14 September 2022

Kemenkes Turunkan Tim Untuk Asistensi Keluarga Gizi di Desa Karangdinoyo

    Rabu, September 14, 2022  


SeputarBojonegoro.com
- Afif Fuad H.

Bojonegoro - Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Mejuwet menurunkan timnya untuk melakukan asistensi kesehatan keluarga gizi di Desa Karangdinoyo pada hari Rabu (14/09/2022) tadi. 


Dari tim kesehatan PKM Mejuwet menurunkan timnya yang dipimpin langsung oleh Mantri Desa Karangdinoyo M. Kharis Sodiq, S.Kep, Ns yang didampingi Kader Posyandu desa, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Desa Karangdinoyo serta Bhabinkamtibmas Desa Karangdinoyo Bripka Achmad Wahyudin.


Kepada media ini, Mantri Desa menuturkan bahwa kegiatan asistensi kesehatan keluarga gizi merupakan program dari Kemenkes RI guna mengentaskan angka stanting yang saat ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dalam program asistensi tersebut selain melakukan asistensi kepada keluarga secara door to door dengan melakukan pendataan secara online melalui sistem, tim juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga untuk mendukung program Pemerintah mengentaskan angka stanting yang saat ini masih terdapat kasus dimasyarakat.


"Walaupun angka kasus stanting cenderung menurun, namun masih ada beberapa kasus yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah", tutur pak Mantri.



Masih dalam keterangannya, untuk Desa Karangdinoyo pernah tercatat sebagai salah satu desa yang memiliki kasus statnting yang cukup tinggi se - Kabupaten Bojonegoro serta pernah terjadi temuan kasus ODF saat tim dari Dinkes Propinsi turun ke desa. Untuk itu Kemenkes melalui tim dari PKM Mejuwet guna melakukan asistensi langsung di lapangan dan melaporkan lansung secara online melalui sistem dari Kemenkes.


Selama ini menurut Kharis, Pemdes selalu mendukung program Pemerintah guna memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dan mengentaskan angka stanting dengan selalu mengadakan layanan kesehatan melalui posyandu, diantaranya posyandu balita dengan sasaran utamanya bayi dan balita, posyandu remaja sasaran kegiatan adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan, posyandu lansia dengan sasaran langsung adalah prausia lanjut (45-59 tahun), usia lanjut (60-69 tahun), dan usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dan 70 tahun serta posbindu PTM dengan sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM (Penyakit Tidak Menular) berusia 15 tahun ke atas setiap bulannya yang dilakasanakan disetiap dusun secara bergiliran.


"Selama ini Pemdes selalu bersinergi dan memberikan dukungan serta fasilitas agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan", ucap Kharis.


Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Karangdinoyo yang juga ikut dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa selama ini semua stakholder komponen Pemdes Karangdinoyo selalu pro aktif dalam memberikan layanan kepada masyarakat, selain mensukseskan vaksinasi guna mencegah penyebaran virus covid 19, juga memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui Poskesdes yang ada di Desa. Selain memberikan layanan kesehatan di Poskesdes, juga mendatangi langsung masyarakat membutuhkan layanan kesehatan yang tidak bisa datang ke Poskesdes serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan.


"Alhamdulillah, semua stake holder selalu bersinergi dalam memberikan layanan kepada masyarakat, baik kesehatan maupun layanan yang lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat", imbuh Bhabinkamtibmas Bripka Yudi. [red]

14 Februari 2022

Lansia Dusun Nglajer Antusias Ikut Vaksinasi Booster

    Senin, Februari 14, 2022  

Reporter : Afif Fuad H.

SeputarBojonegoro.com - Ada pemandangan menarik ketika pelaksanaan vaksinasi booster di rumah Kepala Dusun (Kasun) Nglajer Desa Karangdinoyo Kecamatan Sumberrejo. Senin (14/02/2022). 

Antusiasme para lansia juga terlihat ketika para lansia yang dari pagi hari sudah mengantri di rumah Kasun Nglajer dengan membawa identitas diri dan kartu vaksin sebagai bukti sudah ikut vaksin pada dosis sebelumnya. 

Dari sekian banyak lansia yang ikut, ada 1 hal yang menarik Bhabinkamtibmas Desa Karangdinoyo Bripka Achmad Wahyudin yang ikut memapah Nenek berusia 80 tahun bernama Mbah Lastri warga RT 17 RW 05 yang sangat antusias ikut vaksinasi yang disertai pemeriksaan kesehatan para lansia oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) PKM Mejuwet berupa pemeriksaan kadar gula darah secara gratis. 

Menurut penurut penuturan Bripka Achmad Wahyudin yang lebih akrab dipanggil Pak Yudi, Mbah Lastri datang sendiri ke lokasi vaksin dari pagi hari dan dengan sabar menunggu giliran untuk diperiksa kesehatannya berupa pemeriksaan tensi, pemeriksaan berat badan, pemeriksaan tinggi badan serta pemeriksaan kadar gula darah.

"Mbah Lastri terlihat sangat menikmati setiap tahapan pemeriksaan serta kapan akan menerima vaksin booster", terang Bripka Yudi.

Setelah melalui tahapan pemeriksaan, tiba waktunya Mbah Lastri untuk kembali kerumah dan dengan lugunya mbah Lastri meminta untuk dituntun berjalan dan mengenakan sandal kepada Bhabinkamtibmas yang sedang melaksanakan pendampingan pelaksanaan vaksinasi. 

Sementara itu, Nakes Desa Karangdinoyo M. Kharis Sodiq, S.Kep, Ns yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan para lansia menjelaskan bahwa dari semua lansia yang ikut dalam pemeriksaan dan vaksinasi lolos pemeriksaan screening dengan ditunjukkan hasil pemeriksaan dengan hasil sehat dan layak untuk dilakukan vaksin. 

"Namun, dari semua lansia yang ikut vaksin hanya ada 30 orang yang sudah waktunya mengikuti vaksin dengan sebanyak 18 orang lansia ikut vaksin booster dan selebihnya menerima vaksin dosis 2 dengan jenis vaksin aztranenica", jelas Pak Mantri.

Selain itu juga, para lansia yang belum waktunya mengikuti vaksin hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan. [fif/sbc]

11 September 2019

5 Gejala Gangguan Psikologi Anak

    Rabu, September 11, 2019  
Sumber Foto : dream.co.id

Gangguan psikologis di dunia saat ini sangat luas, dan begitu juga jumlah anak-anak yang terkena gangguan tersebut setiap hari. Ada juga berbagai gejala untuk setiap gangguan. Sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui tentang gangguan psikologis yang dapat mempengaruhi anak-anak dan gejala untuk mengidentifikasi mereka, sehingga mereka dapat membantu anak-anak mereka dengan cara yang cepat dan efisien.

