebagai salah satu dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) dari SKK Migas, memiliki kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan program penghijauan. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri melainkan bersama-sama untuk melestarikan bumi dengan gerakan menanam pohon bersama.


"EMCL berharap apa yang dilakukan hari ini menjadi investasi untuk kelestarian lingkungan di masa mendatang. Serta dampak positif dan manfaatnya dapat dirasakan bersama," ungkapnya.


Feni menambahkan, untuk tahun 2023 ini, lebih dari 23 ribu bibit pohon telah didistribusikan dan ditanam di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sedangkan di Kabupaten Bojonegoro lebih dari 6.500 bibit pohon produktif telah didistribusikan untuk dilakukan penanaman dan perawatan.


"Terimakasih untuk semua stakeholder yang mendukung dan berkolaborasi dalam program penghijauan. Budaya gotong royong untuk bersama-sama merawat bumi, menjadi salah satu pondasi kuat untuk menambah upaya penghijauan di Kabupaten Bojonegoro," ucap Feni.


Sementara itu, perwakilan SKK Migas Jabanusa, Erwin Andrianto Redi menjelaskan kegiatan penghijauan telah dilakukan beberapa tahun terakhir.


"Tahun 2023 target penghijauan di wilayah Jabanusa ada 126.574 bibit pohon. Realisasi ternyata melebihi target yakni 126.879 bibit termasuk salah satunya kontribusi dari EMCL dengan jumlah lebih dari 23 ribu bibit di 3 kabupaten, dan tahun ini 6.500 lebih di Kabupaten Bojonegoro," ulas Erwin.


Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Selamet Juwanto mengucapkan terimakasih kepada EMCL atas kepedulian terhadap lingkungan melalui kolaborasi dengan Perhutani untuk melakukan konservasi lingkungan.


"Semoga kegiatan gerakan menanam pohon bersma ini menjadi tonggak sejarah untuk anak cucu kita untuk meninggalkan kebaikan di masa depan. Jangan kita pergi meninggalkan air mata, tapi meninggalkan mata air," pesan Juwanto.


Frika Deddy Sofyan dari Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro mengapresiasi kolaborasi dan peduli lingkungan dengan program penghijauan. Menurutnya, sampai saat ini belum ada regulasi bagaimana pemkab bisa mengakses wilayah hutan.


"Melalui kolaborasi seperti ini, bisa mempunyai akses untuk bersama-sama melakukan kegiatan penghijauan," kata Frika.


Kabupaten Bojonegoro sendiri sejak tahun 2018 hingga 2022, telah menanam lebih dari 500 ribu pohon dengan progres 100ribu pertahun. Di waktu dekat akan ada rilis jumlah pohon yang telah ditanam sampai akhir tahun 2023 ini.


"Kewajiban menanam pohon bukan pada Dinas, ataupun instansi. Melainkan harus ditumbuhkan sejak dini, untuk peduli terhadap lingkungan dengan menanam dan merawat pohon," kata Frika.


Pada kegiatan penanaman pohon bersama, dilakukan serah terima 3.660 bibit pohon buah produktif secara simbolis dari SKK Migas kepada pengelola Kokobo dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah BKPH Dander dan BKPH Tengger. Pohon buah yang diberikan diantaranya mangga, kelengkeng, matoa, nangka, durian, alpukat, sirsat, dan kopi.


Menariknya, dalam kegiatan tersebut, juga ada edukasi menanam kopi dataran rendah Bojonegoro yang dilakukan anak-anak TK Tunas Rimba Dander, yang dipandu oleh Komunitas Sematta. Serta, aktivitas pembuatan video pendek yang dilakukan oleh mahasiswa dari 13 kampus di Bojonegoro. (Red/Lis)

28 Januari 2022

Sebar Pohon, EMCL Bergerak Peduli RTH Bojonegoro

    Jumat, Januari 28, 2022  

BOJONEGORO - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Gayam menggelar tanam bersama dengan tajuk “Ayo Nandur Kanggo Banyu lan Urip”. Sebanyak 300 bibit tanaman jambu air dan kelor ditanam di kebun Agrowisata Desa Brabowan, pada Jumat (28/1/2022). 

Kegiatan diikuti oleh berbagai lembaga seperti Karang Taruna Kecamatan Gayam, LSM LIMA2B, Ademos, Fospora, Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro) dan perwakilan manajemen dan karyawan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). 

“Kegiatan ini jangan berhenti dalam seremoni saja. Kita ingin Kecamatan Gayam memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, kita harus terus merawat apa yang telah kita tanam,” ucap Camat Gayam, Agus Haryana.

Menurut Camat, kegiatan ini terlaksana berkat sinergi yang baik antar Pemerintah, masyarakat dan Operator Lapangan Minyak Banyu Urip. Dia berharap, bantuan yang telah diberikan EMCL bisa berkelanjutan.

“Terima kasih kepada EMCL yang terus mendukung Pemerintah dan membantu masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan menanam pohon ini merupakan bagian dari Program Dukungan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bojonegoro tahun 2021. Program yang diinisiasi oleh EMCL ini dilaksanakan oleh LSM Alas Institute. 

