02 November 2023

Ketidakpercayaan Diri Mahasiswa Berpendapat

    Kamis, November 02, 2023  
Oleh : Jelita Amandazulia Ariska 
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang 

SeputarBojonegoro.com - Kepercayaan diri menurut Lauster (2008 dalam Syam A & Amri, 2017) merupakan keyakinan akan segala kelebihan didalam dirinya sehingga dalam melakukan tindakan-tindakan tidak terlalu cemas dan merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya. Seseorang dapat dikatakan tidak percaya diri apabila seseorang itu tidak berani berbicara ataupun berpendapat didepan banyak orang. Kepercayaan diri dalam setiap manusia itu sangat penting, seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik akan mudah dalam berinteraksi dan bersosial, mereka juga akan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. 

Manusia juga merupakan makhluk sosial yang pasti akan berhubungan dengan orang lain, sedangkan untuk bersosial atau berhubungan dengan orang lain manusia membutuhkan kepercayaan diri yang tinggi dan baik. Tidak memandang status sosial,usia,maupun jenis kelamin. Selain untuk berkomunkasi kepercayaan diri juga dipergunakan untuk menyampaikan pendapat. Kepercayaan diri merupakan salah satu syarat yang esensial bagi individu untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas sebagai upaya dalam mencapai prestasi. Terutama pada mahasiswa-mahasiswi dalam segala aktifitas dikampus maupun dalam berorganisasi.

Mahasiswa yang memiliki kualitas tinggi adalah mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mengapa demikian? karena mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang yang tinggi pasti mampu dalam hal berpendapat ataupun bersosial dengan mahasiswa yang lain maupun dengan dosen. Dalam UUD berpendapat sudah dijelaskan, salah satunya universalitas kebebasan ekspresi diatur dalam pasal 19 DUHAM, yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat;dalam hal ini termasuk kebebasan menganut pendapat tanpa mendapat gangguan, dan untuk mencaru,menerima, dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat dengan cara apapun dan dengan tidak memandang batas-batas.”. Selain itu, juga melalui konstitusi menegaskan kebebasan berekspresi dalam pasal 28, dan kini dipertegas dalam pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. 

Dampak Mahasiswa yang tidak memiliki kepercayaan diri

Skill yang harus dimiliki mahasiswa adalah berkomunikasi, dengan berkomunikasi mahasiswa mampu menyampaikan ide,gagasan dan pengetahuan yang disampaikan kepada masyarakat ataupun teman-teman yang lain. Namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang kurang mampu atau kurang percaya diri dalam berkomunikasi maupun berpendapat didepan umum. Mahasiswa yang tidak memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri membuat dirinya tidak meyakini kemampuannya sehingga akan menurunkan kualitas mereka. 

Mahasiswa yang pintar namun kurang percaya diri akan kalah dengan mahasiswa yang kurang pintar namun percaya diri. Tidak sedikit dijumpai mahasiswa yang sebenarnya mampu menjawab pertanyaan dari dosen hanya saja mereka tidak mampu untuk mengangkat tangan dan menyampaikan pendapatnya dikarenakan ketidak percayaan diri yang mereka miliki, takut dikritik dan takut salah. Sedangkan mahasiswa yang kurang dalam hal akademik namun mempunyai kepercayaan diri yang tinggi lebih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dosen karena berani salah dan akan mendapatkan pengetahuan yang baru. 

Adapun dampak yang didapatkan dari ketidakpercayaan diri mahasiswa itu tentu saja sangat banyak, ketidakmampuan mereka dalam berpendapat dapat menghalangi kemampuan berkomunikasi yang merupakan keterampilan penting dalam perguruan tinggi. Ketika mahasiswa tidak percaya diri mungkin mereka akan cenderung menahan diri untuk menyampaikan ide atau pandangan mereka sehingga dapat mengurangi kemampuan akademik mereka. Mahasiswa yang meragukan kemampuannya juga biasanya tidak memberikan yang terbaik dalam tugas dan juga presentasi. 

Hal-hal yang Mempengaruhi Ketidakpercayaan Diri 

Adapun hal-hal yang mempengaruhi ketidakpercayaan diri dilihat dari banyak aspek. Pertama dari faktor lingkungan sosial, lingkungan yang kurang baik atau komentar yang tidak mengenakan hati dari lingkungan sosial dapat membuat mahasiswa enggan untuk berpendapat. Kedua lebih mempercayai omongan orang lain sehingga membuat mahasiswa berfikir lebih baik tidak berpendapat dari pada harus dicela, padahal jika mahasiswa itu berpendapat belum tentu juga akan dicela. 