Gangguan Kecemasan
Kecemasan adalah jenis yang paling umum dari gangguan psikologis yang mempengaruhi anak-anak. Gejala utama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran yang berlebihan, ketakutan atau kegelisahan.

Ada berbagai jenis gangguan kecemasan, seperti ketakutan yang tidak beralasan situasi, paling sering disebut sebagai fobia, gangguan kecemasan umum, yang cenderung membuat anak-anak khawatir berlebihan tentang hal-hal yang tidak realistis, serangan panik, gangguan obsesif kompulsif, yang menyebabkan anak-anak mengulangi pola pikiran dan perilaku, seperti mencuci tangan, dan gangguan stres pasca-trauma, yang biasanya terjadi pada anak-anak yang mengalami peristiwa traumatis dalam hidup. Gangguan stres pasca-trauma menyebabkan kilas balik yang menyakitkan dan menakutkan dari peristiwa traumatik.

Depresi parah
Depresi adalah gangguan psikologis lain yang sangat umum pada anak-anak. Depresi mempengaruhi emosi anak, membuat mereka merasa sedih atau tidak berharga. Mereka mungkin kehilangan motivasi untuk kegiatan yang mereka gunakan untuk sangat menikmati, dan mungkin memiliki perubahan nafsu makan dan pola tidur. Mereka mungkin mulai melihat dunia sebagai tempat yang putus asa, dan mereka tampaknya tidak peduli tentang apa pun. Semua gejala ini penting untuk menyadari karena ketika mereka menggabungkan, seorang anak dapat mempertimbangkan bunuh diri dan hidupnya mungkin dalam bahaya.

Bipolar Disorder
Gangguan bipolar sering terlihat pada gejala perubahan suasana hati berlebihan yang tampaknya berubah dengan cepat dan pergi dari rendah ke tinggi dengan cepat. Saat-saat perubahan suasana hati berlebihan kadang-kadang dimoderatori oleh suasana hati biasa di antara, tapi selama periode suasana hati yang intens, anak-anak mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti berbicara non-stop, menunjukkan penilaian buruk dan tidak tampak membutuhkan sangat banyak tidur. Jika tidak diobati tanpa obat, gangguan bipolar dapat menyebabkan depresi berat.

Autisme
Gejala anak autis termasuk anak tidak berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan ini biasanya terlihat sebelum anak mencapai usia 3 tahun, dan dapat membuat anak-anak bertindak sangat tidak tepat, seperti membenturkan kepala mereka pada hal-hal.

Skizofrenia
Skizofrenia terlihat pada anak-anak dengan gejala halusinasi, kehilangan kontak dengan realitas dan menarik diri dari orang-orang di sekitar mereka. Gejala lain mungkin termasuk menjadi delusi, mengalami pikiran teratur dan tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kenikmatan.

Sumber: titinaskirana

09 September 2019

Spidol vs Kapur

    Senin, September 09, 2019  

SeputarBojonegoro.com - Zaman sekarang, sekolah-sekolah tampaknya lebih memilih untuk menggunakan spidol dan papan tulis putih (whiteboard) ketimbang kapur tulis yang berdebu. Tapi tahukah Anda bahwa kapur tulis lebih aman ketimbang spidol?

Kapur tulis sudah sangat jarang digunakan di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan, meski masih banyak digunakan di sekolah yang ada di pedesaan karena harganya yang lebih murah. Kapur tulis sering dianggap kotor dan berdebu, juga dianggap dapat membahayakan kesehatan. Namun pada dasarnya bahan dasar kapur tulis tidaklah beracun. Kapur tulis standar yang digunakan di kelas pada umumnya terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam.

Untuk beberapa orang yang menderita asma atau masalah pernapasan seperti batuk, debu dari kapur tulis bisa menjadi alergen atau pemicu kambuhnya penyakit, yang ditandai dengan gejala batuk, mengi, sesak dada dan sesak napas.


Hal ini karena partikel kapur tulis yang tergolong besar (sehingga masih terlihat beterbangan di ruangan) tersaring oleh filter pertama pada sistem pernapasan manusia, yaitu bulu hidung.

Partikel kapur tulis tersebut tidak masuk ke dalam paru-paru namun tertahan oleh bulu hidung, sehingga untuk beberapa orang debu kapur tulis bisa menyebabkan reaksi bersin dan batuk.

Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata mengandung bahan kimia yang disebut xylene, yaitu bahan kimia inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis.

Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-barang rumah tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat.

Partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit.

Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori jangka pendek.

Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat. Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan.

Untuk mengatasi bahaya tersebut, sebaiknya jangan gunakan spidol dengan jarak dekat atau dalam jangka waktu yang lama. Juga jangan dengan sengaja menghirup spidol dan batasi penggunaannya.

Ventilasi ruangan yang baik, segera mencuci tangan dan sering-sering bernapas dalam udara yang segar dapat mengurangi dampak dan bahaya dari debu kapur tulis dan juga partikel spidol.


Sumber: carboonj.blogspot.com
Foto : google.com

07 September 2019

Anda Suka Memakai Behel? Hati-hati Karena Nyawa Taruhannya

    Sabtu, September 07, 2019  

SeputarBojonegoro.com - Dunia kecantikan dan gaya hidup setiap masa selalu berubah, kadang kala apa yang kita anggap sudah baik karena arus budaya manusia yang terus berubah menjadi ketinggalan jaman seiring perkembangan zaman yang semakin lama semakin mengikis nilai keindahan itu sendiri, sehingga banyak muda-mudi yang sengaja merubah penampilan dan gaya hidup serta kecantikan karena mengikuti trend yang terus berubah.

Seperti halnya trend yang saat ini digandrungi kawula muda, baik ABG maupun remaja dewasa yang sudah terbiasa memakai behel. Tujuannya awalnya yang pasti adalah memperbaiki penampilan atau menambah penampilan agar semakin cantik dan menarik.

Fenomena ini seiring dengan semakin tingginya minat muda-mudi untuk memperbaiki penampilannya, khususnya penampilan pada gigi, karena gigi adalah bagian penting dalam pergaulan maupun dalam membangun kepercayaan diri dalam komunitas tertentu.

Ada faktor seseorang mengikuti trend dengan menggunakan behel yaitu agar giginya lebih menawan dan cantik karena dengan behel diharapkan gigi yang awalnya “maaf” tonggos bisa menjadi rata dan rapih seperti gigi orang kebanyakan.

Akan tetapi kebiasaan memakai behel ternyata menyimpan resiko penyakit bahkan berujung kematian. Seperti yang terjadi pada PA (nama disamarkan) seorang ABG berasal dari Jakarta yang awalnya menggunakan behel karena saran dan ajakan dari teman-temannya harus meregang nyawa akibat terjadinya radang dan pembekakan pada gusi , tentu saja akibat dari cara memasang dan cara merawat behel yang tidak benar. Akibatnya justru apa yang kita anggap baik malah mencederai gusi dan membawa kita pada kematian.