Sebagai pendamping Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL, Alas Institute sudah melaksanakan program sejak September 2021 hingga Januari 2022. Program penghijauan dilakukan di 9 desa dari 5 kecamatan. 

“Dalam program ini, kita menanam 2.950 pohon. Mulai dari Mahoni, Trembesi, Gayam, Beringin, Sono Keling, Jambu Air, Klengkeng, Kelor, Srikaya, Sawo, dan Nangka,” ungkap External Affairs Manager, Ichwan Arifin.

Menurut Ichwan, selain dengan Muspika, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro. Lokasi sebaran tanaman ditentukan berdasarkan koordinasi dan arahan Bupati Bojonegoro melalui DLH. Lokasinya antara lain di Kecamatan Baureno meliputi Desa Baureno dan Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno. Desa Kedaton dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas. Desa Ngasinan, Kecamatan Padangan.
Sedangkan Kecamatan Gayam meliputi Desa Gayam, Desa Brabowan, dan Desa Sudu. Selebihnya di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang.

“Program ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan Kabupaten Bojonegoro dengan vegetasi yang lebih baik,” pungkasnya.

Selain menanam pohon, peserta juga diajak memetik jambu di Kebun Agrowisata Jambu Kristal Desa Brabowan. Kepala Desa Brabowan, Adi Sucipto mengaku senang dengan kegiatan ini. Selain menambah semangat karang taruna pengelola kebun, juga sekaligus mempromosikan potensi wisata yang ada di sana.

“Apresiasi kepada EMCL dan Pemkab Bojonegoro. Semoga desa kami terus berkembang dan maju dengan dukungan dan sinergi seperti ini,” cetusnya. (Lis/SB)

03 Desember 2020

EMCL - Ademos Latih Timlak dalam Pengelolaan Teknis dan Pertanggungjawaban Program Patra Daya 2020

    Kamis, Desember 03, 2020  
SeputarBojonegoro.com  - Untuk melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik,EMCL (ExxonMonil Cepu Limited) bekerjasama dengan Ademos menyelanggarakan Pelatihan Tim Pelaksana Program Aksi Kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patra Daya) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan di Gedung Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti oleh 5 desa, diantaranya Desa Katur, Desa Beged, Desa Mojodelik, Desa Bonorejo, dan Desa Ngraho (Kecamatan Gayam). 

Slamet Rijadi, perwakilan dari EMCL dalam sambutanya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting yang harus diperhatikan karena disini kita akan belajar tentang bagaimana cara merencanakan sebuah program, pengelolaan keuangan dan pelaporan sebagai pertanggung jawaban akhir dari sebuah program, dengan harapan tidak ada kesalahan kesalahan yang berakibat fatal, karena sumber dana yang kita kelalola ini adalah uang negara yang setiap tahun akan diaudit oleh negara.

Perwakilan camat Gayam, dalam hal ini diwakili oleh M. Fadholi selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Gayam, menyampaikan terkait keberjalanan yang selama ini di lapangan, masih terdapat beberapa kekurangan. “Perlu dilakukan perencanaan secara matang sekaligus koordinasi tim yang saling mengisi – jangan egois dan asal manut saja,” imbuh M. Fadholi.

Dalam pelatihan ini, Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (ADEMOS) sebagai pendamping program membekali peserta dengan pelaksanaan teknis dan pelaporan pertanggungjawaban program serta pembekalan informasi tentang CSR. 

“Setidaknya ada tujuh item yang harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan program dan prinsip program: pertama, adalah dana stimulan – guna mendorong masyarakat untuk pengalokasian infrastruktur. Kedua, dilakukan untuk masyarakat. Ketiga, tidak menimbulkan keresahan. Keempat, tim pelaksana (Timlak) wajib melakukan sesuai pelaksanaan. Kelima, dilakukan secara transparan dan akuntabilitas. Keenam, Timlak wajib menyimpan data, baik keuangan maupun non keuangan. Ketujuh, Timlak mempertanggungjawabankan dana,” Ungkap Yani Sandi Dharma, Konsultan Teknis EMCL. 

“Lantas dalam pengelolaan teknis program, ada beberapa pagu anggaran yang diperlukan, seperti penyusunan rancangan teknis berupa gambar secara lengkap dan terdiri dari berbagai skala gambar, penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB) - yang memuat pembuatan rengrengan penghitungan biaya, dan hal terkait cara membedakan antara nota dan kwitansi dalam merekap kegiatan guna pelaporan data pengeluaran masuk maupun keluar. Sehingga didapatkan data keuangan, bisa jadi surplus bahkan minus,” Papar Khoirul Anam, Konsultan Teknis Ademos Indonesia

“Untuk menyukseskan keberlanjutan dari program infrastruktur dari pendanaan perusahaan, maka tidak luput dari peran serta CSR (Corporate Social Responsibility). Yang perlu disadari CSR merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan relasi antara perusahaan, negara dan masyarakat. Dalam hal ini, perusahaan ingin mengajak masyarakat sebagai subjek dalam pembangunan, dengan meningkatkan pada capacity building masyarakat serta penciptaan program yang berkelanjutan.” Papar Ahmad Shodikin, selaku pegiat desa.

Diakhir acara pelatihan dilanjutkan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) oleh Ketua Timlak dimasing-masing desa. (Rum/Red)
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9