Aspek yang ketiga merasa tidak mampu, mahasiswa yang memiliki pikiran negatif akan merasa kurang mampu dalam berpendapat ataupun berbicara didepan umum. Keempat kurang bersosialisasi, mahasiswa yang kurang bersosialisasi akan menjadi pribadi yang pendiam dan lebih suka menyendiri, biasanya apabila ada mahasiswa yang seperti ini kemudian berpendapat didepan banyak orang maka akan terasa sangat menguras energi mereka sehingga mereka sangat enggan atau bahkan menghindar apabila dihadapkan dengan keadaan seperti itu. Dan yang terakhir adalah tidak cinta pada diri sendiri, mencintai diri sendiri adalah suatu hal yang wajib untuk dimiliki setiap orang karna apabila kita tidak mencintai diri kita sendiri, bagaimana cara kita mencintai orang lain, dalam hal ini juga dapat menghambat ketidak percayaan diri dalam berpendapat. 

Menumbuhkan Kepercayaan Diri dengan Public Speaking 

Kepercayaan diri tidak tumbuh dengan sendirinya kepercayaan diri tumbuh dari proses interaksi yang sehat dilingkungan sosial individu dan berlangsung secara terus menerus. Menurut Mardatillah (2010 dalam Riyanti,C., & Darwis, R.S, 2020) Seseorang yang memiliki kepercayaan diri biasanya memiliki beberapa ciri-ciri. Pertama dapat mengenal dengan baik kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya kemudian mengembangkan potensinya. Kedua membuat standar atas pencapaian tujuan hidupnya lalu memberikan penghargaan jika berhasil dan bekerja lagi jika tidak tercapai. Ketiga tidak menyalahkan orang lain dalam kekalahannya atau ketidakberhasilannya,namun banyak introspeksi diri. Keempat mampu mengatasi perasaan tertekan,kecewa,dan rasa ketidakmampuan yang menghinggapinya. Kelima mampu mengatasi rasa kecemasan dalam dirinya. Keenam tenang dalam menjalankan dan menghadapi segala sesuat. Ketujuh berpikir positif. Kedelapan maju terus tanpa harus menoleh ke belakang. 

Kepercayaan diri bisa ditumbuhkan salah satunya dengan cara melatih public speaking. Public speaking mengutip pendapat Zarefsky merupakan proses komunikasi dalam penyampaian pesan yang dilakukan terus menerus bahkan berulang antara yang berbicara dengan yang mendengarkan (Yanti, 2017 dalam Rahmadani, 2021). Dengan public speaking mahasiswa dapat mempraktikan teknik berbicara didepan umum dengan tepat, selain itu rasa percaya diri yang dimilikinya menjadi lebih tinggi, sehingga individu akan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, memiliki sifat yang lebih optimis,bertanggung jawab,bertindak dengan rasional dan realistis.

18 Agustus 2022

Jalin Komunikasi dan Silaturahmi, Polres Bojonegoro Gelar Diagram

    Kamis, Agustus 18, 2022  


BOJONEGORO – Polres Bojonegoro menggelar Dialog Bersama Mahasiswa (Diagram) dalam rangka menjalin komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara Polri dan mahasiswa untuk mendukung pelaksanaan tugas Polri, bertempat disalah satu cafe Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Kota Bojonegoro, Kamis(18/8/2022) sore.


Kegiatan Diagram tersebut, dihadiri Kepala Bagian (Kabag) Operasional (Ops), Kompol Yusis Budi Krismanto, Kepala Satuan(Kasat) Intelkam, AKP Hufron Nurrochim, personel Sat Intelkam, perwakilan mahasiswa  dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri).


Kabag Ops, Kompol Yusis Budi Krismanto menyampaikan terima kasih atas kerelaan waktunya berkenan hadir untuk berdialog dan bersilaturahmi antara  kepolisian dan  mahasiswa.


Lanjutnya, mengucapkan terima kasih atas partisipasi mahasiswa dalam membantu memelihara keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di masyarakat khususnya di wilayah Bojonegoro, membantu tugas Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. 


“Atas nama Polres Bojonegoro mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan sinergi dalam menjaga situasi kamtibmas di wilayah Bojonegoro,” ucap Kabag Ops, Kompol Yusis.


Kompol Yusis menambahkan dialog bersama mahasiswa atau disingkat ‘Diagram’ merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. Melalui dialog dan silaturahmi ini mengajak dan mengharapkan peran aktif para mahasiswa untuk bersama sama bersinergi menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.


“Kami berharap kepada sahabat mahasiswa turut serta mengedukasi Kamtibmas kepada masyarakat disekitarnya. Apabila ada permasalahan sekecil apapun segera menghubungi, koordinasi Bhabinkamtibmas, pak Kapolsek atau langsung ke pak Kasat Intelkam sehingga permasalahan tersebut bisa diselesaikan atau dicarikan solusi bersama sama,” imbuh Kompol Yusis. 


“Kami (Polres Bojonegoro) terbuka menerima informasi, saran masukkan dari sahabat mahasiswa. Sehingga nantinya wilayah Bojonegoro tetap aman, damai dan kondusif,” pungkas Kabag Ops.


Kegiatan Diagram dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi bersama. (Arum/Lis)

© 2018 SeputarBojonegoro.comDesigned by Bloggertheme9