Ada beberapa tips agar pemakaian behel tidak berujung petaka.

Pertama, pilihlah dokter gigi atau salon khusus pemasang behel yang benar-benar profesional yakni memang dokter spesialis yang memiliki pendidikan yang jelas. Karena jika hal ini diabaikan akibatnya justru orang yang tidak cukup ilmu dan pengalaman yang akan melakukan tindakan keliru dan ini sangat berbahaya.

Kedua, Pilihlah behel yang baik, ada beberapa macam behel yang bisa digunakan dan harganya bisa bervarieasi tergantung bahan yang digunakan, jika anda merupakan pemilik uang yang paspasan tentu saja memilih behel yang harga sebanding dengan kocek tapi harus diperhatikan kondisinya baru atau barang bekas. Jika behel adalah barang bekas maka dikhawatirkan sudah ada kerusakan dan itu sangat berbahaya.

Ketiga, lakukan perawatan secara berkala. Melakukan perawatan secara berkala ditujukan agar kondisi kesehatan gusi diketahui secara dini, andaikan ada luka atau kotoran yang menempel pada behel maka akan segera ditangani oleh dokter yang telah memasang behel tersebut, sehingga otomatis bakteri yang menempel pada behel, gigi dan gusi segera dapat diatasi, manfaatnya adalah bakteri yang biasanya penyebab pembengkakan dan kerusakan pada gigi dan gusi dapat diminimalisir atau dihilangkan sama sekali.

Keempat, jangan mencongkel kotoran pada behel atau gusi dengan tusuk gigi atau benda tajam lainnya, hal ini akan mengakibatkan luka pada gusi dan ini sangat berbahaya karena akan menjadi habitat bakteri berkembang dan mempercepat pembusukan dan peradangan pada gusi.

Kelima, segera lepaskan jika gigi sudah tampak rata dan cantik, adakalahanya para ABG lupa bahwa fungsi behel yang utama adalah untuk memperindah susunan gigi. Namun karena sudah nyaman seringkali lupa untuk melepaskannya, di samping alasan dengan behel terlihat nyentrik tentu saja alasan ini kurang positif karena hakekatnya penggunaan behel ditujukan untuk meratakan gigi dan tidak sekedar untuk kecantikan.

Keenam, jangan menggunakan behel jika gigi anda tidak bermasalah, seperti ini awal mula PA memakai behel karena ajakan dan saran dari teman-temannya padahal kondisi giginya sudah rata dan cantik, tapi karena trend yang menggejala di kalangan remaja penggunaan behel ini bukan karena kebutuhan tapi hanya iseng. Nah, kalau hanya iseng akibatnya bisa-bisa penggunanya yang akan jadi korban.


Sumber: muda.kompasiana.com
Foto : Google.com

29 Juni 2018

RS Bhayangkara Gelar Bakti Kesehatan Dengan Bamag

    Jumat, Juni 29, 2018  
Reporter : Mohammad Zamroni

SeputarBojonegoro.com - Bamag (Badan Musyawarah Gereja) Bojonegoro Bekerja sama dengan R.S Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro Menggelar Bhakti kesehatan, dan pengobatan gratis di Halaman Gereja GKJTU JalanTeuku Umar, jum'at (29/06/2018).

Acara di awali jalan sehat yang di mulai dari halaman Gereja GKJTU seputaran Jalan Teuku Umar, W.R Supratman, jalan Rajawali dan berakhir di halaman Gereja GKJTU dan dilanjutkan pemeriksaan kesehatan yang bekerja sama dengan RS Bhayngkara Wahyu Tutuko Bojonegoro.

Menurut Kepala Rumah sakit Bhayangakara Wahyu Tutuko Bojonegoro Kompol dr. Rommy Sebastian M.kes kepada awak media mengatakan kegiatan baksos kesehatan ini rutin dilaksanakan oleh RS Bhayangkara.

"Kami juga sudah melaksanakan di beberapa kecamatan seperti Ngambon, Sekar Gondang, Ngasem, Kasiman dan kebetulan hari ini di minta (BAMAG) Badan musyawarah antar Gereja se Bojonegoro untuk melakasanakan baksos di GKJTU," Jelas Kompol dr. Rommy.

Baksos ini juga dalam rangka HUT Bhayangkara 72 dan satgas Nusantara ini bentuk sinergi RS.Bhayangkara dan Bamag Bojonegoro mengadakan cek kesehatan gratis kepada masyarakat lanjut usia.

"Dalam baksos ini RS bhyangkara wahyu tutuko menurunkan 2 dokter dan beberapa tenga medis, perawat dan apoteker," Pungkas Kompol dr. Rommy.

Sementara itu,  pendeta Iwan Sukmono ketua BAMAG Bojonegoro mengatakan kepada media ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada RS Bhayangkara yang berkenan bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial ini, "Banyak diikuti oleh warga usia lanjut supaya bisa mengontrol kesehatan mereka, kalau  penaganan sehari- hari selalu di kontrol sejak dini, penanganya untuk aktifitas sehari- hari agar  lebih maksimal," Terangnya.

Harapan ketua Bamag kedepan Sinergi antara Bamag Bojonegoro dan RS Bhayangkara dapat berlanjut dan semoga pemeriksaan rutin bisa di ulang lagi dalam waktu kedepan. (Zam/Red)

21 Juni 2018

Peringati HUT Bhayangkara Ke-72, RS Wahyu Tetuko Gelar Periksa Gratis

    Kamis, Juni 21, 2018  
Reporter: Zamroni

SeputarBojonegoro.com - Menjelang HUT Bhyangakara ke 72 Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro mengadakan pemeriksaan gratis untuk warga Masyarakat yang bertempat di Balai desa Kauman kecamatan kota Bojonegoro, kamis (21/06/2018).

Dalam sambutanya Kepala Desa Kauman mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan ber terimakasih kepada RS Bhayangkara Wahyu Tetuko yang berkenan mengadakan pemeriksaan gratis kepada warga kauman dalam rangka HUT Bhayangakara ke 72.

"Dengan adanya kegiatan berobat dan periksa gratis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kauman," Kata Kades Kauman.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko, Kompol dr. Rommy Sebastian yang diwakili olehnAKO Naf'an selaku kasubbid Yanmed menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka HUT Bhayangkara ke 72, dan juga rasa terima kasih atas kerja sama dari Pemdes Kauman.

"Kepada pemerintah desa Kauman yang membantu segala sesuatunya dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan gratis dan
Kegiatan ini dilakukan rutin satu tahun sekali dalam rangka Hut bhayangkara ke 72 dan dalam satgas nusantara pilkada damai," Kata AKP Naf'an.

Adapun kegiatan oleh RS Bhayangkar Wahyu Tutuki diantarabya adalah pengobatan umum pemeriksaan seperti tekanan darah, cek gula darah, kolestrol, asam urat. "Semoga Kesempatan ini Digunakanan sebaik baiknya," tandasnya.

Menurut salah satu warga desa kauman Mbah Lasi (74) kepada awak media ini mengatakan kegiatan yang di adakan RS Bhayangkara Wahyu Tutoko Bojonegoro sangat membantu masyarakat. "Terima kasih karena periksa dan pengobatan gratis ini dapat membantu kami khususnya warga kecil," Tuturnya. (Zam/Red)

13 Februari 2018

Kasus Difteri Meningkat Signifikan

    Selasa, Februari 13, 2018  
Reporter: Wahyudi

suarabojonegoro.com - Kasus difteri di Kabupaten Bojonegoro setahun terakhir meningkat. Tercatat pada tahun 2017 tidak ditemukan kasus difteri. Namun, pada awal 2018 tercatat ada 8 kasus difteri.


Pemerintah setempat menganggap kasus tersebut merupakan kejadian luar biasa (KLB). Upaya pemerintah, memberikan vaksin difteri kepada masyarakat Bojonegoro. Selain itu, koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan ORI (Outbreak Response Immunizatian) difteri lintas sektor dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, mengatakan sudah menetapkan kasus difteri sebagai KLB (kejadian luar biasa). Penetapan itu berdasarkan peningkatan kasus difteri dari tahun sebelumnya hingga sekarang.

"Dari delapan kasus, satu orang meninggal dunia. Sehingga perlu penanganan serius," ucapnya (13/02/2018).

Sasaran utama pemberian vaksin, lanjut dia, adalah anak usia 1 sampai 19 tahun. Kurang lebih ada 326.130 anak. Pemberian imunisasi difteri akan dilakukan sebanyak 3 putaran. Mulai bulan Februari, Juli, November. Tujuannya untuk mencegah dan penanggulangan difteri di Kabupaten Bojonegoro.

"Harus ada komitmen bersama dalam menanggulangi wabah difteri ini," tutur perempuan berjilbab itu.

Dia menambahkan, peran aktif dari seluruh kepala OPD, seluruh direktur RS, seluruh camat, dan seluruh kepala UPT Puskesmas diperlukan. "Tanpa kerjasama berbagai pihak hal ini tidak akan berhasil," tandasnya.

Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan, saat ini Bojonegoro mengahadapi ancaman nyata dibidang kesehatan, yakni difteri. Difteri dapat menyebabkan kematian manusia. Difteri dapat dicegah dengan memberikan imunisasi kepada masyarakat. Imunisasi diberikan sebanyak 3 kali. Namun, kata dia, itu juga belum cukup. Seharusnya sebanyak 7 kali pemeberian imunisasi difteri.

"Bila tidak ditangani dengan cepat, mengakibatkan potensi merembetnya semakin cepat," katanya.

Dia menambahkan, potensi menularnya difteri semakin cepat diakibatkan belum semua melakukan imunisasi difteri. Karena hal ini sangat penting, maka harus fokus dalam menanggulanginya.

"Harus segera berbagi peran agar tidak terjadi miskomunikasi. Sehingga, kedepan tidak terjadi dissaster (kebencanaan). Semua pihak harus bisa saling bekerja sama dan membantu agar masalah ini bisa menanganinya," imbuhnya. (yud/red)

13 Januari 2018

Bahaya Merokok di Kalangan Remaja

    Sabtu, Januari 13, 2018  
Oleh: Yupita


suarabojonegoro.com - Latar belakang dari permasalahan rokok yaitu semakin meningkatnya perokok di usia remaja yang berdampak negative bagi kesehatan remaja. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok. Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.

Bagi remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek. Di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Bahkan menurut mereka merokok merupakan hal yang harus bahkan wajib dilakukan setiap hari. Tidak peduli bagiamana sulitnya mencari uang untuk membeli sebungkus rokok, bahkan mereka tidak segan-segan untuk menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tuanya.

Bagi remaja yang masih dibawah umur atau masih berada di sekolah menengah biasanya mereka melakukannya di kamar mandi sekolah atau bahkan di kantin sekolah. Mereka tidak menghiraukan peraturan yang ada, seringkali guru BK memberi peringatan bahkan memanggil orang tua meraka ke sekolah. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat mereka jera dengan hukuman tersebut bahkan masih saja ada siswa yang mengulanginya lagi.

Alasan siswa tersebut merokok adalah karena faktor lingkungan dan pergaulan. Apabila dalam suatu kelompok siswa telah melakukan kegiatan merokok maka siswa yang lain merasa harus mengikuti kegiatan merokok. Karena jika mereka tidak mengikuti kegiatan merokok meraka akan dianggap sebagai orang asing.
Menurut saya, penting untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kalangan  remaja, karena meroko bisa merusak organ tubuh dan juga peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok sehingga mampu mendorong remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok dan dapat menbantu Indonesia untuk berhenti merokok. (*)


*) Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan semester 1

11 Januari 2018

Satu PSK Yang Digelandang Satpol PP Virus Penyakit HIV

    Kamis, Januari 11, 2018  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bojonegoro, dalam razia rutinnya malam hari kemarin (10/01/18), telah berhasil mengamankan tiga Pekerja Sek Komersil (PSK) dan satu Mucikari. Setelah dilakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, teridentivikasi satu diantaranya positip mengidap vorus mematikan itu. Kamis (11/01/18).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan, melalui Kabid SDM, Benny Subiakto, menyatakan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan selanjutnya PSK dan Mucikari tersebut di gelandang ke Pengadilan Negeri, Kabupaten Bojonegoro, guna mengikuti proses Tipiring.
 
"Positip menyidap HIV satu orang warga Kabupaten Blora. Dan selanjutnya kita terapkan tipiring, hal tersebut agar mereka mendapatkan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya", katanya.

Pria yang akrap disapa Pak Benny, ini menuturkan bahwa dari PSK tersebut merupakan pemain lama yang sebelumnya pernah terjaring razia dalam kasus yang sama.

Melalui media ini dirinya berharap agar masyarakat selalu waspada dan ikut serta memberantas penyakit masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

"Hindari praktek protitusi, karena penyebaran virus HIV itu sangat berbahaya dan mematikan, dan semoga ini menjadi pembelajaran kita
bersama", pungkasnya. (Bim/red).

04 Januari 2018

Dinkes Bojonegoro Lakukan Cek Kesehatan di PN

    Kamis, Januari 04, 2018  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Bertempat di ruang Laktasi (Ibu menyusui) Pengadilan Negeri Kabupaten Bojonegoro, menggelar pemeriksaan kesehatan berkala untuk seluruh aparatur Pengadilan Negeri Kabupatrn Bojonegoro. Dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dan BPJS (Askes) pemeriksaan kesehatan tersebut diagendakan secara rutin dan berkala, paling tidak dalam waktu enam Bulan sekali. Kamis (04/01/18).

"Dalam kesempatan pemeriksaan kesehatan kali ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, mengirim petugas kesehatan dari Puskesmas Kota Bojonegoro, yang dipimpin oleh Dr. Dessy beserta dua tenaga medis perawat", kata Isdaryanto, SH, MH, selaku Humas Pemgadilan Negeri Kabupaten Bojonegoro.

Isdaryanto, menyatakan bahwa dengan diadakannya pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala di lingkup Pengadilan Negeri Bojonegoro, penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi deteksi dini untuk pencegahan penyakit yang berat, guna mewujudkan kondisi kesehatan fisik yang bugar bagi seluruh aparatur Pengadilan Negeri Kabupaten Bojonegoro, agar dapat lebih bisa memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat pencari keadilan di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

"Kondisi kesehatan fisik yang bugar bagi seluruh aparatur PN Bojonegoro, agar dapat lebih bisa memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat pencari keadilan di wilayah Kabupaten Bojonegoro", ujarnya.

Adapun dalam pemeriksaan kesehatan
tersebut dilaksanakan secara gratis (ditanggung BPJS) meliputi pemeriksaan tinggi dan berat badan, tensi darah, anamnese riwayat penyakit, pengecekan fungsi jantung dan paru, serta mata. (Bim/red).

03 Januari 2018

Sekda Berharap Relawan Kesehatan Terus Bergerak Untuk Pembangunan Di Bidang Kesehatan

    Rabu, Januari 03, 2018  
Reporter: Monika

suarabojonegoro.com - Forum kecamatan sehat sebagai wadah untuk mengkoordinasikan, mensinkronisasikan  serta mengintegrasikan  perencanaan dibidang kesehatan pada tingkat desa, pagi ini (03/01) bertempat di Pendopo Kecamatan  Kapas telah dikukuhkan Keanggotan FKKS untuk Kecamatan Kapas, Balen dan Sukosewu oleh Sekretaris Daerah Kab. Bojonegoro, Soehadi Moeljono.

Dalam sambutannya Soehadi Moeljono, yang akrabnya di panggil Pak Mul menyampaikan selamat kepada relawan kesehatan yang telah dikukuhkan sebagai anggota FKKS, semoga dapat terus bergerak untuk pembangunan dibidang kesehatan.

Selanjutnya Pak Mul mengatakan  pada kesempatan ini mari kita adakan evaluasi dan mencari solusi terhadap masalah-masalah social, kalau kita bicara kesehatan tidak terlepas  dengan keadaan kemiskinan, taraf derajat hidup masyarakat, untuk kita harus fokus terhadap permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan, bukan hanya menjadi beban kelembagaan, kepala desa, RT/RW namun itu merupakan tugas bersama.

"Untuk mewujudkan kebutuhan dibidang kesehatan ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yang pertama SDM (Sumber Daya Manusia) dibagi atas Petugas Kesehatan dan Masyarakat yang memikirkan layanan kesehatan, terkait SDM ini diharapkan FKKS dapat memberikan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan petugas pelayanan kesehatan yang dapat memberikan layanan yang terbaik," Terang Pak Mul.

Sarana-prasarana kesehatan, Pak Mul mencontohkan Didusun Sumengko Desa Tondomulo Kec. Kedungadem yang membutuhkan Polindes Polindes, dikarenakan secara aturan Pemkab tidak boleh membangun Polindes ditingkat desa, oleh karena itu kita perlu mencari solusi dan keberanian untuk mewujudkan hal tersebut karena untuk kepentingan masyarakat. Dan hal  yang ketiga adalah Budgeting atau anggaran.

Pada akhir sambutannya pak Mul mengharapkan FKKS dapat mencermati apa yang kurang dan menjadi permasalahan disekitarnya, sehingga FKKS dapat menjadi control yang berkelanjutan dan menjadi masukan kepada pemerintah terhadap permasalahan kesehatan yang ada.

Dalam kesempatan itu pula Camat Kapas, Agus mengatakan bahwa FKKS ini dapat memberikan warna ditingkat Desa karena tindak lanjut dari pokja sehat yang ada didesa sehingga dapat memberikan kontribusi dalam menyusun perencanaan dalam APBDes.

Kemudian Ketua FKKS Bojonegoro Fatkhur Mu’in mengatakan pula bahwa penyelenggaraan Kabupaten sehat secara nasional adalah dampak dari pertumbuhan penduduk semakin meningkat yang menimbulkan berbagai permasalahan. Pada penyelenggaraan Kabuapten sehat ini, ada 9 tatanan yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Permukiman sehat
2. Sarana Prasarana sehat
3. Transportasi sehat
4. Hutan Sehat
5. Pertambangan Sehat
6. Pariwisata Sehat
7. Industri dan kantor sehat
8. Ketahanan Pangan dan Gizi
9. Kehidupan masyarakat mandiri

Dan 9 tatanan ini menjadi satu kesatuan yang harus dilaksanakan agar menjadi Kabupaten Sehat.

Selanjutnya FKKS ini dibentuk karena penilaian dan verikasi Kabupaten sehat itu bukan hanya secara fisik saja, namun juga dalam tatanan organisasi. Dan Alhamdulilah pada tahun 2017 Kabupaten Bojonegoro mendapatkan penghargargaan terkait Kabupaten Sehat namanya Swastisabak pada tingkatan padapa, ada 3  tingkatan dalam swastisabak yaitu pertama tingkatan Padapa, Kedua wiwerda dan ketiga wiskara.

Pada tahun ini Bojonegoro mengajukan 4 tatanan guna meningkatkan tatanan dalam Kabupaten sehat tersebut.

Selanjutnya Fatkhur Muin untuk mencapai semua itu diperlukan organisasi sehat dan sarana prasarana serta pendanaan yang sehat, jadi semuanya harus sehat, ujarnya dan kita harus berpacu karena dibandingkan dengan Kab. Lamongan kita agak tertinggal lamongan telah mencapai ketiga tingkatan dalam Swastisabak dan menjadi kabupaten ke-7 ditingkat nasional dalam hal Kabupaten bebas ODF. (Nik/Lis)



Ayo...! ke Rumah Luka ICsada

    Rabu, Januari 03, 2018  
Reporter: Monika

suarabojonegoro.com- Awal tahun 2018, di jantung Kota Bojonegoro telah berdiri pusat perawatan khusus luka yang diresmikan oleh Kampus Ungu, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICsada) Bojonegoro. Rumah luka atau ICsada Woundcare itu berdiri di Jalan Gajah Mada Nomor 139 Kota Bojonegoro.

Izin resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro telah keluar pada 28 Desember 2017 untuk membuka praktik dengan SIPP Ners. Noto Hadi W, salah satu alumni terbaik STIKes ICsada yang juga telah lulus uji kompetensi nasional dan pelatihan Certified Wound Care Clinician Asosiaciate (CWCCA).

"Komitmen Kampus Ungu bukan semata-mata menyiapkan tenaga kesehatan yang huamanis, religius dan mempunyai rasa nasionalis tinggi, tetapi juga generasi yang siap menciptakan lapangan kerja dengan nerspreneurnya," kata Ketua STIKes ICsada Bojonegoro, Hasan Bisri.

Dikatakan, dengan semangat nerspreneur butuh ketauladanan, sehingga mahasiswa dan alumni perlu diberi contoh dulu. Karena itu setelah mendirikan pusat keperawatan atau Nursing Center (NC) tahun 2016 di Kecamatan Dander, awal tahun 2018 ini Rumah Luka ICsada atau ICsada Woundcare telah dirintis juga.

"Bedanya, ICsada Woundcare ini sejak awal berdiri telah melibatkan alumni. Mulai proses pengurusan izin dan membangun komitmen untuk berjuang bersama mengembangkannya hingga menjadi besar dan membawa kemaslahatan bagi sesama," tegasnya.

Mulai Januari 2018 ini, Rumah Luka ICsada sudah menerima klien. Sehingga, masyarakat bisa langsung datang ke tempat praktik di Jalan Gajah Mada atau menghubungi call center/WA 085730888423. Dengan email: icsadawoundcare@gmail.com dan Facebook (FB) ICsadawoundcare.

"Banyak alumni menyambut baik ide-ide Kampus Ungu dalam mengembangkan Nerspreneur dan berharap bisa membantu membesarkannya," tambah Pak HB, sapaan karibnya. (Nik/Lis)

29 Desember 2017

Program Aku Sehat, Pengobatan Gratis untuk Warga Sekitar Banyuurip

    Jumat, Desember 29, 2017  
Reporter: Monika

suarabojonegoro.com - Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat harus didukung semua pihak. Termasuk masyarakat itu sendiri harus memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Dalam hal ini, pengetahuan masyarakat dalam mengenali gejala-gejala yang ada juga perlu ditumbuhkan. Demikian dikatakan Nurul Jariyatin, Tenaga Ahli Program Aku Sehat dari STIKes ICsada Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (28/12/2017).


Menurut Nurul, pemikiran itulah yang mendasari diadakannya penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan di empat desa di Kecamatan Gayam. Yaitu Desa Mojodelik, Gayam, Brabowan, dan Bonorejo. "Hari ini terakhir di Desa Gayam," katanya di balai desa setempat.


Dia menjelaskan, program yang diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini telah dilaksanakan sejak awal Desember lalu. Ratusan warga berpartisipasi dalam setiap kegiatan di masing-masing desa. "Hari ini 150 warga yang ikut," imbuhnya.


Beberapa hari sebelumnya, yakni 23 Desember di Desa Mojodelik diikuti 150 orang, Desa Brabowan pada 20 Desember dengan 100 peserta dan 19 Desember berada di Desa Bonorejo yang diikuti 100 warga.


Dalam setiap kegiatan, Kampus Ungu, sapaan karib STIKes ICsada Bojonegoro melakukan penyuluhan kesehatan. Bahkan, atas permintaan warga, di Desa Brabowan diadakan kegiatan donor darah. "Variasi kegiatan seperti pemberian hadiah bagi yang aktif kami lakukan untuk meningkatkan antusiasme warga," ucap Bu NJ, begitu Nurul Jariyatin terbiasa disapa.


Bu NJ berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, mulai Muspika, Puskesmas Gayam, Pemdes, bidan hingga kader kesehatan.


Warga Desa Bonerejo, Dian mengakui kegiatan ini sangat bermanfaat dan mengena untuk masyarakat. Menurutnya, warga Bonorejo yang kurang mampu dan lansia sangat antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan ini.


“Sebab, bisa sekalian cek tensi, kadar gula, asam urat hingga kolesterol. Keluarga Binaan yang menjadi sasaran program juga berterima kasih ke EMCL dan Kampus Ungu,” ucapnya.


Senada disampaikan warga Desa Mojodelik, Sonik. Ia sangat senang karena mendapatkan pelayanan gratis, memperoleh ilmu tentang kesehatan, hingga mengetahui penyakit yang diderita. “Apalagi petugasnya sangat ramah-ramah,” terang Bu Sonik.


Sementara itu perwakilan EMCL, Andi Widianto mengatakan, Program Aku Sehat merupakan komitmen EMCL dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Melalui program ini, EMCL berharap, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan memeriksakan kesehatan secara rutin, semakin meningkat.


Andi juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung terwujudnya kesuksesan proyek negara di Lapangan Banyuurip. Dia juga mengapresiasi kegiatan-kegiatan positif di masyarakat serta semangat kemandirian yang ditunjukkan. (Nik)

24 Desember 2017

Akibat Kelainan Jantung Bocor, Bocah Ini Harus Menahan Derita

    Minggu, Desember 24, 2017  
Reporter: Didik Winarto

suarabojonegoro.com - Malang nasib gadia cilik bernama Dewi Sintia Sari, (8), harus menderita kelainan jantung bocor sejak dirinya lahir, dirinya tak bisa menikmati hidup dan bermain layaknya anak anak sebayanya karena sakit yang dideritanya.

Sintia tinggal dirumah bersama ibunya, Marmi di desa Sumbertlaseh Rt 03 Rw 01, Kecamatan Dander,  Bojonegoro dan bapaknya Rohmad ayahanda Dewi Sintia Sari sudah meninggalkan dirinya bersama ibunya di panggil yang maha kuasa.
Gadis manis ini masih duduk sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Abu Dzarin, kelas 3, Anak ke 3 dari pasangan Alm.Rohmad dengan marmi , kesehariannya hanya bisa bermain di sekitar rumahnya.

"Karena kondisinya awhingga dia tidak boleh bermain terlalu jauh dan lelah," Kata Ibunya.

Dijelaskan oleh Marmi jika bermain terlalu capek maka beberapa bagian tubuhnya mengakami perubahan seperti kukunya berubah membiru dan kelopak mata akan redup, sehingga Sinta harus mendapatkan perhatian dan pengawasan penuh.

Marmi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendapat antrian pengobatan dengan nomor antrian 799 semenjak bulan Mei 2016 , di rumah sakit Dr.Sutomo Surabaya.

Hal ini membuat kelompok masyarakat dari beberapa perwakilan admin atau pengurus Grup Berita Bojonegoro (GBB) dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) mendatangi kediaman Sinta, untuk membantu meringankan beban Sinta.

Menurut Lindah Ayu perwakilan admin dari GBB menyampaikan bahwa kedatanganya beserta rombongan menyampaikan amanah dari para member GBB yang menyisihkan sebagian Rezekinya agar bisa di gunakan untuk membantu biaya pengobatan adik Sinta.

"Terima kasih para member GBB atas bantuannya sehingga bisa sedikit meringankan Beban Adik Sintia," Kata Linda.

Selanjutnya untui Kedepannya LPA akan mendampingi Adik Sinta menjalani pengobatan dari perlengkapan administrasi surat dan therapis psikolog dari perwakialan LPA. (Dik/Red)

18 Desember 2017

Bina Karya Jelu Bersama Aliansi Pita Merah dan Karang Taruna Kabupaten Bojonegoro Adakan Sosialisasi HIV-AIDS

    Senin, Desember 18, 2017  

suarabojonegoro.com - Masih dalam suasana memperingati Hari AIDS Sedunia, Karang Taruna Kabupaten Bojonegoro besama Aliansi Pita Merah mengadakan Sosialisasi HIV/AIDS (Human Immunodefiency Virus/ Acquired Immunune Deficiancy Syndrome) dengan tema “ Pemuda Peduli dan Tanggap HIV- AIDS “ di Balai Desa Jelu, Minggu (17/12/2017).

Acara sosialisasi diikuti oleh Perwakilan Pemerintah Desa Jelu, Siswa SMA Sederajat Jelu, Perwakilan Karang Taruna dari Desa Jampet dan Wadang, serta seluruh Peserta Sinau Bareng Pinggir Kali yang terdiri dari SD sederajat maupun SMP sederajat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Karang Taruna Kabupaten Bojonegoro dan Aliansi Pita Merah serta Karang Taruna Bina Karya Jelu yang telah melaksanakan sosialisasi tentang HIV/AIDS di Desa Jelu untuk pertama kalinya ini”, Ujar Muslim selaku perwakilan PemDes Jelu.

“Semoga dengan adanya sosialisasi ini, dapat memberi wawasan tentang bahaya HIV/AIDS, agar masyarakat Desa Jelu terutama para pemuda Jelu lebih meningkatkan akan pondasi agama yang kuat, tentunya dengan menjahui hal-hal negatif serta menjahui pergaulan bebas. Agar generasi penerus bangsa tidak terjangkit virus bahaya tersebut ” harapnya.

Dilanjutkan acara inti, oleh narasumber sosialisasi Ita Ardiati selaku perwakilan dari Aliansi Pita Merah,  menjelaskan bahwa  Virus HIV merupakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh yang hanya terjadi pada manusia. Yang akan berakibat pada AIDS yang merupakan kumpulan dari beberapa penyakit seperti diare, TBC dll. Adapun penularan Virus HIV/AIDS bisa  terjadi karena adanya hubungan seksual yang salah satunya penderita HIV, Kontak Darah, penggunaan jarum suntik dan ibu hamil yang positif HIV.

Penderita AIDS bisa tetap bertahan hidup dengan rutin melakukan terapi ARV ( anti retroviral ) seumur hidup, dan harus rutin cek kesehatan minimal 6 bulan sekali. Obat tersedia gratis di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
“Virus HIV juga tidak mudah menular, sehingga orang yang menyandang penyakit HIV bisa hidup sosial seperti biasa, seperti orang pada normalnya. Seperti saya saat ini,  dengan rutin mengonsumsi obat serta kontrol. Alhamdulillah masih diberi umur panjang selama kurang lebih 9 tahun ini”,  penjelasan diakhir acara oleh Ita sapaanya yang mengindap Virus HIV.

Setelah penjelasan selesai, acara dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta sosialisasi dengan narasumber. (YF)

16 Desember 2017

Penderita HIV di Bojonegoro Meningkat Setiap Tahunnya

    Sabtu, Desember 16, 2017  
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com - Ninik Susmiati, selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, menyatakan bahwa sejak tahun 2009 sampai tahun 2017, terdapat 997 kasus Penderita HIV. Sedangkan yang meninggal pada tahun 2010 sebanyak 30 orang. Adapun pada bulan Agustus-Desember 2017, kasus penderita HIV bertambah sebanyak 83 orang. Sabtu (16/12/17).

"Ini menandakan ada kecenderungan naik", katanya.

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi D, Kabupaten Bojonegoro, Bambang Sutriyono, terkait hal tersebut menyatakan bahwa banyaknya kasus penderita HIV ini tidak diimbangi dengan suport Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pasalnya dalam anggaran yang dialokasikan kepada pihak-pihak peduli HIV AIDS ini hanya Rp50 juta pertahun.

“Padahal APBD kita sudah mencapai Rp 3,5 triliun", jelas Polotisi dari Fraksi PDIP ini.

Pada kesempatan ini, dirinya memegaskan jika dibandingkan dengan masyarakat Bojonegoro yang mencapai 1,7 juta jiwa, maka hanya menemukan 0,0 persen.

Oleh karena itu, ia akan memperjuangkan bersama pihak terkait untuk mengalokasikan dana yang lebih besar guna untuk penanggulangan penyakit yang mematikan itu. (Bim/red).

12 Desember 2017

LSM Pattiro Surakarta Beri Pelatihan kewirausahaan Kepada Kader Posyandu

    Selasa, Desember 12, 2017  
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com - Puluhan kader posyandu Kecamatan Gayam mendapatkan pembelajaran kewirausahaan mandiri dari operator Lapangan Migas Banyu Urip,  ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), pada Selasa (12/11/2017). Didampingi LSM Pattiro Surakarta, para Ibu diajari bagaimana mengelola usaha yang efektif dan efisien.

"Terkadang kita lupa bahwa usaha itu harus disiplin administrasi," ujar pemilik usaha GADING dari Desa Ngraseh Kecamatan Dander Bojonegoro, Kristianingsih.

Kristianingsih didatangkan Pattiro untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan usahanya yang saat ini sudah maju. Sejauh ini, usaha yang dirintis ibu Kristin sudah bisa mempekerjakan ibu-ibu disekitar lingkungannya. "Meskipun baru merintis, tapi kita harus disiplin melakukan pencatatan," ungkapnya berkisah.

Berbagai pertanyaan dilontarkan para peserta. Pada umumnya mereka penasaran mengenai bagaimana mengelola usaha yang belum begitu menguntungkan secara ekonomi.
"Kami bisa belajar banyak dari Ibu Kristin," ucap Puji, salah satu peserta dari Desa Gayam.

Program diskusi kemandirian usaha bagi kader posyandu ini adalah upaya memandirikan kegiatan posyandu di desa-desa sekitar wilayah operasi EMCL.

"Tujuannya diskusi ini agar para pengelola usaha bisa saling sharing tentang hambatan dan kesulitan mereka sehingga akan didapatkan solusi," jelas perwakilan Pattiro, Wiwik Nur Widiyanti.

Menurut Wiwik, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha yang telah dilakukan kader posyandu selama ini. "Ini sebagai tindak lanjut dari pemberian dana stimulan dari EMCL pada april lalu. Semoga kedepan posyandu bisa lebih mandiri," katanya sambil berharap.

Perwakilan EMCL, Galih Tiara menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Gayam yang selama ini telah mendukung keberhasilan proyek Lapangan Banyu Urip. Menurutnya, program yang dilaksanakan dengan para kader posyandu ini adalah wujud komitmen EMCL dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat sekaligus kemandiriannya. "Semoga bermanfaat untuk kita semua," pungkasnya. (Wan/Lis)

01 Desember 2017

STIKes ICsada Bojonegoro, Miliki Ratusan Keluarga Binaan sampai Tahun 2017

    Jumat, Desember 01, 2017  
Reporter: Monika


suarabojonegoro.com - Sejak Tahun 2015, tepatnya dimulai semester genap 2015/2016 Kampus Ungu STIKes ICsada Bojonegoro, sudah membuat terobosan baru dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni dengan membuat program Perawat Sahabat Keluarga (PerSaga) dengan pendekatan Keluarga Binaan. Dalam perjalanannya waktu lebih dikenal dengan program KaBi atau keluarga binaan.


Hingga November 2017 Kampus Ungu telah memiliki ratusan KaBi. Kegiatan yang dilakukan mandiri oleh kampus pada awal pelaksanaan tahun ajaran 2015/2016 dilakukan di 3 kabupaten yaitu Bojonegoro, Tuban dan Blora dengan total 59 KaBi.


“Pada Tahun Ajaran 2016 /2017 sebanyak 121 KaBi hanya berpusat di Bojonegoro, tepatnya di Desa Kepatihan, Desa Somodikaran dan Sumberagung Kecamatan Dander serta Desa Kapas,” kata Ketua STIKes ICsada Bojonegoro, Hasan Bisri.


Dijelaskan, di semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 ada 57 KaBi berasal dari warga Desa Sumberagung, Kecamatan Dander, sedangkan kegiatan KaBi semester genap akan mulai berjalan pada bulan Maret 2018.


“Ada pula kegiatan KaBi yang didukung oleh perusahaan, yaitu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), hingga Tahun 2017 telah mencapai 465 KaBi di 4 Desa Mitra, yaitu Desa Gayam, Bonorejo, Brabowan dan Mojodelik, semuanya di Kecamatan Gayam,” tegas Pak HB, sapaan karibnya.


Menurutnya, Kampus Ungu akan terus menjalankan program Keluarga Binaan dengan terobosan-terobosan baru lagi dalam pelaksanaannya. Sebab, program ini juga untuk membantu mensukseskan gerakan desa sehat dan cerdas (GDSC). Kegiatan Keluarga Binaan (KaBi) bertujuaan untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dasar.


“Saat KaBi yang dilakukan STIKes ICsada telah mulai tahun 2015, gayung bersambut dengan kebijakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hal ini terbukti dengan dikeluarkannya PerMenkes No 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dan Program yang di canangkan berupa Gerakan Masyarakat Sehat dan Keluarga Sehat,” lanjutnya.


Lahirnya KaBi di STIKes ICsada sendiri dilatarbelakangi oleh pemikiran mensinergikan dan mengintegrasikan tugas-tugas yang ada serta dilakukan oleh mahasiswa sebagai proses pembelajaran agar memiliki dampak pada masyarakat. Sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa serta pelaksanaan prinsip bermanfaat sejak dalam proses pendidikan.


“Kami berharap, dengan dilaksanakaannya aktivitas di KaBi, mahasiswa terbiasa hadir di keluarga sebagai unit terkecil masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Serta terbiasa menjalankan paradigma baru pembangunan kesehatan yang lebih berpusat pada tindakan promotive perfentif,” pungkasnya.(nik/Red)

26 November 2017

Soehadi Moeljono Sampaikan 4 Pilar Bidang Kesehatan Kepada PAFI Saat Pembukaan Work Shop

    Minggu, November 26, 2017  
Reporter: Monika

suarabojonegoro.com - Sekretaris Daerah Kab. Bojonegoro Soehadi Moeljono membuka acara Seminar dan Work Shop Kefarmasian PAFI, bertempat di Gedung Islamic Center, Bojonegoro. Acara itu dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ninik Kusmiayati, Ketua Pengurus Daerah PAFI jatim Hendro Tripancoro, Ketua Pengurus Cabang PAFI Bojonegoro, Mochamad Salim dan praktisi-praktisi kefarmasian lainnya. Minggu pagi ini (26/11).

Dalam sambutannya Seohadi Moeljono, mengapresiasi eksistensi dari Pengurus Daerah PAFI (Persatuan Ahli Farmasi) Bojonegoro dimana merupakan bagian penting dalam bidang kesehatan, selanjutannya pria yang panggilan akarabnya Pak Mul itu menyampaikan bahwa untuk pembangunan Bidang Kesehatan ada 4 (empat) pilar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan harus saling berkoordinasi.

"Pilar yang pertama adalah Pilar Pemerintah, Pemerintah sebagai fasilitator dan pendorong, pilar yang kedua yaitu Element Masyarakat yang terdiri Perguruan Tinggi, Sekolah-Sekolah Farmasi, kemudian Pilar Yang Ketiga adalah Para Pengusaha atau Pembisnis dan pilar yang keempat adalah dari sisi masyarakat itu sendiri," Kata Pak Mul.

Selanjutnya pak Mul Juga mengatakan di Kabupaten Bojonegoro untuk pembangunan di Bidang Kesehatan konsen kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Prasarana Kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, dll. Sehingga beliau mempunyai angan-angan, "Kesehatan dibangun dengan 4 pilar, tetapi dengan pelayanan masyarakat yang terbaik dan dilayani oleh petugas-petugas yang profesional", ungkapnya.

Dalam kesempatan itu pula Hendro Tripancoro selaku ketua Pengurus Daerah PAFI Jatim mengatakan acara yang dikuti kurang lebih 700 peserta ini dari TTK (Tenaga Tehnis Kefarmasian) se-Jatim dan para mahasiswa dan sekolah-sekolah farmasi yang ada di Jatim ini bertujuan selain untuk memperkenalkan Sistem Oline STR (Surat Tanda Registrasi) TTK dan KTAN (kartu Tanda Anggota Nasional) ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para TTK terkait kerfarmasian dan juga memberi pengetahuan terkait identifikasi serta pencegahan penyakit jantung akut.

Didalam sambutannya kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro juga mengatakan tenaga kefarmasian adalah bagian tenaga kesehatan yang penting, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu tenaga kesehatan itu harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan. Tenaga kefarmasian di kabupaten Bojonegoro adalah tenaga yang langka, hanya ada 100 apoteker, di 36 puskesmas hanya 7 puskesmas yang mempunyai TTK lulusan setara D3 Farmasi, sehingga ada 29 puskesmas yang belum mempunyai TTK. Bahkan di Rumah Sakit di Bojonegoropun masih kekurangan tenaga apoteker dan TTK. Untuk itu diharapkan pada seminar ini ada titik temu adanya mis komunikasi terkait TTK di Bojonegoro, sehinngga diharapkan nantinya untuk standart pelayanan kefarmasian di setiap puskesmas harus ada TTK. (Nik/Lis)
© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9